Materi Kajian ManisMotivasi Islam

Optimisme Seorang Muslim

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Umar Hidayat, M.Ag

Hakekat iman tidak akan terbukti kesempurnaannya dalam hati seseorang sampai ia menghadapi benturan dengan upaya orang lain yang berlawanan dengan imannya.

Demikian dikatakan oleh syeikh Sayid Qutub. Sungguh masuk akal sebab sunatullah kehidupan dicirikan dengan dinamisasi perubahan yang terus berjalan tanpa henti. Mandeg dan stagnan hanya akan bertentangan dengan sunatullah tersebut. Yang kuat bertahan ia akan terus eksis dan yang tidak bisa bertahan ia akan mati. Sejatinya kehidupan menjadi arena ujian bagi orang yang beriman, untuk menguji siapa yang paling baik amalnya. Di situlah ujian dan benturan terjadi untuk melihat seberapa kualitas iman dalam diri kita.

Dua hal yang diperlukan untuk menjadi seorang Muslim yang selalu optimis menatap kehidupan ke depan di tengah perubahan yang terjadi. Al Bukhturi dalam Diwan Al Bukhturi (7/260) menyebutkan; hati yang berkilau (nafsun tadh’i) dan semangat yang bergelora (himmah tatawaqaat). Hati yang bersih itu seperti cermin yang dapat memantulkan cahaya. Kebersihan hati yang terbebas dari noda maupun kotoran.

Hati yang berkilau, hati yang bersihlah yang memungkinkan bersemainya keteguhan dan lurusnya niat dalam melakukan segala sesuatu. Inilah yang dalam sejarah dibuktikan oleh Umar bin Abdul Aziz yang cukup hanya dua tahun mampu memakmurkan negerinya. Lihatlah ketika Umar bin Abdul Aziz mengakatn saat diangkat menjadi khalifah, “Aku akan duduk di suatu tempat yang tak akan kuberikan sedikitpun tempat untuk setan.”

Pekerjaan-pekerjaan yang besar dan sulit hanya akan dapat diselesaikan jika diawali dengan niat yang kuat dan lurus. Berapa banyak amal kecil tetapi dibesarkan oleh niat, dan berapa banyak amal yang besar namun dikecilkan oleh niatnya, demikian kata Abdullah Ibnu Mubarak.

Selanjutnya perjalanan dan perjuangan hidup yang penuh tantangan, berliku, melelahkan dan penuh pengorbanan tak akan mampu dilakukan seorang Muslim bila dalam dirinya tidak memiliki semangat yang tinggi, obsesi yang kuat (himmah tatawaqat); Tidak cukup hanya dengan niat yang kuat lagi lurus.

Betapa pentingnya membangun semangat di balik niat yang kuat dan lurus. Inilah alasannya kenapa Khalid bin Walid bertabaruk dengan rambut Rasulullah yang ditaruhnya di bawah qolansuwa (tutup kepala yang dikelilingi surban) yang membawa keberkahan dan menjaga semangatnya hingga selalu memenangkan peperangan (lihat; riwayat al Waqidi di al Maghzi dan Ibnu Hajar di Isaba).

Begitupun sebelumnya pernah dilakukan oleh Abu Hurairah (nama aslinya, Abdullah bin Amin) dengan surban yang telah di doakan Rasulullah yang selalu gelar setiap menghadiri atau membersamai baginda Nabi; Abu Hurairah dengan itu mampu menghafal ribuan hadis (5.374 hadis), padahal sebelum didoakan Nabi merasa kesulitan menghafal.

Aku pernah memberitahukan kepada Rasulullah tentang hafalanku yang lemah, lalu beliau bersabda, โ€˜Hamparkan kain selimutmu!โ€™ Aku pun melakukan perintahnya, beliau membuat tanda-tanda di kain selimut itu, kemudian bersabda, โ€˜Sekarang balutkanlah kain selimut ini di sekeliling dadamu.โ€™ Aku pun membalut dadaku dengan kain itu. Sejak saat itu aku tidak pernah lupa lagi dengan segala sesuatu yang ingin aku hafalkan,โ€ (HR. Abu Daud).

Optimis merupakan karakter indah seorang mukmin. Seorang mukmin menempatkan optimisme sebagai wujud persangkaan yang baik. Bahkan seorang mukmin diperintahkan untuk berprasangka baik kepada Allah dalam setiap kondisi.โ€ (Fathul Bari`, 10/226)

Optimisme mestinya tertanam dalam lubuk hati paling dalam setiap Muslim. Jangan sampai terhapus meski kiamat datang pada saat itu juga. โ€œBila hari kiamat tiba dan di tangan salah seorang dari kalian terdapat tunas pohon kurma, tanamlah,โ€ kata Rasulullah yang terangkum dalam hadis riwayat Ahmad.

Dalam Wikipedia, seseorang yang optimis memiliki keyakinan dalam dirinya bahwa setiap kesulitan pasti ada penyelesaiannya dan tidak ingin berlama-lama memikirkan hal buruk yang menimpa, keinginan untuk selalu bergerak maju…. menggapai tujuan utama dalam kehidupannya untuk bahagai (sukses dan berhasil).

Bagi orang beriman, bersikap optimistis merupakan wujud keyakinan kepada Tuhannya; satu sisi manusia diberi pontensi (hati, jasad dan akal) untuk berikhtiar tetapi pada saat yang sama kuasa tertinggi untuk mengubah segala sesuatu ada di tangan Allah. Nah… optimism seorang Muslim berada pada wilayah ikhtiar menuju tawakal dan keyakinan akan Allah Maha Kuasa menjadi sandaran setelah ikhtiar.

Di wilayah ikhtiar menuju tawakal inilah nafsun tadh’i dan himmah tatawaqaat, termasuk tabaruk (Kebolehan berTabaruk telah disepakati oleh semua mazhab dalam Islam, seperti Nabi Yaโ€™qub bertabarruk dengan gamis Nabi yusuf qs. Yusuf:93, kecuali kaum Wahabi yang mengikuti pandangan dan pendapat Ibnu Taimiyah.); harus dikelola dengan baik. Serta keduanya tetap bersanding dengan kebutuhan akan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Meskipun minimalis.

Sebab sikap optimis yang kelewat batas bisa membuat semua orang keras kepala dan menutup mata terhadap kenyataan. Sehingga tidak realistis dalam hidup. Optimistik dan realistis digambarkan dengan mudah misalnya oleh William Arthur Ward bilang, โ€œKaum pesimis mengeluhkan embusan angin; kaum optimis mengharapkan angin itu berubah; kaum realis menyesuaikannya dengan layar.โ€

Al-Hasan al-Basri mengatakan : โ€œSesungguhnya tawakal seorang hamba kepada rabbnya adalah ia meyakini bahwa Allah itu sumber kepercayaan dirinya.โ€ (Al-Fawaโ€™id, 149)

Realistis itu kebijaksaanan. Kita boleh optimis namun dengan kadar yang realistis.

๐Ÿƒ๐ŸŒผ๐ŸŒธ๐ŸŒป๐ŸŒณ๐ŸŒบ๐ŸŒด๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *