AqidahUstadz Menjawab

Pandangan Tentang “Agama Itu akal”

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, saya mau bertanya… Agama itu akal (al-hadits), maksudnya apa Ustadz? Ada yang berpendapat bahwa semua ajaran dalam Islam itu dapat dicerna oleh akal,
lantas bagaimana apabila ada ayat al-quran yang sulit dipahami oleh rasio, misal: isra’ mi’raj, tongkat Nabi Musa yang dilempar lalu jadi ular, Nabi Ibrahim yang dibakar tapi tidak mati. Lantas bagaimana pula penilaian terhadap orang-orang yang rasionalis liberal (tidak menerima yang tidak rasional).

I_13

🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

“Agama adalah akal”, hadits ini BATIL dan MUNKAR. (Al Kuna wal Asma, No. 1719)

Para imam hadits menegaskan bahwa hadits-hadits yang menceritakan keutamaan akal, semuanya tidak ada yang shahih. Tapi, dalam Al-Qur’an sangat banyak ayat-ayat yang menstimulus manusia agar menggunakan akalnya, seperti _afala ya’qilun … Afala yatafakkarun .. afala yatadabbarun_ …

Ucapan para salaf pun banyak tentang memuji orang berakal .. (nanti saya lampirkan)

Bahkan beban syariat Islam hanyalah bagi yang BERAKAL, .. bagi anak-anak, majnun, pikun, pingsan, tidur.. beban syariat tidak berlaku bagi mereka .. oleh karena itu kita sering mendengar syarat: ‘Aqil (berakal) dan Baligh

Tapi, apakah lantas semuanya harus masuk akal? Tidak! Akal manusia betapa pun hebatnya harus dibimbing oleh wahyu ..

Orang liberal, dan filsuf ekstrim hanya menggunakan kepuasan akal dan berpikir … Sementara Islam mengajarkan kepuasan akal, berpikir, jiwa, dan iman ..

Untuk meyakini sesuatu .. Mereka memakai indera dan akal, .. sedangkan Islam memakai indera, akal, dan wahyu ..

Alexis Carel, penerima Nobel fisika, mengatakan akal manusia disepanjang sejarah hanya mampu membuka tabir rahasia jagat raya 3% saja … Masih ada 97% yang belum dipahami tentang jagat raya ..

Itu jagat raya yang nyata, … maka apalagi tentang masalah keimanan dan peristiwa-peristiwa yang bukan zona akal seperti mu’jizat ..

Islam itu pertengahan antara golongan pemuja akal seperti mu’tazilah dan filsuf ekstrim .. dgn golongan yang harus manut tanpa berpikir seperti golongan kebatinan ..

▪️Islam dan Akal

Islam sangat memuliakan akal, sebagaimana ayat-ayat yang banyak dalam Al Quran. Ada pun dalam sunnah, tidak ada hadits shahih yang menceritakan keutamaan akal.

Tetapi, para ulama salaf sangat memuliakan orang-orang berakal. Di antaranya:

1. Wahab bin Munabbih mengatakan:

قرأت في بعض ما أنزل الله تعالى إن الشيطان لم يكابد شيئا أشد عليه من مؤمن عاقل

“Aku baca pada sebagian apa yang diturunkan Allah ﷻ bahwa tidak ada yang lebih membuat syetan menderita dibanding mu’min yang berakal.”

Dia juga mengatakan:

وإن الرجلين ليستويان في البر ويكون بينهما في الفضل كما بين المشرق والمغرب بالعقل وما عبد الله بشيء أفضل من العقل

Dua orang laki-laki tidaklah sama dalam kebaikan, dan keadaan kebaikan keduanya bagaikan timur dan barat karena akalnya, dan tidak sesuatu bagi seorang hamba Allah yang lebih utama dibanding akal.

2.  Muadz bin Jabal berkata:

لو أن العاقل أصبح وأمسى وله ذنوب بعدد الرمل كان وشيكا بالنجاة والتخلص منها ولو أن الجاهل أصبح وأمسى وله من الحسنات وأعمال البر عدد الرمل لكان وشيكا أن لا يسلم له منها مثقال ذرة قيل وكيف ذلك قال إن العاقل إذا زل تدارك ذلك بالتوبة والعقل الذي رزقه والجاهل بمنزله الذي يبني ويهدم فيأتيه من جهله ما يفسد صالح عمله

Seandainya orang berakal berada di pagi hari dan sore hari dan dia memiliki dosa sejumlah pasir niscaya dia yang mendekati keselamatan dan bisa berlepas darinya. Seandainya orang bodoh berada pada pagi dan sore hari dan dia memiliki banyak kebaikan dan amal shalih sejumlah pasir niscaya dia lebih dekat untuk tidak bisa menyelamatkannya walau sebesar atom. Ada orang bertanya: “Bagaimana bisa begitu?” Beliau menjawab: “Orang berakal akan memperbaiki diri dengan taubat dan akal yang dirizkikan kepadanya. Sedangkan orang bodoh  dia yang membangun tempatnya dan dia juga yang menghancurkannya, lalu karena kebodohannya dia yang merusak amal shalihnya.”

3.  Al Hasan mengatakan:

لا يتم دين الرجل حتى يتم عقله وما أودع الله امرأ عقلا إلا استنقذه به يوما

Tidak sempurna agama seseorang sampai dia sempurna akalnya dan tidaklah Allah titipkan seseorang akal baginya melainkan dia akan menyelamatkan dirinya di hari itu.

4. Yusuf bin Asbath mengatakan:

العقل سراج ما بطن وزينة ما ظهر وسائس الجسد وملاك أمر العبد ولا تصلح الحياة إلا به ولا تدور الأمور إلا عليه

Akal adalah pelita apa-apa yang tersembunyi, perhiasan bagi yang nampak,  pengatur jasad, pengawal urusan seorang hamba, dan hidup tidak akan baik kecuali dengannya dan urusan tidaklah berputar kecuali atasnya.

5. Abdullah bin A Mubarak ditanya, apakah anugerah terbaik baik seseorang setelah keislamannya? Beliau menjawab:

غريزة عقل قيل فإن لم يكن قال أدب حسن قيل فإن لم يكن قال أخ صالح يستشيره قيل فإن لم يكن قال صمت طويل قيل فإن لم يكن قال موت عاجل

“Insting akalnya,”  lalu kalau tidak ada? “Adab yang baik,”  kalau tidak ada? “Saudara yang shalih yang menggembirakannya,” lalu kalau tidak ada? “Diam yang panjang,” lalu kalau tidak punya?  “Kematian yang segera!!”

Lihat Raudhatul Muhibbin, Hal. 30-31, karya Imam Ibnul Qayyim.

Wallahu a’lam.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow Media Sosial MANIS :

IG : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

FB: http://fb.com/majelismanis

TikTok https://www.tiktok.com/@majelis_manis_

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *