Mewujudkan Visi Keluarga

October 30, 2025

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

📝 Pemateri: Ustadzah DR. Aan Rohanah Lc. M.Ag.

Membangun keluarga harus dilandasi oleh visi yang jelas, kokoh dan mengandung cita-cita atau mimpi di masa depan. Dengan visi ini jadi ada kejelasan untuk apa berkeluarga dan mau jadi seperti apa keluarga ini di masa depan. Sehingga suami istri, sekaligus sebagai orang tua selalu berfikir harus melakukan apa saja dan dengan cara apa saja mencapai visi tersebut.

Visi ini terkait dgn visi membangun keluarga dan mendidik anak sebagai generasi unggul di masa depan.

Ada beberapa syarat untuk mewujudkan visi keluarga , yaitu:

1. Ilmu pengetahuan.
Setiap suami istri harus terus belajar dan belajar dengan cara formal atau tidak formal untuk menambah wawasan sehingga tidak tertinggal dari perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudah menghadapi hambatan-hambatan yang menghadang tercapainya visi.

2. Berorientasi ke depan.
Visi dibuat bukan melihat masa kini apalagi masa lalu. Tapi harus melihat masa depan, sehingga harus memiliki program, strategi, dan berbagai upaya yg difokuskan untuk mencapai visi.

3. Ada Kreatifitas.
Rajin mencari ide-ide baru yang kreatif, inovatif dan memiliki komitmen untuk mengekspresikan kreatifitas tersebut agar bisa memperlancar dan memudahkan tercapainya visi.

Visi ini terkait dengan visi membangun keluarga dan mendidik anak sebagai generasi unggul di masa depan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan visi keluarga, yaitu:

1. Suami istri memiliki niat yg sama-sama ikhlas, menikah dan membangun keluarga karena beribadah kepada Allah.

2. Sebelum menikah sudah memiliki visi yang secara umum sama.

3. Setelah menikah bermusyawarah untuk memperjuangkan visi yang sudah disepakati suami istri.

4. Suami istri sama-sama ingin berubah secara positif kepada yang lebih baik untuk meraih visi.

5. Suami istri bekerjasama melakukan berbagai upaya mewujudkan visi.

6. Mendayagunakan semua potensi yang dimiliki suami istri secara optimal untuk mencapai visi.

7. Menjaga interaksi sosial dalam keluarga agar tetap haromis.

8. Meningkatkan tanggungjawab dan etos kerja dalam melaksanakan peran sebagai suami istri dan sebagai orang tua.

Wallahu a’lam bish showab

Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.