Fiqih NisaUstadz Menjawab

Tidak Shalat Karena Sering Keluar Najis

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz… Saya mau bertanya, ada seorang ibu-ibu diperkirakan usianya tujuh puluh tahunan. Dia boleh katakan tidak pernah meninggalkan shalat fardhu, kalau diliat keadan sehari-hari sudah uzur. Nah baru-baru ini dengan keuzurannya itu kalau shalat masuk serakaat atau dua rakaat terasa keluar air kencing ketika shalat dan ini hampir setiap shalat seperti itu dan keluarnya air kencing itu tidak banyak kira-kira setetes dua tetes gitulah.

Melihat keadaan yang seperti itu setiap kali shalat akhirnya ibu-ibu memutuskan diri untuk tidak melakukan shalat lagi. Nah pertanyaannya apakah perbuatan ibu-ibu itu dibolehkan sementara dia sebenarnya masih wajib shalat kecuali akalnya tidak lagi berfungsi dengan normal?

Dan kedua apakah boleh ibu-ibu itu menjamak dua shalat dengan alasan keadaannya seperti itu, sebab kalau dia shalat normal seperti biasa dia suka keluar najis ?

🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Keputusan ibu tersebut keliru. Mungkin karena dia belum paham ilmunya, tentu kita maklumi. Hanya saja tetap itu kesalahan.

Yang harus dia lakukan adalah pakai pembalut, lalu dia shalat seperti biasa. Cebok dulu, pakai pembalut, lalu wudhu dan shalat.

Jika kencingnya tetap keluar, maka itu ma’fu anhu. Sebagaimana shalat dalam keadaan istihadhah, karena darah istihadhah kan najis.

Dalilnya adalah, terdapat dalam Shahih Bukhari di ceritakan oleh Imam Hasan Al Bashri Rahimahullah:

ﻣَﺎ ﺯَﺍﻝَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻓِﻰ ﺟِﺮَﺍﺣَﺎﺗِﻬِﻢْ

Kaum muslimin senantiasa shalat dalam keadaan mereka terluka.

Riwayat lain:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
جَاءَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أُسْتَحَاضُ فَلَا أَطْهُرُ أَفَأَدَعُ الصَّلَاةَ فَقَالَ لَا إِنَّمَا ذَلِكِ عِرْقٌ وَلَيْسَ بِالْحَيْضَةِ فَإِذَا أَقْبَلَتْ الْحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلَاةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّي

Dari Aisyah dia berkata; ‘Fathimah binti Abi Hubaisy datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata; ‘Wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang mengeluarkan darah istihadhah, hingga diriku tidak suci, apakah aku harus meninggalkan shalat?’ Beliau bersabda: “Itu hanyalah darah penyakit, bukan darah haidh, apabila darah haid datang, tinggalkanlah shalat. Apabila darah haid telah berlalu, bersihkanlah darah tersebut dari dirimu kemudian shalatlah.” (HR. Muslim no. 333)

Dua riwayat ini menunjukkan wanita yang selalu keluar darah istihadhah-nya tetap wajib shalat. Padahal darah itu mengalir dan najis. Ini menunjukkan “kondisi khusus” yang dimaafkan.

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

وحكم سلس البول والمذي ومن به حدث دائم وجرح سائل حكم المستحاضة على ما سبق

Hukum bagi orang yang kencing terus menerus, dan mudah keluar madzi, dan orang yang selalu berhadats, dan darah luka yang mengalir, adalah sama hukumnya dengan wanita yang istihadhah sebagaimana dijelaskan sebelumnya. (Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 1/516)

Demikian. Wallahu a’lam

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow Media Sosial MANIS :

IG : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

FB: http://fb.com/majelismanis

TikTok https://www.tiktok.com/@majelis_manis_

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *