🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
📝 Khutbah Jum’at Oleh: Ust. Wahyudin, S.Pd.I ( IKADI DIY)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَلِيِّ الْحَمِيْد، ذِي الْعَرْشِ الْمَجِيْد، اَلْفَعَّالُ لِمَا يُرِيْد،
أَحْمَدُهُ وَأَشْكُرُه، وَعَدَ الشَّاكِرِيْنَ بِالْمَزِيْد، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، شَهَادَةَ الْإِخْلَاصِ وَالتَّوْحِيْد، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، أَفْضَلُ الْأَنْبِيَاءِ وَأَشْرَفُ الْعَبِيْد،
صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْه، وَعَلَى آلِهِ السَّادَةُ الْأَطْهَار، وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ الْأَخْيَار، ذَوِي الْقَوْلِ السَّدِيْد، وَالنَّهْجِ الرَّشِيْد، وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَومِ الْوَعِيْد.
أَمَّا بَعْد؛
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فيِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: “يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ”
Ma’asyiral muslimiin rahimakumullah,
Pengakuan kita atas nikmat Allah Swt. merupakan “ibadah” paling mudah yang dapat dilakukan oleh manusia, tidak memerlukan seperangkat alat, tidak memerlukan biaya, dan tidak memerlukan tenaga. Cukuplah manusia mengakui bahwa kenikmatan itu datang dari Allah, Sumber Segala Kenikmatan. Ibadah “syukur” ini, dijanjikan oleh Allah Swt., akan mendatangkan tambahan nikmat kepada orang-orang yang melaksanakannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)
Oleh karena itu, mari kita pelajari lagi pelajaran-pelajaran dan nasihat-nasihat yang telah disampaikan para ulama, para da’i, serta para khatib tentang pentignya memaknai kesyukuran ini.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah,
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan beberapa buah dari kesyukuran.
Pertama, dapat menikmati kenikmatan Allah Swt. Orang-orang yang pandai bersyukur akan merasakan nikmat yang Allah Swt. berikan kepadanya, walaupun nikmat itu “sedikit atau sepele” menurut pandangan manusia, apabila “dibandingkan” dengan nikmat yang diberikan kepada orang lain. Bagi orang yang bersyukur, nikmat kesehatan itu sangat mahal harganya jika dihargai secara material. Betapa banyaknya orang-orang yang rela mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah demi mendapatkan kesehatan yang telah berkurang dari badannya.
Sebaliknya, orang yang tidak bersyukur tidak akan merasakan datangnya nikmat Allah Swt. yang diberikan kepadanya. Hidupnya dipenuhi berkeluh-kesah, merasa paling menderita, tidak dapat “menikmati” nikmat yang disandang oleh dirinya. Apalagi jika ia membanding-bandingkan dengan kenikmatan yang diterima oleh orang lain secara materi, maka penderitaan itu semakin terasa lengkap baginya.
Ibnu Athaillah penyusun Kitab Al-Hikaam mengatakan, “Barangsiapa tidak mampu mengenal keberadaan nikmat, maka ia akan mengenal ketika nikmat itu menghilang.”
Kedua, selamat dari siksa Allah dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman,
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa’: 147)
Ayat ini menunjukkan bahwa salah satu penyebab datangnya siksa Allah Swt. adalah dikarenakan manusia tidak mau bersyukur atas nikmat yang Allah karuniakan. Mereka akan merasakan kesempitan rizki dari-Nya di dunia ini. Hidup selalu dirundung ketidakpuasan yang menyesakkan dada. Itu semua adalah salah satu bentuk “siksa” Allah Swt. di dunia. Adapun ”siksa” dunia lainnya adalah Allah Swt. akan mencabut nikmat tersebut dan digantinya dengan penderitaan-penderitaan lahiriah dan kerugian-kerugian material lainnya.
Ayyuhal muslimun rahimakumullah
Ketiga, terpelihara atau kekalnya nikmat. Syukur adalah penjaga nikmat dari segala sebab yang mengakibatkan sirnanya nikmat tersebut. Oleh karena itu sebagian ulama menamakan syukur sebagai pengikat nikmat yang mengikat nikmat itu sehingga tidak lepas dan kabur. Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata, “Ikatlah nikmat-nikmat Allah dengan bersyukur kepada Allah.”
Keempat, pahala syukur tidak digantungkan kepada kehendak Allah Swt. Maksudnya, Allah ‘Azza wajalla pasti memberikan pahala bagi orang yang bersyukur. Jadi, siapa pun yang pandai bersyukur atas nikmat Allah Swt. akan diberikan balasan baginya tanpa persyaratan “kehendak” Allah lagi.
Allah berfirman,
وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran: 144)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
“Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran 145).
Ayyuhal muslimun rahimakumullah
Sementara itu untuk amalan lainnya, Allah Ta’ala menganugerahkan balasannya sesuai dengan kehendak-Nya. Difirmankan oleh Allah Swt.,
بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ
“(Tidak), akan tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia menghendaki.” (QS. Al-An’am: 41).
يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ
“Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Ali Imran: 129)
Juga firman-Nya,
وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ
“Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya.” (QS. At-Taubah: 15)
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman,
وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Al-Baqarah: 212)
Oleh karena itu, jamaah sidang Jumat rahimakumullah, marilah kita senantiasa meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita. Apapun pemberian-Nya dan berapapun banyaknya. karena sesungguhnya nikmat Allah itu sangat banyak, tidak akan mungkin manusia mampu menghitungnya walaupun dengan menggunakan kalkulator tercanggih sekalipun.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18).
Dan agar mudah bersyukur, mari kita perbanyak doa yang diajarkan Rasulullah Saw. berikut ini.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, Tolonglah hamba untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.”
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالِّذكْرِ الْحَكِيمِ ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أنْ لاَ إِلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اَلْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَـمِيْن، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ، سَيِّدِ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلأَخِرِيْنَ، وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعاً مَرْحُوْماً، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقاً مَعْصُوْماً، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْماً.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِـمِيْن، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعَبادِكَ الْـمُؤْمِنِيْن.
اللهم أَبْرِمْ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ أَمْرًا رَشِيْدًا، يُعَزُّ فِيْهِ أَهْلُ طَاعَتِك، وَيُذَلُّ فِيْهِ أَهْلُ مَعْصِيَتِك، وَيُؤْمَرُ فِيْهِ بِالْمَعْرُوْف، وَيُنْهَى فِيْهِ عَنِ الْمُنْكَر.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
أَقِيْمُوا الصَّلاَة..
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130