Hidup Ini Indah Jika Kita Pandai Mensikapinya


© Manusia akhirnya kan kesal jika sering diminta….

▪Allah justeru marah jika hambanya jarang meminta….

© Manusia sering marah jika ada orang lain datang minta maaf dan mengakui kesalahan

▪Allah justeru gembira jika ada hamba-Nya akui kesalahan dan mohon ampunan

© Manusia kan lupakan segala kebaikan kita karena akhir sikap kita yang buruk…

▪Allah akan lupakan segala keburukan kita karena akhir sikap kita yang memohon ampunan.

© Bersandar kepada manusia melahirkan keluh kesah

▪Bersandar kepada Allah, lahirkan ibadah…..

© Berharaplah kepada manusia seperlunya,

▪Berharaplah kepada Allah sebesar-besarnya….

——————-
Mama papa minum madu…
Jangan lupa cari ilmu… 🙂

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Arwah Kaum Mu'minin Mendatangi Keluarganya di Malam Jum'at


Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….Izin bertanya tadz..
Adakah haditsnya kalau arwah orang yg sudah meninggal maka pada malam jum’at pulang untuk meminta do’a dan kiriman bacaan qur’an?Syukron

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Kisah seperti itu tidak kita temukan dalam kitab-kitab hadits standar. Sehingga tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Tapi kita mendapatkan ada dalam kitab para ulama Ahlus Sunnah, seperti Imam Abu Bakar bin Sayyid Syatha As Dimyati Asy Syafi’i dalam ​I’anatuth Thalibin,​ Imam Sulaiman bin Muhammad Umar Al Bujairimi Asy Syafi’i, dalam kitab ​Hasyiyah Al Bujairimi ‘alal Khatib, dll.​

Keyakinan bahwa arwah kaum mu’minin mendatangi keluarganya di malam Jum’at bahkan tiap malam memang ada, dan ini bukan keyakinan para ahli bid’ah, tapi sebagian para ulama Ahlus Sunnah.

Sebagai contoh:

إنَّ أَرْوَاحَ الْمُؤْمِنِينَ يَأْتُونَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا وَيَقِفُونَ بِحِذَاءِ بُيُوتِهِمْ وَيُنَادِي كُلُّ وَاحِدٍ بِصَوْتٍ حَزِينٍ أَلْفَ مَرَّةٍ يَا أَهْلِي وَأَقَارِبِي وَوَلَدِي يَا مَنْ سَكَنُوا بُيُوتَنَا وَلَبِسُوا ثِيَابَنَا وَاقْتَسَمُوا أَمْوَالَنَا هَلْ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَذْكُرُنَا وَيُفَكِّرُنَا فِي غُرْبَتِنَا وَنَحْنُ فِي سِجْنٍ طَوِيلٍ وَحِصْنٍ شَدِيدٍ ؟ فَارْحَمُونَا يَرْحَمُكُمْ اللَّهُ وَلَا تَبْخَلُوا عَلَيْنَا قَبْلَ أَنْ تَصِيرُوا مِثْلنَا يَا عِبَادَ اللَّهِ إنَّ الْفَضْلَ الَّذِي فِي أَيْدِيكُمْ كَانَ فِي أَيْدِينَا وَكُنَّا لَا نُنْفِقُ مِنْهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَحِسَابُهُ وَوَبَالُهُ عَلَيْنَا وَالْمَنْفَعَةُ لِغَيْرِنَا ؛ فَإِنْ لَمْ تَنْصَرِفْ أَيْ الْأَرْوَاحُ بِشَيْءٍ فَيَنْصَرِفُونَ بِالْحَسْرَةِ وَالْحِرْمَانِ

Sesungguhnya ruh-ruh orang beriman datang setiap malam ke langit dunia mereka berdiri dengan sendal mereka di rumah-rumah mereka. Mereka memanggil seribu kali, masing-masing panggilan dengan suara memilukan: “Wahai keluargaku, kerabatku, anak-anakku, .. Wahai yang menempati rumah-rumah kami, yang memakai pakaian kami, dan membagi-bagikan harta kami. Apakah kalian masih mengingat kami, memikirkan kami, dalam keterasingan kami? Kami di penjara begitu lama dan dijaga begitu kuat, maka kasihanilah kami niscaya Allah akan menyayangi kalian. Janganlah kalian pelit kepada kami sebelum kalian mengalami apa yang kami alami. Wahai hamba Allah …, karunia yang ada pada kalian dulunya adalah milik kami, dan kami tidak menafkahkannya di jalan Allah, tidak menhitungnya, dan tidak peduli kepadanya dan tidak memberikan manfaat kepada selain kami. ” Maka, jika kalian tidak memberikan apa-apa kepada ruh-ruh itu, maka mereka akan kembali dengan menyesal dan kekurangan.

Lihat kitab:

​- Hasyiyah Al Bujairimi ‘Alal Khathib, 6/167​

​- I’anatuth Thalibin, 2/142​

Bukan hanya mereka, Imam Ahlus Sunnah bermadzhab Hambaliy, yg track record-nya “keras” pun menyebutkan datangnya arwah itu saat keluarganya menziarahi kuburnya.

Berikut ini fatwa Beliau ketika ditanya tentang hukum talqin setelah mayit dikubur:

أجاب: هذا التلقين المذكور قد نقل عن طائفة من الصحابة: أنهم أمروا به، كأبي أمامة الباهلي، وغيره، وروي فيه حديث عن النبي – صلى الله عليه وسلم – لكنه مما لا يحكم بصحته؛ ولم يكن كثير من الصحابة يفعل ذلك، فلهذا قال الإمام أحمد وغيره من العلماء: إن هذا التلقين لا بأس به، فرخصوا فيه، ولم يأمروا به. واستحبه طائفة من أصحاب الشافعي، وأحمد، وكرهه طائفة من العلماء من أصحاب مالك، وغيرهم. والذي في السنن «عن النبي – صلى الله عليه وسلم -: أنه كان يقوم على قبر الرجل من أصحابه إذا دفن، ويقول: سلوا له التثبيت، فإنه الآن يسأل» ، وقد ثبت في الصحيحين أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال: «لقنوا أمواتكم لا إله إلا الله» . فتلقين المحتضر سنة، مأمور بها. وقد ثبت أن المقبور يسأل، ويمتحن، وأنه يؤمر بالدعاء له؛ فلهذا قيل: إن التلقين ينفعه، فإن الميت يسمع النداء. كما ثبت في الصحيح «عن النبي – صلى الله عليه وسلم – أنه قال: إنه ليسمع قرع نعالهم» وأنه قال: «ما أنتم بأسمع لما أقول منهم» ، وأنه أمرنا بالسلام على الموتى. فقال: «ما من رجل يمر بقبر الرجل كان يعرفه في الدنيا فيسلم عليه إلا رد الله روحه حتى يرد عليه السلام» . والله أعلم

Beliau menjawab: “Talqin seperti itu telah dinukilkan dari segolongan para sahabat bahwa mereka memerintahkan hal ini, seperti Abu Umamah Al Bahili dan selainnya. Dan, diriwayatkan hadits dari Nabi ﷺ tetapi tidak bisa dihukumi shahih, dan perbuatan ini tidak dilakukan banyak sahabat nabi. Oleh karena itu Imam Ahmad dan selainnya dari kalangan ulama mengatakan bahwa talqin seperti ini tidak apa-apa, mereka memberikan keringanan padanya namun tidak memerintahkannya. Ada pun sekelompok Syafi’iyah menyunnahkannya, juga pengikut Ahmad, tetapi dimakruhkan oleh segolongan ulama Malikiyah dan lainnya.

Tertulis dalam kitab-kitab sunah, dari Nabi ﷺ bahwa Beliau berdiri di sisi kubur seorang sahabatnya saat dia dimasukan ke kubur, dan Beliau bersabda: “Berdoalah untuknya keteguhan, karena dia sedang ditanya sekarang.” Telah shahih dalam Shahihain bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Talqinkan orang yang sedang mebghadapi kematian di antara kamu dengan La Ilaha Illallah.” Maka, talqin ketika menghadapi kematian adalah sunah, dan diperintahkan. Telah shahih bahwa seorang yang dikubur akan ditanya dan mengalami ujian, dan dianjurkan untuk mendoakannya. Oleh karena itu, dikatakan bahwa talqin itu bermanfaat baginya, karena mayit mendengarkan panggilan. Sebagaimana hadits shahih: “Sesungguhnya mayit mendengar suara sandal kalian.” Dan hadits lain: “Tidaklah kalian lebih mendengar apa yang aku katakan dibanding mereka.” Serta perintah nabi kepada kita untuk mengucapkan salam kepada mereka. Nabi ﷺ bersabda: ​“Tidaklah seorang laki-laki melewati kubur seorang laki-laki yang dia kenal, lalu dia ucapkan salam, melainkan Allah akan mengembalikan ruhnya sehingga dia menjawab salamnya.”​ Wallah A’lam. ​(Al Fatawa Al Kubra, 3/24)​

Saran saya adalah:

– Bagi yang tidak meyakininya, maka peganglah keyakinan itu, dan jangan menuduh saudara dengan tuduhan bahwa mereka ahli khurafat, tahayul, bahkan Hindu.

– Bagi yang meyakininya, silahkan pegang keyakinan itu, tapi jangan menyerang yang tidak meyakini dengan sebutan Wahabi, dsb. Sebab masalah ini memang khilaf para imam sejak dahulu.

​Musuh satu sudah banyak, kawan seribu masih sedikit.​
Demikian.

Wallahu a’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Samudera Hindia di Era Kekhilafahan Turki Utsmani (5/5)​


​​Menulis Kehidupan, Menjadi Saksi Sejarah​​

Setelah ekspedisi kedua dinilai tidak cukup berhasil, maka diutuslah Seydi Ali Reis sebagai admiral pada tahun 1553. Ketika ia sampai ke Basra melalui jalur darat, apa yang dia temukan adalah armada yang terbengkalai. Dengan perbaikan sekadarnya, beliau memutuskan untuk berlayar.

Setelah Selat Hormuz berhasil dikelabuhi, Seydi Ali Reis mengambil jalur pesisir Oman. Pada jalur yang seharusnya aman pun, Seydi Ali Reis sempat dipergoki dan bertempur dua kali dengan patroli kapal perang Portugis. Dengan cekatan ia berlayar menuju Hadhramaut untuk segera menuju pesisir Yaman yang dikuasai kekhilafahan Turki Utsmani.

Namun, qadarulLaah bahwa armada dengan admiral cekatan ini dihantam taifun ganas yang oleh pelaut lokal disebut Tufan al-Fil atau Taufan Gajah. Dari ke-13 kapal yang berangkat dari Basra, hanya 6 galley yang berhasil lolos dari taifun. Keenamnya lolos dari taifun dengan berbalik arah menuju India. Selebihnya terpaksa menepi darurat di berbagai tempat.

Seydi Ali Reis menembus hutan tropis untuk sampai ke ibukota Daulah Mughal. Beliau diterima dengan hormat oleh Pangeran Akbar, putera mahkota berusia 12 tahun, yang kelak menjadi sultan Mughal.

Dari pedalaman India, rombongan Seydi Ali Reis menempuh jalur darat untuk kembali ke İstanbul. Sebuah perjalanan jauh lagi berbahaya karena menembus wilayah Kerajaan Safavi syi’ah yang bermusuhan dengan Khilafah Turki Utsmani. Mereka sampai ke İstanbul setelah Perjanjian Amasya ditandatangani oleh kedua pihak tersebut tahun 1555.

Sekembalinya Seydi Ali Reis, ia menulis kitab Mir’at al-Mamalik tentang riwayat perjalanannya serta kumpulan nasihat bagi para pemimpin pada tahun 1557. Buku ini dipersembahkannya kepada Sultan Süleyman Kanuni.

Agung Waspodo, merasakan betapa ringannya permasalahan yang pernah ia hadapi dibandingkan ummat terdahulu.

Pondokcina, 23 Oktober 2017

🔹Ilustrasi menunjukkan peta perjalanan Seydi Ali Reis serta koin kehormatan yang pernah dicetak Republik Turki untuk tokoh ini.🔸

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Investasi Saham


Assalamualaikum ustadz/ah…
mau tanya dong, kalo kita investasikan uang kita ke suatu PT finance, terus dpt keuntungan (kaya main saham gitu). Itu secara hukumnya apaa yaa? apakah itu samaa dgn judi ? A12

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Saham yg dijalankan secara syariah diperbolehkan. Adapun saham yg tidak syariah, maka bertransaksinya adalah haram, krn mengandung unsur maisir (gambling).

Wallahu a’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Bertawashul dengan Amalan Sholih Kita


Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….
Saya pernah denger cerita,nyata dialami.
seseorang kehilangan sesuatu,lalu beliau merutinkan baca ayat kursi tiap abis solatnya untuk barang yg hilang itu supaya ketemu,alhasil tiba2 keesokan harinya si barang yg hilang ini ketemu. Akhirnya tips ini dia kasih tau ke orang lain.Ini gimana hukumnya ya ust?
Apakah memang ayat kusinya yg berpengaruh atau memang ada kemusyrikan lain?

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته

Membaca ayat kursi dan ayat-ayat lain merupakan amal shalih bagi seorang muslim. Dan islam membolehkan kita bertawashul dengan amal shalih kita. Hal ini sebagaimana kisah tentang tiga orang yang terkurung didalam goa lalu mereka meminta kepada Allah swt dengan menyebutkan amal-amal shaleh yang pernah dilakukannya agar dikeluarkan darinya dan doa-doa itu pun dikabulkan oleh-Nya.

Karena itulah Ibnu Mas’ud mengatakan di waktu sahur,
”Wahai Allah Engkau telah memerintahkanku maka aku menaati-Mu dan Engkau telah menyeruku maka aku pun menyambut-Mu. Dan (dengan) sahur ini maka ampunkanlah (dosa) ku.”

Hadits Ibnu Umar yang mengatakan di bukit Shafa,”Wahai Allah sesungguhnya Engkau pernah mengatakan dan perkataan-Mu adalah benar,”Berdoalah kepada-Ku (maka) Aku kabulkan (doa) mu.’ Dan sesungguhnya Engkau tidaklah menyalahi janji.” Kemudian dia menyebutkan doa yang ma’ruf dari Ibnu Umar… (Majmu al Fatawa

Dan tidak ada pelarangan terhadap seseorang untuk meminta kepada Allah swt berbagai permintaan yang dikehendakinya baik terkait dengan urusan-urusan dunia maupun akherat melalui berdoa dengan perantara suatu amal shaleh yang paling afdhal yang pernah dilakukannya. Firman Allah ﷻ

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنزَلَتْ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

Artinya : “Ya Tuhan kami, kami Telah beriman kepada apa yang Telah Engkau turunkan dan Telah kami ikuti rasul, Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)”. (QS. Al Imron : 53)

Wallahu a’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Orang Gila; Surga atau Neraka?​


​Bismillah wal Hamdulillah ..​

Para ulama berselisih pendapat apakah orang gila masuk ke surga secara langsung ataukah mereka diuji dulu?

​Pertama. Mereka langsung masuk surga​

Imam An Nawawi ​Rahimahullah​ memilih pendapat yang pertama bahwa mereka masuk surga secara langsung.

Imam Badruddin Al ‘Aini ​Rahimahullah​ berkata:

أنهم في الجنة قال النووي هو المذهب الصحيح المختار الذي صار إليه المحققون لقوله تعالى وما كنا معذبين حتى نبعث رسولا ( الإسراء 51 ) وإذا كان لا يعذب العاقل لكونه لم تبلغه الدعوة فلأن لا يعذب غير العاقل من باب الأولى

Mereka masuk ke surga. Berkata An Nawawi: “Inilah madzhab yang benar lagi dipilih, ollh para muhaqiq (peneliti) sesuai firman Allah Ta’ala: ​Kami tidak akan mengazab sebuah kaum sampai kami mengutus seorang Rasul​. (QS. Al Isra: 51). Jika orang berakal saja tidak diazab dalam keadaan belum sampainya da’wah kepada mereka, apalagi orang yang tidak berakal, maka mereka lebih utama. ​(‘Umdaul Qari, 13/133)​

Imam Ibnul Mulaqqin ​Rahimahullah​ berkata:

وعن ابن القاسم في ولد المسلم يولد مخبولًا، أو يصيبه ذلك قبل بلوغه قَالَ: ما سمعت فيه شيئًا، غير أن الله تعالى قَالَ: (والذين آمنوا وأتبعناهم ذرياتهم) الآية [الطور: 21] فأرجو أن يكونوا معهم.

Dari Ibnul Qasim, tentang seorang anak mslim yang dilahirkan dalam keadaan rusak akalnya atau tertimpa keadaan itu sebelum baligh-nya, dia berkata: “Aku tidak mendengar adanya masalah dengan itu, selain Allah Ta’ala berfirman: ​”Dan orang-orang beriman dan kami ikutkan kepada mereka keurunan mereka.”​ (QS. Ath Thur: 21). Aku harap mereka bersama ayah-ayah mereka. ​(At Taudhih lil Jaami’ Ash Shahiih)​

​Pendapat kedua, mereka uji dulu dengan pertanyaan. Apakah mereka bisa jawab atau tidak.​

Dalam ​An Nawaaadir Az Ziyadaat,​ karya Imam Ibnu Abi Zaid Al Maliki:

وجاء في الحديث في المجانين: توقد لهم نار يوم القيامة، فيقال لهم: اقتحموها، فمن علم الله أنه لو وهبه في الدنيا عقلا أطاعه، فإنه يدخلها ولا يضره، ويدخل الجنة، ومن علم الله أنه لا يطيعه لو عقل لم يدخلها، فأدخل النار.

Terdapat hadits tentang orang-orang gila, api neraka dinyalakan pada hari kiamat nanti, maka dikatakan kepada mereka: ​”Tembuslah! Barang siapa yang mengetahui Allah dan seandainya dia diberikan akal di dunia dan dia mentaatiNya maka dia memasukinya dan tidak mencelakakannya, dan dia masuk surga. Barang siapa yang mengetahui Allah dan dia tidak mentaatiNya walau akalnya tidak memasukinya, maka dia neraka.​

Pendapat kedua ini dikritik para ulama, selain itu haditsnya juga tidak kuat, sebab akhirat bukanlah negeri ujian, bukan lagi masa taklif, tapi saatnya pembalasan. Pendapat ini dikoreksi oleh Imam Ibnu Abdil Bar, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnul Qayyim, bahkan Ibnu Qayyim membantah dengan 19 bantahan. Pendapat pertamalah pendapat yang kuat. Insya Allah.

Wallahu a’lam

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

Kekuasaan d Hijaz (5)

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Kamis, 06 Safar 1439 / 26 Oktober 2017

📕 Sirah

📝 Kak Siro

📖 Kekuasaan di Hijaz (5)
==========☆☆☆==========
🏰🌸🏰🌸🏰🌸🏰🌸🏰

Yuuukk kita belajar lagi tentang sejarah Islam yakni tentang kekuasaan di Hijaz bagian 5..

Qushay berkuasa di Mekah dan menangani urusan Ka’bah pada pertengahan abad ke-5 masehi tepatnya pada tahun 440 masehi.

Dengan kekuasaan yang berada di tangan Qushay ini, Quraisy memiliki kepemimpinan yang utuh dan sebagai pelaksana kekuasaan di Mekkah. Selain itu ia juga menjadi pemimpin agama di Baitul haram, yang menjadi tujuan kedatangan semua bahasa Arab dari segala penjuru.

Di antara kebijakan yang diambil oleh Qushay ia mengumpulkan kaumnya untuk membangun rumah-rumah di Mekah dan membuat batas-batas menjadi 4 bagian di antara kaumnya. Setiap kaum dari Quraisy harus menempati posisi yang telah ditetapkan bagi masing-masing. Dia menetapkan tempat bagi  Nas’ah, keturunan Shafwan dan Murrah bin Auf. Dia melihat hal itu sebagai keputusan agama yang tidak bisa diubah lagi.

Di antara peninggalan Qushay, ia membangun Darun Nadwah di sebelah utara masjid atau Ka’bah. Pintunya langsung berhubungan dengan masjid. _Darun Nadwah_ adalah tempat pertemuan orang-orang Quraisy untuk membicarakan masalah masalah penting. Bangunan ini memiliki kelebihan tersendiri bagi Quraisy, karena tempat itu bisa mempersatukan orang-orang Quraisy dan sebagai tempat untuk memecahkan berbagai masalah dengan cara yang baik.

Qushay mempunyai beberapa wewenang dalam kekuasaan yaitu ;

🌴 Sebagai pemimpin di Darun Nadwah di tempat itu para pemimpin Quraisy mengadakan musyawarah untuk memecahkan masalah-masalah penting yang mereka hadapi. Selain itu tempat tersebut berfungsi untuk menikahkan anak-anak Putri mereka.

