Fiqih IbadahUstadz Menjawab

Air Wudhu Lebih Utama dikeringkan Atau dibiarkan

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz… Saya mau bertanya, adakah hadist yang jika setelah selesai wudhu lebih utama air wudhu di muka dikeringkan atau dibiarkan?

A_44

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃


Jawaban

Oleh: Ustadz Djunaedi, SE

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Dalam hal ini ada 2 pandangan para fuqaha, ada yang memakruhkan ada juga yang mensunnahkan dan keduanya cukup beralasan.

1. Ulama Yang Memakruhkan.

Di antaranya adalah mazhab Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah. Mazhab Al-Hanabilah menyebutkan bahwa meninggalkan bekas sisa air wudhu pada wajah dan badan merupakan keutamaan.

إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيل غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَل

“Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhunya. Maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebab itulah, mereka berhujjah, bekas sisa air wudhu hukumnya makruh bila cepat-cepat dikeringkan.

2. Ulama Yang Menyunnahkan

Dalam hal ini mazhab Al-Hanafiyah berpendapat bahwa menyeka atau mengeringkan bekas sisa air wudhu hukumnya sunnah. Karena Rasulullah ﷺ pernah melakukan.

أَنَّ النَّبِيَّ تَوَضَّأَ ثُمَّ قَلَبَ جُبَّةً كَانَتْ عَلَيْهِ فَمَسَحَ بِهَا وَجْهَهُ

“Bahwa Nabi ﷺ berwudhu kemudian beliau membalik jubbahnya dan mengusapkannya pada wajahnya.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa wudhu itu merontokkan dosa. Logikanya, sisa bekas air wudhu itu dianggap mengandung dosa, sehingga harus segera dibersihkan.

Dalilnya hadits dibawah ini :

إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ – أَوِ الْمُؤْمِنُ – فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ -، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ -، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ

“Apabila seorang hamba yang muslim atau mukmin itu berwudhu di mana sewaktu ia membasuh mukanya, maka keluarlah semua dosa yang dilihat dengan kedua matanya dari mukanya bersama-sama dengan air itu atau bersama-sama dengan tetesan air yang terakhir. Jika ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah semua dosa yang diperbuat oleh kedua tangannya itu bersama-sama dengan air itu atau bersama-sama dengan tetesan air terakhir. Dan jika ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah semua dosa yang diperbuat oleh kedua kakinya itu bersama-sama dengan air itu atau bersama-sama dengan tetesan air yang terakhir, sehingga ia benar-benar bersih dari semua dosa.” (HR. Muslim)

® Kesimpulan :

Dari dua pendapat di atas silahkan dipilih yang paling ithmi’nan (menenangkan) untuk dijalani. Keduanya mempunyai hujjah jadi keduanya benar, yang keliru ketika saling menyalahkan tanpa hujjah pula. Semoga اَللّٰهُ menjaga kita semua senantiasa dalam kebaikan dan kebenaran. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Wallahu A’lam

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *