KhutbahMateri Kajian Manis

Menghadirkan Kebahagiaan di Dalam Rumah

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Khutbah Jum’at Oleh: Ust. Deden Anjar Herdiansyah, M.Hum (IKADI DIY)

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุฑูŽุงุญูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ูููŠ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ุŒ ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุณูŽุนูŽุงุฏูŽุชูŽู‡ู ููŠ ุดููƒู’ุฑู‡ู ูˆูŽุนูุจูŽุงุฏูŽุชูู‡.
ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ุŒ ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู‹ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุจูู‡ูŽุง ุฑูุถูŽู‰ ุฑูŽุจูู‘ู‡ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ู…ูุญู…ู‘ูŽุฏุงู‹ ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ุŒ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽูˆูŽุฌู‘ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู‚ูŽ ุจูู‡.
ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽู†ู‘ูŽ ุจูุณูู†ู‘ูŽุชูู‡ู ูˆูŽุฏูŽุนูŽุง ุจูุฏูŽุนู’ูˆูŽุชูู‡.
ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ›
ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู†ูŽูู’ุณููŠ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ููŠู ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู: ูŠูŽุงุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุงูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ

Maasyirah muslimin rahimakumullahโ€ฆ
Rumah bukan sekadar tempat untuk berlindung dari panas dan hujan. Lebih dari itu rumah adalah tempat menyemai kebahagiaan bersama keluarga. Jika rumah tidak lagi mampu memberi rasa bahagia, lalu di mana lagi kita akan mencari kebahagiaan itu? Bukankah Rasulullah pernah bersabda:

ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุนูŽุงุฏูŽุฉู: ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุฉุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุณู’ูƒูŽู†ู ุงู„ู’ูˆูŽุงุณูุนูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽุงุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ูƒูŽุจู ุงู„ู’ู‡ูŽู†ููŠู’ุก

“Ada empat perkara yang termasuk kebahagiaan: Istri salihah, tempat tinggal yang lapang, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman.” (H.r. Ahmad, Ibnu Hibban dan Abu Dawud ath-Thayalisi)

Kebahagiaan di dalam rumah tidak bergantung pada kemegahannya. Tidak pula pada kemewahannya. Telah banyak bukti, bahwa megahnya rumah tak mampu menyelamatkan keluarga dari kehancuran. Bukan faktor materi yang bisa menghadirkan kebahagiaan di rumah, tetapi sikap yang menjadi ikhtiar untuk mewujudkan kebahagiaan hakiki. Beberapa ikhtiar yang penting untuk dilakukan itu adalah:

Pertama; Menjadikan Rumah sebagai Tempat untuk Beribadah
Rumah adalah tempat yang seharusnya paling banyak digunakan untuk beribadah. Karena kebanyakan orang menghabiskan sebagian besar waktunya bersama keluarganya di rumah. Sungguh, ada banyak ibadah yang bisa kita lakukan untuk menjadikan rumah sebagai tempat ibadah. Di antaranya adalah: Zikrullah
Rasulullah pernah bersabda:

ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ุจูŽูŠู’ุชู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูุฐู’ูƒูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุจูŽูŠู’ุชู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ุงูŽ ูŠูุฐู’ูƒูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู‡ูุŒ ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ุญูŽูŠูู‘ ูˆุงู„ู…ูŽูŠูู‘ุชู

“Perumpamaan rumah yang di dalamnya ada zikir dan rumah yang di dalamnya tidak ada zikir, seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (H.r. Muslim).

Dalam hadis tersebut Rasulullah mengibaratkan rumah yang di dalamnya ada zikir seperti orang yang hidup. Sedangkan rumah yang di dalamnya tidak ada zikir seperti orang yang mati. Adapun perbedaan hakiki antara orang yang hidup dan yang mati adalah terletak pada dirasakannya kelezatan atau tidak. Hanya orang hidup yang bisa merasakan kelezatan, sedangkan orang yang mati tidak bisa lagi merasakannya. Sebagaimana sabda Rasulullah, โ€œPerbanyaklah mengingat pemutus kelezatanโ€. (H.r. Tirmidzi). Makna dari pemutus kelezatan dalam hadis tersebut adalah kematian.

Dari hadis tersebut kita dapat memahami, bahwa hanya rumah yang banyak dilantunkan zikir yang akan dilimpahi kenikmatan. Sebaliknya, rumah yang tak pernah ada zikir di dalamnya tidak akan ada kenikmatan di dalamnya, tidak peduli semegah dan semewah apapun rumah itu. Hanya zikrullah yang dapat menghadirkan kenikmatan di dalam rumah.
Shalat

Rasulullah mengajarkan bahwa shalat sunnah lebih afdhal jika dilakukan di dalam rumah. Beliau bahkan juga sering mencontohkan dalam ibadah shalatnya. Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah pernah melakukan shalat di dekatnya yang saat itu sedang berbaring. Artinya, Rasulullah melakukan shalat tersebut di dalam rumahnya. Rasulullah juga bersabda:

ุงูุฌู’ุนูŽู„ููˆู’ุง ูููŠ ุจููŠููˆู’ุชููƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ูŽุงุชููƒูู…ู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุชู‘ูŽุฎูุฐููˆู’ู‡ูŽุง ู‚ูุจููˆู’ุฑู‹ุง

“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian. Jangan jadikan ia sebagai kuburan.” (H.r. Bukhari dan Muslim).

Membaca Al-Quran.
Betapa indah jika setiap rumah disinari cahaya Al-Quran, karena penghuninya banyak melantunkan ayat-ayat Al-Quran di dalamnya. Dahulu suasana di kota Madinah seringkali terdengar seperti gemuruh suara lebah, karena di setiap rumah para penghuninya membaca Al-Quran pada waktu yang bersamaan. Andaikan suasana seperti itu dapat kita hadirkan kembali saat ini, insya Allah akan ada banyak keluarga yang merasakan kebahagiaan, karena setan pergi jauh dari kehidupan mereka.

Rasulullah telah bersabda:

ู„ุงูŽ ุชูŽุฌู’ุนูŽู„ููˆุง ุจููŠููˆุชูŽูƒูู…ู’ ู…ูŽู‚ูŽุงุจูุฑูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ูŽ ูŠูŽู†ู’ููุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุชูู‚ู’ุฑูŽุฃู ูููŠู‡ู ุณููˆุฑูŽุฉู ุงู„ู’ุจูŽู‚ูŽุฑูŽุฉู

Jangan jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah. (H.r. Muslim).

Rumah yang seperti kuburan adalah rumah yang suram, muram, menyeramkan dan tidak ada sinar kebahagiaan di dalamnya. Semua itu disebabkan karena pengaruh setan yang ikut campur dalam seluruh urusan rumah tangga. Setan menggoda seluruh penghuni rumah untuk tidak saling menyayangi satu sama lain dan tidak taat kepada Allah. Sehingga yang muncul adalah ketidakharmonisan dalam keluarga yang menyebabkan hilangnya sinar kebahagiaan di tengah-tengah mereka.

Solusi dari persoalan hidup yang demikian adalah dihadirkannya lantunan Al-Qur`an di dalam rumah agar setan merasa tidak betah dan pergi jauh dari urusan kehidupan keluarga. Jika setan tidak lagi merongrong kehidupan keluarga, maka kebahagiaan akan mampu dirasakan. Setiap penghuni rumah akan mampu kembali menjalin keharmonisan satu sama lain, insya Allah.

Maasyirah muslimin rahimakumullahโ€ฆ

Kedua; Mendidik Keluarga
Rumah yang bahagia adalah rumah yang di dalamnya dihadirkan upaya untuk mendidik keluarga agar taat kepada Allah. Setiap anggota keluarga saling mengajak pada kebaikan dan saling mengingatkan untuk menjauhi kemurkaan Allah. Bukankah Allah telah berfirman:

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู‚ููˆุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ููŠูƒูู…ู’ ู†ูŽุงุฑู‹

Wahai orang-orang yang beriman, jauhkanlah diri kalian dan keluarga kalian dari api nerakaโ€ฆ. (Q.s. At-Tahrim: 6).

Mendidik keluarga dengan pemahaman agama yang baik merupakan sebuah kewajiban, sekaligus jalan untuk mendapatkan kebahagiaan. Ketika pemahaman agama sudah menjadi landasan amal dalam keluarga, maka insya Allah suasana yang terbangun akan dipenuhi kebaikan. Dengan kebaikan-kebaikan yang terhimpun itu kebahagiaan akan dirasakan di dunia maupun kelak di akhirat.

Ketiga; Menghadirkan Kenyamanan
Dinamika hidup yang dijalani seringkali memeras energi fisik dan energi jiwa. Saat energi mulai melemah kita membutuhkan tempat untuk kembali mengisinya. Salah satu tempat terbaik untuk mengisi energi itu adalah rumah.

Jika rumah mampu memberikan kenyamanan, maka energi fisik dan energi jiwa dapat disegarkan kembali. Energi yang telah pulih mendorong kita untuk kembali berjuang dan beramal dalam kebaikan. Setiap pergantian hari akan dihadapi dengan penuh semangat. Kewajiban-kewajiban dapat dilaksanakan, tugas-tugas terselesaikan, dan target-target dapat diwujudkan. Hati menjadi lapang, dan kebahagiaan pun dapat dirasakan.

Maasyirah muslimin rahimakumullahโ€ฆ
Keempat; Menjalin Silaturahim
Di antara tanda baiknya keimanan seorang Muslim adalah ketulusannya dalam memuliakan tamu. Sebagaimana sabda Rasulullah:

ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุฌูŽุงุฑูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุถูŽูŠู’ููŽู‡ู

Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya.โ€ (H.r. Bukhari dan Muslim).

Dengan memuliakan orang-orang yang berkunjung ke rumah kita dan tetangga yang berada di sekitar rumah, hubungan persaudaraan, kekerabatan, pertemanan, persahabatan akan terjalin dengan indah. Bukankah akan menjadi sebuah kebahagiaan jika kita hidup bersama orang-orang yang saling berkasih sayang dan berukhuwah? Tidak ada kebencian, iri-dengki, hasad dan permusuhan.

Dengan demikian hidup akan terasa lapang, karena rumah menjadi surga sebelum surga yang sesungguhnya, kelak.

Semoga Allah mengaruniakan kebahagiaan kepada keluarga kita. Dan semoga kita mampu menjadikan keluarga sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Amin ya rabbal alamin.

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ูุŒ ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุงุŒ ูˆูŽุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู

Khutbah Kedua

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุฏููŠู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ู„ููŠูุธู’ู‡ูุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑููˆู’ู†ูŽ. ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡.
ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ.
ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุง ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง.
ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู€ู…ููŠู’ู†ุŒ ุญูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูŠููˆูŽุงููู‰ ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ูˆูŽูŠููƒูŽุงููุฆู ู…ูŽุฒููŠู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽู†ุงูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ู„ูุฌูŽู„ุงูŽู„ู ูˆูŽุฌู’ู‡ููƒูŽ ูˆูŽุนูŽุธููŠู’ู…ู ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ููƒูŽ
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ูˆูŽุญูŽุจููŠู’ุจูู†ูŽุง ูˆูŽุดูŽูููŠู’ุนูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูŽูˆู’ู„ุงูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูุŒ ุณูŽูŠูู‘ุฏู ุงู’ู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฎูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูŽู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุตูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุงูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ุงู„ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ูŽุนูŽูˆูŽุงุช.
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ุฌูŽู…ู’ุนูŽู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ุฌูŽู…ู’ุนุงู‹ ู…ูŽุฑู’ุญููˆู’ู…ุงู‹ุŒ ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ุชูŽููŽุฑู‘ูู‚ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู ุชูŽููŽุฑู‘ูู‚ุงู‹ ู…ูŽุนู’ุตููˆู’ู…ุงู‹ุŒ ูˆูŽู„ุง ุชูŽุฏูŽุนู’ ูููŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ุง ู…ูŽุนูŽู†ูŽุง ุดูŽู‚ููŠู‘ู‹ุง ูˆูŽู„ุง ู…ูŽุญู’ุฑููˆู’ู…ุงู‹.
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูˆูŽุญู‘ูุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตููููˆู’ููŽู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽุงุฌู’ู…ูŽุนู’ ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ุŒ ูˆูŽุงูƒู’ุณูุฑู’ ุดูŽูˆู’ูƒูŽุฉูŽ ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู€ู…ููŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุงูƒู’ุชูุจู ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู„ุฃูŽู…ู’ู†ูŽ ู„ูุนูŽุจุงุฏููƒูŽ ุงู„ู’ู€ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†.
ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูŽุจู’ุฑูู…ู’ ู„ูู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ูŽุฉู ุฃูŽู…ู’ุฑู‹ุง ุฑูŽุดููŠู’ุฏู‹ุงุŒ ูŠูุนูŽุฒู‘ู ูููŠู’ู‡ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุทูŽุงุนูŽุชููƒุŒ ูˆูŽูŠูุฐูŽู„ู‘ู ูููŠู’ู‡ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุชููƒุŒ ูˆูŽูŠูุคู’ู…ูŽุฑู ูููŠู’ู‡ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆู’ูุŒ ูˆูŽูŠูู†ู’ู‡ูŽู‰ ูููŠู’ู‡ู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑ.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู‡ูŽุจู’ ู„ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู†ูŽุง ูˆูŽุฐูุฑูู‘ูŠู‘ูŽุงุชูู†ูŽุง ู‚ูุฑู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ู ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ ุฅูู…ูŽุงู…ู‹ุง.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ูŽุง ููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููŠ ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู.
ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูุฒู‘ูŽุฉู ุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุตููููˆู†ูŽ ูˆูŽุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ.
ุฃูŽู‚ููŠู’ู…ููˆุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉ..

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *