🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
📚 Khutbah Jum’at Oleh: Ustadz Endri Nugraha Laksana, D.Pd.I (IKADI DIY)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَمَرَ الْمُوْمِنِيْنَ بِالإِنْفَاقِ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاء، وَأَمَرَهُمْ بِالشُّكْرِ عِنْدَ النَّعْمَاء، وَبِالصَّبْرِ عِنْدَ الْبَلْوَاء
أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا الله، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاء، وَأَشْهَدُ اَنَّ محُمَدًّا رَسُوْلُ الله، سَيِّدَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْأَوْلِيَاء.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الِّلقَاء.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: ((يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون)).
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Sedekah merupakan ajaran dasar dalam agama Islam, karena sedekah merupakan bukti keimanan seorang Muslim. Jika kuat keimanan seorang Muslim, maka dia akan ringan bersedekah. Sebaliknya, jika lemah keimanan seorang Muslim, maka akan berat baginya untuk bersedekah, atau bahkan enggan dan tidak mau bersedekah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ
“Sedekah merupakan bukti.” (H.r. Muslim).
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, kata sedekah atau ash-shadaqah berasal dari derivasi kata yang dengan dengan kata “ash-shidqu” (huruf ص, د, ق) yang artinya jujur. Dengan demikian, sedekah menunjukkan kejujuran iman seseorang, sekaligus bukti keimanannya. Imam An-Nawawi mengatakan bahwa sedekah adalah:
دَلِيْلٌ عَلَى صِحَّةِ إِيْمَانِ صَاحِبِهَا، وَسُمِيَتْ صَدَقَةٌ لِأَنَّهَا دَلِيْلٌ عَلَى صِدْقِ إِيْمَانِهِ وَبُرْهَانِ عَلَى قُوَّةِ يَقِيْنِهِ
“Sedekah adalah bukti kebenaran keimanan seseorang. Itulah mengapa dinamakan shadaqah karena menunjukkan jujurnya keimanan seseorang dan bukti kuatnya keyakinannya” (Syarh Shahih Muslim, 3: 86).
Sedekah menjadi salah satu bukti kedalaman iman seorang Muslim. Kekuatan iman kepada Allah dan hari akhir, akan mendorong seseorang mudah melakukan sedekah, bahkan dengan hartanya yang terbaik.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Jika sedekah adalah bukti keimanan seorang Muslim, maka sifat kikir menunjukkan lemahnya keimanan. Sifat kikir dan pelit bisa menjadi ukuran seseorang tidak rindu mendapatkan pahala akhirat dan seolah-olah hidup hanya akan dijalani di dunia. Rasulullah Saw. telah menyebutkan bahwa antara iman dan sedekah tidak akan bercampur dengan sifat kikir selamanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَـجْتَمِعُ الشُّحُّ وَالْإِيْمَانُ فِـيْ قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا
“Tidak akan pernah berkumpul antara kekikiran dan iman di hati seorang hamba selama-lamanya.” (H.r. Ahmad).
Untuk menghindarkan diri dari sifat kikir atau pelit, seorang Muslim harus selalu mengobsesikan dirinya dengan akhirat, terutama pahala sedekah. Dengan cara ini, akan tertanam kuatlah di dalam dirinya, bahwa sedekah akan membawa manfaat bagi kehidupan dirinya di akhirat. Pahala sedekah telah disebutkan dalam firman Allah Swt.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.s. Al Baqarah: 261).
Selain itu, sedekah juga mendatangkan keutamaan yang akan diraih di dunia. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa sedekah bisa menambah harta kita (misalnya bisnis menjadi lebih lancar) dan Allah Ta’ala akan menggantikan harta tersebut dengan yang lebih baik.
Beliau rahimahullah berkata, “Dengan sedekah, Allah akan menambahkan hartanya, Allah turunkan keberkahan dan Allah akan ganti hartanya dengan kebaikan yang besar.” (Syarh Riyadhus Shalihin).
Untuk itu Rasulullah Saw. mendorong umatnya untuk gemar bersedekah, walaupun dengan sesuatu yang sederhana. Nabi Saw. pernah memberi nasihat kepada isteri beliau.
يَا عَائِشَةَ اسْتَتِرِي مِنَ النَّارِ وَ لَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنَّهَا تَسُدُّ مِنَ الْجَائِعِ مَسَدَّهَا مِنَ الشَّبعَانِ
“Wahai Aisyah, buatlah penghalang antara dirimu dan neraka, meskipun dengan (bersedekah dengan) sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan.” (H.r. Ath-Thabrani).
Di dalam nasihat yang lain, Rasulullah Saw. bersabda:
اَلصَّدَقَةُ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مَيْتَةَ السُّوْءِ
“Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menjauhkan dari mati yang buruk (su’ul khotimah).” (H.r. At-Tirmidzi).
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Sebagai seorang mukmin, kita diperintahkan oleh Allah untuk bersedekah. Akan tetapi, tidak semua mukmin mampu bersedekah. Karena kemampuan finansial setiap orang berbeda-beda. Maka, bagaimana cara bersedekah jika tidak mempunyai harta untuk disedekahkan? Caranya adalah dengan mencari alternatif lain untuk bersedekah. Karena sebenarnya sedekah tidak hanya dilakukan dengan mengeluarkan harta. Bersedekah bisa dilakukan dengan melakukan kebaikan dan amal shalih dalam makna yang luas. Rasulullah Saw. mendefinisikan sedekah dengan sabdanya:
كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ
“Setiap kebaikan adalah sedekah.” [H.r. Muslim].
Dari definisi ini, kita dapat memahami bahwa sedekah dapat berbentuk materi, tetapi dapat pula berbentuk amal. Suatu saat ada sekelompok sahabat datang kepada Rasulullah Saw. dan berkata:
يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ، يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّيْ، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَيَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ
“Wahai Rasulullah orang kaya telah mengungguli kami dalam masalah pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, berpuasa sebagaimana kami puasa, tapi mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”
Maka Rasulullah Saw. bersabda:
أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُوْنَ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً، وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً، وَنَهْيٍ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةً، وَفِيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَة
“Bukankah Allah telah menetapkan sesuatu bagi kalian untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, memerintahkan yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah dari yang munkar adalah sedekah, dan berhubungan suami istri juga sedekah.” (H.r. Muslim).
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Ada satu keyakinan lagi yang harus tertanam dalam diri seorang Muslim, yaitu bahwa harta tidak akan berkurang jika disedekahkan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ صَدَقَةٍ
“Harta seorang hamba tidak akan berkurang karena sedekah.” (H.r. At-Tirmidzi).
Tentu saja sabda Rasulullah Saw. itu bukan bermakna “matematis sekuler.” Jika harta diberikan kepada orang lain, tentu saja akan berkurang jumlahnya. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan, “Kalau dilihat dari sisi jumlah, harta tersebut mungkin saja berkurang. Namun, kalau kita lihat dari hakikat dan keberkahannya justru malah bertambah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Q.s. Saba’: 39).
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita bersegera untuk sedekah, sebagai bukti di hadapan Allah Swt. Bukti keimanan kita terhadap janji-janji Allah dan balasan di Hari Akhir. Semoga sedekah kita menjadi tabungan yang indah dalam kehidupan di akhirat.
بَارَكَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟِﻲْ وَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁنِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ، وَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ وَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎتِ وَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ. أَقُولُ قَولِى ﻫَﺬَﺍ وَأَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻟِﻲْ وَﻟَﻜُﻢْ وَﻟِﺴَﺎﺋِﺮِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ وَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎتِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُوْهُ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮْرُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّه عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وَأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه.
أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَـمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.
﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً﴾
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَـجِيْد، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْـخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعَيْن، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنـِّكَ وَكَرِمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْن .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَ لِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِى يُبَلِّغُنِى حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَىَّ مِنْ نَفْسِى وَأَهْلِى وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
اَللَّـهُـمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ شَبَابَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَحَبِّبْ إِلَيْهِم الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوبِهِمْ، وَكَرِّهْ إِلَيْهِم الْكُفْرَ وَالفُسُوْقَ وَالعِصْيَان ، وَاجْعَلْهُمْ مِنَ الرَّاشِدِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الغَلَا وَالوَبَاء وَالرِّبا وَالزِّنا وَالزَّلَازِلَ وَالمِحَنَ، وَسُوءَ الفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَما بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلادِ المُسْلِمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَلَذِكْرُ اللهِ أكبر …
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130







