Menjadi Keluarga Cerdas Melalui Virus Corona

0
123

🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷

πŸ“ Pemateri: Ustadzah DR. Aan Rohanah, Lc , M.Ag

Pandemi covid19 ini luar biasa menyerang manusia, apalagi di hari-hari terakhir ini. Begitu cepatnya menyebar sehingga kita menyaksikan begitu banyak yang hΓ rus dirawat di rumah sakit atau harus isolasi mandiri . Alhamdulillah banyak yang sembuh dan kembali sehat, tetapi tidak sedikit juga yang wafat dan bernilai syahid. Semoga yang pernah sakit diampuni dosa-dosanya dan diberi pahala oleh Allah atas keikhlasan, kesabaran dan ikhtiarnya. Sedangkan yang wafat semoga diampuni semua dosanya, dilipatgandakan pahalanya, digolongkan menjadi para syuhada dan ahli surga.

Keluarga yang cerdas itu selalu bersiap siap untuk hari akhirat, sehingga mereka terus menjaga pola hidup yang sehat dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan pandai mengambil peringatan dari pandemi ini bahwa ketetapan ajal setiap hamba di sisi Allah pasti terjadi , tidak bisa ditolak atau berlari darinya sekalipun bersembunyi di balik tembok yang tinggi dan kokoh ( Surat Annisa ; 78 ).

Karena itu, jika keluarga cerdas sering mengingat kematian maka akan terus bersiap-siap menambah bekal untuk hari setelah kematiannya dengan memperbanyak ibadah dan amal shaleh. Sebab jika malakul maut menjemput maka tiada waktu sedikitpun untuk bertaubat dan beramal. Sedangkan bekal yang kita bawa setelah kematian untuk kehidupan selanjutnya di dalam kubur, di hari qiamat dan hari hisab serta hari akhirat hanya amal shaleh yang kita siapkan selama hidup.

Pantaslah Umar bin Abdul Aziz setiap malam mengundang para ulama untuk saling memberikan taushiyah tentang kematian, kemudian setelah itu mereka menangis karena merasa masih sedikit amalnya . Tangis mereka seperti suasana menangis di depan jenazah

Tidak heran jika Umar bin Abdul Aziz benar-benar bertanggung jawab dan berhasil menegakkan keadilan dan kesejahteraan kpd rakyatnya. Beliau menjadi khalifah yang zuhud terhadap dunia, jauh dari kemewahan dan sangat cinta terhadap hari akhirat karena dia yakin hari akhirat jauh lebih baik dan kekal selama-lamanya , sedangkan dunia ini hina dan fana. Allah berfirman :

” Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal” ( Al-A’la :

Belajarlah dari para salafus shalih, mereka banyak merenung tentang kematian yang membuat mrreka bisa menjadikan hidup ini lebih bermakna untuk akhiratnya. Misalnya :

Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata : ” Perbanyaklah mengingat kematian, niscaya hatimu menjadi lembut ” .

Abu Hazim berkata : ” Perhatikanlah setiap amal yang membuat kamu benci kematian, maka tinggalkanlah niscaya kamu tidak akan mendapatkan bahaya saat kematianmu tiba”.

Hasan Al-Bashri berkata : ” Barang siapa yang sudah mengenal kematian, maka musibah dunia menjadi ringan baginya”.

Wallahu a’lam bish showab

🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

πŸ“±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

πŸ’° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here