Polemik Doa berbuka puasa

📆 Rabu,  3 Ramadhan 1437 H / 8 Juni 2016 M

📚 Fiqih dan Hadits

📝 Ustadz Farid Nu’man Hasan, SS.

📋  *Polemik Doa berbuka puasa*
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Ada beberapa versi:

1⃣Versi 1:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

 “Dari Mu’adz bin Zuhrah, bahwa dia menyampaikan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; jika berbuka puasa dia membaca Allahumma laka shumtu, wa ala rizqika afthartu.

Hadits di atas diriwayatkan oleh:

📌Imam Abu Daud, No. 2011, dari Muadz bin Zuhrah.

📌Imam al Baihaqi, dalam kitab  As Sunan Al Kubra, Juz. 4/ 239, dari Muadz bin Zuhrah

📌Imam ath Thabarani, dalam kitab Al Mujam al Awsath, No. 7762, dari Anas bin Malik. Lihat juga kitabnya yang lain Al Mujam Ash Shaghir, No. 912, dari Anas bin Malik.

📌Imam al Baihaqi, dalam kitab Syu’abul Iman, No. 3747, dari Muadz bin Zuhrah

Jadi, hadits di atas diriwayatkan oleh dua jalur; yakni Anas bin Malik dan Muadz bin Zuhrah.

✅ Penilaian:

Dalam Jalur Anas bin malik, terdapat perawi bernama Ismail bin Amru al Bajali dan Daud bin Az Zibiriqan. Berkata Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albany Rahimahullah:

قلت : وهو ضعيف قال الذهبي في ( الضعفاء ) : ( ضعفه غير واحد ) . قلت : وشيخه داود بن الزبرقان شرمنه قال الذهبي : ( قال أبو داود : متروك وقال البخاري : مقارب الحديث ) وقال الحافظ في ( التقريب ) : ( متروك كذبه الازدي )  . والحديث قال الهيثمي في ( المجمع ) : ( رواه الطبراني في ( الاوسط ) وفيه داود بن الزبرقان وهو ضعيف )

 “Aku (Syaikh al Albany) berkata: Dia (Isma’il bin Amru al Bajali) adalah dha’if (lemah). Berkata Imam Adz Dzahabi dalam kitab Adh Dhu’afa: “Yang mendha’ifkan lebih dari satu orang.” Aku (Syaikh al Albany) berkata: Gurunya, yaitu Daud bin Az Zibriqan lebih buruk darinya. Berkata Imam Adz Dzahabi: Berkata Abu Daud: Dia (Daud bin Az Zibriqan) adalah  matruk (haditsnya ditinggalkan). Imam Bukhari berkata: Haditsnya pertengahan/sedang-sedang saja. Imam Al hafizh Ibnu Hajar dalam kitab At Taqrib berkata: Haditsnya ditinggalkan, dan Al ‘Azdi menganggapnya sebagai pendusta. Menurut Imam al Haitsami dalam Al Majma’: Diriwayatkan Ath Thabarani dalam Al Ausath, dalam sanadnya terdapat Daud bin Az Zibriqan, dia adalah dhaif. (Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albany, Irwa al Ghalil fii Takhriji Ahadits Manaris Sabil, Juz. 4, Hal. 37-38. Cet. 2, 1985M-1405H. Maktab Islami, Beirut-Libanon)

Jalur Muadz bin Zuhrah,  juga dhaif. Hadits ini mursal (riwayatnya tanpa melalui sahabat Nabi). Berkata Syaikh al Albany:

قلت : وهذا سند ضعيف فانه مع إرساله فيه جهالة معاذ هذا

 “Aku (Syaikh al Albany) berkata: “Sanad hadits ini dha’if, karena mursal, dan Mu’adz ini adalah tidak dikenal biografinya.” (Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albany, Irwa’ al Ghalil fii Takhriji Ahadits Manaris Sabil, Juz. 4, Hal. 38. Cet. 2, 1985M-1405H. Maktab Islami, Beirut-Libanon. Lihat juga dalam kitab Shahih wa Dhaif Al Jami’ Ash Shaghir,  No. 9830)

 Hadits mursal adalah hadits yang terputus sanad (periwayatannya)  setelah generasi tabiin. Muadz bin Zuhrah ini seorang tabiin, yang tidak langsung mendengar hadits ini dari sahabat nabi.

Imam Ibnul Qayyim mendhaifkannya. (Zaadul Ma’ad, 2/51)

Tetapi Imam Ibnu Mulaqin mengatakan: “Isnad hadits ini HASAN, tetapi mursal, sebab Muadz bin Zuhrah belum pernah berjumpa dengan Nabi ﷺ.” (Badrul Munir, 5/710)

Syaikh Abdul Qadir Al Arnauth juga menyatakan hadits ini memiliki syahid (penguat), berikut keterangan dari Syaikh Dr. Abdullah Al Faqih:

وقال عنه عبد القادر الأرناؤوط في تحقيقه للأذكار للنووي: ولكنه له شواهد يقوى بها

Abdul Qadir Al Arnauth berkata tentangnya, dalam penelitiannya terhadap Al Adzkar-nya Imam An Nawawi: “Hadits ini memiliki beberapa syawahid (saksi yang menguatkan) yang dengannya membuatnya menjadi kuat kedudukannya.” (Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah, 10/1181)
2⃣Doa berbuka puasa Versi 2:

بسم الله و الحمد لله اللهم لك صمت و على رزقك أفطرت و عليك توكلت سبحانك و بحمدك تقبل مني إنك أنت السميع العليم .

 “Bismillah wal hamdulillah, Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, wa ‘alaika tawakkaltu, subhanaka wa bihamdika taqabbal minni innaka antas samii’ul ‘aliim.”

Hadits ini j

uga dha’if, dari Anas bin Malik. (Lihat Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albany, Shahih wa Dha’if al Jami’ Ash Shaghir, No. 1644)

3⃣Doa berbuka puasa Versi 3:

 Dari Ibnu ‘Abbas:

كان إذا أفطر قال : اللهم لك صمت و على رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم .

 “Adalah Rasululah jika berbuka, dia mengucapkan: “Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, fataqabbal minni innaka antas samii’ul ‘Aliim.”

Imam Al Munawi mengatakan: waahin jiddan (sangat lemah). (At Taysir, 2/470)

 Hadits ini juga dha’if. (Syaikh al Albany, Shahih wa Dha’if Al jami’ Ash Shaghir, No. 9831)

*📖 Lalu, Bolehkah Mengamalkan hadits ini?*

Doa dalam hadits ini boleh dipakai selama tidak meyakini dan memastikan dari Rasulullah ﷺ, sebab pada prinsipnya berdoa pada pada saat menjelang berbuka memang dianjurkan dengan doa apa pun, bahkan dengan doa susunan sendiri sesuai hajat kita.  Begitulah keterangan para ulama.

Para ulama mengatakan:

ذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ إِلَى جَوَازِ كُل دُعَاءٍ دُنْيَوِيٍّ وَأُخْرَوِيٍّ ، وَلَكِنَّ الدُّعَاءَ بِالْمَأْثُورِ أَفْضَل مِنْ غَيْرِهِ

Mayoritas fuqaha berpendapat bolehnya setiap doa duniawi dan ukhrawi, tetapi doa yang ma’tsur lebih utama daripada selainnya. (Raudhatuth Thalibin, 1/265, Asnal Mathalib, 1/16)

Para ulama kontemporer seperti Syaikh Utsaimin, Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad, Syaikh Abdurrahman Al Jazayri, dan lainnya juga membolehkan doa Allahumma Laka Shumtu ini.

