๏ Rabu, 25 Sya’ban 1437 H / 01 Juni 2016 M
๏ Fiqih dan Hadits
๏ Ustadz Farid Nu’man Hasan, SS.
๏ *Silsilah Panduan Shaum Ramadhan (Bag. 11)*
๏ฟ๏บ๏๏๏ผ๏๏ท๏
๏ *Hal-hal yang diperbolehkan ketika puasa*
โฃ *Mencium Isteri Selama mampu menahan diri*
Sebelum saya bahas dari sisi dalil, saya sampaikan secara global apa yang dikatakan oleh Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berikut:
ูุงู ุงุจู ุงูู
ูุฐุฑ ุฑุฎุต ูู ุงููุจูุฉ ุนู
ุฑ ูุงุจู ุนุจุงุณ ูุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุนุงุฆุดุฉุ ูุนุทุงุกุ ูุงูุดุนุจูุ ูุงูุญุณูุ ูุฃุญู
ุฏุ ูุฅุณุญุงู. ูู
ุฐูุจ ุงูุงุญูุงู ูุงูุดุงูุนูุฉ: ุฃููุง ุชูุฑู ุนูู ู
ู ุญุฑูุช ุดููุชูุ ููุง ุชูุฑู ูุบูุฑูุ ููู ุงูุงููู ุชุฑููุง. ููุง ูุฑู ุจูู ุงูุดูุฎ ูุงูุดุงุจ ูู ุฐููุ ูุงูุงุนุชุจุงุฑ ุจุชุญุฑูู ุงูุดููุฉุ ูุฎูู ุงูุงูุฒุงูุ ูุฅู ุญุฑูุช ุดููุฉ ุดุงุจุ ุฃู ุดูุฎ ูููุ ูุฑูุช. ูุฅู ูู
ุชุญุฑููุง ูุดูุฎ ุฃู ุดุงุจ ุถุนููุ ูู
ุชูุฑูุ ูุงูุงููู ุชุฑููุง. ูุณูุงุก ูุจู ุงูุฎุฏ ุฃู ุงููู
ุฃู ุบูุฑูู
ุง. ูููุฐุง ุงูู
ุจุงุดุฑุฉ ุจุงููุฏ ูุงูู
ุนุงููุฉ ููู
ุง ุญูู
ุงููุจูุฉ.
Berkata Ibnul Mundzir: Umar, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Aisyah, Athaโ, Asy Syaโbi, Ahmad dan Ishaq, mereka memberikan rukhshah (keringanan) dalam hal mencium (isteri).
Madzhab Hanafi dn Asy Syafโi: Mencium itu makruh jika melahirkan syahwat, dan tidak makruh jika tidak bersyahwat, tetapi lebih utama meninggalkannya.
Dalam hal ini, tak ada perbedaan antara anak muda dan orang tua, yang menjadi pelajaran adalah munculnya syahwat (rangsangan) itu, dan kekhawatiran terjadinya inzal (keluarnya mani). Maka, munculnya syahwat, baik anak muda dan orang tua yang masih punya kekuatan, adalah makruh.. Namun, jika tidak menimbulkan syahwat, baik untuk orang tua atau anak muda yang lemah, maka tidak makruh, dan lebih utama adalah meninggalkannya.
Sama saja, baik mencium pipi, atau mulut, atau lainnya. Begitu pula mubasyarah (hubungan-cumbu) dengan tangan atau berpelukan, hukumnya sama dengan mencium. (Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah , 1/461)
Jika dilihat dalil-dalil yang ada, dari berbagai perbedaan pendapat dalam hal ini, maka akan kita dapatkan bahwa mencium isteri adalah mubah bagi orang yang berpuasa. Inilah pendapat yang lebih kuat. Hal ini ditunjukkan langsung oleh perilaku Rasulullah terhadap isterinya, begitu pula perilaku para sahabat terhadap isteri mereka di antaranya Umar, Ibnu Masโud, Saad bin Abi Waqash, dan fatwa Ibnu Abbas Radhiallahu โAnhum. Bahkan mereka melakukan โlebihโ dari sekedar mencium sebagaimana yang akan nanti saya sampaikan. Sedangkan alasan bagi pihak yang memakruhkan, biasanya adalah karena dzariโah (preventif, mencegah perbuatan yang mubah agar tidak jatuh ke yang haram), atau jika karena melampau batas. Jadi, dilihat dari sisi dalil, maka pihak yang memubahkan lebih rajih (kuat) landasannya.
โฃ *Berikut ini adalah bukti-buktinya.*
โ
Perbuatan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan โAisyah Radhiallahu ‘Anha
Rasulullah adalah laki-laki yang paling mampu menahan hawa nafsunya, namun diriwayatkan dari โAisyah Radhiallahu โAnha dia berkata:
ูุงู ููุจููู ู ูู ุตุงุฆู
ู ุฃูุง ุตุงุฆู
ุฉ
โRasulullah mencium saya dan dia sedang puasa dan aku juga berpuasa.โ
Syaikh Al Albany berkata: โHadits ini shahih sesuai syarat Bukhari.โ (Syaikh Al Albani, As Silsilah Ash Shahihah No. 219)
Dalam hadits lain, juga dari โAisyah Radhiallahu โAnha:
ูุงู ูุจุงุดุฑ ู ูู ุตุงุฆู
ุ ุซู
ูุฌุนู ุจููู ู ุจูููุง ุซูุจุง . ูุนูู ุงููุฑุฌ
โRasulullah bermubasyarah padahal sedang puasa, lalu dia membuat tabir dengan kain antara dirinya dengan kemaluan (โAisyah).โ (HR. Ahmad No. 24314, Syaikh Syuโaib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Taโliq Musnad Ahmad No. 24314)
Tentang hadits ini, berkata Al โAllamah Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah:
ู ูุฐุง ุณูุฏ ุฌูุฏ ุ ุฑุฌุงูู ูููู
ุซูุงุช ุฑุฌุงู ู
ุณูู
ุ ู ูููุง ุฃู ุทูุญุฉ ูุฐุง ููู ููุงู
ูุณูุฑ ู
ู ูุจู ุญูุธู ุ ูููุช : ุฅูู ุตุญูุญ ุงูุฅุณูุงุฏ ุ ู ููู ุชููู
ููู ุจุนุถูู
ุ ู ูุงู ุงูุญุงูุธ ูู ” ุงูุชูุฑูุจ ” : ” ุตุฏูู ูุฎุทูุก ” . ููุช : ู ูู ูุฐุง ุงูุญุฏูุซ ูุงุฆุฏุฉ ูุงู
ุฉ ู ูู ุชูุณูุฑ ุงูู
ุจุงุดุฑุฉ ุจุฃูู ู
ุณ ุงูู
ุฑุฃุฉ ููู
ุง ุฏูู ุงููุฑุฌ ุ ููู ูุคูุฏ ุงูุชูุณูุฑ ุงูุฐู ุณุจู ูููู ุนู ุงููุงุฑู ุ ู ุฅู ูุงู ุญูุงู ุจุตูุบุฉ ุงูุชู
ุฑูุถ ( ููู ) : ููุฐุง ุงูุญุฏูุซ ูุฏู ุนูู ุฃูู ููู ู
ุนุชู
ุฏ ุ ู ููุณ ูู ุฃุฏูุฉ ุงูุดุฑูุนุฉ ู
ุง ููุงููู ุ ุจู ูุฏ ูุฌุฏูุง ูู ุฃููุงู ุงูุณูู ู
ุง ูุฒูุฏู ููุฉ ุ ูู
ููู
ุฑุงููุฉ ุงูุญุฏูุซ ุนุงุฆุดุฉ ููุณูุง ุฑุถู ุงููู ุนููุง ุ ูุฑูู ุงูุทุญุงูู ( 1 / 347 ) ุจุณูุฏ ุตุญูุญ ุนู ุญููู
ุจู ุนูุงู ุฃูู ูุงู : ุณุฃูุช ุนุงุฆุดุฉ : ู
ุง ูุญุฑู
ุนูู ู
ู ุงู
ุฑุฃุชู ู ุฃูุง ุตุงุฆู
ุ ูุงูุช : ูุฑุฌูุง ู ุญููู
ูุฐุง ูุซูู ุงุจู ุญุจุงู ู ูุงู ุงูุนุฌููู : ” ุจุตุฑู ุชุงุจุนู ุซูุฉ ” . ู ูุฏ ุนููู ุงูุจุฎุงุฑู ( 4 / 120 ุจุตูุบุฉ ุง
ูุฌุฒู
: ” ุจุงุจ ุงูู
ุจุงุดุฑุฉ ููุตุงุฆู
ุ ู ูุงูุช ุนุงุฆุดุฉ ุฑุถู ุงููู ุนููุง : ูุญุฑู
ุนููู ูุฑุฌูุง ” . ู ูุงู ุงูุญุงูุธ : ” ูุตูู ุงูุทุญุงูู ู
ู ุทุฑูู ุฃุจู ู
ุฑุฉ ู
ููู ุนููู ุนู ุญููู
ุจู ุนูุงู …. ู ุฅุณูุงุฏู ุฅูู ุญููู
ุตุญูุญ ุ ู ูุคุฏู ู
ุนูุงู ุฃูุถุง ู
ุง ุฑูุงู ุนุจุฏ ุงูุฑุฒุงู ุจุฅุณูุงุฏ ุตุญูุญ ุนู ู
ุณุฑูู : ุณุฃูุช ุนุงุฆุดุฉ : ู
ุง ูุญู ููุฑุฌู ู
ู ุงู
ุฑุฃุชู ุตุงุฆู
ุง ุ ูุงูุช . ูู ุดูุก ุฅูุง ุงูุฌู
ุงุน ” .
โSanad hadits ini jayyid (bagus). Semua rijalnya (periwayatnya) tsiqat (terpercaya) dan dipakai oleh Imam Muslim, seandainya Thalhah (salah seorang perawinya) tidak mendapat kritikan, saya akan katakan: hadits ini sanadnya shahih. Namun, sebagian ulama ada yang membicarakannya. Berkata Al Hafizh (Ibnu Hajar) dalam At Taqrib: โDia jujur tapi melakukan kesalahan.โ
Selanjutnya, ada faedah penting dari hadits ini, yakni tafsir tentang arti mubasyarah (bercumbu), yakni menyentuh wanita (isteri) selain kemaluannya. Pemaknaan ini mendukung tafsir yang telah dikutip oleh Al Qari. Walau pun dia dalam mengutipnya dengan bentuk kata tamridh (dikatakan ..). Maka hadits ini dapat dijadikan sebagai acuan, dan tidak ada dalil syariat yang menentangnya. Bahkan saya (Syaikh al Albany) telah menemukan prilaku para salaf (generasi terdahulu) yang memperkuat kebolehannya. Di antaranya adalah hadits dari โAisyah Radhiallahu โAnha yang beliau tafsirkan sendiri, Ath Thahawi telah meriwayatkan (1/347) dengan sanad yang shahih dari Hakim bin Iqal, bahwa dia berkata: โAku bertanya kepada โAisyah: โApa yang haram bagiku terhadap isteriku saat aku sedang puasa?โ, Dia menjawab: โKemaluannya.โ
Hakim bin Iqal ini dinilai tsiqah (terpercaya) oleh Ibnu Hibban. Berkata Al โIjili: โDia (Hakim) adalah orang Bashrah (nama kota di Irak), generasi tabiโin, dan tsiqah (terpercaya).โ Sedangkan Imam Bukhari telah mengomentari hadits ini (4/120) dalam bab khusus dengan bentuk kata pasti: โBab Mubasyarah (bercumbu) bagi orang yang berpuasa dan perkataan โAisyah Radhiallahu โAnha: Haram bagi suaminya, kemaluannya.โ
Sementara Al Hafizh (Ibnu Hajar) berkata: โAth Thahawi menyambungkan sanad hadits itu melalui Abu Murrah, bekas pelayan Uqail, dari Hakim bin Iqal โฆโ
Penyandaran kepada Hakim bin Iqal ini adalah shahih. Hal serupa juga diriwayatlan oleh Abdurrazzaq dengan sanad yang shahih dari Masruq: โAku bertanya kepada โAisyah: โApa sajakah yang dihalalkan bagi suami yang sedang puasa atas isterinya?โ Dia menjawab: โSemuanya halal kecuali jimaโ (bersetubuh).โ (Syaikh al Albany, Silsilah Ash Shahihah, No. 221)
โ
Perbuatan Umar bin Al Khathab Radhiallahu โAnhu
Diriwayatkan dari Umar Radhilallahu โAnhu:
ุนูู ุนูู
ูุฑู ุจููู ุงููุฎูุทููุงุจู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ููุงูู ููุดูุดูุชู ููููู
ูุง ููููุจููููุชู ููุฃูููุง ุตูุงุฆูู
ู ููุฃูุชูููุชู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููููุชู ุตูููุนูุชู ุงููููููู
ู ุฃูู
ูุฑูุง ุนูุธููู
ูุง ููููุจููููุชู ููุฃูููุง ุตูุงุฆูู
ู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฃูุฑูุฃูููุชู ูููู ุชูู
ูุถูู
ูุถูุชู ุจูู
ูุงุกู ููุฃูููุชู ุตูุงุฆูู
ู ููููุชู ููุง ุจูุฃูุณู ุจูุฐููููู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูููููู
ู
Suatu hari bangkitlah syahwat saya, lalu saya mencium isteri, saat itu saya sedang puasa. Maka saya datang kepada Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam, saya berkata: โHari ini, Aku telah melakukan hal yang besar, aku mencium isteri padahal sedang puasa.โ Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: โApa pendapatmu jika kamu bekumur-kumur dengan air dan kamu sedang berpuasa?โ, Saya (Umar) menjawab: โTidak mengapa.โ Maka Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: โLalu, kenapa masih ditanya?โ (HR. Ahmad No. 138. Syaikh Syuโaib Al Arnauth mengatakan: shahih, sesuai syarat Muslim. Lihat Taโliq Musnad Ahmad No. 138)
โ
Perilaku Saโad bin Abi Waqqash Radhiallahu โAnhu
Dia adalah seorang sahabat nabi yang termasuk mubasysyiruna bil jannah (dijamin masuk surga) oleh Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam sendiri. Dia adalah tokoh utama perang Al Qadisiyah melawan Persia. Namun demikian, itu semua tidak membuatnya malu untuk tetap romantis dengan isterinya. Walau pun dia sedang berpuasa, tidak menghalanginya untuk mubasyarah dengan isterinya.
Imam Ibnu Hazm Al Andalusi berkata:
” ู ู
ู ุทุฑูู ุตุญุงุญ ุนู ุณ
ุนุฏ ุจู ุฃุจู ููุงุต ุฃูู ุณุฆู ุฃุชูุจู ู ุฃูุช ุตุงุฆู
ุ
ูุงู : ูุนู
ุ ู ุฃูุจุถ ุนูู ู
ุชุงุนูุง
โDari jalan yang shahih dari Saโad bin Abi Waqqash, bahwa dia ditanya: โApakah engkau mencium (isteri) ketika sedang puasa?โ Dia menjawab: โYa, bahkan aku menggenggam kemaluannya segala.โ (Imam Ibnu Hazm, Al Muhalla, 6/212. Darul Fikr. Tahqiq: Ustadz Ahmad Muhammad Syakir)
โ
Perbuatan Abdullah bin Masโud Radhiallahu โAnhu
Dia ahli membaca Al Qurโan dan tafsirnya, dan menjadi manusia pertama yang berani membaca Al Qurโan di depan kaโbah ketika masa-masa awal Islam.
ุนููู ุนูู
ูุฑูู ุจู ุดูุฑูุญูุจููููุ”ุฅูููู ุงุจููู ู
ูุณูุนููุฏู ููุงูู ููุจูุงุดูุฑู ุงู
ูุฑูุฃูุชููู ููุตููู ุงููููููุงุฑูุ ูููููู ุตูุงุฆูู
ู”.
โDari โAmru bin Syurahbil: โSesungguhnya Ibnu Masโud pernah mubasyarah dengan isterinya pada tengah siang, padahal dia sedang puasa.โ (HR. Ath Thabarani, Al Muโjam Al Kabir, No. 9573. Imam Abdurrazzaq, Al Mushannaf, Juz. 4, Hal. 191, No. 8442. Imam Ibnu Hazm, Al Muhalla, Juz. 6, Hal. 212. Katanya: โIni adalah jalan yang paling shahih dari Ibnu Masโud.โ)
Semua atsar (riwayat) di atas, baik Ibnu Abbas, Saโad bin Abi Waqqash, dan Ibnu Masโud adalah shahih, maka bersenang-senang dengan isteri ketika berpuasa adalah boleh, namun bagi orang yang tidak mampu meredam hawa nafsunya, lebih baik ditinggalkan. Tetapi, kita tidak dibenarkan mengingkari pendapat yang memakruhkan mencium isteri atau lebih dari itu, sebab para ulama yang memakruhkan itu juga para imam agama yang mendalam ilmunya (lihat pembahasan dari Syaikh Sayyid Sabiq sebelumnya).
โ
Pendapat Abdullah bin Abbas Radhiallahu โAnhu
Beliau adalah maha gurunya para mufassir (ahli tafsir). Ia dijuluki Hibrul Ummah (tintanya umat ini). Dan dia memiliki pandangan yang amat moderat dalam hal ini.
Imam Ibnu Hazm Rahimahullah meriwayat kan:
ุนู ุณุนูุฏ ุจู ุฌุจูุฑ ุฃู ุฑุฌูุง ูุงู ูุงุจู ุนุจุงุณ : ุฅูู ุชุฒูุฌุช ุงุจูุฉ ุนู
ูู ุฌู
ููุฉ ุ ูุจูู ุจู ูู ุฑู
ุถุงู ุ ููู ูู – ุจุฃุจู ุฃูุช ู ุฃู
ู – ุฅูู ูุจูุชูุง ู
ู ุณุจูู ุ ููุงู ูู ุงุจู ุนุจุงุณ : ูู ุชู
ูู ููุณู ุ ูุงู : ูุนู
ุ ูุงู : ูุจู ุ ูุงู : ูุจุฃุจู ุฃูุช ู ุฃู
ู ูู ุฅูู ู
ุจุงุดุฑุชูุง ู
ู ุณุจูู ุ ! ูุงู : ูู ุชู
ูู ููุณู ุ ูุงู : ูุนู
ุ ูุงู :
ูุจุงุดุฑูุง ุ ูุงู : ููู ูู ุฃู ุฃุถุฑุจ ุจูุฏู ุนูู ูุฑุฌูุง ู
ู ุณุจูู ุ ูุงู : ู ูู ุชู
ูู ููุณูุ ูุงู : ูุนู
ุ ูุงู : ุงุถุฑุจ . ” ู ูุฐู ุฃุตุญ ุทุฑูู ุนู ุงุจู ุนุจุงุณ ” .
โ Dari Said bin Jubeir bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas: โAku menikahi seorang putri anak paman saya, ia seorang yang cantik. Saya membawanya pada bulan Ramdhan. Maka bolehkah bagi saya menciumnya?โ maka Ibnu Abbas menjawab: โApakah engkau bisa menahan hawa nafsu?โ dia menjawab: โYa,โ
Ibnu Abbas berkata: โCiumlah!โ
Laki-laki itu betanya lagi: โBolehkah saya bercumbu dengannya?โ
Ibnu Abbas bertanya: โBisakah engkau meredam nafsumu?โ
Laki-laki itu menjawab: โYa.โ
Ibnu Abbas berkata: โBercumbulah.โ
Laki-laki itu bertanya lagi: โBolehkah tangan saya memegang kemaluannya?โ
Ibnu Abbas bertanya: โBisakah engkau meredam nafsumu?โ
Laki-laki itu menjawab: โYa.โ
Ibnu Abbas berkata: โPeganglah.โ
Ibnu Hazm berkata: โIni adalah sanad yang paling shahih dari Ibnu Abbas.โ (Imam Ibnu Hazm, Al Muhalla, Juz. 6, Hal. 212 Darul Fikr)
โ
Komentar Al โAllamah al Muhaddits Muhammad Nashiruddn Al Albani Rahimahullah
Beliau menguatkan riwayat-riwayat di atas, baginya kebolehan mencium bahkan mubasyarah dengan isteri adalah pendapat yang lebih kuat, walau sebaiknya dihindarkan bagi yang tidak mampu meredam hawa nafsu.
ุฃุซุฑ ุงุจู ู
ุณุนูุฏ ูุฐุง ุฃุฎุฑุฌู ุงุจู ุฃุจู ุดูุจุฉ ( 2 / 167 / 2 ) ุจุณูุฏ ุตุญูุญ ุนูู ุดุฑุทูู
ุง ุ ู ุฃุซุฑ ุณุนุฏ ูู ุนูุฏู ุจููุธ ” ูุงู : ูุนู
ู ุขุฎุฐ ุจุฌูุงุฒูุง ” ู ุณูุฏู ุตุญูุญ ุนูู ุดุฑุท ู
ุณูู
ุ ู ุฃุซุฑ ุงุจู ุนุจุงุณ ุนูุฏู ุฃูุถุง ู ูููู ู
ุฎุชุตุฑ ุจููุธ : ” ูุฑุฎุต ูู ูู ุงููุจูุฉ ู ุงูู
ุจุงุดุฑุฉ ู ูุถุน ุงููุฏ ู
ุง ูู
ูุนุฏู ุฅูู ุบูุฑู ” . ู ุณูุฏู ุตุญูุญ ุนูู ุดุฑุท ุงูุจุฎุงุฑู . ู ุฑูู ุงุจู ุฃุจู ุดูุจุฉ ( 2 / 170 / 1 ) ุนู ุนู
ุฑู ุจู ูุฑู
ูุงู : ุณุฆู ุฌุงุจุฑ ุจู ุฒูุฏ ุนู ุฑุฌู ูุธุฑ ุฅูู ุงู
ุฑุฃุชู ูู ุฑู
ุถุงู ูุฃู
ูู ู
ู ุดููุชูุง ูู ููุทุฑ ุ ูุงู : ูุง ุ ู ูุชู
ุตูู
ู ” . ู ุชุฑุฌู
ุงุจู ุฎุฒูู
ุฉ ููุญุฏูุซ ุจูููู : ” ุจุงุจ ุงูุฑุฎุตุฉ ูู ุงูู
ุจุงุดุฑุฉ ุงูุชู ูู ุฏูู ุงูุฌู
ุงุน ููุตุงุฆู
ุ ู ุงูุฏููู ุนูู ุฃู ุงุณู
ุงููุงุญุฏ ูุฏ ููุน ุนูู ูุนููู ุฃุญุฏูู
ุง ู
ุจุงุญ ุ ู ุงูุขุฎุฑ ู
ุญุธูุฑ ” .
โAtsar (segala perbuatan dan perkataan sahabat dan tabiโin) dari Ibnu Masโud ini telah juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (2/167) dengan san
ad yang shahih, sesuai syarat Bukhari dan Muslim. Sedangkan atsar dari Saโad bin Abi Waqqash juga diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dengan redaksi: โBenar, bahkan aku memegang juga kemaluannya.โ Sanad ini shahih, sesuai syarat Imam Muslim. Sedangkan atsar Ibnu Abbas oleh Ibnu Abi Syaibah juga disebutkannya, tetapi dengan redaksi yang agak ringkas, yakni:
โDia (Ibnu Abbas) memberikan keringanan kepada orang itu (yang bertanya) untuk mencium isterinya, bermubasyarah, dan meletakkan tangannya di atas kemaluan isterinya, selama tidak mendorongnya untuk melakukan hal yang lebih dari itu.โ
Sanad atsar ini shahih sesuai syarat Bukhari. Ibnu Abi Syaibah (2/170/1) meriwayatkan dari Amru bin Haram: bahwa Jabir bin Zaid ditanya tentang laki-laki yang melihat isterinya pada bulan Ramadhan sampai keluar mani-nya karena syahwatnya, apakah batal puasanya? Beliau menjawab: โTidak, hendaknya dia menyempurnakan puasanya.โ
Hadits ini juga disebutkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah, dalam pokok bahasan:
โBab rukhshah (keringanan) dalam bermubasyarah (bercumbu) yang tanpa disertai jimaโ (setubuh) bagi orang yang berpuasa.โ
Disertai pula dalil mengenai satu kata yang bisa menghasilkan dua macam perbuatan, ada yang mengatakannya mubah (boleh) dan yang lainnya mengatakan mahzhur (terlarang). (Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albany, Silsilah Ash Shahihah, Juz. 1, Hal. 220, No. 221)
Riwayat-riwayat shahih ini menunjukkan bahwa mencium isteri adalah mubah, bahkan ada yang melakukan โlebihโ, selama tidak sampai jimaโ. Itulah yang dilakukan para sahabat nabi yang paling tahu tentang Islam dan paling bisa menahan diri.
๏๏๏๏๏๏
Demikianlah hal-hal yang diperbolehkan bagi orang yang puasa. Namun demikian, bukan berarti hal-hal di atas menjadi sebuah kelaziman bagi para shaimin, sehingga mereka menganggap ringan hal ini.
Sebab, menahan dari dari hal-hal yang bisa merusak kualitas puasa adalah hal yang utama, walau belum tentu perbuatan itu membatalkan puasa atau dibenci.
Ini lebih sedikit, yang pada dasarnya karena dzariโah (tindakan preventif) demi menjaga kualitas puasa di sisi Allah Taโala.
โฃ *Berendam* secara *berlebihan* (sudah dibahas pada bab hal-hal yang dibolehkan)
โฃ *Kumur-kumur* dan menghirup air ke rongga hidung secara *berlebihan* (sudah dibahas juga di atas)
โฃ *Berbekam hingga membuat lemah badan* (sudah dibahas di atas)
โฃ *Mencium isteri hingga melahirkan syahwat* yang tidak terkendali (sudah dibahas di atas)
โฃ *Tidur berlebihan*
Hadits-hadits tentang โTidurnya orang berpuasa adalah ibadahโ tidaklah valid, alias *dhaif*.
Berikut pembahasannya:
ุนู ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุฃุจู ุฃููู ุ ูุงู : ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
: ยซ ููู
ุงูุตุงุฆู
ุนุจุงุฏุฉ ุ ูุตู
ุชู ุชุณุจูุญ ุ ูุนู
ูู ู
ุถุงุนู ุ ูุฏุนุงุคู ู
ุณุชุฌุงุจ ุ ูุฐูุจู ู
ุบููุฑ ยป
Dari Abdullah bin Abi Aufa, dia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: โTidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampunkan.โ (HR. Al Baihaqi, Syuโabul Iman, No. 3937)
Dalam sanad hadits ini diriwayatkan oleh Maโruf bin Hisan dan Sulaiman bin Amru an Nakhaโi.
Imam Al Baihaqi berkata tentang mereka berdua:
ู
ุนุฑูู ุจู ุญุณุงู ุถุนูู ูุณููู
ุงู ุจู ุนู
ุฑู ุงููุฎุนู ุฃุถุนู ู
ูู
โMaโruf bin Hisan adalah dhaโif, dan Sulaiman bin โAmru an Nakhaโi, lebih dhaโif darinya.โ (Syuโabul Iman No. 3939)
Dalam Takhrijul Ihyaโ disebutkan:
ูููู ุณููู
ุงู ุจู ุนู
ุฑู ุงููุฎุนู ุฃุญุฏ ุงููุฐุงุจูู .
โDalam hadits ini terdapat Sulaiman bin โAmru an Nakhaโi, salah seorang pendusta.โ (Imam Zainuddin al โIraqi, Takhrijul Ihyaโ, Juz. 2, Hal. 23, No. 723)
Syaikh al Albany mendhaโifkan hadits ini. (Lihat Shahih wa Dhaโif Jamiโush Shaghir, Juz. 26, Hal. 384,No. 12740)
Hadits lainnya:
ุงูุตุงุฆู
ูู ุนุจุงุฏุฉ ู ุฅู ูุงู ุฑุงูุฏุง ุนูู ูุฑุงุดู
โOrang yang berpuasa senantiasa dinilai ibadah, walau pun sedang berbaring di atas ranjangnya.โ
Berkata Syaikh Al Albani Rahimahullah:
ุถุนูู . ุฑูุงู ุชู
ุงู
( 18 / 172 – 173 ) : ุฃุฎุจุฑูุง ุฃุจู ุจูุฑ ูุญูู ุจู ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุงูุฒุฌุงุฌ ูุงู : ุญุฏุซูุง ุฃุจู ุจูุฑ ู
ุญู
ุฏ ุจู ูุงุฑูู ุจู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุจูุงุฑ ุจู ุจูุงู : ุญุฏุซูุง ุณููู
ุงู ุจู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู
ู : ุญุฏุซูุง ูุงุดู
ุจู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุงูุญู
ุตู ุนู ูุดุงู
ุจู ุญุณุงู ุนู ุงุจู ุณูุฑูู ุนู ุณูู
ุงู ุจู ุนุงู
ุฑ ุงูุถุจู ู
ุฑููุนุง . ู ูุฐุง ุณูุฏ ุถุนูู ูุญูู ุงูุฒุฌุงุฌ ู ู
ุญู
ุฏ ุจู ูุงุฑูู ูู
ุฃุฌุฏ ู
ู ุฐูุฑูู
ุง . ู ุจููุฉ ุฑุฌุงูู ุซูุงุช ุบูุฑ ูุงุดู
ุจู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุงูุญู
ุตู ุชุฑุฌู
ู ุงุจู ุฃุจู ุญุงุชู
( 4 / 2 / 105 ) ู ูู
ูุฐูุฑ ููู ุฌุฑุญุง ู ูุง ุชุนุฏููุง . ูุงู : “ู ุงุณู
ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุนูุณู ุจู ุจุดูุฑ ” . ู ุฃูุฑุฏู ูู ” ุงูู
ูุฒุงู ” ู ูุงู : ” ูุง ูุนุฑู ุ ูุงู ุงูุนูููู : ู
ููุฑ ุงูุญุฏูุซ ” . ู ุงูุญุฏูุซ ุฃูุฑุฏู ุงูุณููุทู ูู ” ุงูุฌุงู
ุน ุงูุตุบูุฑ ” ุจุฑูุงูุฉ ุงูุฏููู
ู ูู ” ู
ุณูุฏ ุงููุฑุฏูุณ ” ุนู ุฃูุณ . ู ุชุนูุจู ุงูู
ูุงูู ุจูููู : ” ู ููู ู
ุญู
ุฏ ุจู ุฃุญู
ุฏ ุจู ุณูู ุ ูุงู ุงูุฐูุจู ูู ” ุงูุถุนูุงุก ” : ูุงู ุงุจู ุนุฏู : [ ูู ] ู
ู
ู ูุถุน ุงูุญุฏูุซ ” .
Diriwayatkan oleh Tamam (18/172-173): Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Yahya bin Abdullah bin Az Zujaj, dia berkata: berkata kepadaku Abu Bakar Muhammad bin Harun bin Muhammad bin Bakar bin Bilal, berkata kepadaku Sulaiman bin Abdurrahman, berkata kepadaku Hasyim bin Abi Hurairah al Himshi, dari Hisyam bin Hisan, dari Ibnu Sirin, dari Salman bin โAmir adh dhabi secara marfuโ. Sanad ini dhaโif karena Yahya az Zujaj dan Muhammad bin Harun tidak saya (Syaikh al Albany) temukan biografinya tentang mereka berdua. Sedangkan yang lainnya tsiqat (terpercaya), kecuali Hasyim bin Abi Hurairah al Himshi, Imam Abu Hatim (4/2/105) telah menulis tentangnya tetapi tidak memberikan pujian atau kritik atasnya.
Dia berkata: โNama asli dari Abi Hurairah al Himshi adalah โIsa bin Basyir.โ
Dalam Al Mizan disebutkan tentang dia: โTidak diketahui.โ Berkata Al โUqaili: โMunkarul hadits.โ Hadits ini juga ada dalam Jamiโush Shaghir-nya Imam As Suyuthi, diriwayatkan oleh Ad Dailami dalam Musnad al Firdaus dari jalur Anas bin Malik. Al Munawi ikut menerangkan dengan ucapannya: โDi dalamnya terdapat Muhammad bin Ahmad bin Sahl, berkata Adz Dzahabi dalam Adh Dhuโafa: berkata Ibnu โAdi: โDia (Muhammad bin Ahmad binSahl) termasuk di antara pemalsu hadits.โ (Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albany, Silsilah Adh Dhaโifah, Juz. 2, Hal. 230,
๏ฟ๏บ๏๏๏ผ๏๏ท๏๏น
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
๏ผ Sebarkan! Raih pahala…