Bagaimana Khusyu Dalam Sholat?

0
96

Pertanyaan

Assalamualaikum. Bagaimana hukum bagi orang yang dalam sholatnya kurang khusyu? [Manis A40]

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ๐ŸŒป๐Ÿ„๐ŸŒธ๐ŸŒผ๐ŸŒท๐ŸŒน


Jawaban

Oleh: Ustadzah Sri Wisnu Karang Seto

ูˆ ุนู„ูŠูƒู…  ุงู„ุณู„ุงู…  ูˆ  ุฑุญู…ุฉ  ุงู„ู„ู‡  ูˆ  ุจุฑูƒุงุชู‡ ุŒ

Pendapat pertama, menurut jumhur ulama khusyuโ€™ bukan syarat sah shalat atau rukunnya. Ia hanya sunnah dalam shalat. Jika tidak ada khusyuโ€™ di dalam shalat, maka tidak ada kewajiban menggantinya (mengqadla) atau mengulangnya. Namun pahalanya berkurang. Jadi tidak khusyuโ€™ itu tidak membatalkan shalat.

Menurut Imam Nawawi, ijma ulama menyatakan khusyuโ€™ tidak wajib, karena tidak ada ulama yang menyatakan wajibnya khusyuโ€™. Ibnu Hajar menambahkan, khusyuโ€™ merupakan penyempurna shalat dan sunnah dalam shalat.

Ada juga pendapat cabang dari pendapat jumhur yakni Ar-Razi yang menyatakan, khusyuโ€™ adalah syarat sah dan bukan syarat diterimanya.

Pendapat kedua, menurut Imam Al-Ghazali, Ibnu Hamid (pengikut Imam Ahmad), Ibnu Taimiyah, khusyuโ€™ hukumnya wajib dalam shalat.  Pendapat ini berdasarkan sejumlah dalil:๏ฟผ

Firman Allah,

{ุฃูู„ุง ูŠุชุฏุจุฑูˆู† ุงู„ู‚ุฑุขู†} (ุงู„ู†ุณุงุก: 82)

โ€œMaka apakah mereka tidak mentadabburkan (memperhatikan) Al-Quran? Kalau sekiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya,โ€
(QS An-Nisaโ€™: 82).

Tadabbur hanya bisa dengan khusyuโ€™.

{ุฃู‚ู… ุงู„ุตู„ุงุฉ ู„ุฐูƒุฑูŠ} (ุทู‡: 14)

โ€œSesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang haq) selain aku, Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku,โ€ (QS Thaha: 14).

Tujuan shalat adalah untuk mengingat Allah dan itu hanya bisa dicapai dengan khusyuโ€™.

{ูˆู„ุง ุชูƒู† ู…ู† ุงู„ุบุงูู„ูŠู†} (ุงู„ุฃุนุฑุงู: 205)

โ€œDan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai,โ€(QS Al-Aโ€™raf: 205).

Dalam ayat ini Allah melarang Rasulullah agar tidak menjadi orang yang lalai, terutama dalam shalat. Sementara lalai notabene bertentangan dengan khusyuโ€™. Dalil lain adalah beberapa hadits Nabi. Di antaranya;

ุฑูˆูŠ ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ( ุตู„ูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู… ) ู…ุณู†ุฏุง :ยซุฅู† ุงู„ุนุจุฏ ู„ูŠุตู„ูŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู„ุง ูŠูƒุชุจ ู„ู‡ ุณุฏุณู‡ุง ูˆู„ุง ุนุดุฑู‡ุงุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ูŠูƒุชุจ ู„ู„ุนุจุฏ ู…ู† ุตู„ุงุชู‡ ู…ุง ุนู‚ู„ ู…ู†ู‡ุง

Rasulullah bersabda, โ€œSungguh seorang hamba shalat dengan satu shalat, tidak ditulis baginya (pahala) seperenam atau sepersepuluhnya. Namun shalatnya ditulis apa yang dipahaminya,โ€  (Hilyatul auliyaโ€™).

ุนู† ู…ุนุงุฐ ุจู† ุฌุจู„: ู…ู† ุนุฑู ู…ู† ุนู„ู‰ ูŠู…ูŠู†ู‡ ูˆุดู…ุงู„ู‡ ู…ุชุนู…ุฏุงู‹ ูˆู‡ูˆ ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูู„ุง ุตู„ุงุฉ ู„ู‡

Dari Muadz bin Jabal, ia berkata,โ€œBarangsiapa yang mengetahui orang di sebelah kanan atau kirinya dalam shalat secara sengaja maka dia tidak shalat.โ€

ุนู† ุงู„ุญุณู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡: โ€ ูƒู„ ุตู„ุงุฉ ู„ุง ูŠุญุถุฑ ููŠู‡ุง ุงู„ู‚ู„ุจ ูู‡ูŠ ุฅู„ู‰ ุงู„ุนู‚ูˆุจุฉ ุฃุณุฑุน โ€œ

Hasan Al-Bashri berkata, โ€œSetiap shalat yang tidak ada hati yang hadir di dalamnya, maka dia lebih cepat mendapatkan siksa.โ€

ูˆู‚ุงู„ ุนุจุฏ ุงู„ูˆุงุญุฏ ุจู† ุฒูŠุฏ: โ€ ุฃุฌู…ุนุช ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุนู„ู‰ ุฃู†ู‡ ู„ูŠุณ ู„ู„ุนุจุฏ ู…ู† ุตู„ุงุชู‡ ุฅู„ุง ู…ุง ุนู‚ู„โ€

Abdul Wahid bin Zaid, โ€œUlama sepakat bahwa seseorang tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali yang dia pahami.โ€

๏ฟผIbnu Taimiyah menegaskan,

โ€œ({ ูˆุงุณุชุนูŠู†ูˆุง ุจุงู„ุตุจุฑ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุฅู†ู‡ุง ู„ูƒุจูŠุฑุฉ ุฅู„ุง ุนู„ู‰ ุงู„ุฎุงุดุนูŠู† )

โ€œDan mintalah tolong dengan kesabaran dan shalat karena sesungguhnya itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuโ€™,โ€
(QS Al-Baqarah: 45).

Ayat ini menyatakan celaan bagi orang yang tidak khusyuโ€™, seperti halnya celaan dalam ayat lainnya tentang kiblat.

{ูˆู…ุง ุฌุนู„ู†ุง ุงู„ู‚ุจู„ุฉ ุงู„ุชูŠ ูƒู†ุช ุนู„ูŠู‡ุง ุฅู„ุง ู„ู†ุนู„ู… ู…ู† ูŠุชุจุน ุงู„ุฑุณูˆู„ ู…ู…ู† ูŠู†ู‚ู„ุจ ุนู„ู‰ ุนู‚ุจูŠู‡ ูˆุฅู† ูƒุงู†ุช ู„ูƒุจูŠุฑุฉ ุฅู„ุง ุนู„ู‰ ุงู„ุฐูŠู† ู‡ุฏู‰ ุงู„ู„ู‡ }

โ€œDan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah,โ€
(QS Al-Baqarah: 143).

Celaan dalam ayat ini terjadi karena mereka meninggalkan hal yang wajib. Ayat lain menegaskan,

{ู‚ุฏ ุฃูู„ุญ ุงู„ู…ุคู…ู†ูˆู† * ุงู„ุฐูŠู† ู‡ู… ููŠ ุตู„ุงุชู‡ู… ุฎุงุดุนูˆู†  โ€œ

“Sungguh bahagia orang-orang beriman yang mereka dalam shalatnya khusyuโ€™,โ€
(QS Al-Mukminun: 1-2).

Artinya, surga Firdaus hanya diwarisi oleh mereka yang memiliki sifat-sifat yang disebutkan di antaranya khusyuโ€™ dalam shalat. Surga diperoleh dengan hal-hal yang wajib bukan yang mustahab
(dianjurkan).โ€

Selain itu menurut pendapat ini, dalil khusyuโ€™ itu ada dua: lahir dan batin. Karenanya, Umar pernah melihat seseorang yang mempermainkan sesuatu dalam shalatnya, maka beliau mengatakan, โ€œJika hatinya khusyuโ€™ maka organnya juga khusyuโ€™.โ€

Dalil Khusyuโ€™ Hanya Sunnah Bukan Wajib

Rasulullah
memerintahkan orang yang lupa shalat untuk sujud sahwi dan tidak memerintahkan untuk mengulang.

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏูŽ ู„ูŽูŠูŽู†ู’ุตูŽุฑููู ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ูŽุงุชูู‡ู , ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูุชูุจูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฅูู„ู‘ูŽุง ุนูุดู’ุฑูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุชูุณู’ุนูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุซูู…ู’ู†ูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุณูุจู’ุนูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุณูุฏู’ุณูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุฎูู…ู’ุณูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุฑูุจู’ุนูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ุซูู„ูุซูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ู†ูุตู’ููู‡ูŽุง

Rasulullah Sallallu โ€˜Alaihi wa Sallambersabda,
โ€œSesungguhnya seorang hamba selesai dari shalatnya dan dia tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, atau setengahnya,โ€ (Musykilul atsar).

Selain itu, ijmaโ€™ ulama menyatakan bahwa khusyuโ€™ bukan syarat shalat.๏ฟผ

Dalam hadits lain ditegaskan,

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: โ€ ุฅูุฐูŽุง ู†ููˆุฏููŠูŽ ุจูุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุฃูŽุฏู’ุจูŽุฑูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุถูุฑูŽุงุทูŒุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูุถููŠูŽ ุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ูŽุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุซููˆู‘ูุจูŽ ุจูู‡ูŽุง ุฃูŽุฏู’ุจูŽุฑูŽุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูุถููŠูŽ ุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ูŽุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฎู’ุทูุฑูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ูุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: ุงุฐู’ูƒูุฑู’ ูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุงุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฏู’ุฑููŠูŽ ุฃูŽุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฃูŽู…ู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุงุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฏู’ุฑู ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุงุŒ ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌู’ุฏูŽุชูŽูŠู ุงู„ุณู‘ูŽู‡ู’ูˆู โ€œ

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Sallallu โ€˜Alaihi wa Sallam bersabda,โ€œJika adzan shalat dikumandangkan, setan mundur dengan terkentut-kentut sehingga dia tidak mendengar adzan. Jika adzan selesai, dia datang lagi. Jika diiqamati dia mundur lagi. Jika selesai iqamah, dia datang lagi sehingga mengganggu antara manusia dengan dirinya. Setan berkata, โ€œIngat ini ingat itu.โ€ Sampai dia (manusia) tidak ingat hingga berapa rakaat dia shalat. Jika seseorang mendapatkan seperti itu, maka hendaklah dia sujud dua kali pada saat dia dalam keadaan duduk,โ€(HR Bukhari, Muslim dll).

Karena itu, dalam Al-Minhaj dan sharahnya oleh Ibnu Hajar ditegaskan, disunnahkan khusyuโ€™ dalam shalat dengan hatinya dimana tidak menghadirkan apapun selain shalat.

Jadi shalat tetap sah dan cukup, dan ini bukan masalah pahala dan diterimanya. Ar-Razi berkata, โ€œKehadiran hati menurut kami adalah syarat kecukupan sahnya (ijzaโ€™) dan bukan syarat diterimanya. Yang dimaksud ijzaโ€™adalah tidak wajib diqadla dan yang dimaksud syarat diterima adalah hukum pahalanya.โ€

Al-Alusi berkata, โ€œBerdasarkan pendapat ini maka khusyuโ€™ adalah syarat sah namun hanya di sebagian shalat. Jika tidak bisa sama sekali maka shalatnya batal. Sebab ruh shalat adalah khusyuโ€™. Jika shalat tidak ada ruhnya, maka dia ditolak.โ€

Perkataan Al-Alusi ini agaknya merupakan usaha kompromi dari kedua pendapat antara yang mewajibkan dan menyunnahkan. Pernyataan itu juga berusaha menekan pentingnya khusyuโ€™ dalam shalat.

Terdapat banyak kesimpulan yang kita dapat dari keterangan Al Quran dan Hadits diatas yang pada hakekatnya adalah Islam adalah agama yang mudah dan sangat memudahkan , tidak berat dan memberatkan , karena itu permudahlah jangan kamu persulit , berilah sesuatu yang menggembirakan dan jangan membuat mereka lari.
Wallahu aโ€™lam.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ๐ŸŒป๐Ÿ„๐ŸŒธ๐ŸŒผ๐ŸŒท๐ŸŒน


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here