Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz… Nabi juga melakukan kesalahan. Nabi Adam makan buah terlarang. Nabi Yunus juga melakukan kesalahan waktu dulu. Apakah dalam hal itu Nabi Adam dan Yunus kita katakan berdosa? Atau bagaimana Ustadz?
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Para Nabi dan Rasul ‘Alaihimussalam, ma’shum (terjaga) dari dosa-dosa besar, namun tetap melakukan dosa-dosa kecil, sebagaimana yang dikatakan mayoritas ulama salaf dan khalaf, juga para ulama Asya’irah dari kalangan ahli kalam. Namun, mereka adalah orang-orang yang bersegera bertobat, itulah yang membedakan dengan manusia biasa.
Hal ini dipaparkan oleh Imam Ibnu Taimiyah:
القول بأن الأنبياء معصومون عن الكبائر دون الصغائر هو قول أكثر علماء الإسلام وجميع الطوائف، حتى إنه قول أكثر أهل الكلام،كما ذكر أبو الحسن الآمدي أن هذا قول الأشعرية، وهو أيضا قول أكثر أهل التفسير والحديث والفقهاء، بل لم ينقل عن السلف والأئمة والصحابة والتابعين وتابعيهم إلا ما يوافق هذا القول
Pendapat yang mengatakan bahwa para nabi terjaga dari dosa-dosa besar bukan dosa-dosa kecil, adalah pendapat mayoritas ulama di semua kelompok. Bahkan itu pendapat mayoritas ulama ahli kalam seperti yang dikatakan Abul Hasan Al Amidi bahwa itu pendapat mayoritas Asy’ariyah. Itu juga pendapat mayoritas pendapat ahli tafsir, ahli hadits, dan fuqaha (ahli fiqih). Bahkan tidak ada riwayat dari salaf umat ini baik sahabat, tabi’in, dan pengikut mereka yang tidak sejalan dengan pendapat ini.
(Majmu’ Al Fatawa, jilid. 4, hal. 319)
Contoh dalil-dalilnya:
Tentang Nabi Adam ‘Alaihissalam, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَاَ كَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْاٰ تُہُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَـنَّةِ ۚ وَعَصٰۤى اٰدَمُ رَبَّهٗ فَغَوٰى.
ثُمَّ اجْتَبٰهُ رَبُّهٗ فَتَا بَ عَلَيْهِ وَهَدٰى
“Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia.”
“Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.”
(QS. Thaha: Ayat 121-122)
Tentang Nabi Musa ‘Alaihissalam, lihat Al Qashash: 15-16
Bahkan tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, lihat At Tahrim ayat 1, juga ‘Abasa di ayat-ayat awal.
Semua ayat-ayat ini adalah contoh, para nabi pernah melakukan kesalahan kecil, tapi mereka bersegera memohon ampun kepada Allah Ta’ala.
Ada pun dalil dari hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya! (HR. At Tirmidzi no. 2499, Hasan)
Demikian. Wallahu A’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130






