Memahami Keutamaan Bulan Dzulqo’dah

0
58

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Khutbah Jum’at Oleh: Ust. Wahyudin, SmPd (IKADI DIY)

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ููƒู ุงู„ู’ู‚ูŽู‡ู‘ูŽุงุฑุŒ ู…ููƒูŽูˆูู‘ุฑู ุงู„ู‘ูŽู„ูŠู’ู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑุŒ ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ูŽู‡ูู…ูŽุง ู…ูŽูˆูŽุงู‚ููŠู’ุชูŽ ู„ูู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ุŒ ูˆูŽู…ูŽู‚ูŽุงุฏููŠู’ุฑูŽ ู„ูู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงุฑ
ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ุŒ ุชูุจูŽูˆูู‘ุฆู ู‚ูŽุงุฆูู„ูŽู‡ูŽุง ุฏูŽุงุฑูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุฑูŽุงุฑุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ุŒ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฃูŽุนู’ุทูŽู‰ ุนูŽุทูŽุงุกูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุฎู’ุดูŽู‰ ุงู„ู’ุฅู‚ู’ุชูŽุงุฑ.
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽุทู’ู‡ูŽุงุฑุŒ ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽุฎู’ูŠูŽุงุฑุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ู…ูŽุง ุชูŽุนูŽุงู‚ูŽุจูŽ ุงู„ู‘ูŽู„ูŠู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑ.
ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนุฏูุ›
ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ุŒ ุฃููˆุตููŠูƒูู… ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูŠูŽ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ููŽู‚ูŽุฏ ููŽุงุฒูŽ ุงู„ู…ูุชู‘ูŽู‚ููˆู’ู†ูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰: ุฃุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู: ยซูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ุชูู…ู’ ู…ู‘ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽยป

Jamaah sidang Jumat rahimakumullah.
Dalam sepekan ke depan, Insya Allah kita segera memasuki bulan Dzulqaโ€™dah. Sebagian besar umat Islam pasti sangat mengenal bulan-bulan, seperti Ramadhan, Rajab, Syawal, Dzulhijjah, serta Muharram. Namun, mungkin ada sebagian yang tidak begitu mengenal bulan Dzulqaโ€™dah. Padahal, bulan yang diapit oleh bulan Syawal dan bulan Dzulhijjah ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan atau asyhurul hurum, sebagaimana yang diinformasikan dalam Alquran. Pada bulan-bulan ini dilarang keras melakukan tindak kejahatan, dosa, dan maksiat. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

ุฅูู†ู‘ูŽ ุนูุฏู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ุดู‘ูู‡ููˆุฑู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงุซู’ู†ูŽุง ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ุญูุฑูู…ูŒ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู†ู ุงู„ู’ู‚ูŽูŠูู‘ู…ู ููŽู„ูŽุง ุชูŽุธู’ู„ูู…ููˆุง ูููŠู‡ูู†ู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ููุณูŽูƒูู…ู’

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Q.s. At-Taubah: 36)

Terkait penamaan bulan haram, Al-Qodhi Abu Yaโ€™la rahimahullah menjelaskan adanya dua makna yang perlu diketahui kaum muslimin.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyah pun meyakini demikian.

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.โ€ (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At-Taubah ayat 36).

Sedangkan mengenai empat bulan yang dimaksud pada ayat di atas, disebutkan dalam hadis dari Abu Bakroh, Nabi Muhammad Shallallahu โ€™alaihi wa sallam bersabda:

ุงู„ุฒู‘ูŽู…ูŽุงู†ู ู‚ูŽุฏู ุงุณู’ุชูŽุฏูŽุงุฑูŽ ูƒูŽู‡ูŽูŠู’ุฆูŽุชูู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ุŒ ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฉู ุงุซู’ู†ูŽุง ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ุŒ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ุญูุฑูู…ูŒ ุŒ ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉูŒ ู…ูุชูŽูˆูŽุงู„ููŠูŽุงุชูŒ ุฐููˆ ุงู„ู’ู‚ูŽุนู’ุฏูŽุฉู ูˆูŽุฐููˆ ุงู„ู’ุญูุฌู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ู ุŒ ูˆูŽุฑูŽุฌูŽุจู ู…ูุถูŽุฑูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฌูู…ูŽุงุฏูŽู‰ ูˆูŽุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽ

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (H.r. Bukhari dan Muslim).

Jamaah sidang Jumat rahimakumullah …
Nama Dzulqaโ€™dah berasal dari dua kata, yaitu dzu berarti โ€œpemilikโ€ dan qaโ€™dah yang berarti โ€œtempat yang didudukiโ€. Dzulqaโ€™dah berarti bulan duduk-duduk. Maksudnya adalah dahulu orang-orang Arab sebelum kehadiran Islam memilih duduk-duduk berdiam di rumah dan menahan diri dari peperangan pada bulan tersebut. Demikian pendapat al-Biruni dalam kitabnya.

Di antara keistimewaan bulan Dzulqa’dah adalah sebagai berikut:

Pertama, diharamkan berperang dan mendzalimi diri sendiri. Bulan Dzulqa’dah juga diagungkan karena dalam bulan tersebut Allah Subhanahu wa ta’ala melarang umat manusia untuk berperang. Hal ini senada dengan makna secara harfiyah dari “Dzulqa’dah”, yaitu “bulan duduk-duduk, tidak ada aktivitas peperangan”. 

Disebut dengan bulan haram karena pada bulan tersebut diharamkan maksiat dengan keras, begitu pula pembunuhan. Demikian kata pendapat As-Sa’di dalam kitab tafsir Taisir Al-Karimir Rahman. Keyakinan pengharaman ini juga sudah dipegang oleh orang-orang Arab Jahiliyah. Dalam Tafsir Al Jalalain disebutkan, โ€œJanganlah menzalimi diri kalian sendiriโ€, yaitu janganlah berbuat maksiat pada bulan-bulan haram karena dosanya lebih besar.

Kedua, bulan Dzulqaโ€™dah merupakan salah satu bulan haji. Dzulqa’dah merupakan satu dari bulan-bulan haji yang dijelaskan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya:

ุงู„ู’ุญูŽุฌู‘ู ุฃูŽุดู’ู‡ูุฑูŒ ู…ูŽุนู’ู„ููˆู…ูŽุงุชูŒ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklum.” (Q.s. Al-Baqarah: 197).

Dalam tafsir Ibnu Katsir dikemukakan bahwa asyhurun maโ€™lumat merupakan bulan yang tidak sah ihram untuk menunaikan ibadah haji, kecuali pada bulan-bulan ini. Disebutkan pula bahwa bulan-bulan tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Ibnu Rajab menyatakan dalam kitab Lathaaiful Ma’arif bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wassallam melaksanakan ibadah umrah sebanyak empat kali dalam bulan-bulan haji. Sementara itu, Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa menunaikan umrah pada bulan-bulan haji sama halnya dengan menunaikan haji di bulan-bulan haji.

Bulan-bulan haji ini dikhususkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dengan ibadah haji, dan Allah Ta’ala mengkhususkan bulan-bulan ini sebagai waktu pelaksanaannya. Sementara umrah merupakan haji kecil (hajjun ashghar). Maka, waktu yang paling utama untuk umrah adalah pada bulan-bulan haji, termasuk di antaranya adalah bulan Dzulqa’dah.

Jamaah sidang Jumat rahimakumullah …

Ketiga, bertemunya Nabi Musa dengan Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

ูˆูŽูˆูŽุงุนูŽุฏู’ู†ูŽุง ู…ููˆุณูŽู‰ ุซูŽู„ูŽุงุซููŠู†ูŽ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽุชู’ู…ูŽู…ู’ู†ูŽุงู‡ูŽุง ุจูุนูŽุดู’ุฑู ููŽุชูŽู…ู‘ูŽ ู…ููŠู‚ูŽุงุชู ุฑูŽุจูู‘ู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู†ูŽ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ููˆุณูŽู‰ ู„ูุฃูŽุฎููŠู‡ู ู‡ูŽุงุฑููˆู†ูŽ ุงุฎู’ู„ููู’ู†ููŠ ูููŠ ู‚ูŽูˆู’ู…ููŠ ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุชู‘ูŽุจูุนู’ ุณูŽุจููŠู„ูŽ ุงู„ู’ู…ููู’ุณูุฏููŠู†ูŽ

“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu 30 malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan 10 (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya 40 malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: ‘Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan’ (Q.s. Al A’raf: 142).

30 malam itu adalah satu bulan Dzulqaโ€™dah dan 10 malam itu maksudnya adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. (Tafsir al-Manar karya Rasyid Ridha: 9/104)

Keempat, dilipatgandakan balasan amal manusia. Imam At-Thabari menyebutkan dalam tafsirnya bahwa bulan Dzulqa’dah adalah bulan haram, yaitu bulan yang dijadikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Di dalamnya terdapat amalan-amalan baik yang akan dilipatgandakan pahalanya. Sedangkan amalan-amalan buruk juga akan dilipatgandakan dosanya.

Adapun Ibnu โ€™Abbas berpendapat, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan shaleh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.โ€ (Lathaโ€™if Al Maโ€™arif, 207)

Kelima, disunahkan untuk melaksanakan umrah. Karena Rasulullah Saw. melakukan semua umrah beliau di bulan Dzulqaโ€™dah. Sejak diutus menjadi Nabi, Rasulullah Saw. melaksanakan umrah sebanyak empat kali.

Pertama: Umrah Hudaibiyyah yang terjadi pada tahun 6 Hijriah. Nabi tidak menyempurnakan umrahnya karena dihalangi oleh kaum Quraisy untuk memasuki Makkah, dan kemudian menjadi latar belakang ditandatanganinya perjanjian Hudaibiyah.

Kedua: Umrah al-Qadhaโ€™, yang dilakukan tahun sesudahnya sebagai pengganti umrah yang tidak sempurna pada tahun sebelumnya.  Ketiga: Umrah al-Jiโ€™irranah, yang dilakukan Nabi pada tahun 8 Hijriah dan keempat: Umrah yang dilakukan bersama Haji Wadaโ€™ pada tahun 10 Hijriah.

Oleh karena itulah, sebagian ulama berpendapat bahwa umrah di bulan Dzulqaโ€™dah lebih utama daripada umrah di bulan Ramadhan, karena semua umrah Rasulullah Saw. dilakukan pada bulan Dzulqaโ€™dah.
Amal-amal ketaatan yang perlu menjadi perhatian kaum muslimin pada bulan Dzulqadah selain umrah adalah puasa, sedekah, memperbanyak doa dan dzikir, serta amalan ketaatan lainnya.

Jamaah sidang Jumat rahimakumullah …
Demikianlah, semoga pengetahuan kita tentang keutamaan bulan Dzulqaโ€™dah ini akan menambah amal-amal kebaikan dan menjauhi larangan-larangan yang ada di dalamnya.

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ูุŒ ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุฐูŽู†ู’ุจู ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู

Khutbah Ke-2

 ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุฏููŠู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ู„ููŠูุธู’ู‡ูุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑููˆู’ู†ูŽ
ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู’ ู„ุง ุฅู„ูŽู‡ูŽ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡.
ยซูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ุชูู…ู’ ู…ู‘ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽยป
ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ูุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ูˆูŽุญูŽุจููŠู’ุจูู†ูŽุง ูˆูŽุดูŽูููŠู’ุนูู†ูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฑููŠู’ู…ูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูŽูˆู’ู„ุงูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุณูŽูŠูู‘ุฏู ุงู’ู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ุขุฎูุฑููŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูŽู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุตูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ .
ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ุŒ ุญูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูŠููˆูŽุงูููŠ ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ูˆูŽ ูŠููƒูŽุงููุฆู ู…ูŽุฒููŠู’ุฏูŽู‡ุŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ู„ูุฌูŽู„ุงูŽู„ู ูˆูŽุฌู’ู‡ููƒูŽ ูˆูŽุนูŽุธููŠู’ู…ู ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ููƒูŽ
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุงูŽู„ู’ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู’ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ูŽุนูŽูˆูŽุงุชู.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ุงูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ุงูŽ ุฐูู†ููˆู’ุจูŽู†ุงูŽ ูˆูŽ ู„ููˆูŽุงู„ูุฏููŠู’ู†ุงูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ู‡ูู… ูƒูŽู…ูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽูˆู’ู†ุงูŽ ุตูุบูŽุงุฑุงู‹
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ูู‘ู‰ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุญูุจู‘ูŽูƒุŒ ูˆูŽุญูุจู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูŠูุญูุจู‘ููƒุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽู…ูŽู„ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ูŠูุจูŽู„ูู‘ุบูู†ูู‰ ุญูุจู‘ูŽูƒุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ุญูุจู‘ูŽูƒูŽ ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ู†ูŽูู’ุณููŠ ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ููŠ ูˆูŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ู’ุจูŽุงุฑูุฏู
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ูŠูŽุง ู…ูุตูŽุฑูู‘ููŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจูุŒ ุตูŽุฑูู‘ูู’ ู‚ูู„ููˆู’ุจูŽู†ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู†ููƒูŽ
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ููŠ ุฏููŠู†ููŠ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู‡ููˆูŽ ุนูุตู’ู…ูŽุฉู ุฃูŽู…ู’ุฑููŠุŒ ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ููŠ ุฏูู†ู’ูŠูŽุงูŠูŽ ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูููŠู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽุงุดููŠุŒ ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ููŠ ุขุฎูุฑูŽุชููŠ ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูููŠู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽุงุฏููŠุŒ ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉูŽ ุฒููŠูŽุงุฏูŽุฉู‹ ู„ููŠ ูููŠ ูƒูู„ูู‘ ุฎูŽูŠู’ุฑูุŒ ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽ ุฑูŽุงุญูŽุฉู‹ ู„ููŠ ู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุดูŽุฑูู‘
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุงุกุŒ ูˆูŽุงู„ู’ูˆูŽุจูŽุงุกุŒ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ูŽุงุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุญูŽู†ุŒ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู„ู’ููุชูŽู†ุŒ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ุŒ ู…ูู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ุฎูŽุงุตู‘ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนูŽุงู…ู‘ูŽุฉู‹ุŒ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู†ูŽ
ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูุฒู‘ูŽุฉู ุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุตููููˆู†ูŽ ูˆูŽุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ. ุฃูŽู‚ููŠู’ู…ููˆุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉ

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here