KhutbahMateri Kajian Manis

Nilai Amal Tergantung Pada Akhirnya

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Khutbah Jum’at Oleh: Ust. Ahmad Sumiyanto, SE, M.S.I (IKADI DIY)

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูŽ ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ู†ูŽุญู’ู…ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูู‡ูุŒ ูˆูŽู†ูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูุฑููˆู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุงุŒ ูˆูŽุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู†ูŽุงุŒ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู„ูŽุง ู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ ููŽู„ูŽุง ู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ู.
ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู.
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠูู‘ู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุกูŽุงู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู.
ุฃูŽู…ูŽู‘ุง ุจูŽุนู’ุฏู: ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู: ุงููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู†ูŽูู’ุณููŠ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ูŽ.
ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ููู‰ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู: ((ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ)).

Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah subhaanahu wata’ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti sunnah-sunnahnya dengan baik dan benar sampai hari kiamat kelak.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Subhaanahu Wata’ala,

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุงู„ุฎูŽูˆูŽุงุชููŠู…ู

โ€œSesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.โ€ (H.r. al-Bukhari)

Dalam hadits ini Rasulullah menjelaskan bahwa suatu amalan itu akan dinilai sesuai dengan keadaan terakhir amalan tersebut. Jika akhirnya baik, maka amalan seseorang dianggap baik. Dan sebaliknya, jika akhirnya buruk, maka amalan seseorang dianggap buruk. Itulah sebabnya kita sering mendengar orang berdoa agar mendapatkan โ€œHusnul Khotimahโ€ yang berarti: penutup/akhir yang baik. Yaitu kondisi seseorang yang di akhir hayatnya meninggal dalam keadaan iman, Islam dan amal shalih.

Az-Zarqani dalam Syarh Al-Muwathaโ€™ menyatakan bahwa amalan akhir manusia itulah yang menjadi penentu, dan atas amalan itulah jenis balasan akan didapatkan. Barangsiapa beramal buruk, akan tetapi kemudian di akhirnya ia beralih beramal kebaikan, maka ia dinilai sebagai orang yang bertaubat (baik). Sebaliknya, barangsiapa yang berpindah dari keimanan kepada kekufuran, maka ia dianggap murtad (buruk).

Al-Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dalam Shahihnya dari Sahl bin Saad radhiallahu โ€˜anhu bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam Perang Uhud bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู’ ุฅูู„ูŽู‰ ู‡ูŽุฐูŽุง

โ€œSiapa yang ingin melihat seseorang dari penghuni neraka, hendaklah ia memperhatikan orang ini.โ€ (H.r. al-Bukhari)

Lalu ada seorang sahabat yang mengikuti orang tersebut. Ternyata ia adalah orang yang sangat hebat dalam bertempur menghadapi orang-orang musyrik. Banyak dari mereka tewas di tangannya. Sahabat ini pun heran dengan sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam. Tapi ia terus mengikutinya. Sampai akhirnya ia terluka. Orang tersebut tak sabar menahan rasa sakit lukanya. Lalu ia tegakkan pedangnya dan ia tindihkan dadanya di atas pedang tersebut hingga menembus punggungnya. Ia pun mati bunuh diri. Kemudian Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุนูŽุจู’ุฏูŽ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ูุŒ ูููŠู…ูŽุง ูŠูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŒ ุนูŽู…ูŽู„ูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูุŒ ูˆูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ูููŠู…ูŽุง ูŠูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŒ ุนูŽู…ูŽู„ูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุฎูŽูˆูŽุงุชููŠู…ูู‡ูŽุง

โ€œSesungguhnya ada salah seorang dari kalian benar-benar melakukan amalan ahli surga, dalam apa yang tampak kepada manusia, akan tetapi ia termasuk penduduk neraka. Dan sebagian melakukan amalan ahli neraka, dalam apa yang tampak kepada manusia, padahal ia termasuk penduduk surga. Sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh bagian akhirnya/penutupnya.โ€ (H.r. al-Bukhari)

Hadis ini mengajarkan kepada kita agar tidak berbangga-bangga dengan amal shalih yang telah kita lakukan. Dengan shalat kita. Dengan zakat atau sedekah kita. Dengan bacaan Alquran kita. Dengan puasa kita. Dengan amal kebajikan apapun yang kita lakukan. Karena kita belum tahu bagaimana akhir kehidupan kita. Oleh karenanya, seseorang yang beramal shalih hendaknya menjaga amalnya. Dan memohon kepada Allah subhaanahu wa taโ€™ala dianugerahkan husnul khotimah. Dalam konteks ini, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menjelaskan dalam salah sabdanya, bahwa seseorang yang Allah inginkan menjadi baik adalah mereka yang mampu melakukan amal shalih menjelang wafatnya. Rasulullah bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูุนูŽุจู’ุฏู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ุงุณู’ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ูŽู‡ู ููŽู‚ููŠู„ูŽ ูƒูŽูŠู’ููŽ ูŠูŽุณู’ุชูŽุนู’ู…ูู„ูู‡ู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠููˆูŽูู‘ูู‚ูู‡ู ู„ูุนูŽู…ูŽู„ู ุตูŽุงู„ูุญู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชู

โ€œApabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah mempekerjakannyaโ€. Para sahabat bertanya, โ€œBagaimana Allah akan mempekerjakannya?โ€ Rasulullah menjawab, โ€œAllah akan memberinya taufik untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.โ€ (H.r. Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan al-Hakim, dan keduanya menshahihkannya)

Maโ€™asyiral muslimin warahimakumullah,
Kita semua menyadari bahwa setiap mempunyai jatah kehidupan yang Allah berikan. Jika tiba waktunya, maka setiap orang akan kembali kepada Allah untuk mempertanggung jawabkan amalnya selama di dunia. Akan tetapi setiap kita tidak mengetahui, dalam kondisi apa kita akan kembali kepada Allah; apakah dalam kondisi husnul khatimah (akhir yang baik), ataukah suโ€™ul khatimah (akhir yang buruk)? Oleh karena itu, kita mempunyai kewajiban untuk berusaha semaksimal mungkin agar bisa mencapai husnul khatimah. Diantaranya dengan melakukan hal-hal berikut ini:

Yang pertama; selalu bertakwa kepada Allah dalam setiap kondisi. Baik dalam kondisi mendapatkan nikmat maupun menerima musibah. Baik ketika sedang berada dalam keramaian, maupun saat sedang sendirian. Keadaan apapun yang kita hadapi, kita harus selalu bertakwa dengan melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangannya. Inilah yang disebut dengan โ€œash-Shidqu maโ€™allahโ€, jujur kepada Allah. Sikap ini menuntut kita untuk menjadi pribadi yang utuh; yaitu pribadi yang sesuai antara ucapan dan tindakannya. Yang tidak berubah ketika beramal di depan orang lain, maupun ketika sedang sendirian. Dengan sikap ini, maka kita berharap, ketika maut menjemput, kitapun berada dalam ketakwaan kepada Allah. Rasulullah bersabda:

ุงูุชู‘ูŽู‚ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ูˆูŽุฃูŽุชู’ุจูุนู’ ุงู„ุณู‘ูŽูŠูู‘ุฆูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŽ ุชูŽู…ู’ุญูู‡ูŽุง ูˆูŽุฎูŽุงู„ูู‚ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุจูุฎูู„ูู‚ู ุญูŽุณูŽู†ู

โ€œBertakwalah kepada Allah dimanapun dan kapanpun, ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan, maka ia akan menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang mulia.โ€ (H.r. at-Tirmidzi dan Ahmad)

Kedua; istiqamah dalam beramal kebaikan. Yaitu konsisten dalam beribadah kepada Allah dan berinteraksi dengan manusia. Hal ini menuntut kita untuk selalu menjaga amalan kita. Diawali dengan melaksanakan ibadah-ibadah wajib seperti shalat lima waktu dan puasa Ramadhan. Kemudian disempurnakan dengan ibadah-ibadah sunnah seperti shalat Dhuha, shalat Tahajjud, puasa senin-kamis, infak, sedekah dll. Jika kita sudah memulai sebuah amal kebaikan, maka usahakan untuk merutinkannya. Jangan sampai amalan yang sudah sempat kita lakukan, kemudian kita tinggalkan. Dalam konteks ini, kita mengambil contoh pada bulan Ramadhan. Banyak kebaikan yang berhasil kita wujudkan pada bulan Ramadhan, jangan sampai kita lupakan begitu kita tidak berada di bulan Ramadhan. Justru, pengalaman beribadah pada bulan Ramadhan harus kita jadikan sebagai standar ibadah kita. Jika kita mampu berpuasa, shalat malam, infak dan sedekah, menjaga lisan, pandangan dan anggota tubuh dari maksiat, shalat berjamaah di masjid, membaca Alquran dengan khusyuโ€™, dan semua ibadah yang lain, maka setelah Ramadhan kita harus berusaha merutinkan ibadah-ibadah tersebut. Jika kita mampu melakukannya, -insyallah- ketika maut menjemput, kita juga tetap berada dalam kebaikan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

ุฃูŽุญูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฃูŽุฏู’ูˆูŽู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ู‚ูŽู„ู‘ูŽ

โ€œAmalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara ajek, walaupun hanya sedikit.โ€ (Muttafaq alaih)

Ketiga; selalu memohon kepada Allah agar dianugerahkan ketakwaan, istiqamah dan husnul khatimah. Sesungguhnya hidayah yang dimiliki seorang muslim adalah karunia Allah taโ€™ala. Demikian juga taufiq untuk bisa melakukan kebaikan dalam setiap kondisi. Maka kita harus selalu memohon kepada agar diberikan itu semua. Dan sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Pemurah dan Penyanyang. Jika seorang hamba dengan ikhlas dan penuh kesungguhan menengadahkan tangannya bermunajat dengan penuh pengharapan, maka pasti Allah akan mengabulkan. Karena Allah berfirman:

ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู ุงุฏู’ุนููˆู†ููŠ ุฃูŽุณู’ุชูŽุฌูุจู’ ู„ูŽูƒูู…ู’

โ€œDan Tuhanmu berfirman: berdoalah kepada-Ku, maka Aku akan memenuhi doamu.โ€ (Q.s. Ghafir: 60)

Diantara doa yang Rasulullah ajarkan agar untuk selalu kita baca adalah:

ูŠูŽุง ู…ูู‚ูŽู„ูู‘ุจูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู ุซูŽุจูู‘ุชู’ ู‚ูŽู„ู’ุจููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู†ููƒูŽ

โ€œWahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatimu dalam agamamu.โ€ (H.r. at-Tirmidzi dan Ahmad)

Kita juga bisa membaca doa para Nabi terdahulu yang diceritakan dalam Alquran diantaranya:

ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฐูู†ููˆุจูŽู†ูŽุง ูˆูŽูƒูŽููู‘ุฑู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุงุชูู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽูˆูŽูู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุจู’ุฑูŽุงุฑู

โ€œWahai Tuhan kami, ampunilah dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami bersama orang-orang yang baik.โ€ (Q.s. Ali Imran: 193)

Juga doa Nabi Yusuf Alahis Salam:

ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูˆูŽู„ููŠู‘ููŠ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ุชูŽูˆูŽูู‘ูŽู†ููŠ ู…ูุณู’ู„ูู…ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽู„ู’ุญูู‚ู’ู†ููŠ ุจูุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู†ูŽ

โ€œWahai Allah, Engkaulah penolongku di dunia dan akhirat. Matikanlah aku sebagai seorang muslim, dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang shalih.โ€ (Q.s. Yusuf: 101)

Maโ€™asyiral muslimin warahimakumullah,
Tahun akan berganti, akan tetapi perjuangan kita dalam kehidupan ini untuk menggapai ridha dan ampunan Allah belum usai. Selama kita masih dianugerahkan nafas kehidupan, maka kita harus terus berusaha untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik. Kita harus terus berjuang, agar nafas terakhir yang kita hempuskan, bersamaan dengan lafaz Laa ilaah Illallah yang kita lantunkan. Semoga Allah mengkaruniakan kepada kita ketakwaan, istiqamah, dan husnul khatimah. Amin ya Rabbal alamin.

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ูุŒ ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุงุŒ ูˆูŽุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู

Khutbah Kedua

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุฏููŠู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ู„ููŠูุธู’ู‡ูุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูƒูู„ู‘ูู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑููˆู’ู†ูŽ. ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡.
((ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ)).
((ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุง. ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง)).
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ูˆูŽุญูŽุจููŠู’ุจูู†ูŽุง ูˆูŽุดูŽูููŠู’ุนูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูŽูˆู’ู„ุงูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูุŒ ุณูŽูŠูู‘ุฏู ุงู’ู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฎูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูŽู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุตูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุงูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ
ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู€ู…ููŠู’ู†ุŒ ุญูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูŠููˆูŽุงููู‰ ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ูˆูŽูŠููƒูŽุงููุฆู ู…ูŽุฒููŠู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽู†ุงูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ู„ูุฌูŽู„ุงูŽู„ู ูˆูŽุฌู’ู‡ููƒูŽ ูˆูŽุนูŽุธููŠู’ู…ู ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ููƒูŽ
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ุงู„ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ูŽุนูŽูˆูŽุงุช.
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ุฌูŽู…ู’ุนูŽู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ุฌูŽู…ู’ุนุงู‹ ู…ูŽุฑู’ุญููˆู’ู…ุงู‹ุŒ ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ุชูŽููŽุฑู‘ูู‚ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏูู‡ู ุชูŽููŽุฑู‘ูู‚ุงู‹ ู…ูŽุนู’ุตููˆู’ู…ุงู‹ุŒ ูˆูŽู„ุง ุชูŽุฏูŽุนู’ ูููŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ุง ู…ูŽุนูŽู†ูŽุง ุดูŽู‚ููŠู‘ู‹ุง ูˆูŽู„ุง ู…ูŽุญู’ุฑููˆู’ู…ุงู‹.ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูู‚ูŽู‰ ูˆูŽุงู„ุนูŽููŽุงููŽ ูˆูŽุงู„ุบูู†ูŽู‰.
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูˆูŽุญูู‘ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตููููˆู’ููŽู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽุงุฌู’ู…ูŽุนู’ ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ุŒ ูˆูŽุงูƒู’ุณูุฑู’ ุดูŽูˆู’ูƒูŽุฉูŽ ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู€ู…ููŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุงูƒู’ุชูุจู ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู„ุฃูŽู…ู’ู†ูŽ ู„ูุนูŽุจุงุฏููƒูŽ ุงู„ู’ู€ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ูŽุง ููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููŠ ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู.
ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูุฒู‘ูŽุฉู ุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุตููููˆู†ูŽ ูˆูŽุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ
ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู: ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุฐููŠ ุงู„ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุบู’ูŠู ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ
ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑ….

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *