Orangtuaku Masih Malas U Sholat


Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….saya ingin bertanya, bagaimana jika ada satu keluarga, sejak kecil anaknya diajarkan untuk sholat fardhu dan sholat sunnah, tetapi ketika sang anak beranjak dewasa, orang tua tersebut justru jarang melaksanakan sholat lima waktu, bahkan terkadang tidak sama sekali, yang ingin saya tanyakan bagaimana sikap si anak seharusnya? Apakah jika si anak diam saja karena takut menyinggung hati orang tuanya berdosa?
Jazakillaah khoiron.
A 3⃣4⃣

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Si anak punya tanggung jawab mengingatkan orang tuanya dengan hikmah dan sikap bijaksana.

Pilihlah kata kata yg tepat, tdk terkesan menggurui seperti nasehat Ibrahim kpd ayahnya.

Pilihlah waktu dan momen yg tepat agar nasehat itu pas masuk dlm hatinya.

Jgn lupa utk selalu mendoakan agar Allah membuka pintu hati orang tua agar ia dpt menerima hidayah.

Wallahu a’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Manusia Berhati Iblis​


🔸 ​Iblis itu sombong …​

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan sombong dan adalah ia termasuk golongan yang kafir. (QS. Al Baqarah: 34)

🔸 ​Iblis itu merasa paling baik dan benar, seraya meremehkan yang lain …​

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Shad: 76)

​Pernahkah berjumpa dengan manusia atau komunitas dengan tipologi Iblis ?​

🔹Menyangka diri dan kelompoknya yg paling baik, paling benar, paling sunnah, dan paling paham dalil ..

🔹Standar kebenaran adalah apa yang benar menurut mereka ..

🔹Berbeda dengan mereka maka itu kesalahan, kesesatan, dan bid’ah ..

🔹Tidak mau menerima perbedaan, mengunci diri dari lainnya .. steril .. Hanya mau menerima dari kelompoknya saja ..

🔹Memandang yg lain dengan pra konsep ” pasti salah” karena yg lain beda dengan pemahamannya ..

🔹Memuji kebaikan dan kelebihan yg ada pada diri dan kelompoknya, namun menutupi kebaikan dan kelebihan pada orang lain betapa pun bagusnya, justru yang mereka lakukan adalah mengkorek kesalahan yg lain ..

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

📌Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.
(QS. An Najm: 32)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِذَا قَالَ الرَّجُلُ: هَلَكَ النَّاسُ فَهُوَ أَهْلَكُهُمْ 

📌Jika seseorang berkata: “Manusia telah rusak” maka dialah yang lebih rusak dibanding mereka. (HR. Muslim No. 2623)

Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari sikap buruk Iblis ini dan menjaga kita menjadi korbannya mereka …

Wallahu A’lam wa Ilaihil Musytaka

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Usia Lanjut, Haids ato istihadhoh??


Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….
Ada ummahat yg berumur hampir 50thn. Haidnya sdh tdk teratur lagi. Kadang 4 bln tdk haid, dan saat haid tiba , yg keluar darah haidnya cuma sedikit sekali.
Bahkan pernah, haidnya hanya 2 hari berupa noda merah, di pembalut hanya selebar ibu jari. Setelah bersih, selang bbrp hari, keluar noda lagi..yg warna dan baunya sulit dikenali, apakah darah haid atau bukan. Saat kondisi seperti ini, dihitung haid apa istihadhah ustadz? Syukron. A2⃣0⃣.

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
setiap orang memang tidak sama kondisi haidnya sehingga setiap diri harus mengenali betul karakter haidnya, secara umum yang dikatakan
darah haid adalah darah yang keluar karena peluruhan dinding rahim seorang perempuan apabila telah baligh, warna darah coklat, hitam atau merah kotor dg aroma khas yang sudah di kenali perempuan pada umumnya.

Sementara untuk darah istihadhoh adalah darah yang keluar terus menerus melebihi kebiasaan masa haid.

Untuk usia 50 tahun. Apabila seorang perempuan mengeluarkan darah dengan kondisi yang ditanyakan seperti diatas maka dia tidak perlu meninggalkan sholat dan puasa akan tetapi ia perlu menqodho puasanya sebagai tindakan preventif, bila usia mencapai 60 dan ia yakin itu bukan haid maka ia tetap sholat dan puasa dan tdk perlu menqodho puasanya (fiqh wanita hal89) syekh kamil muhammad uwaidah,

kesimpulannya, tergantung keyakinan ibu tadi kalau memang tdk cocok dg kriteria haid atau istihadah maka yang keluar itu di hukumi kotoran biasa dan tetap sholat.

Wallahu a’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

RIYADHUS SHALIHIN (34)​

📕 ​Bab Sabar – Bijak dan Sabar​

​Hadits:​

وعن ابن مسعودٍ – رضي الله عنه – ، قَالَ : لَمَّا كَانَ يَومُ حُنَينٍ آثَرَ رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم – نَاساً في القسْمَةِ ، فَأعْطَى الأقْرَعَ بْنَ حَابسٍ مئَةً مِنَ الإِبِلِ ، وَأَعْطَى عُيَيْنَة بْنَ حصن مِثْلَ ذلِكَ ، وَأَعطَى نَاساً مِنْ أشْرافِ العَرَبِ وآثَرَهُمْ يَوْمَئِذٍ في القسْمَةِ . فَقَالَ رَجُلٌ : واللهِ إنَّ هذِهِ قِسْمَةٌ مَا عُدِلَ فِيهَا ، وَمَا أُريدَ فيهَا وَجْهُ اللهِ ، فَقُلْتُ : وَاللهِ لأُخْبِرَنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – ، فَأَتَيْتُهُ فَأخْبَرتُهُ بمَا قَالَ ، فَتَغَيَّرَ وَجْهُهُ حَتَّى كَانَ كالصِّرْفِ .
ثُمَّ قَالَ : فَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لم يَعْدِلِ اللهُ وَرسولُهُ ؟
ثُمَّ قَالَ : يَرْحَمُ اللهُ مُوسَى قَدْ أُوذِيَ بأكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبر . فَقُلْتُ : لاَ جَرَمَ لاَ أرْفَعُ إِلَيْه بَعدَهَا حَدِيثاً . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .

وَقَوْلُهُ : كالصِّرْفِ هُوَ بِكَسْرِ الصَّادِ المُهْمَلَةِ : وَهُوَ صِبْغٌ أحْمَر .

​Artinya:​

​Dari Ibnu Mas’ud r.a., katanya: “Ketika hari peperangan Hunain, Rasulullah s.a.w. melebihkan – mengutamakan – beberapa orang muallaf dalam pemberian pembagian – harta rampasan, lalu memberikan kepada al-Aqra’ bin Habis seratus ekor unta dan memberikan kepada ‘Uyainah bin Hishn seperti itu pula – seratus ekor unta, juga memberikan kepada orang-orang yang termasuk bangsawan Arab dan mengutamakan dalam cara pembagian kepada mereka tadi.​

​Kemudian ada seorang lelaki berkata: “Demi Allah, pembahagian secara ini, sama sekali tidak ada keadilannya dan agaknya tidak dikehendaki untuk mencari keredhaan Allah.”​

​Saya lalu berkata: “Demi Allah, hal ini akan saya beritahukan kepada Rasulullah SAW.”​

​Saya pun mendatangi Rasulullah terus memberitahukan kepadanya tentang apa-apa yang dikatakan oleh orang itu. Maka berubahlah warna wajah beliau sehingga menjadi merah padam kerana marah – lalu bersabda:​

​”Siapakah yang dapat dinamakan adil, jikalau Allah dan RasulNya dianggap tidak adil juga.”​

​Selanjutnya beliau bersabda: “Allah merahmati Nabi Musa. Ia telah disakiti dengan cara yang lebih sangat dari ini, tetapi ia tetap sabar.”​

​Saya sendiri berkata: “Ah, semestinya saya tidak memberitahukan dan saya tidak akan mengadukan lagi sesuatu pembicaraanpun setelah peristiwa itu kepada beliau lagi.” (Muttafaq ‘alaih)​

☆☆☆☆☆

Ustadz Arwani akan membahas detail dalam kajian ​AUDIO​ di bawah ini.

