Menghiasi Bulan Rajab dengan Melakukan Berbagai Amal Saleh

0
39

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

📝 Khutbah Jum’at Oleh: Ust. Deden A Herdiansyah , M.Hum(IKADI DIY)

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّه فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ الغُرِّ المُحَجَّلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وأحْبَابِه وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Allah yang Mahabijaksana telah menetapkan waktu-waktu istimewa bagi hamba-hamba-Nya sebagai sarana untuk memperbaiki, memperbarui, dan meningkatkan kualitas diri. Siapa pun yang berhasil memanfaatkannya, maka akan mendapatkan keberuntungan yang besar. Di antara waktu-waktu istimewa itu adalah bulan Rajab yang dipilih Allah sebagai salah satu dari empat bulan mulia (Arba’atul Hurum). Tentang kemuliaan Arba’atul Hurum itu Allah sampaikan dalam firman-Nya:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Q.s. at-Tawbah: 36).

Kemudian perincian tentang empat bulan haram itu disampaikan oleh Rasulullah di dalam sabdanya:

 إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّه السَّماواتِ والأَرْضَ: السَّنةُ اثْنَا عَشَر شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُم: ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقعْدة، وَذو الْحجَّةِ، والْمُحرَّمُ، وَرجُب مُضَر الَّذِي بَيْنَ جُمادَى وَشَعْبَانَ

Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Sya’ban. (H.r. al-Bukhari dan Muslim).

Allah mengajarkan kepada kita agar menghormati dan memuliakan bulan-bulan haram tersebut dengan tidak melakukan perbuatan buruk dan menjaga perdamaian di dalamnya. Barangsiapa yang melakukan perbuatan dosa di dalam bulan-bulan haram, maka akan diperberat sanksinya. Demikian menurut pendapat para ulama.

Allah telah mewanti-wanti agar orang-orang beriman tidak melanggar kemuliaan bulan-bulan haram, sebagaimana yang telah Allah firmankan di dalam al-Quran:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَآىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ….

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram. (Q.s. al-Maidah: 2).

Oleh sebab itu, pada hari-hari ini, di mana kita berada di awal bulan Rajab yang merupakan salah satu bulan haram, hendaknya kita berupaya keras untuk menjauhkan diri dari perbuatan dosa, kemaksiatan, kezaliman, dan kemungkaran. Mari kita kendalikan hawa nafsu dan kita lawan setiap bisikan setan. Ingatlah selalu kepedihan yang akan dirasakan jika kita melanggar kesucian dan kemuliaan bulan ini, yaitu hukuman yang berat dari sisi Allah.

Di samping itu, upaya yang perlu kita lakukan di bulan Rajab ini adalah mendorong diri kita untuk memperbanyak amal saleh. Sebab, bulan-bulan haram sejatinya merupakan karunia dari Allah, yang di dalamnya Allah melipatgandakan setiap amal saleh yang dilakukan hamba-hamba-Nya.

Tentang hal tersebut, Ibnu Abbas mengatakan, “(Allah) mengkhususkan (dari 12 bulan) 4 bulan, dan Dia menjadikan kehormatannya sangat besar, dan (Dia juga) menjadikan dosa di dalamnya lebih besar (dari bulan lainnya) dan pahala dari amalan saleh (di dalamnya) lebih besar (pula).”

Adapun Ibnu Katsir di dalam kitab tafsirnya, mengaitkan bulan-bulan haram dengan ibadah haji dan umrah. Dzulqa’dah adalah bulan persiapan haji. Dzulhijjah adalah bulan pelaksanaan haji. Muharram adalah bulan kepulangan dari ibadah haji. Adapun Rajab adalah bulan untuk melaksanakan ziarah ke Baitullah dan ibadah umrah. Penjelasan ini semakin menguatkan adanya hubungan yang sangat kuat antara bulan-bulan haram dengan ibadah dan amal saleh.

Khusus berkaitan dengan bulan Rajab, ada tambahan keistimewaan lainnya, yaitu sebagai bulan persiapan memasuki bulan yang penuh kemuliaan, bulan Ramadhan. Rasulullah mengisyaratkan hal tersebut dalam doanya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.” (H.r. Ahmad dan ath-Thabrani). 

Melalui doa tersebut Rasulullah memberi isyarat, bahwa sejak bulan Rajab kita harus mulai mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Artinya berbagai ibadah, amal saleh, dan latihan-latihan kebaikan harus lebih serius dilakukan sejak bulan Rajab, agar saat Ramadhan tiba kita sudah terlatih dan terbiasa melakukan berbagai kebaikan itu. Sehingga, dengan demikian kita akan mampu meraih keutamaan Ramadhan dengan ibadah yang maksimal.

Dengan ditetapkannya kemuliaan bulan Rajab dan dilipatgandakannya pahala di bulan tersebut, sudah semestinya kita bersemangat untuk memperbanyak amal saleh. Ada banyak pilihan amal saleh yang bisa kita lakukan, mulai dari shalat sunnah, puasa sunnah, membaca al-Qur`an, berzikir, beristighfar, bersedekah, dan amal saleh lainnya. Adapun untuk amal saleh yang sudah biasa kita lakukan, kita upayakan untuk semakin meningkatkan kuantitas dan kualitasnya.

Seorang mukmin sejati semestinya tergugah dan termotivasi dengan keutamaan-keutamaan yang Allah tawarkan. Pada saat yang sama dia merasa rugi jika tidak mampu menyambut tawaran itu. Maka, di bulan Rajab yang mulia ini, mari kita menjadi orang yang “rakus” beramal saleh. Karena mukmin sejati hakikatnya adalah orang yang tidak pernah merasa puas dari beramal saleh. Sesuai dengan yang disabdakan Rasulullah:

لَنْ يَشبَع مُؤمِنٌ مِنْ خَيْرٍ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الجَنَّةَ

Seorang mukmin tidak akan pernah merasa kenyang dari melakukan perbuatan baik sampai tempat akhirnya berada di surga. (H.r. at-Tirmidzi).

Hidup seorang mukmin sejati adalah rangkaian berbagai amal saleh; beralih dari satu amal saleh kepada amal saleh yang lainnya. Ketika satu amal saleh selesai dikerjakan dia bersegera menuju amal saleh berikutnya. Alangkah indahnya jika semua amal saleh itu menghiasi bulan Rajab yang penuh dengan kemuliaan.

Sekali lagi, mari kita perbanyak ibadah dan amal saleh di bulan haram ini, sembari berdoa kepada Allah agar kita dimampukan untuk istiqamah melakukannya. Jangan melemah, dan teruslah memacu diri sampai Allah ridha dengan yang kita lakukan. Semoga bulan Rajab kali ini dapat menjadi sarana bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri di hadapan Allah dan menjadi masa persiapan yang terbaik menuju bulan Ramadhan yang kita nanti-nantikan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وشَمَاتة الأعْداَء وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً
اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ الْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here