Bersumpah Dusta Demi Mendapatkan Harta Dunia

📝 Pemateri: Ustadz Rikza Maulan, Lc., M.Ag

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ هُوَ فِيهَا فَاجِرٌ لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَقِيَ اللَّهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ (رواه أبو داود)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang bersumpah dalam keadaan berbuat dosa untuk memutuskan harta orang muslim, maka ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan dimurkai Allah SWT”. (HR. Abu Daud)

®️ Takhrij Hadits :

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunannya, Kitab Al-Aiman wan Nudzur, Bab Fiman Halafa Yaminan Liyaqtati’a Biha Malan Li Ahadin, hadits no 2822. Diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, Kitab Al-Musaqah, Bab Al-KHusumah Fil Bi’r Wal Qadha’ Fiha, hadits no 2185.

©️ Hikmah Haidts :

1. Haramnya mengambil hak milik orang lain dengan cara yang batil, terlebih disertai dengan sumpah menggunakan nama Allah SWT, baik dihadapan manusia, dihadapan hakim dalam peradilan, maupun hanya diantara sesama orang yang bersengketa saja. Bahwa orang yang bersumpah dengan nama Allah SWT untuk mengambil harta milik orang lain dengan cara yang bathil, kelak di akhirat ia akan menghadap Allah SWT dalam keadaan Allah SWT murka kepada dirinya.

2. Dalam riwayat lain dalam Sunan Abu Daud, dikisahkan perihal asbabul wurud hadits tersebut sebagai berikut

فَقَالَ الْأَشْعَثُ فِيَّ وَاللَّهِ كَانَ ذَلِكَ كَانَ بَيْنِي وَبَيْنَ رَجُلٍ مِنْ الْيَهُودِ أَرْضٌ فَجَحَدَنِي فَقَدَّمْتُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَكَ بَيِّنَةٌ قُلْتُ لَا قَالَ لِلْيَهُودِيِّ احْلِفْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذًا يَحْلِفُ وَيَذْهَبُ بِمَالِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ (رواه أبو داود)

Asy’ats berkata Demi Allah, mengenai diriku, antara aku dan antara seseorang yahudi terdapat lahan yang diperselisihkan, kemudian ia menyangkalku. Lalu aku datang bersamanya menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku, “Apakah engkau memiliki bukti (bahwa lahan ini adalah milikmu)?” Aku mengatakan, “tidak”. Maka beliau SAW bersabda kepada orang yahudi tersebut, “Bersumpahlah!” Maka aku segera mengatakan, “Wahai Rasulullah, jika demikian maka ia akan bersumpah dan ia akan pergi (menang) membawa harta benda milikku. Kemudian Allah SWT menurunkan ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih” (QS. Ali Imran : 77) (HR. Abu Daud, hadits no 2822)

3. Dalam riwayat lainnya terkait dengan sumpah dengan nama Allah SWT untuk mengambil harta milik orang lain secara batil disebutkan,

عَنْ الْأَشْعَثِ بْنِ قَيْسٍ أَنَّ رَجُلًا مِنْ كِنْدَةَ وَرَجُلًا مِنْ حَضْرَمَوْتَ اخْتَصَمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَرْضٍ مِنْ الْيَمَنِ فَقَالَ الْحَضْرَمِيُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَرْضِي اغْتَصَبَنِيهَا أَبُو هَذَا وَهِيَ فِي يَدِهِ قَالَ هَلْ لَكَ بَيِّنَةٌ قَالَ لَا وَلَكِنْ أُحَلِّفُهُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَنَّهَا أَرْضِي اغْتَصَبَنِيهَا أَبُوهُ فَتَهَيَّأَ الْكِنْدِيُّ لِلْيَمِينِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقْتَطِعُ أَحَدٌ مَالًا بِيَمِينٍ إِلَّا لَقِيَ اللَّهَ وَهُوَ أَجْذَمُ فَقَالَ الْكِنْدِيُّ هِيَ أَرْضُهُ

Dari Asy’ats bin Qais ra, bahwa seorang laki-laki dari Bani Kindah dan seorang laki-laki dari Hadhramaut memperkarakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam satu lahan tanah di Yaman. Kemudian orang Hadhrami tersebut berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanahku di ambil oleh ayahnya orang ini, dan tanah itu sekarang ada dalam penguasannya”. Beliau berkata, “Apakah engkau memiliki bukti?” Ia berkata, “Tidak, akan tetapi aku minta agar ia bersumpah, dan Allah mengetahui bahwa tanah tersebut adalah tanahku yang diambil ayahnya. Kemudian orang Kindah tersebut bersiap-siap untuk bersumpah. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang mengambil harta orang lain dengan sumpah, melainkan ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan terpotong tangannya.” (Mendengar sabda Nabi SAW tersebut) kemudian orang Kindi berkata, “Ya benar, tanah tersebut adalah miliknya”. (HR. Abu Daud 2823)

4. Bahwa bersumpah palsu, terlebih untuk mendapatkan harta dunia merupakan salah satu dosa besar yang kelak pelakunya akan mendapatkan azab dan siksa yang pedih dari Allah SWT. Diantara dosa dan azab yang akan Allah timpakan kepada orang yang bersumpah dengan nama Allah SWT untuk mengambil harta orang lain secara bathil adalah sebagai berikut :

a. Mendapatkan azab yang pedih. Allah SWT berfirman :

وَلا تَتَّخِذُوا أَيْمَانَكُمْ دَخَلا بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا وَتَذُوقُوا السُّوءَ بِمَا صَدَدْتُمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki-(mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan bagimu adzab yang besar” [QS. An-Nahl : 94]

b. Sumpah palsu merupakan salah satu dosa besar, bahkan Rasulullah SAW menyebutkannya dengan istilah sumpah yang menjerumuskan. Dalam hadits disebutkan :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قُلْتُ وَمَا الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قَالَ الَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ هُوَ فِيهَا كَاذِبٌ (رواه البخاري)

Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, Apa sajakah dosa-dosa besar itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyekutukan Allah SWT”, Lalu ia bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Beliau bersabda, “Kemudian durhaka kepada kedua orang tua”. Kemudian ia bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Beliau bersabda, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang Muslim.” (HR. Al-Bukhari)

c. Menjadi penyebab pelakunya masuk ke dalam neraka dan diharamkan surge. Dalam hadits disebutkan :

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنِ اقْتَطَعَ حَقَّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِيَمِينِهِ، فَقَدْ أَوْجَبَ اللهُ لَهُ النَّارَ، وَحَرَّمَ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ» فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: وَإِنْ كَانَ شَيْئًا يَسِيرًا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: وَإِنْ قَضِيبًا مِنْ أَرَاكٍ

Umamah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengambil hak seorang Muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk ke dalam neraka dan Allah haramkan baginya surga.” Maka ada seorang laki-laki bertanya, “Walaupun hak itu kecil, wahai Rasûlullâh?” Beliau bersabda, “Walaupun hanya sebatang kayu siwak.” (HR. Muslim)

d. Orang yang mengambil tanah milik orang lain secara bathil, maka kelak akan Allah benamkan dirinya ke dalam tujuh lapis bumi di Hari Kiamat. Dalam hadtis disebutkan,

عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَخَذَ مِنْ الْأَرْضِ شَيْئًا بِغَيْرِ حَقِّهِ خُسِفَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى سَبْعِ أَرَضِينَ (رواه البخاري)

Dari Salim ra dari bapaknya (Yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab) ra berkata, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang merampas sebidang tanah dari bumi yang bukan haknya, maka kelak pada Hari Kiamat ia akan dibenamkan sampai tujuh bumi.” (HR. Bukhari)

5. Hendaknya setiap kita berusaha untuk berhati-hati dalam masalah harta, jangan sampai mengambil harta milik orang lain secara bathil dan haram. Karena kelak hisab di Yaumil Akhir sangat sulit dan sangat berat. Jika terdapat sankut paut terkait dengan harta di dunia, maka hendaknya diselesaikan dengan cara yang baik. Dalam riwayat disebutkan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ (رواه الخاري)

Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memiliki kezhaliman terhadap saudaranya, hendaklah ia meminta dihalalkan, sebab dinar dan dirham (dihari kiamat) tidak bermanfaat, kezalimannya harus dibalas dengan cara kebaikannya diberikan kepada saudaranya, jika ia tidak mempunyai kebaikan lagi, kejahatan kawannya diambil dan dipikulkan kepadanya.” (HR. Bukhari)

Semoga Allah SWT memberikan kepada kita semua harta yang halal dan berkah serta manfaat untuk mendapatkan keridhaan dari Allah SWT. Amiiin ya Rabbal Alamiin.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130