Selamat menyimak.

Download Audio Kajian Kitab Disini

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Saling Menasehati..


Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….
saya ingin sedikit arahannya …. kemarin saya menegur si fulan di grub salaf di FB saya hnya niat agar dakwah dia tidak gampang menyesatkan yg lain selain dari salaf itu sendiri.. agar apa yang dia berikan tak di bantah oleh orang tapi saya di hujjah nya dengan klimat ahlul bid’ah … yg saya ingin tanyakan Apakah salaf itu di jamin benar ? Dan yg lainya sesat kah ? Trus apa sebenarnya ajaran salaf berbeda kah dengan Ajaran di saudi ? Krn saya pun mengambil pelajaran dari buku sewaktu bekerja disana.

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Kita ini sebagai hamba hanya berupaya menjalankan apa yg Allah perintahkan dan apa yg Rasulullah contohkan.
Kita sendiri tdk pernah tahu apakah amal yg kita lakukan bernilai yg penting kita selalu berupaya dan terus berusaha memperbaiki setiap amal kita. Berbuat baik jg terhadap siapa saja.
Kita tdk diajarkan untuk merasa paling benar justru sebaliknya untuk menjadi alat kontrol jadikan diri seolah manusia yg penuh kekurangan sehingga berusaha memenuhi apa yg kurang dr kita dengan senantiasa trs mendekat kpd Allah.

Maaf saya tdk akan bicara salah benar terhadap pernyataan tersebut.
Rasulullah pun diolok2 namun tdk membalas.
Terus melaju yakini bhw apa yg kita lakukan benar sesuai Al-Qur’an & hadits, fatwa ulama dan untuk saat ini teman2 beriman di sekitar kita.

Wallahu a’lam.

Dipersembahkan oleh: manis.id

Ikuti Kami di:
Telegram: @majelismanis
Fans Page: @majelismanis
Twitter: @majelismanis
Instagram: @majelismanis
Play Store
Join Grup WA

Kesombongan yang Akan Meruntuhkan


©Teringat kisah Imam Hanafi yang menangis kala berjumpa dengan seorang anak kecil. Abu Hanifah bin Tsabit, atau populer disebut Imam Hanafi. Suatu ketika Abu Hanifah berpapasan dengan seorang anak kecil yang tampak berjalan dengan mengenakan sepatu kayunya.

▪Abu Hanifah menegur sang anak itu supaya berhati-hati, “Hati-hati ya nak dengan sepatu kayumu, karena bisa menggelincirkanmu.” Sang bocah miskin itu pun tersenyum menyambut perhatian sang imam dengan ucapan terima kasih. “Bolehkan saya tahu namamu, Tuan?” tanya sang bocah. “Nu’man.” Jawab Abu Hanifah.

© Kemudian bocah miskin itu meneruskan pertanyaannya, “Jadi,Tuan lah yang terkenal selama ini dengan gelar al-Imam al-Ada’dham (imam agung) itu?” Abu Hanifah pun menjawab,”Bukan aku yang menyematkan gelar itu, tapi masyarakatlah yang berprasangka baik dan menyematkan gelar itu kepadaku.”

▪Lalu bocah miskin itu berkata pada sang imam, “Wahai imam, hati-hati dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka gara-gara gelar itu. Sepatu kayuku ini mungkin hanya akan menggelincirkanku di dunia, tapi gelarmu dapat menjerumuskanmu ke kubangan api neraka yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya.”

© Tak disangka celoteh sang bocah miskin itu menggetarkan nurani sang imam. Beliau pun tersungkur menangis. Ada rasa haru menyelimuti perasaan sang imam. Baginya itu sebuah nasihat yang sangat berharga sehingga bisa menjadi kehati-hatian dalam mengemban tanggung jawab dan amanah sebagai ulama yang disegani umat.

▪Subhanallah, kisah keteladanan dari seorang ulama besar yang patut kita tiru. Berjiwa besar. Tentunya kita bisa berhikmah padanya. Namun sayang sedikit sekali para pemimpin kita yang mampu berjiwa besar.

Mereka dengan mudah mencari setiap kesalahan orang-orang yang dipimpinnya sementara terkadang enggan menerima kritik atau masukan dari orang-orang di sekelilingnya. Rasa superioritas dalam diri seseorang kadang membutakan mata hati. Ilmu yang mumpuni tanpa disadari melenakan. Amal yang lebih dalam pandangannya seolah mampu juga menyelamatkan dirinya.

© Padahal masuknya surga seseorang tak hanya dengan amal. Apalagi amal tanpa keikhlasan dan ketawadhu’an.
Rasulullah pun menyatakan dalam haditsnya.

“Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)

▪Seorang sufi besar yakni Ibnu Atha’ As-Sakandari, beliau pernah berkata,”Boleh jadi (Allah) membukakan pintu ketaatan bagimu namun tidak dibukakan pintu penerimaan bagimu. Dan boleh jadi ditetapkan bagimu dosa namun dapat menjadi sebab untuk sampai kepada Allah.

© Kemaksiatan yang dapat mengakibatkan kerendahan diri dan kebutuhan terhadap Allah, lebih baik daripada taat yang mengakibatkan rasa tinggi hati dan sombong.”

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Bolehkah Mengintip Karena Tidak Jelas Suara Imam


Assalamu’alaykum ustadz..
Saat sholat kalau suara imam tdk terdengar boleh tdk kita melirik imam atau mengintip (saat sujud)?

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Nengok, celingukan, menoleh, jika tidak ada hajat adalah makruh dalam shalat.

Dari ‘Aisyah ​Radhiallahu ‘Anha,​ katanya:

سألت رسول اللّه صلى الله عليه وسلم عن التفات الرجل في الصلاة، فقال: “إنما هو اختلاسٌ يختلسه الشيطان من صلاة العبد”.

“Aku bertanya kepada Rasulullah ​Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam​ tentang seseorang yang menoleh dalam shalat, beliau menjawab: ​“Itu adalah sambaran kilat dari syetan terhadap shalat seorang hamba.”​ ​(HR. Bukhari No. 751, 3291)​

Tapi, jika ada hajat atau keperluan penting tidak apa-apa. Termasuk saat sujud, perhatikan kisah ini.

Dari Abdullah bin Syadad, dari ayahnya, katanya:

خرج علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم في إحدى صلاة العشي (الظهر أو العصر) وهو حامل (حسن أو حسين) فتقدم النبي صلى الله عليه وسلم فوضعه ثم كبر للصلاة فصلى فسجد بين ظهري صلاته سجدة أطالها، قال: إني رفعت رأسي فإذا الصبي على ظهر رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو ساجد فرجعت في سجودي.
فلما قضى رسول الله صلى الله عليه وسلم الصلاة قال الناس: يا رسول الله إنك سجدت بين ظهري الصلاة سجدة أطلتها حتى ظننا أنه قد حدث أمر، أو أنه يوحى إليك؟ قال: (كل ذلك لم يكن، ولكن ابني ارتحلني فكرهت أن أعجله حتى يقضي حاجته)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar untuk shalat bersama kami untuk shalat siang (zhuhur atau ashar), dan dia sambil menggendong (hasan atau Husein), lalu Beliau maju ke depan dan anak itu di letakkannya kemudian bertakbir untuk shalat, maka dia shalat, lalu dia sujud dan sujudnya itu lama sekali. ​Aku angkat kepalaku, kulihat anak itu berada di atas punggung Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan beliau sedang sujud, maka saya pun kembali sujud.​ Setelah shalat selesai, manusia berkata: “Wahai Rasulullah, tadi lama sekali Anda sujud, kami menyangka telah terjadi apa-apa, atau barangkali wahyu turun kepadamu?” Beliau bersabda: “Semua itu tidak terjadi, hanya saja cucuku ini mengendarai punggungku, dan saya tidak mau memutuskannya dengan segera sampai dia puas.” ​(HR. An Nasa’i No. 1141, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam ​Shahih wa Dhaif Sunan An Nasa’i​ No. 1141)​