*1.  Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah*

Kami akan kutipkan tiga fatwa Beliau dalam kitab yang berbeda. Berikut ini keterangan dari Syaikh Utsaimin:
السؤال
 ما هو الدعاء المأثور عن النبي صلى الله عليه وسلم عند الإفطار؟
الجواب
 الأدعية الواردة عن النبي صلى الله عليه وسلم في الإفطار لم تكن في الصحيحين ولا في أحدهما، لكنها في السنن، ومنها: ( اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت ) اللهم لك صمت: وهذا إخلاص، وعلى رزقك أفطرت: وهذا شكر لله عز وجل.

Pertanyaan: “Apakah doa yang berasal dari Nabi ﷺ saat berbuka puasa?
Jawaban: “Doa-doa yang berasal dari Nabi ﷺ saat berbuka, tidak dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim), tidak pula pada salah satunya, tetapi ada dalam kitab-kitab As Sunan, di antaranya: “ALLAHUMMA LAKA SHUMTU WA ‘ALA RIZQIKA AFTHARTU”. Maksud dari Allahumma Laka Shumtu (Ya Allah untukMu aku berpuasa): ini menunjukkan keikhlasan. Wa ‘Ala Rizqika Afthartu: ini menunjukkanrasa syukur. (Jalsaat Ramadhaniyah Lil ‘Utsaimin, 2/14)

Syaikh Utsaimin juga berkata dalam fatwanya yang lain:

لكن ورد ذكر إن صح عن النبي صلى الله عليه وآله وسلم فإنه يكون بعد الإفطار: (ذهب الظمأ، وابتلت العروق، وثبت الأجر إن شاء الله) هذا لا يكون إلا بعد الفطر، وكذلك ورد عن بعض الصحابة أنه كان يقول: (اللهم لك صمت، وعلى رزقك أفطرت) فأنت ادع الله بالدعاء المناسب الذي ترى أنك محتاج إليه.

Tetapi telah sampai dzikir yang jika shahih dari Nabi ﷺ dibacanya setelah berbuka: Dzahabazh zhama’u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru Insya Allah. Doa ini hanya saat setelah berbuka. Demikian juga telah sampai dari sebagaian sahabat Nabi bahwa Beliau membaca: ALLAHUMMA LAKA SHUMTU WA ‘ALA RIZQIKA AFTHARTU, maka anda bisa berdoa kepada Allah dengan doa-doa yang pas, yang anda anggap sesuai kebutuhan anda. (Al Liqa Asy Syahri, 8/18)

Dalam Fatawa-nya Beliau berkata:

والدعاء المأثور: «اللهم لك صمت، وعلى رزقك أفطرت» ومنه أيضاً قول النبي عليه الصلاة والسلام: «ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاءالله». وهذان الحديثان وإن كان فيهما ضعف لكن بعض أهل العلم حسنهما، وعلى كل حال فإذا دعوت بذلك أو بغيره عند الإفطار فإنه موطن إجابة.

Doa yang ma’tsur: (Allahumma Laka Shumtu wa ‘Ala Rizqika Afthartu), di antaranya juga ucapan Nabi ﷺ: Dzahabazh zhama’u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru Insya Allah. Dua hadits ini, jika di dalamnya ada kelemahan, tetapi sebagian ulama telah menghasankan keduanya. Bagaimana pun juga, jika And aberdoa dnegan doa ini atau selainnya saat menjelang berbuka, maka itu adalah momen dikabulkannya doa. (Majmu’ Fatawa wa Rasail, 19/363)

*2.   Penjelasan lain dari Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr Hafizhahullah:*

وهذا الحديث مرسل؛ لأنه قال: بلغه أن النبي صلى الله عليه وسلم كذا، فلم يذكر الواسطة، وعلى هذا فهو غير صحيح، ولكن الإنسان إذا دعا بهذا الدعاء أو بغيره من الأدعية التي لا يعتقد أنها سنة ولا يعتبر أنها ثابتة ولا يعتقد أنه حين يقولها يأتي بسنة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم وإنما يعتقد أنه يدعو بدعاء يرجو من الله تعالى قبوله عند أداء هذه العبادة، ويسأل الله تعالى له المغفرة فلا بأس بذلك، ولكن كونه يقول: هذه سنة ثابتة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يجوز ذلك إلا بعد ثبوتها عن النبي عليه الصلاة والسلام، وهذا لم يثبت؛ لأنه جاء من طريق مرسلة غير ثابتة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم.

Hadits ini mursal, karena dia (Muadz bin Zuhrah) mengatakan bahwa telah sampai kepadanya bahwa Nabi ﷺ membaca seperti itu, Beliau tidak sebutkan siapa perantara yang membawa hadits ini, oleh karena itu hadits ini tidak shahih. Tetapi, jika manusia berdoa dengan doa ini, atau doa-doa selainnya, yang tidak diyakini bahwa itu dari sunah, tidak memastikan dari nabi, dan tidak meyakini ketika membacanya sebagai sunah yang datang dari Rasulullah ﷺ , dia hanya meyakini dengan doa ini harapan kepada Allah untuk mengabulkannya saat menunaikan ibadah ini, dan dia meminta kepada Allah ampunan, maka hal ini TIDAK APA-APA.
Namun, jika dia mengatakan bahwa ini adalah sunah yang pasti dari Rasulullah ﷺ MAKA ITU TIDAK BOLEH, kecuali setelah hadits ini shahih dari Nabi ﷺ , tapi hadits ini tidak shahih, sebab hadits ini datang secara mursal dari Nabi ﷺ. (Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr, Syarh Sunan Abi Daud, 13/91)

*3.  Syaikh Abdurrahman Al Jazayri*

Beliau mengkategorikan membaca doa tersebut sebagai perbuatan yang disukai (mustahab):

يستحب للصائم أمور : منها تعجيل الفطر بعد تحقق الغروب وقبل الصلاة ويندب أن يكون على رطب فتمر فحلو فماء وأن يكون ما يفطر عليه من ذلك وترا ثلاثة فأكثر ومنها الدعاء عقب فطره بالمأثور كأن يقول : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت وعليك توكلت وبك آمنت ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر يا واسع الفضل اغفر لي الحمد لله الذي أعانني فصمت ورزقني فأفطرت ومنها السحور على شيء وإن قل ولو جرعة ماء لقوله صلى الله عليه و سلم : ” تسحروا فإن في السحور بركة “

  Disukai bagi orang yang berpuasa beberapa perkara:

–  Menyegerakan berbuka puasa setelah masuknya waktu maghrib dan sebelum shalat
–  Dianjurkan mulai dengan kurma basah, kurma kering, lalu manisan, lalu air. Dan melakukannya secara ganji, tiga kali atau lebih.
–  Juga diantaranya berdoa setelah berbuka dengan yang ma’tsur: Allahumma Laka Shumtu wa ‘Ala Rizkika afthartu wa ‘Alaika tawakkaltu wa bika aamantu dzahaba zhama’u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru … dst
–  Juga dianjurkan berahur, minimal seteguk air, karena Nabi ﷺ bersabda: “Bersahurlah karena pada sahur ada keberkahan.” (Al Fiqhu ‘Alal Madzaahib Al Arba’ah, 1/926)

*4.  Syaikh Dr Abdullah Al Faqih, mufti Asy Syabakah Al Islamiyah berkata:*

وبالنسبة للأدعية التي كان يدعو بها النبي صلى الله عليه وسلم في رمضان، فقد ثبت أنه كان يدعو عند الإفطار بما يلي:
– ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله . رواه أبو داود وغيره، وصححه الألباني .
– اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت . رواه أبو داود . ………

Dan yang terkait doa-doa yang dipakai oleh Nabi ﷺ saat Ramadhan, telah shahih bahwa Beliau berdoa saat berbuka dengan doa berikut:

–  dzahaba zhama’u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru Insya Allah
–  Allahumma Laka Shumtu wa ‘Ala Rizkika afthartu
–  …… (Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah , 13/16174)

*Sementara Imam Al Munawi Rahimahullah berkata:*

( كان إذا أفطر قال الحمد لله الذي أعانني فصمت ورزقني فأفطرت ) فيندب قول ذلك عند الفطر من الصوم فرضا أو نفلا

(Dahulu saat berbuka Beliau membaca ALHAMDULILLAH A’ANANIY FASHUMTU WA RAZAQANIY FA AFTHARTU) Dianjurkan membaca doa ini saat berbuka baik puasa wajib dan sunnah. (At Taisir, 2/470)

Dan, masih banyak lagi ulama lainnya yang tidak mempermasalahkan menggunakan doa tersebut.

*📚Jalan Tengah*

Inilah jalan tengah yang tidak kontroversi karena disepakati validitasnya, yaitu ada tiga doa khusus dari Nabi ﷺ menjelang makan, dan ini dibaca saat makan kapan pun, termasuk makan ifthar.

1⃣.  Membaca Bismillah

  Diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah Radhiallahu ‘Anhu:

فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

  “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadaku, “Wahai anak! sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang terdekat denganmu.” (HR. Bukhari, No. 5062, 5063. Muslim,  No. 2022. Ibnu Majah, No. 3267. Ahmad, No. 15740)

  Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha:

قَالَ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

  “Beliau bersabda: “Jika salah seorang kalian hendak makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala, jika lupa menyebut nama Allah di awalnya, maka katakanlah: “Bismillahi awwalahu wa akhirahu (Dengan nama Allah di awal dan di akhirnya.” (HR. Abu Daud,  No. 3767.  At Timidzi,  No. 1858. Dalam teks Imam At Tirmidzi agak berbeda yakni: “Jika salah seorang kalian hendak makan, maka katakanlah, “Bismillah,” jika lupa membaca di awalnya, maka bacalah, “Bismillahi fi awalihi wa akhirihi.” Beliau berkata: hadits ini hasan shahih. Dengan teks serupa juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah,  No. 3264.  Ahmad,   No. 23954. Al Hakim dalam Mustadrak ‘Alas Shahihain, Juz. 16, No. 412, No. 7087, katanya sanad hadits ini shahih, tapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

  Dalam hadits lain:

كان إذا قرب إليه الطعام يقول : بسم الله ، فإذا فرغ قال : اللهم أطعمت و أسقيت و أقنيت و هديت و أحييت ، فلله الحمد على ما أعطيت

  “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika disuguhkan kepadanya makanan, dia membaca: “Bismillah,” setelah makan ia membaca,”Allahumma Ath’amta, wa asqaita, wa aqnaita, wa hadaita, wa ahyaita, falillahil hamdi ‘ala maa a’thaita.” (HR. Ahmad, hadits ini shahih, seluruh periwayatnya tsiqah (kredibel) sesuai syarat Imam Muslim, Lihat Silsilah Ash Shahihah, Juz. 1, hal. 70, pembahasan hadits no.71)

2⃣.  Membaca:
ALLAHUMMA BARIK LANAA FIIH WA ATH’IMNAA KHAIRAN MINHU ..

  Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma berkata:

من أطعمه الله الطعام فليقل اللهم بارك لنا فيه وأطعمنا خيرا منه ومن سقاه الله لبنا فليقل اللهم بارك لنا فيه وزدنا منه

  Siapa yang diberikan makan oleh Allah dengan sebuah makanan, maka hendaknya membaca: ALLAHUMMA BARIK LANAA FIIH WA ATH’AMANA KHAIRAN MINHU, dan barang siapa yang diberikan oleh Allah susu maka hendaknya membaca: ALLAHUMMA BAARIK LANA FIIH WA ZIDNAA MINHU.

(HR. At Tirmdzi No. 3455, Imam At Tirmidzi berkata: hasan. Abu Daud No. 3732, Ahmad No. 1978, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 5641)

Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. (Ta’liq Musnad Ahmad No. 1978), juga  Syaikh Al Albani mengatakan hasan diberbagai kitabnya. (Al Misykah, Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 3732, Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3455, Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3322, Mukhtashar Asy Syamail No. 176)

3⃣.  Membaca: Dzahabazh Zhama’au …dst

Berikut ini keterangannya:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

  “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika sedang berbuka puasa dia membaca: “Dzahaba Azh Zhama’u wab talatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.” (HR. Abu Daud, Juz. 6, Hal. 308, No. 2010, As Sunan Al Kubra Lil Baihaqi, Juz. 4, Hal. 239, Al Hakim dalam Mustadrak ‘alas Shahihain, No. 1484)

Dishahihkan oleh Imam Al Hakim menurutnya sesuai syarat Bukhari-Muslim. Menurut Syaikh al Albany hadits ini hasan. (Misykat Al Mashabih, Juz.1, Hal. 450, No. 1993), juga dihasankan oleh Imam Ad Daruqthni, Imam Al Munawi, dan lainnya.

Wallahu A’lam

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Kumpulan Hadits-Hadits Shahih Tentang Shaum dan Ramadhan (Bag. 2)

📆 Selasa,  2 Ramadhan 1437 H / 7 Juni 2016 M

📚 Fiqih dan Hadits

📝 Ustadz Farid Nu’man Hasan, SS.

📋  *Kumpulan Hadits-Hadits Shahih Tentang Shaum dan Ramadhan (Bag. 2)*
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

1⃣1⃣ *Anjuran bersahur*

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

“Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan.”  (HR. Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)

1⃣2⃣  *Keutamaan bersahur*

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad No. 11086, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan:  sanadnya shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 11086)

Dari Amru bin Al ‘Ash Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السُّحُور

“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.” (HR. Muslim No. 1096)

1⃣3⃣  *Disunnahkan menta’khirkan sahur:*

Dari ‘Amru bin Maimun Radhiallahu ‘Anhu,  katanya:

كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا

Para sahabat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya. (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)
Imam An Nawawi mengatakan: “sanadnya shahih.” (Lihat Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/362), begitu pula dishahihkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar, bahkan menurutnya keshahihan hadits tentang bersegera buka puasa dan mengakhirkan sahur adalah mutawatir. (Lihat Imam Al ‘Aini, ‘Umdatul Qari, 17/9. Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 4/199)

1⃣4⃣  *Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertadarus Al Quran bersama Malaikat Jibril*

Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma menceritakan:

 وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Jibril menemuinya (nabi) pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril)  bertadarus Al Quran bersamanya.  (HR.  Bukhari No. 3220)

1⃣5⃣ *Kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selama bulan Ramadhan melebihi hembusan angin*

Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)

1⃣6⃣ *Memberikan makanan buat orang yang berbuka puasa*

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu. (HR. At Tirmidzi No. 807, katanya: hasan shahih. Ahmad No. 21676, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 3332. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3952. Dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6415. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan lighairih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 21676, Al Bazzar dalam Musnadnya No. 3775)

1⃣7⃣ *Memperbanyak doa*

Dari AbuHurairah

Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم

Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya. (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, katanya: hasan.  Ibnu Hibban No. 7387, Imam Ibnul Mulqin mengatakan: “hadits ini shahih.” Lihat Badrul Munir, 5/152. Dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi. Lihat Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah, 1/85. Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 2526)

1⃣8⃣  *Doa ketika berbuka puasa*

Berdoa diwaktu berbuka puasa juga diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Berikut ini adalah doanya:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika sedang berbuka puasa dia membaca: “Dzahaba Azh Zhama’u wab talatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.” (HR. Abu Daud No. 2357, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7922, Ad Daruquthni, 2/185, katanya: “isnadnya hasan.”  An Nasa’i dalam As sunan Al Kubra No. 3329, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1536, katanya: “Shahih sesuai syarat Bukhari- Muslim”. Al Bazzar No. 4395. Dihasankan Syaikh Al Albani dalam Shahihul  Jami’ No. 4678)

1⃣9⃣  *I’tikaf di-‘asyrul awakhir (10 hari tertakhir) Ramadhan*

Dari ‘Aisyah Radiallahu ‘Anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatka Allah, kemudian istri-istrinya pun I’tikaf setelah itu.(HR. Bukhari No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانٍ عَشْرَةَ أَيَّامٍ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا

Dahulu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam I’tikaf di setiap Ramadhan 10 hari, tatkala pada tahun beliau wafat, beliau I’tikaf 20 hari. (HR. Bukhari No. 694, Ahmad No. 8662, Ibnu Hibban No. 2228,  Al Baghawi No. 839, Abu Ya’la No. 5843,  Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan, 2/53)

2⃣0⃣ *Tarawihnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam*

Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat di masjid, lalu manusia mengikutinya, keesokannya shalat lagi dan manusia semakin banyak, lalu pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak keluar bersama mereka, ketika pagi hari beliau bersabda:

قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ فَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ

“Aku melihat apa yang kalian lakukan, dan tidak ada yang mencegahku keluar menuju kalian melainkan aku khawatir hal itu kalian anggap kewajiban.” Itu terjadi pada bulan Ramadhan. (HR. Bukhari No. 1129, Muslim No. 761)

🔸Bersambung 🔸

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Prinsip -Prinsip Akhlak dalam QS Al Qolam

Sabtu, 06 Ramadhan 1437 H/ 11 Juni 2016
Al-Qur’an
Ustadz Noorahmat
Prinsip – Prinsip Akhlak dalam QS Al Qolam
===========================

 
Alhamdulillah…
Kita bertemu kembali di sesi Tafsir Al Qur’an MFT…
Setelah pekan lalu kita membahas ayat 2-3 dari QS Al Qolam, maka kali ini kita akan coba membahas ayat-ayat terkait akhlak dalam Surat yang juga memiliki nama lain Surat Nun…
Kita awali dengan ayat 4 untuk menghubungkan dengan materi pekan lalu.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
_”Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”_ (QS 68:4)
Budi pekerti yang agung tersebut merupakan akhlak terbaik Rasulullah SAW, yang diantaranya adalah:
1. *Mempraktikkan* apa yang diwahyukan Allah SWT kepada beliau.
2. Terbaik dalam hal *keyakinan* kepada Allah Azza wa Jalla.
3. *Hanya mengharapkan* keridhaan Allah Ta’ala dan tidak mengharapkan balasan dari yang lain.
4. *Sangat bershabar* ketika menghadapi kesulitan.
5. *Bertoleransi* terhadap siapapun di sisi beliau dengan selalu memperhatikan siapa saja yang ada di sekitar beliau.
6. Senantiasa *mempraktikkan keadilan* baik terhadap kawan maupun lawan.
7. *Penuh kepatuhan* kepada Allah Azza wa Jalla.
Pemaparan akhlak terpuji diawal surat ini sebagai pendahuluan dan penekanan mengenai arti penting menteladani akhlak Rasulullah SAW alam keseharian setiap muslim. Hal ini juga sebagai pendahuluan sebelum Allah Ta’ala kemudian memaparkan karakteristik akhlak-akhlak tidak terpuji yang Allah Azza wa Jalla sampaikan di bagian berikutnya dari QS Al Qalam…

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ * هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ * مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ
أَثِيمٍ * عُتُلٍّ بَعْدَ ذَٰلِكَ زَنِيمٍ * أَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ

_”Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kesana kemari menyebarkan fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku serta kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya karena dia mempunyai banyak harta dan anak”_ (QS 68 10-14)
Dengan ayat-ayat tersebut diatas, Allah Azza wa Jalla ingin menunjukkan akhlak buruk sebagian manusia yang harus dihindari dan dijauhi sebisa mungkin. Mereka adalah:
1. *Orang yang mudah sekali mengucapkan sumpah*. Kita sama-sama bias melihat dan mendengar bahwa kawan-kawan di sekitar kita banyak diantaranya yang mudah sekali bersumpah dengan segala macam istilah….yang terkenal salah satu diantaranya dengan istilah _“Suwer”_. Sikap seperti ini perlu kita jauhi dan hindari sekuat tenaga.
2. *Sikap mudah mencela*. Sikap ini dalam keseharian bisa disamakan dengan sikap yang mudah mengumpat, berkata kotor dan kerusakan lisan lainnya. Sikap ini biasanya lahir karena isi hatinya sudah kotor dan penuh celaan.
3. *Yang suka menyebarkan fitnah*. Sikap tercela yang satu ini tidak hanya berkaitan dengan aktifitas gossip ala infotainment,  namun juga fitnah dalam bentuk lain berupa aktifitas merendahkan hingga mencela aktifitas da’wah beserta para da’i yang berda’wah fi sabilillah.
4. *Yang menghalangi perbuatan baik*. Sikap ini sebenarnya sudah banyak kita lihat dalam keseharian, hanya saja banyak diantara kita yang tidak menyadarinya karena mungkin kita sudah terbiasa melihatnya hingga kehilangan kepekaan kita. Contohnya adalah ketika ada upaya untuk membatasi materi kajian di masjid dan mushalla hanya sebatas materi Wudhu-Sholat-Puasa-Zakat-Haji dan ibadah mahdhah lainnya. Sedangkan ketika ada alim-ulama yang hendak membahas permasalahan muamalah seperti transaksi ekonomi, adab hubungan pria-wanita, pentingnya menutup aurat, hingga masalah kepemimpinan dalam Islam….tidak jarang diantara manusia ada yang menggerutu hingga kemudian mem _black list_ ustadz/ustadzah tersebut.
5. *Yang melampaui batas*. Sikap berlebih-lebihan apapun alasannya bukanlah merupakan akhlak yang terpuji.
6. *Yang kaku serta kasar*. Yang dimaksudkan adalah perangai kasar dalam bersikap. Tidak adanya karakter lemah lembut dalam manusia-manusia semacam itu karena jauhnya dari nilai-nilai Qur’aniyyah. Karena sesungguhnya Al Qur’an itu mampu melembutkan jiwa.
7. *Yang terkenal kejahatannya karena dia mempunyai banyak harta dan anak*. Maksudnya adalah sikap sewenang-wenang karena dengan banyaknya harta kekayaan yang dimilikinya ia merasa lebih mulia dibandingkan orang lain yang lebih miskin harta.
Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran untuk kemudian memperbaiki akhlak kita hingga bisa mengaplikasikan akhlak Rasulullah SAW sekaligus menjauhi perangai tidak terpuji yang dicantumkan dalam QS Al Qalam tersebut di atas.
Barakallahu fiikum ajma’iin.
*Referensi*
* Al Misbah Al Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Katsir
* Tafsir At Tabari
* Khowatir Qur’aniyyah – Nazharat fi Ahdafi Suwaril Qur’an
________________________

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
Sebarkan! Raih pahlaa

Sahabatku, Cermin diriku

Jum’at, 05 Ramadhan 1437 H/ 10 Juni 2016
Pengembangan Diri dan Motivasii
Ustadzah Wiwit, Ustadzah Dina, Ustadzah Heni
 Sahabatku, Cermin diriku
============================

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Hai sobat muda !!! how are you? may Allah bless you every time and every moment..aaminn 
Sob, kali ini materi kita msh nyambung dgn soal konsep diri, judulnya adalah…..
SAHABATKU, CERMIN DIRIKU
^Peran Sahabat dlm Pembentukan Konsep Diri^
 Nasehat ulama :
_Lisan mempunyai pengaruh yang sangat kuat, jika seseorang bergaul dengan orang-orang yang berkata-kata baik, maka ia akan terbiasa untuk berkata baik._
_Namun jika ia bergaul dengan orang-orang yang berkata buruk, maka ia pun akan terbiasa untuk berkata buruk._
_Oleh karenanya, perbaikilah lisanmu dengan memperbaiki lingkungan pergaulanmu._
*(Dr. Khalid Al Mushlih)*

Masih ingat materi sebelumnya??
Point utamanya adalah bahwa sangat penting bagi kita untuk membentuk konsep diri sebagai seorang MUSLIM.
menjadi seorang MUSLIM, berarti menjadikan Al Quran dan sunnah sbg panduan utama
membentuk konsep diri sbg muslim, berarti mengkondisikan DALAM dan LUAR diri kita, mendukung utk membentuk diri sbg Muslim
mengkondisikan DALAM diri yaitu memantapkan iman dalam hari, mengisi pikiran dan perasaan dgn pengetahuan yg menguatkan keislaman
mengkondisikan LUAR diri yaitu mengkondisikan diri untuk berada di lingkungan yang menguatkan keislaman
Lingkungan meliputi keluarga, tetangga, teman, sahabat, dst
Nah, point kita hari ini adalah tentang salah satu faktor lingkungan, yaitu TEMAN atau sahabat
Bro n sist, biasanya remaja cenderung lebih pro ke pendapat teman, drpd orgtua atau org dewasa lainnya. iyaa ngga sihh?? 
remaja cenderung tertarik utk punya aktifitas bareng temen²nya, dibanding ikut keg dgn orgtuanya
remaja cenderung lebih suka ikutan temen, daripada ngikutin apa kata orgtua
Nah, kebayang kan ya, kalau remaja berteman dgn “orang² seperti apa”; suka kumpul bareng, ngikutin kegiatan dan kebiasaannya, serba setuju pendapatnya …… maka,
seperti apa teman kita, bisa menjadi cerminan utk melihat seperti apa diri kita
So, penting banget ya Sob, utk mastiin bahwa kamu berteman dgn orang² yang tepat, yg bisa saling mengingatkan untuk jadi pribadi yg lebih baik
terus, apa kita jd pilih² temen harus yg udh baik banget sempurna gitu?? ya engga segitunya juga lah sob
setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan kan? dan perbaikan adalah sebuah proses yg perlu waktu
so, yg utama bukan soal punya temen yg udah “perfect”, tapi yg penting adl berteman dgn org yg mau dan mampu menjalankan proses perbaikan
simpelnya gini deh sob; pastiin dulu bahwa kamu adalah org yang mau dan mampu berubah, dan kamu layak jd teman yg baik
terus, untuk menentukan siapa teman yg tepat, kamu bisa cek poin² dibawah ini 
KRITERIA teman baik :
~ peduli
~ mau menerima kekurangan dan kelebihan
~ mengajak melakukan hal² positif
~ mengingatkan utk menjauhi hal² negatif
~ memberi dukungan saat kamu melakukan hal yg benar
~ Sungguh² mengingatkan saat kamu melakukan hal yg salah
~ mau diingatkan dan senang berbagi ilmu
~ dst…. mungkin kamu bisa tambahkan lagi kriteria berikutnya? 樂
SIMPULAN : Perbaiki DIRI supaya layak jadi TEMAN yang baik,,
Perbaiki TEMAN supaya bisa mjd diri yg lebih baik.
See You next time 
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
Sebarkan! Raih pahala…

FRIENDS,SHOLAT ITU PENTING LHO!!!

📆 Kamis, 04 Ramadhan 1437 H/ 09 Juni 2016
📗Fiqih Ibadah
📝 Ustadzah Lelysia, S.Pd.I
📖 FRIENDS,SHOLAT ITU PENTING LHO!!!
==================================
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Assalamu’alaikum.hai sobat Manis For Teen, smoga slalu dalam limpahan rahmat dan barokah dari allah swt…😘😘😘
menu utama menanti, sudah siap belum? Siap gak siap, mari simak bacaan berikut… 🙂
Kita telah mengetahui, rukun Islam itu lima. kali ini,kita akan memfokuskan pembicaraan pada rukun Islam yang kedua, yaitu SHOLAT.
“Sholat itu bagaikan angka 1, dan ibadah-ibadah lainnya adalah angka 0,” perumpamaan.😊
Jadi maksudnya gini, jika kita sudah melaksanakan sholat, maka nilai kita itu 1. Kemudian jika kita lanjutkan dengan tadarus, maka disandingkan angka 0, jadi 10. Setelah itu kita memberikan infaq kepada orang miskin, sandingkan lagi angka 0, jadi 100. Kemudian kita puasa sunnah, jadi 1000. Namun jika kita sudah tadarus, berinfaq, dan berpuasa, tanpa melaksanakan sholat, nilainya menjadi 000, tak berarti sama sekali. Sepenting itulah sholat. Masih ragu tentang pentingnya sholat?
Jadi, sholat itu memiliki fungsi. Yang pertama yaitu sebagai proteksi. Ukhti pasti sudah familiar dengan kalimat ini, “sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”
اتْلُ مَآ أُو حِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَاتَصْنَعُونَ}
_”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan fahsya’ dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”._ (QS. Al-Ankabut:45)
Nah, itu salah satu fungsi sholat. Sholat merupakan pelindung bagi kita agar tidak melakukan maksiat dan perbuatan keji-mungkar lainnya. Yang kedua, sholat itu juga sebagai alat untuk meredam emosi. Jiwa pasti akan terasa tenang jika kita sudah melaksanakan sholat. Gak percaya? Silakan dicoba sendiri 🙂
Untuk itu, kita harus memelihara sholat, salah satunya dengan sholat tepat waktu dan sholat berjama’ah (bagi laki-laki). Sholat tepat waktu itu, ketika adzan berkumandang dan kita segera meninggalkan apapun kegiatan kita, dan segera mengambil air wudhu untuk sholat berjama’ah.
Kemudian sholat berjama’ah, khususnya untuk kaum adam. Pernah Rasulullah SAW mengancam untuk membakar rumah karena laki-laki si pemilik rumah tersebut tidak sholat berjama’ah di masjid. Berarti, betapa pentingnya sholat untuk kita. Sedangkan kaum hawa disunnahkan untuk sholat di rumah saja. Masih ragu untuk mendirikan sholat? Simak materi terakhir ini.. 🙂
Pasti sudah pada kenal dan hafal surat Al-Ma’un kan? Sudah pernah membaca terjemahannya? Di ayat ke 4-5 yang artinya: _”Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat,yaitu mereka yang melalaikan sholatnya”_
Nah,sobat muslimah melalaikan saja sudah celaka apalagi tidak mengerjakannya.
Nih beberapa dampak orang yang meninggalkan sholat…
🚫Dicabut dari berkah Allah
❌Dihilangkan tanda kesholehan dari wajahnya
⭕Tidak berpahala amal-amal lainnya (seperti permisalan angka 1 dan 0 tadi)
⛔Do’anya tidak diangkat oleh Allah
🚫idak mendapat bagian do’a dari yang lain (misalnya dalam khutbah ke-2 dari sholat Jum’at, saat pembacaan do’a untuk kaum muslimin, maka orang yang meninggalkan sholat tidak termasuk dalam orang muslimin yang dido’akan tersebut)
❌Mati dalam keadaan hina, kelaparan, dan kehausan (sekalipun diberi air lautan dunia ini ia tidak akan puas)
⭕Disempitkan kuburnya hingga hancur tulang-tulang rusuknya.
🚫Mendapat murka Allah dan masuk ke dalam neraka
⛔Putus rahmat dari Allah
Kira-kira sobatMFT
Masih berani meninggalkan sholat?🤔🤔
Wallahu’alan bis showab….
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
📲Sebarkan! Raih pahala…

PENTINGNYA MA'RIFATULLAH (MENGENAL ALLAH) – Lanjutan

📆 Rabu, 03 Ramadhan 1437H/ 08 Juni 2016
📒Aqidah
📝 Ustadzah Prima Eyza
📚PENTINGNYA MA’RIFATULLAH (MENGENAL ALLAH) – Lanjutan
====================
🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃
Bagaimana kabar Ramadhan-nya, adik-adik..??
Mudah-mudahan menjalani hari ke-3 di bulan Ramadhan tahun ini, semakin bertambah ketaatan kepada Allah SWT dan semakin berkualitas ibadah dan amal sholehnya ya…aamiiiin…
🐣Kali ini mari kita lanjutkan kembali pembahasan kita sebelumnya yakni tentang pentingnya mengenal Allah SWT.
Pada kesempatan yang lalu, kita telah selesai mengulas alasan pertama yang menyebabkan ma’rifah (pengenalan/pemahaman) kita tentang Allah itu penting sekali, yakni dikarenakan tema yang dibicarakan/dipelajari dalam
👑Ma’rifatullaah itu adalah Allah, Tuhan semesta alam. Tentu tidak ada objek pembahasan atau tema pembicaraan yang lebih hebat, lebih besar, lebih agung, lebih kuasa, lebih mulia, lebih tinggi dan lebih digdaya selain daripada Allah.
👑Oleh sebab itu, Ma’rifatullah (mengenal/memahami Allah) adalah ilmu yang paling penting untuk difahami dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain.
🐣Sekarang kita masuk alasan yang ke-2, mengapa perkara mengenal Allah itu menjadi sangat penting sekali, yakni dikarenakan:
👇�
2. Dalil yang kuat.
Mengenal/mempelajari tentang Allah didukung oleh dalil (bukti-bukti) yang sangat kuat.
Dalil-dalil tersebut terbagi 2 yaitu:
📒a. Dalil Naqliy.
Dalil naqliy yaitu dalil (bukti) wahyu.
Yakni bahwa di dalam Al Quran sendiri, Allah memerintahkan pada manusia untuk mengenal/mempelajari tentang Allah.
Sebagaimana wahyu Allah dalam Al Quran:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَا الله …
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah…”  (QS. Muhammad : 19)
Ayat ini mengarahkan dengan bahasa “ketahuilah olehmu”  (فَاعْلَمْ).
Apabila kalimat Al-Qur’an menggunakan fi’il
amr (perintah), maka hukumnya menjadi wajib untuk menyambut perintah tersebut. 
Maka menurut Al Quran, mengetahui atau mengenali Allah (ma’rifatullah) itu adalah wajib.
Kemudian, di dalam Al Quran pula, Allah banyak menerangkan dan menjelaskan tentang diri-Nya. Dan wahyu Allah (Al Quran) adalah dalil yang tiada diragukan kebenarannya.
Seperti salah satu firman Allah berikut,
اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
”Allah tidak ada Ilah melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”  (QS. Al Baqarah : 255)
👑Jadi di dalam Al Quran sendiri, Allah memperkenalkan diri-Nya demikian banyaknya. Dalam ayat diatas, hanya satu ayat saja (ayat diatas dikenal dengan sebutan ayat kursi), di dalamnya Allah sudah menyebutkan 10 sifat dari jati diri-Nya, yaitu:
1. Allah adalah Ilah (Tuhan) yang tidak ada Ilah selain Dia.
2. Allah hidup kekal.
3. Allah terus menerus mengurus (makhluk-Nya).
4. Allah tidak mengantuk dan tidak tidur.
5. Allah lah Yang Memiliki apa yang di langit dan di bumi.
6. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.
7. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan (akhirat) dan apa-apa yang di belakang (dunia).
Manusia tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
8. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
“Kursi” disini adalah sesuatu yang agung yang tidak terjangkau oleh akal manusia memahaminya secara pasti.
Sebagian ulama menafsirkan, maksud “kursi” adalah ilmu-Nya atau kekuasaan-Nya.”
9. Allah tidak merasa berat/sulit memelihara langit dan bumi.
10. Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
👑Ini baru yang terdapat dalam satu ayat. Sedangkan dalam Al Quran tersebar banyak ayat-ayat tentang Allah. Sampai-sampai dalam mushaf Al Quran, jika kata “الله” atau kata “Rabb” atau seluruh kata ganti bagi Allah, ditandai dengan warna merah, maka setiap halaman mushaf Al Quran tidak akan luput dari kata-kata Allah (dan seluruh kata ganti-Nya). Dan dalil wahyu ini adalah dalil terkuat dalam mengenal/mempelajari tentang Allah, karena Allah sendiri Yang menyebutkan/menerangkan tentang diri-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran:
… وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلا
“… Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah ?” (QS. An Nisaa’ : 122)
📒b. Dalil ‘Aqliy.
Dalil aqliy adalah dalil (bukti) akal.
Yakni bahwa akal manusia itu pada dasarnya pastilah akan mengakui bahwa Tuhan seluruh alam semesta raya ini tak lain hanyalah Allah SWT.
Sebuah riwayat menyebutkan bahwa seorang penggembala ditanya tentang bagaimana ia membuktikan bahwa Allah itu ada. Maka si penggembala berkata, “Jika di tanah ada bekas tapak-tapak kaki onta, maka berarti ada onta yang telah lewat di tanah itu. Maka bagaimana pula dengan bekas-bekas ciptaan Allah di setiap penjuru yang sangat banyak ini ?  Tentu mudah membuktikan bahwa Allah itu ada.”
👑Tidaklah mungkin seluruh alam semesta ini terjadi dengan sendirinya, kecuali ada Yang Menciptakannya. Ialah Allah ‘Azza wa Jalla, Dzat Yang kekuasaannya tiada terbatas, Sang Pencipta bumi, langit, beserta segala isinya. Maka Ialah satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan dipertuhan oleh seluruh makhluk termasuk manusia.
Firman Allah dalam Al Quran:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran : 190)
Juga firman Allah:
سَنُرِيهِمْ ءَايَٰتِنَا فِى ٱلْءَافَاقِ وَفِىٓ أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”  (QS. Fushshilat : 53)
Demikianlah, akal manusia itu pada kesadaran yang terdalam akan mengenali dan mengakui tentang ketuhanan Allah SWT.
📒3. Manfaat/hasil dari ma’rifatullaah.
(Bersambung)
🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃🌼🍃
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
✅ Sebarkan! Raih pahala

Kumpulan Hadits-Hadits Shahih Tentang Shaum dan Ramadhan (Bag. 1)

📆 Senin,  1 Ramadhan 1437 H / 6 Juni 2016 M

📚 Fiqih dan Hadits

📝 Ustadz Farid Nu’man Hasan, SS.

