Hukum Menjual Properti Kepada Non Muslim Untuk Dijadikan Sekolah

0
246

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz… Saya mau bertanya, apakah kita sebagai muslim diperbolehkan untuk menjual properti (tanah dan bangunan) kepada buyer non-muslim yang diketahui properti itu akan digunakan untuk membangun sekolah berbasis non-Islam? Sebagai info tanah dan bangunan tersebut sudah lama sekali sulit dijual. Mohon dijelaskan ustadz. A_11

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Jawaban

Oleh: Ustadzah Ummu Umar

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Prinsip dasarnya berhubungan bisnis atau jual beli dengan siapa pun, termasuk non muslim, tentu dibolehkan dan sah.

Berdasarkan keumumam ayat:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ ..

“Dan Allah telah halalkan jual beli ..(QS. Al Baqarah: 275)

Juga ayat:

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)

Dalam sejarah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga pernah jual beli dengan Yahudi sebagaimana diceritakan oleh Aisyah Radhiallahu ‘Anha:

اشْتَرَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَهُودِيٍّ طَعَامًا بِنَسِيئَةٍ، وَرَهَنَهُ دِرْعَهُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membeli sebagian bahan makanan dari seorang yahudi dengan pembayaran ditunda dan beliau juga menggadaikan perisai kepadanya.” (HR. Bukhari No. 2096 dan Muslim No. 1603)

Ini prinsip dasarnya dan kondisi berjalan normal.

Namun, jika seorang Muslim menjual asetnya kepada non Muslim dan diketahui hal itu untuk maksiat, tentu tidak boleh. Bahkan walau yang membeli sesama muslim pun dan diketahui untuk maksiat tentu tidak boleh menjualnya.

Salah satu jenis maksiat adalah menjual tanah dan tanah itu dipakai untuk maksiat dan kekufuran kepada Allah Ta’ala seperti dibangun lokalisasi judi, zina, dan maksiat yang tertinggi adalah tempat penyembahan kepada selain Allah Ta’ala. Atau untuk pusat pendidikan keagamaan mereka, yang juga bisa berfungsi sebagai Sentral Misionaris.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan janganlah saling menolong dalam dosa (al itsmu) dan permusuhan (al ‘udwaan).” (QS. Al Maidah: 2)

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:

وينهاهم عن التناصر على الباطل والتعاون على المآثم والمحارم

“Allah melarang mereka menolong dalam kebatilan, dan saling menolong dalam dosa dan perkara-perkara yang haram. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 2/13)

Imam Al Baghawi Rahimahullah mengatakan:

قيل: الإثم: الكفر، والعدوان: الظلم، وقيل: الإثم: المعصية، والعدوان: البدعة.

“Dikatakan bahwa maksud Al Itsmu (dosa) adalah kekufuran. Maksud Al ‘Udwaan adalah kezaliman. Dikatakan pula Al Itsmu adalah maksiat, dan Al ‘Udwaan adalah bid’ah.” (Ma’aalim At Tanziil, 2/9)

Semoga Allah Ta’ala berikan jalan keluar yang terbaik atas tanah yang akan dijual tersebut.

Wallahu A’lam

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here