πΏπΊπππΌππ·πΉ
π Pemateri: Ustadz Agung Waspodo, SE. MPP
Ketika amandemen terhadap konstitusi Kerajaan Belanda disahkan tahun 1848, maka kewenangan atas koloni jajahan Hindia Belanda berpindah dari raja kepada parlemen. Pengelolaan Hindia Belanda kemudian diambil alih oleh Tweede Kamer der Staten-Generaal.
Seiring dengan dibukanya Terusan Suez di Mesir tahun 1869 maka perjalanan laut dari Hindia Belanda dipersingkat dari 23 ribu kilometer jika memutar Tanjung Harapan, Afrika Selatan, menjadi sekitar 16 ribu kilometer saja atau 30% lebih pendek. Dampak lainnya adalah semakin rutinnya pengiriman “surat laporan” (mailrapporten) dari Gubernur-Jenderal Hindia Belanda ke Menteri Koloni di Den Haag (The Hague).
π Efek dibukanya Terusan Suez 1869 adalah peningkatan jama’ah hajji asal Hindia Belanda. Jama’ah hajji adalah pelopor perbaikan pemahaman Islam sehingga masyarakat di sekelilingnya mulai meninggalkan aspek mistik yang sempat mewarnai aplikasi Islam di kalangan awam.
Jika ada diantara materi laporan itu dianggap cukup penting, maka surat berikut lampirannya dibawa ke pembahasan parlemen (verbalen, parliamentary minutes). Secara umum mailrapporten itu memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan investasi nasional di Hindia Belanda.
π Mailrapporten pada mulanya adalah laporan rutin tentang status kesehatan investasi di koloni jajahan Hindia Belanda, kemudian berkembang menjadi laporan politik.
Dalam rangka mengonsolidasikan penguasaan Belanda atas jajahannya maka invasi atas Aceh dilancarkan pada tahun 1873. Perkiraan awal invasi militer atas “sarang perompak” ini akan berlangsung singkat, ternyata terseok bahkan sampai ke tahun 1914 nantinya. Lambannya penaklukan atas Aceh disebabkan karena perlawanan gigih para mujahidin yang dipimpin oleh para ulama bersama hujaj. Sedikit demi sedikit, timbul rasa takut Belanda jika semangat perlawanan ini merambat sampai ke bagian Hindia Belanda lainnya.
π Tahap akhir konsolidasi kekuasaan di Hindia Belanda adalah menguasai Aceh. Ketika upaya tersebut terancam kegagalan, maka kalangan ulama dan para hujaj menjadi pusat perhatian.
Seiring dengan perlawanan mujahidin Aceh yang seperti tak kunjung padam, semakin sering Islam masuk dalam pembahasan mailrapporten. Bahkan, wilayah keresindenan lainnya turut mempermaslahkan Islam sebagai ancaman (imajiner) atas kedamaian dan keteraturan rust-en-orde ala kolonial. Ada juga peristiwa lain seperti demonstrasi menentang penerapan pajak dan zakat secara bersamaan di Cianjur pada bulan Mei 1872 yang dikaitkan dengan kebangkitan Islam.
π Kekhawatiran akan potensi penyebaran perlawanan di Aceh ke wilayah Hindia Belanda lainnya maka timbul sikap paranoid atas Islam serta para hujaj di wilayah lain.
Pada waktu itu, pandangan sebagian besar pejabat publik Hindia Belanda adalah Islam dan fanatisme pemeluknya merupakan bentuk penyakit “kegilaan” yang hanya bisa disembuhkan jika dijauhkan dari sumber penyakitnya. Sebagai contoh, Residen Pekalongan yang dijabat oleh MacGillivry menulis surat kepada Gubernur-Jenderal P. Mijer pada bulan Mei 1871. MacGillivry dengan paranoid mendeskripsikan bahwa perlawanan lokal Djoemadil Kubro mampu menyatukan penduduk pribumi menggunakan wacana Islam.
Secara umum, para residen mengkhawatirkan kedamaian wilayahnya dengan semakin banyaknya para hujaj (hajji) yang kembali serta mukim di bawah kekuasaannya. Ditambah lagi, kisah-kisah rekaan yang dipopulerkan oleh harian lokal seperti Het Indisch Vaderland dan Java-Bode dimana da’i (Arabieren) dari luar Hindia Belanda mengalahkan program “penyadaran” buatan pemerintah. Para residen mendesak Gubernur-Jenderal Hindia Belanda, yang pada gilirannya nanti menimbulkan rasa takut parlemen.
Agung Waspodo, mencatat semakin banyak yang belum diketahuinya.
Pondok Sukmajaya, 28 April 2018.
—
Hasil ringkasan bagian pertama:
Laffan, M. F., 2002. A Watchful Eye; The Meccan Plot of 1881 and Changing Dutch Perceptions of Islam in Indonesia. Archipel 63, Paris, 2002, pp. 79-108.
πΏπΊπππΌππ·π
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
π±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
π° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812