📋  *Kumpulan Hadits-Hadits Shahih Tentang Shaum dan Ramadhan (Bag. 1)*
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

  Ini adalah risalah kecil tentang kumpulan hadits-hadits shahih seputar puasa (shaum) dan bulan Ramadhan, dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Pentingnya risalah ini adalah sebagai bahan referensi yang bisa dijadikan sandaran terpercaya dalam mengamalkan ajaran agama; khususnya tentang shaum dan Ramadhan. Selain itu, ini merupakan upaya meredam kebiasaan sebagian umat Islam, baik kaum terpelajar dan orang awam, yang sering menyampaikan hadits-hadits tentang shaum dan Ramadhan tanpa memberitahukan, atau tanpa mau tahu, tentang dari siapakah hadits itu berasal? Terlebih lagi bagaimana otentitas hadits tersebut;  shahih atau dhaif?

  Hendaklah seorang muslim lebih perhatian dengan pengamalan hadits-hadits shahih. Sebab, kesibukkan dengan hadits-hadits shahih akan dapat mengurangi tersebarnya hadits-hadits dhaif di tengah umat Islam.

  Berikut ini adalah kumpulan hadits-hadits shahih tersebut, sejauh yang bisa kami kumpulkan. Selain itu, kami juga tambahkan seperlunya atsar shahih dari para sahabat dan tabi’in. Kami yakini upaya ini masih sangat memerlukan tambahan di sana sini, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah Tabaraka wa Ta’ala.                                                                                            
1⃣ *Berpuasa karena melihat hilal, berhari raya juga karena melihat hilal, jika tertutup awan maka genapkan hingga tiga puluh hari*

  Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

  Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu   maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari. (HR. Bukhari No. 1909)

  Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

فَصُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ أُغْمِيَ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ

  Maka berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, lalu jika kalian terhalang maka ditakarlahlah sampai tiga puluh hari. (HR. Muslim No. 1080, 4)

إِنَّمَا الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ فَلَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ

  Sesungguhnya sebulan itu 29 hari, maka janganlah kalian berpuasa sampai kalian melihatnya (hilal), dan janganlah kalian berhari raya sampai kalian melihatnya, jika kalian terhalang maka takarkan/perkirakan/hitungkanlah dia. (HR. Muslim No. 1080, 3)

2⃣ *Berpuasa Ramadhan menghilangkan dosa-dosa yang lalu*

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

            “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab,  maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802)

            Makna ‘diampuninya dosa-dosa yang lalu’ adalah dosa-dosa kecil, sebab dosa-dosa besar –seperti membunuh, berzina, mabuk, durhaka kepada orang tua, sumpah palsu, dan lainnya- hanya bias dihilangkan dengan tobat nasuha, yakni dengan menyesali perbuatan itu, membencinya, dan tidak mengulanginya sama sekali.  Hal ini juga ditegaskan oleh hadits berikut ini.

3⃣  *Diampuni dosa di antara Ramadhan ke Ramadhan*

            Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ
       
  “Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim No. 233)

4⃣  *Shalat pada malam Lailatul Qadar menghilangkan dosa-dosa yang lalu*

        Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا، غفر له ما تقدم من ذنبه

            “Barang siapa yang shalat

malam pada malam Lailatul Qadar karena iman dan  ihtisab (mendekatkan diri kepada Allah) , maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari No. 35, 38, 1802)

5⃣ *Shalat malam (tarawih) Pada Bulan Ramadhan menghilangkan dosa-dosa yang lalu*

            Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

            “Barang siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan  ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu.” (HR. Bukhari No. 37 1904, 1905)

6⃣ *Dibuka Pintu Surga, Dibuka pinta Rahmat, Ditutup Pintu Neraka, dan Syetan dibelenggu*

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَان فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِين

            “Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.” (HR. Muslim No. 1079)

            Dalam hadits lain:

إذا كان رمضان فتحت أبواب الرحمة، وغلقت أبواب جهنم، وسلسلت الشياطين

                “Jika bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu rahmat, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dirantai.” (HR. Muslim No. 1079)

7⃣  *Allah Ta’ala Langsung Membalas Pahala Puasa*
Firman Allah Ta’ala dalam hadist Qudsi :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، إِلَّا الصِّيَامَ، فَهُوَ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Setiap amalan anak Adam itu adalah (pahala)  baginya, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari No. 1795, Muslim No. 1151, Ibnu Majah No. 1638, 3823, Ahmad No. 7494, Ibnu Khuzaimah No. 1897, Ibnu Hibban No. 3416)

8⃣  *Disediakan Pintu Ar Rayyan bagi orang yang puasa*

Haditsnya:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, dan tidak ada yang memasuki melaluinya kecuali mereka. Dikatakan: “Mana orang-orang yang berpuasa? Maka mereka berdiri, dan tidak ada yang memasukinya seorang pun kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup, dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melaluinya.” (HR. Bukhari No. 1797, 3084, Muslim No. 1152, At Tirmidzi No. 762, Ibnu Majah No. 1640)

9⃣ *Bau mulut orang puasa lebih Allah Ta’ala cinta di banding kesturi*

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

… Demi Yang Jiwa Muhammad ada di tanganNya, bau mulut orang yang berpuasa lebih Allah cintai  dibanding bau misk (kesturi) …”  (HR. Bukhari No. 1904 dan Muslim No. 1151)

🔟 *Dua kebahagiaan bagi orang berpuasa*

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

 للصائم فرحتان يفرحهما: إذا أفطر فرح، وإذا لقي ربه فرح بصومه

“Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan  ketika berjumpa Rabbnya bahagia karena puasanya.” (HR. Bukhari No. 1805, 7054. Muslim no. 1151. At Tirmidzi No. 766. An Nasa’i No. 2211, 2212, 2213, 2215, 2216. Ibnu Majah No. 1638. Ad Darimi No. 1769. Ibnu Hibban No. 3423. Al Baihaqi dalam As Sunan No. 7898. Ibnu Khuzaimah No. 1896. Abu Ya’la No. 1005. Ahmad No. 4256, dari Ibnu Mas’ud. Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 10077. Abdurrazzaq No. 7898)

🔸Bersambung 🔸

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Hafalin Nasab Nabi Kita Yuks

📆Selasa, 02 Ramadhan 1437 H/ 07 Juni 2016
📘Sirah
📝 Ustadz DR. Wido Supraha
📖 HAFALIN NASAB NABI KITA YUKS
=============================
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Brother and Sista,
Kita gak pernah ketemu Nabi Muhammad Saw, tapi kerinduan kita begitu memuncak untuk melihat dirinya, bahkan duduk-duduk di Jannah bersama Sang Pilihan Allah (Al-Musthafa) itu, yang dilahirkan dari Bani Hasyim, dari Suku Quraisy, dari keturunan Kinanah, dari Khuzaimah, dari keturunan Ismail a.s.
Sungguh, jiwa dan raga kita siap kita wakafkan untuk melaksanakan tugas suci nan mulia yang dipesankan beliau, semata-mata agar kita menerima permohonan syafaatnya pada Syafā’atul ‘Uzma. Ya, dialah Utusan Allah yang juga memiliki banyak nama dan gelar seperti Ahmad, al-Māhi, al-‘Āqib, al-Hāsyir, al-Muqaffi, Nabi ar-Rahmah, Nabi at-Taubah, Khataman Nabiyyīn, dan tentunya ‘Abdullāh (Hamba Allah). Tentunya hal ini di luar pensifatan Allah atas diri beliau: Rāsul, Nabi, Ummiy, Syāhid, Mubasyir, Da’i ilallah bi idznihi, Sirājun Munīr, Ra’ūfur Rahīm, Mudzakkir, ash-Shādiq, al-Mashdūq, Sayyidu waladi Ādam, Sayyidul Mursalīn, Al-Amīn, Al-Musthafā. Sehingga beliau terkadang disebut-Nya sebagai rahmah, ni’mah, dan hādi“
Kalau begitu yuks kita hafalkan nasabnya. Insya Allah mudah kok. Kita baca, hafalkan dan ulangi bersama-sama ya. Semoga mengalir fadhilah kepada kita semuanya.
Teladan kita ini adalah anak dari ‘Abdullāh bin ‘Abdul Muththalib bin Hāsyim bin ‘Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghālib bin Fihr bin Mālik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhār bin Nizār bin Ma’ad bin Adnān.
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
💼Sebarkan! Raih pahala….

Adab Murid Terhadap Guru

📆Senin, 01 Ramadhan 1437 H/ 06 Juni 2016
📘Akhlak
📝Ustadzah Kingkin Anida
📖 ADAB MURID TERHADAP GURU
=============================
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Bagaimana hari ini sikap murid murid terhadap guru mereka? bila mereka meremehkan guru, tidak menghormati mereka, atau membicarakan keburukan keburukannya, mungkin ini hasil pendidikan (rumah-sekolah) atau peran lingkungan atau kebijakan system pemerintahan.
Alangkah baiknya kita semua mulai membuka kitab lama, adakah hal hal berikut tersampaikan? Misalnya:
🚷 Tidak berjalan di depan gurunya.
⛔ Tidak duduk di tempat/kursi gurunya.
📵 Tidak memulai bicara padanya kecuali dengan izin guru.
📵 Tidak berbicara di hadapan guru saat guru sedang menyampaikan ilmu.
📛 Tidak bertanya sesuatu bila guru sedang capek atau bosan.
🔙 Harus menjaga waktu, jangan mengetuk pintunya, tapi menunggu sampai guru keluar
💌 Seorang murid harus mendapat kerelaan hati guru, harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan guru marah, mematuhi perintahnya asal tidak bertentanngan dengan agama
🔮 Termasuk menghormati guru adalah juga dengan menghormati putra-putra guru, dan sanak kerabat guru
💔 Jangan menyakiti hati seorang guru karena ilmu yang dipelajarinya akan tidak berkah
Menurut Syeikh Ahmad Nawawi, adab murid terhadap guru antara lain :
🎌 Murid harus taat kepada guru terhadap apa yang diperintahkan didalam perkara yang halal.
🎌 Murid harus menghormati guru
🎌 Mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru, karena perilaku itu bisa membuat guru senang
🎌 Ketika murid bertemu guru di tepi jalan, hendaklah murid menghormati guru dengan berdiri dan berhenti
🎌 Murid hendaknya menyiapkan tempat duduk guru sebelum guru datang
🎌 Ketika duduk di hadapan guru harus sopan seperti ketika sedang sholat yaitu dengan menundukkan kepala
🎌 Murid harus memperhatikan penjelasan guru
🎌 Murid jangan bertanya ketika guru sedang lelah
🎌 Ketika duduk dalam suatu majelis pelajaran, murid hendaklah tidak menolah-noleh ke belakang
🎌 Murid jangan bertanya kepada guru tentang ilmu yang bukan di bidangnya atau bukan ahlinya
🎌 Murid harus memperhatikan penjelasan guru dan mencatatnya untuk mengikat ilmu agar tidak mudah hilang
🎌 Murid harus berprasangka baik terhadap guru
Semua ini penting diketahui murid, karena jika seorang murid menghormati guru, maka ilmu yang diperoleh bisa manfaat.
Seorang penyair berkata: “Sesungguhnya guru dan dokter keduanya tidak akan menasihati kecuali bila dimuliakan. Maka rasakan penyakitmu jika tidak menuruti dokter, dan terimalah kebodohanmu bila kamu membangkang pada guru.”
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
💼Sebarkan! Raih pahala….

Kalau Cinta Katakanlah! Surga Bagimu

📆 Ahad, 29 Sya’ban 1437H / 05 Juni 2016

📚 *Muamalah*

 📝 *Ust. Farid Nu’man Hasan*

 📋 *Kalau Cinta Katakanlah! Surga Bagimu*

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

❣ Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu bercerita:

أَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّ هَذَا. فَقَالَ لَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَعْلَمْتَهُ ». قَالَ لاَ قَالَ « أَعْلِمْهُ ». قَالَ فَلَحِقَهُ فَقَالَ إِنِّى أُحِبُّكَ فِى اللَّهِ.
فَقَالَ أَحَبَّكَ الَّذِى أَحْبَبْتَنِى لَهُ.

Bahwa ada seorang laki-laki sedang bersama Nabi ﷺ, lalu lewatlah seorang laki-laki di hadapannya. Maka, dia berkata: “Wahai Rasulullah, saya benar-benar mencintai orang itu.”

Maka Nabi ﷺ berkata kepadanya: “Apakah kamu sudah memberitahu dia?”

Dia menjawab: “Belum.” Nabi bersabda: “Beritahu dia!” Lalu dia   menghampiri laki-laki itu dan berkata: “Aku mencintaimu karena Allah.”

Laki-laki itu menjawab: “Semoga Allah mencintaimu, lantaran cintamu kepadaku karenaNya.” (HR. Abu Daud No. 5127, Ibnu Hibban No. 571, Ahmad No. 12430. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dan Syaikh Al Albani)

Cinta karena Allah ﷻ yaitu cinta didasari oleh Islam, aqidah dan ukhuwah, bukan karena hartanya, sukunya, almamaternya, bisnisnya, kekayaannya, dan penampilannya.

Semua ini fana, maka cintanya pun akan fana. Sebaliknya, cinta karena Allah ﷻ akan melanggengkan para pecinta sampai mereka di surga nanti, kekal dan abadi.

❣ Abu Hurairah Radhiallahu berkata, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

Ada tujuh golongan manusia yang akan Allah berikan perlindungan pada hari tidak ada perlindungan kecuali perlindungan dariNya (maksudnya hari kiamat) : …….. (salah satunya adalah)

وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

Dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul karenaNya dan berpisah pun karenaNya. (HR. Al Bukhari No. 660)

❣ Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu bercerita, ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ :

يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ? الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

  Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang mencintai kaum padahal dia belum pernah berjumpa dengan kaum itu? Rasulullah menjawab: “Seseorang akan hidup bersama orang yang dicintainya.” (HR. Al Bukhari No. 6169)

Imam Ibnu Baththal Rahimahullah menjelaskan:

فدل هذا أن من أحب عبدًا فى الله فإن الله جامع بينه وبينه فى جنته ومدخله مدخلة وإن قصر عن عمله ، وهذا معنى قوله : ( ولم يلحق بهم ) يعنى فى العمل والمنزلة

Hadits ini menunjukkan bahwa manusia yang mencintai seorang hamba karena Allah, maka Allah akan mengumpulkan antara dia dan orang yang dicintainya itu di surgaNya, dia akan dimasukan ke dalamnya walau amal dia sedikit dibanding amal orang tersebut. Inilah maksud dari perkataannya (padahal dia belum pernah berjumpa dengan kaum itu) yakni dalam amal dan kedudukannya. (Syarh Shahih Al Bukhari, 9/333)

  Maka, cintailah orang-orang yang benar lagi jujur, shalih,  syuhada,  ulama, dan paling utama adalah Rasulullah ﷺ, keluarganya, dan para sahabat-sahabatnya.  Walau kita masih jauh untuk seperti mereka, tapi mencintai mereka adalah bagian dari ketaatan atas perintah  Allah dan RasulNya.

❣ Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

  Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An Nisa: 69)

Semoga Allah ﷻ tumbuhkan rasa cinta kita kepada orang-orang shalih, betah bersama mereka, dan bisa mengikuti jejak keshalihan mereka. Amiin.

Wallahu A’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…