Sumber Ungkapan โPemimpin Kafir Yang Adil Lebih Baik Dari Pemimpin Muslim Yang Zalimโ
๐ Ahad, 4 Jumadil Akhir 1437H / 13 Maret 2016
๐ Tsaqofah
๐ Pemateri: Ustadz Abdullah Haidir, Lc
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐ ๐ฟ
Akhir-akhir ini beredar ungkapan yang sangat disukai suatu โkaumโ demi memuluskan jalan bagi seorang kafir untuk memimpin negerinya.
Mereka menyebar perkataan yang mereka klaim sebagai perkataan Ali ra, yaitu, โPemimpin kafir yang adil lebih utama dari pemimpin muslim yang zalim.โ
Siapa muslim yang tidak mengormati Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu?!
Semua mencintai dan memuliakannya. Maka akan tampak sekali betapa kata-kata tersebut akan memberikan pengaruh kaum muslimin, terutama yang awam.
Tahukah anda, dibalik kata-kata itu ada racun syiah? Jangan marah duluโฆ.๐ sini saya jelaskan.
Ungkapan itu bukan perkataan Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu, tapi perkataan seorang tokoh ulama (baca: pendeta) syiah yang bernama Ali bin Musa bin Jaโfar bin Thawus, dikenal dengan sebutan Sayyid Ibnu Thawus, Tokoh ulama Syiah asal Irak yang lahir tahun 589. Lengkapnya silakan lihat Wikipedia.
Pintarnya mereka (baca: liciknya) adalah ketika menyebut sumber ungkapan tersebut hanya menulis Ali ra saja, tidak menyebut nasabnya dengan lengkap, agar para pembaca mengira bahwa itu adalah ungkapan Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu, tentu tujuannya agar mudah diterima masyarakat.
Kapan kata-kata itu diucapkan?
Anda ingat sejarah kelam yang menimpa dunia Islam saat keruntuhan Khilafah Bani Abbasiyah di Baghdad?
Yap, itu terjadi pada tahun 656 H = 1258 M. Saat itu pasukan Tatar yang dipimpin panglima kafir dan bengis yang bernama Hulagu Khan, menyerbu Baghdad dan menaklukkannya.
Baghdad luluh lantak dan porak poranda, perpustakaan-perpustakaan yang menyimpan kitab-kitab berharga mereka musnahkan, penduduknya mereka bantai, sehingga ada yang memperkirakan satu juta warga Baghdad terbunuh. Kelam sekali.
Nah, suatu kali, Hulagu Khan mengumpulkan para ulama Baghdad untuk meminta fatwa mereka (hebat, orang kafir minta fatwa), mana yang lebih utama, pemimpin kafir yang adil atau pemimpin muslim yang zalim? Para ulama saat itu diam tak berfatwa. Sangat boleh jadi karena kondisinya sangat dilematis, karena di hadapan mereka ada pemimpin kafir yang kejam sedang berkuasa dan dapat berbuat apa saja, sementara mereka yakin bahwa seorang kafir tidak boleh diangkat sebagai pemimpin.
Namun akhirnya Ali bin Thawus ini berani mengeluarkan fatwanya dengan menyatakan bahwa pemimpin kafir yang adil lebih utama dari pemimpin muslim yang zalim.
Kisah ini tercatat dalam kitab-kitab karangan kaum Syiah sendiri, di antaranya; Al-Adab As-Sulthaniyah, karangan Ibnu Thaqthaqi.
Ini teks arabnya dari kitab tersebut:
ูู ุง ูุชุญ ุงูุณูุทุงู ูููุงูู ุจุบุฏุงุฏ ูู ุณูุฉ ุณุช ูุฎู ุณูู ูุณุชู ุงุฆุฉ ุฃู ุฑ ุฃู ูุณุชูุชู ุงูุนูู ุงุก ุฃููู ุง ุฃูุถู: ุงูุณูุทุงู ุงููุงูุฑ ุงูุนุงุฏู ุฃู ุงูุณูุทุงู ุงูู ุณูู ุงูุฌุงุฆุฑ ุ ุซู ุฌู ุน ุงูุนูู ุงุก ุจุงูู ุณุชูุตุฑูุฉ ูุฐูู ุ ููู ุง ููููุง ุนูู ุงููุชูุง ุฃุญุฌู ูุง ุนู ุงูุฌูุงุจ ููุงู ุฑุถููู ุงูุฏูู ุนูู ุจู ุทุงููุณ ุญุงุถุฑุงู ูุฐุง ุงูู ุฌูุณ ููุงู ู ูุฏู ุงู ู ุญุชุฑู ุงู ุ ููู ุง ุฑุฃู ุฅุญุฌุงู ูู ุชูุงูู ุงููุชูุง ููุถุน ุฎุทู ูููุง ุจุชูุถูู ุงูุนุงุฏู ุงููุงูุฑ ุนูู ุงูู ุณูู ุงูุฌุงุฆุฑ ุ ููุถุน ุงููุงุณ ุฎุทูุทูู ุจุนุฏู. -ุงูุขุฏุงุจ ุงูุณูุทุงููุฉ ูุงุจู ุงูุทูุทูู/-2
Jadi ucapan tersebut tidak bersumber dari Al-Quran, hadits, perkataan shahabat dan para ulama salaf dari kalangan Ahlussunah wal jamaah. Tapi dari mulut seorang syiah yang memang berkepentingan dengan ucapan tersebut saat itu.
Mengapa? Karena mereka sedikit atau banyak termasuk yang berperan atas kejatuhan Khilafah Abbasiah, tentu disamping faktor-faktor lain. Karena kelompok syiah terus merongrong penguasa Bani Abbasiah.
Tercatat dalam sejarah ada perdana menteri pada masa akhir Khilafah Bani Abbasiah yang bernama Ibnu Alqami yang secara diam-diam berkonspirasi dengan Hulagu Khan untuk menyerang Baghdad dan meruntuhkan kekhalifahan Bani Abbasiah, dengan harapan setelah itu dia diserahkan kekuasaan atas Baghdad.
Namun setelah pasukan Hulagu Khan menguasa Baghdad, kekuasaan itu tak diberikan kepadanya dan bahkan dia sendiri dibunuh.
Kematian tragis seorang pengkhianat.
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
๐ผ Sebarkan! Raih pahala…
Peminjam Ridho Membayar Bunga Pinjaman Karena Merasa Tertolong
Hak Susmi Terhadap Penghasilan Istri
Apa yang Dolakukan Istri Ketika Mendapat Talak Suami?
Cerai Lewat BBM
Suami Istri Cerai, Apakah Tetap Wajib Menafkahi Anak Angkat?
Wilayah Kekuasaan Turki Utsmani, Dimanakah?
BERJ-UANG (seri tulisan AYAH PENGEMBARA bag. 2)
Mengambil Pelajaran dari Kisah Kematian
๐ Pemateri: Rochma Yulika
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐
Oleh: Rochma Yulika
Sungguh seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kebiasaannya.
Pernahkah kita mendengar banyak kisah tentang itu? Berikut ini adalah kisah-kisah yang mencoba menggugah hati kita untuk membiasakan diri beramal sholeh sehingga tatkala maut menjemput kitapun dalam keadaan beramal sholeh :
๐ทKisah Pertama: kisah seorang ahli ibadah Abdullah bin Idriis (190-192 H). Dari Husain Al-‘Anqozi, ia bertutur :
Ketika kematian mendatangi Abdullah bin Idris, maka putrinya pun menangis, maka Dia pun berkata: “Wahai putriku, jangan menangis! Sungguh, Aku telah mengkhatamkan al Quran dirumah ini 4000 kali” (Lihat Taariikh Al-Islaam karya Ad-Dzahabi 13/250, Ats-Tsabaat ‘inda Al-Mamaat karya Ibnil Jauzi hal 154).
๐ทKisah kedua : Kisah Abu Bakr bin ‘Ayyaasy (193 H). Tatkala kematian mendatangi Abu Bakr bin ‘Ayaasy maka saudara perempuannya pun menangis. Maka Abu Bakrpun berkata kepadanya, “Janganlah menangis, lihatlah di pojok rumah ini, sesungguhnya saudara laki-lakimu ini telah mengkhatam kan Al-Qur’an di situ sebanyak 18 ribu kali” (Lihat Hilyatul Auliyaa’ karya Abu Nu’aim 8/304 dan Taariikh Baghdaad 14/383).
๐ฆAhli ibadah ini Abdullah bin Idris telah mengkhatam kan Al-Qur’an sebanyak 4000 kali. Abu Bakr bin ‘Ayyaasy telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 18 ribu kaliโฆ..semuanya demi menghadapi waktu yang sangat kritis ini. waktu untuk meninggalkan dunia ke alam akhirat yang abadi.
๐ทKisah Ketiga : Kisah Aamir bin Abdillah Az-Zubair. Mush’ab bin Abdillah bercerita tentang ‘Aamir bin Abdillah bin Zubair yang dalam keadaan sakit parah:
‘Aaamir bin Abdillah mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, padahal ia dalam kondisi sakaratul maut pada nafas-nafas terakhir, maka iapun berkata, โPegang tanganku ke mesjid!!โ merekapun berkata, “Engkau dalam kondisi sakit !” ,
Diapun berkata,โAku mendengar muadzin mengumandang kan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku ! Maka merekapun memapahnya lalu iapun sholat maghrib bersama Imam berjama’ah, diapun shalat satu rakaat kemudian meninggal dunia. (Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142).
๐ทPun Anas bin Nadzir yang melihat surga di kaki bukit Uhud. Kematian yang spektakuler. Salah satu kisah yang tidak gentar menjemput kematian karena keyakinan atas janji Allah bagi orang-orang yang mati dalam jihad fi sabilillah. Seperti halnya yang dialami Anas bin An-Nadhir yang disebabkan oleh kekuatan dan keyakinannya, membuat Anas bin An-Nadhr r.a, paman Anas bin Malik r.a. memberikan respons spontan kepada Saโad bin Muadz r.a. tatkala pasukan mukmin terdesak oleh musyrikin di Perang Uhud dengan ucapannya,
“Ya Saโad! Surga, surga…. Aku mencium baunya di bawah bukit Uhud.”
Kemudian beliau maju menjemput syahid hingga jenazahnya tidak dapat dikenali, kecuali oleh saudara perempuannya melalui jari tangannya. (Muttafaq Alaih, Riyadhus Shalihin, Kitab Al Jihad, Hadits No 1317).
๐ฆImam Al-Qurthubi berkata:
โKetahuilah sesungguhnya mengingat kematian menyebabkan kegelisahan dalam kehidupan dunia yang akan sirna ini, dan menyebabkan kita untuk seantiasa mengarah ke kehidupan akhirat yang abadi.โ
๐Iblis akan berusaha menggangu manusia meski saat ajal menjelang hingga terlepasnya nyawa. Apakah kita akan mendapatkan kemenangan atau kekalahan.
๐ฆBerharap akan mendapatkan kebahagiaan kala perjumpaan dengan Rabb semesta alam.
Surga nan indah yang dicitakan kan dapat diraih. Wajah-wajah cerah pada hari kala berkumpul bersama saudara seiman.
Semoga semua kan jadi kenyataan.
Aamiin.
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
๐ผ Sebarkan! Raih pahala…