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يلتفت في صلاته يمينا وشمالا ولا يلوي عنقه خلف ظهره

“Dahulu Rasulullah ​Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam​ ​menoleh dalam shalatnya ke kanan dan kiri​ dan tidak sampai memutarkan lehernya kebelakang.” ​(HR. An Nasa’i No. 1201, Ahmad No. 2485, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 864, katanya shahih sesuai syarat Bukhari, dan disepakati oleh Adz Dzahabi)​
Demikian.

Wallahu a’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Kaum yang Terpercaya, Banu an-Najjar ; Kaum yang Tak Luput Masalah Kemunafikan​

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Warits dari Abu At-Tayyah dari Anas bin Malik (ra) berkata,

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَنَزَلَ أَعْلَى الْمَدِينَةِ فِي حَيٍّ يُقَالُ لَهُمْ بَنُو عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ فَأَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِمْ أَرْبَعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah lalu singgah di perkampungan bani ‘Amru bin ‘Auf, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tinggal di sana selama empat belas malam.

ثُمَّ أَرْسَلَ إِلَى بَنِي النَّجَّارِ فَجَاءُوا مُتَقَلِّدِي السُّيُوفِ
Kemudian beliau mengutus seseorang menemui bani Najjar, maka mereka pun datang dengan pedang di badan mereka.

كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَاحِلَتِهِ وَأَبُو بَكْرٍ رِدْفُهُ وَمَلَأُ بَنِي النَّجَّارِ حَوْلَهُ حَتَّى أَلْقَى بِفِنَاءِ أَبِي أَيُّوبَ
Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di atas tunggangannya sedangkan Abu Bakar membonceng di belakangnya dan para pembesar bani Najjar berada di sekelilingnya hingga sampai di sumur milik Abu Ayyub.

​HR al-Bukhari no. 410​

Begitu dipercayanya Suku an-Najjar sampai Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam meminta mereka untuk mengawal perjalanan dari Quba ke Yastrib (Madinah). Namun begitu, Kaum al-Khazraj ini tak luput dari penyakit kemunafikan, walau jumlah kasusnya menurut catatan Ibnu Hisyam tidak sebanyak Kaum Aws.

Disamping tokoh paling utama kemunafikan, Abdullah ibn Ubay ibn Salul dari Suku ‘Auf juga terdapat empat sekawan munafiqin dari Suku an-Najjar. Keempat orang ini adalah Rafi ibn Wadiyah, Zayd ibn Amru, Amru ibn Qays, dan Qays ibn Amru. Mereka bertempat menimbulkan keresahan melalui bisikan dan hasutan di Masjid Nabawi. Untuk mencegah berkembangnya penyakit ini, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam menugaskan para sahabat untuk mengusir mereka. Mereka ini dilarang menginjakkan kakinya di Masjid Nabawi lagi.

Tebet, 18 Oktober 2017

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Sahkah Pernikahan Nabi Adam as?


Assalamu’alaikum, ustadz.. mau nanya ini
1. Apa isi ka’bah? Kalau batu, mengapa seluruh umat islam kiblatnya arah kesana?
2. Syarat syarat nikah itukan ada penghulu, calonnya, saksinya, memang ada yang melihat Nabi Adam menikah? Trus kalau nggak lihat Adam nikah,berarti kita anak haram?
Terima kasih.

Jawaban
———-

و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته ،

Bismillah wal Hamdulillah ..

1. Ka’bah adalah rumah pertama dan sekaligus masjid pertama yang dibangun di muka bumi.

Abu Dzar Radhiallahu Anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً

“Wahai Rasulullah, masjid apa yang dibangun pertama kali di muka bumi? Beliau menjawab: Masjidil Haram. Aku (Abu Dzar) berkata: lalu apa lagi? Beliau menjawab: Masjidi Aqsha. Aku bertanya lagi: berapa lama jarak keduanya? Beliau menjawab: empat puluh tahun. (HR. Bukhari No. 3186, Muslim No. 520)

Ka’bah hanyalah arah kiblat, menunjukkan kesatuan arah umat Islam sedunia. Dulu arah kiblat adalah ke Al Aqsha, lalu Allah Ta’ala memerintahkan kepada Nabi Shallallahu’Alaihi Sallam untuk mengubahnya ke Ka’bah. Umat Islam menyembah Allah Ta’ala melalui shalat, dan shalat memiliki aturan main, yaitu berdiri menghadap Ka’bah. Itu saja, tidak ada yang aneh dan tidak perlu dipusingkan.

3. Penghulu itu bukan syarat sah nikah, ini salah kaprah orang kita.

Syarat sah nikah:

1. Adanya penganten
2. Wali (ayah si gadis)
3. Saksi
4. Mahar
5. Ijab Qabul

Siapakah yang menikahkan ? yaitu WALI, ayah si gadis. Bukan penghulu, penghulu hanyalah petugas pencatat dari negara (KUA).

Jika, wali tidak ada, bisa ditunjuk wali ab’ad, seperti kakek, paman dari jalur ayahnya, atau kakak/adik si gadis ..

Jika semua itu tidak ada, maka dinikahkan oleh WALI HAKIM, siapa itu? Itulah penghulu, wali yang ditunjuk oleh negara.

Ada pun pernikahan Nabi Adam dan Hawa, Allah Ta’ala sendiri yg menikahkan mereka, saat Allah Ta’ala ciptakan Adam lalu Allah Ta’ala ciptakan istrinya yaitu Hawa, secara otomatis.

Perhatikan ayat ini:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam), dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (Hawa); dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An Nisa: 1)

Allah Ta’ala sendiri menyebut ​wa khalaqa ninja ​zaujaha​​, Dia ciptakan dari dirinya seorang Istrinya .. bukan semata-mata perempuan, tapi Allah langsung menstatuskannya sebagai istri.

Jangan bayangkan saat itu pernikahan seperti zaman ini. Syariatnya beda, zaman juga beda. Manusia juga baru berdua.
Demikian.

Wallahu a’lam

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Larangan Menuduh Sesama Muslim dengan Tuduhan Fasik atau Kafir

 عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلًا بِالْفُسُوقِ وَلَا يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ إِلَّا ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ (رواه البخاري)

Dari Abu Dzar ra berkata, bahwa dia mendengar Nabi saw bersabda: “Tidaklah seseorang melontarkan tuduhan kefasikan kepada orang lain, dan tidak pula ia menuduh orang lain dengan tuduhan kekufuran, melainkan (tuduhan itu) akan kembali kepada dirinya sendiri, jika ternyata orang yang dituduhnya tidak seperti itu.” (HR. Bukhari)

Hikmah hadits ;

1.   Hendaknya kita berusaha untuk menjaga lisan, khususnya terkait dengan hak dan kehormatan orang lain sesama muslim. Karena bisa jadi, lisan kita bisa menodai kehormatan sesama muslim dan kita dilarang untuk mencederai kehormatan sesama muslim. Sebagaimana sabda Nabi Saw,

“Seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah haram; darahnya, hartanya dan kehormatannya…” (al-hadits)

2. Diantara bentuk menjaga lisan adalah bahwa Nabi Saw melarang kita saling menuduh fasik atau kufur antara sesama muslim.

Karena tuduhan fasik atau kufur sangatlah berat, dan tidak boleh dilakukan antara sesama muslim. Dan apabila tuduhan tersebut dilakukan, maka bisa jadi tuduhan tersebut kembali kepada orang yang menuduh, yaitu bahwa yang sesungguhnya fasik dan kufur adalah orang yang menuduh.. na’udzu billahi min dzalik.

Wallahu A’lam

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA