🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
📝 Khutbah Jum’at Oleh: Ustadz Ahmad Sumiyanto, M.S.I (IKADI DIY)
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُم اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
أَمَّا بَعْدُ :
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman, dalam al-Quran.
وَقُلِ ٱعْمَلُواْ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (QS. at-Taubah: 105).
Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fikih dan tafsir dari Suriah, menjelaskan ayat ini dengan mengatakan: Wahai rasul, katakanlah kepada orang-orang yang bertaubat: “Beramal baiklah dan ikhlaskanlah amal kalian kepada Allah, niscaya Dia (Allah), Rasulullah dan orang-orang mukmin akan melihat amal kalian sebagai amal baik atau buruk, dan setelah mati kalian akan dikembalikan kepada Dzat yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang tampak. Lalu Dia akan memberitahu kalian tentang amal kalian lalu membalas kalian atas amal tersebut.”
Allah Azza wa Jalla juga berfirman,
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
“Jika kalian berbuat kebaikan, maka kebaikan itu untuk kalian. Dan jika kalian berbuat buruk, itupun untuk kalian juga.” (QS. Al Israa: 7).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Amal salih seorang hamba tidak sedikitpun menguntungkan Allah Azza wa Jalla. Maksiat seorang hamba pun tidak merugikan Allah Azza wa Jalla. Namun, terdapat manusia yang sengaja memaksiati Allah Azza wa Jalla sambil menyangka bahwa ia telah merugikan Rabbnya dengan mengabaikan perintah-Nya dan menjalani larangan-Nya. Padahal, sungguh kemaksiatan itu merugikan dirinya sendiri.
Sebaliknya, ada orang-orang yang merasa bangga dengan ketaatannya. Ia merasa mempunyai kedudukan yang paling tinggi di sisi Allah Azza wa Jalla. Ia memandang telah berjasa kepada Allah, dengan syiar dan dakwah membela agama-Nya. Dengan ketaatan dan amalan salih ia pun menjadi angkuh karenanya. Padahal, kalau bukan karena Allah yang memberinya hidayah dan kekuatan, tentu ia akan tersesat dari jalan ketaatan.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Seseorang yang berbuat maksiat dan kemaksiatannya membawanya untuk bertaubat, lebih baik daripada orang yang melakukan ibadah namun ketaatannya membuatnya menjadi sombong dan angkuh. Bentuk keangkuhan ini barangkali tidak betul-betul terlihat dalam interaksi dengan orang lain. Bahkan, mungkin hanya berupa perasaan dalam hati. Ia merasa lebih suci, lebih salih, dan lebih layak masuk surga dibandingkan orang lain. Hal ini tetap beresiko membuatnya masuk neraka, sesuai sabda Nabi:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada setitik rasa sombong.” (HR. Muslim)
Apalagi jika kita mengingat bahwa hati manusia itu selalu berubah. Bisa jadi hari ini seseorang terlihat sangat salih, namun tahun berikutnya ia telah menjadi ahli maksiat. Tidak ada yang pasti mengenai hidup ini, karena hidup manusia penuh misteri. Kita tidak bisa menebak apa yang akan terjadi esok hari dengan pasti. Bahkan, bisa jadi dalam hitungan detik pun segalanya bisa berubah 180 derajat.
Banyak peramal yang berusaha memberikan kepastian tentang hidup ini. Tapi nyatanya, mereka sendiri tidak bisa memberikan kepastian hidupnya sendiri. Oleh karena itu, hindarilah hidup dalam kesombongan pada saat kita memiliki kelebihan. Janganlah berkeluh-kesah pada saat hidup penuh kekurangan. Kepintaran dan kebodohan bukanlah penentu sukses dan gagalnya seseorang dalam kehidupan. Kekayaan dunia juga bukan hal yang abadi, sebagaimana kemiskinan pun bukan hal yang tidak bisa diubah sama sekali. Semua kembali kepada takdir dan kehendak Allah. Dan kita sebagai manusia hanya dituntut untuk terus mengusahana yang terbaik dan tidak berhenti berdoa dan memohon kepada Allah.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Banyak sudah yang terjadi dalam kehidupan ini. Betapa banyak orang kaya dalam sekejap menjadi miskin dan orang miskin tiba-tiba berubah drastis menjadi kaya. Semua bisa terjadi tanpa dapat kita duga. Banyak juga yang terjadi di sekitar kita, ketika orang yang terlihat sehat dan tidak ada menderita sakit, tiba-tiba mati karena sakit ringan-ringan saja. Sebaliknya, ada yang sakit-sakitan sampai dokter memperkirakan umurnya tidak akan panjang, ternyata saat bertemu lagi sudah sehat dan terlihat segar-bugar. Banyak peristiwa dalam hidup ini seringkali tak masuk logika dan tidak pasti. Tapi, nyata terjadi di depan kita. Seringkali tidak sesuai dengan harapan, keinginan, kalkulasi, dan dugaan-dugaan kita, tapi tetap terjadi dan harus kita terima juga.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Hidup memang selalu memberi ketidakpastian kepada kita. Namun, kita sesungguhnya menyadari bahwa ketidakpastian dalam hidup ini hanyalah anggapan kita tentang rahasia Allah ta’ala yang tidak dapat dijangkau pengetahuan. Di antara ketidakpastian itu, ada yang pasti harus kita tunaikan, yaitu menjaga ketaatan kita kepada Allah ta’ala. Sebagai seorang mukmin, dalam kondisi apapun, kita harus memastikan untuk selalu berbuat baik dan menjauhi berbuat jahat. Sungguh, kebaikan akan berbalas kebaikan dan kejahatan akan berbalas kejahatan. Hindari kesombongan dan berkeluh-kesah dalam kondisi sesulit apapun. Senantiasa bersyukur adalah langkah yang bijak menyikapi hidup ini. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam memberikan peringatan kepada kita,
وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – كُلْ, وَاشْرَبْ, وَالْبَسْ, وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ, وَلَا مَخِيلَةٍ
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan dan minumlah, berpakaianlah, juga bersedekahlah tanpa boros dan bersikap sombong.” (HR. Abu Daud, Ahmad, dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari secara mu’allaq).
Walaupun hidup ini tidak pasti tapi ada satu yang pasti. Kematian! Setiap yang hidup dipastikan akan mati pada waktunya. Untuk itu pastikanlah sebelum mati kita sibuk beramal salih agar kematian mengantarkan kita pada husnul khatimah. Sungguh, sukses terbesar dalam kehidupan manusia terjadi ketika kita berhasil menunaikan tugas sebagai hamba Allah, sesuai yang dikehendaki Allah Azza wa Jalla. Cita-cita terbesar seorang mukmin dalam hidup ini adalah istiqamah dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya hingga akhir hayat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.”
(HR. al-Bukhari, no. 6607)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِكْرِ الحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُه، سَيِّدُ الْإِنْسِ وَالْبَشَرِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أَمَّا بَعْد؛
فَيَا عِبَادَ الله، اِتَّقُوْا الله وَذَرُو الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمُعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِه، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه، وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْن، فَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِل، وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: «إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً»
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِه وَسَائِرِ الصَّحَابَةِ وَ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَء، وَالْبَلَاء، وَالْفَخْشَاء، وَالْمُنْكَر، وَالْقَحْطَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَة، وَالْشَّدَائِد، وَالْأَمْرَاض، وَالْمِحَن، وَالْفِتَن، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، اِنَّكَ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ امَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَءُوْفُ رَّحِيْم.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْم، وَ تُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْم.
عِبَادَ الله، إِنَ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَان، وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَالْبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن، فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِه يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر.
Wallahu A’lam
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130