πΏπΊπππΌππ·πΉ
π Pemateri: Ustadzah Rochma Yulika
Ibu sebagai soko guru peradaban. Di rahim ibu lah banyak generasi terlahirkan. Di tangan ibu lah banyak keturunan yang terasah kemampuan. Dan dalam dekapan ibu pula pribadi-pribadi tangguh muncul di kehidupan.
Maka menjadi hal yang wajib dilakukan sebagai muslimah yakni membekali diri dengan kekuatan maknawiyah, fikriyah juga jasadiyah sehingga ada banyak peluang untuk mewujudkan harapan Islam yakni tercipta peradaban madani yang bersandar pada nilai-nilai Qur’ani.
Beberapa tahapan bila muslimah ingin berkiprah.
1. Afiliasi di Jalan Ilaahi. Allah dan Rasulullah sebagai alasan utama dalam menjalani segala aktivitas dalam hidup ini. Hanya karena Allah dan Rasulullah kita sanggup bertahan dalam peliknya fenomena kehidupan. Betapa menenangkan hidup kita jika segala urusan dikembalikan pada keduanya.Begitulah hidup penuh keindahan karena setiap apa yang kita lalui akan menjadi jembatan menuju kehidupan hakiki yakni surga abadi.
2. Partisipasi untuk menebar nilai kebaikan sydah seharusnya kita lakukan. Kebersamaan kita di masyarakat akan mengantarkan kita mengukir sejarah. Kenangan baik yang kelak kita tinggalkan akan menjadi amal jariyah dan catatan kebaikan. Kita berpartisipasi agar dikenal orang lain dan mereka pun akan bersaksi bahwa kita masuk barisan para pejuang.
3. Optimalisasi Potensi diri. Setiap kita punya potensi. Namun jarang seseorang bisa mengenali potensi dirinya atau ketika bisa mengenali potensinya belum tentu bisa mengembangkan dengan baik. Maka kebersamaan dengan orang beriman lagi berilmu harus kita jalin agar membantu kita. Bila sudah menemukan dan tahu caranya mengembangkan maka segera melakukan apa yang sekiranya bisa dilakukan untuk kemajuan dakwah ini sehingga peradaban benar tercipta.
4. Kontribusi agar terwujud peradaban Islami. Menjadi tanggung jawab bersama untuk membangun kembali peradaban yang mengalami kemuduran. Di jaman dahulu anak usia belasan bisa jadi prajurit perang bahkan panglima. Era kekinian yang kita tahu banyak sekali anak usia belasan yang bermasalah bahkan meresahkan masyarakat. Hal ini menjadi PR kita bersama untuk menanamkan nilai ilahiyah kepada generasi setelah kita. Jangan sampai anak keturunan kita tergerus peradaban yang semakin menjauhkan nilai Islam dari kehidupan generai muda. Kontibusi kita sebagai muslimah atau sosok ibu sangat diperlukan dan butuh kerja keras. Berat harus kita jalani karena buah yang manis akan kita petik kelak yakni majunya peradaban Islam yang ditopang oleh generasi berkualitas.
Mari semangat menjadi kontributor pembangun peradaban. Dengan bersandar kepada-Nya kita akan mendapatkan kekuatan.
πππΊπππΊππ
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow Media Sosial MANIS :
IG : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
FB: http://fb.com/majelismanis
TikTok https://www.tiktok.com/@majelis_manis_
π±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
π° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812