🌴 Pemegang Panji perang. Tak seorang pun berhak memegang panji perang kecuali dia.

🌴 Hijabah atau wewenang menjaga pintu Ka’bah. Tak seorang pun boleh membuka pintu Ka’bah kecuali dia. Dengan demikian dia berhak mengawasi dan menjaganya.

🌴 Memberi minum orang orang yang menunaikan Haji. Dia bertanggung jawab mengisi tempat-tempat air bagi orang-orang yang menunaikan Haji dan ditambah dengan sedikit kurma atau Anggur kering. Semua orang yang datang ke Mekah bisa minum sepuas-puasnya.

🌴 Jamuan bagi orang-orang yang menunaikan Haji. Maksudnya ia menyediakan jamuan yang disajikan bagi orang-orang yang menunaikan Haji lewat undangan. Untuk itu Qushay meminta pajak kepada orang-orang Quraisy pada musim haji yang harus diserahkan kepada Qushay. Dengan pajak yang terkumpul itu dia bisa membuat makanan untuk disajikan kepada mereka terutama orang-orang yang tidak banyak hartanya dan tidak mempunyai bekal yang memadai.

Semua itu menjadi wewenang Qushay, sebenarnya Abdu Manaf anak keduanya lebih terpandang dan dihormati hidupnya, berbeda dengan kakaknya Abdud Dar yang kurang disukai. Maka Qushay pernah berkata kepadanya, _”Aku akan mempertemukan dirimu dengan semua kaum jika mereka menganggapmu lebih terhormat”._ Namun akhirnya Qushay menyerahkan kekuasaan kepada Abdud Dar demi kemaslahatan Quraisy. Dia diberikan kewenangan untuk mengurus Darun Nadwah, hijabah, panji perang, penyediaan air dan makanan. Qushay tidak menentang dan menyanggah apapun yang dilakukan anaknya Abdud Dar. Kewenangan yang berlaku semasa Hidup Qushay Dan sepeninggalnya dianggap layaknya agama yang harus ikuti.

Semoga tidak bosan-bosan ya untuk mempelajari agama-Nya

Wallahu alam bissawab

🏰🌸🏰🌸🏰🌸🏰🌸🏰

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala

==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Mindfulness Skill

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Jum’at, 07 Safar 1439 / 27 Oktober 2017

📕 Psikologi

📝 Bu Dina Farihani S.Psi.

📖 Mindfulness Skill
==========☆☆☆==========
🍫🍬🍫🍬🍫🍬🍫🍬🍫

_Assalaamu’alaikum_ Sobat Muda😃

Jumpa lagi dengan sesi materi psikologi di MFT, 
Sibuk dengan tugas-tugas sekolah? Sibuk dalam kegiatan organisasi? Jadwal padat merayap ikut pelatihan atau les disana-sini? PR dan ulangan yang selalu menanti? Arrgghh…

Lelah pastinya ya, dengan berbagai urusan dan kewajiban yang harus dijalankan.

Taukah Sobat, ketika kepala kita penuh dengan berbagai beban pikiran dan pekerjaan yang harus dilakukan, ada kalanya kita merasa begitu lelah, tertekan, dan kemudian kehilangan konsentrasi bahkan minat dalam melakukan sesuatu.

Tiba-tiba saja kita jadi serba _“tidak fokus”_ dengan diri dan lingkungan sekeliling kita, tiba-tiba saja jadi _“ngga nyambung”_, _“gagal fokus”_, _“salah nangkep”_, atau _“salah tingkah”_… pernah? Atau sering?

Nah Sobat, menyambung soal –stres dan ngga fokus–tema kita kali ini adalah tentang “mindfulness”.. hmm, apa tuhh?

*MINDFULNESS SKILLS* adalah keterampilan untuk membangun kesadaran, memusatkan perhatian secara penuh pada apa yang sedang kita lakukan atau hadapi.
Penelitian menyebutkan bahwa ketika kita sejenak keluar dari _“ruwetnya pikiran dan hati”_, lalu membangun kesadaran tentang keberadaan diri dan sekeliling kita, sedang apa, seperti apa, apa yang terjadi, dan berusaha menghadirkan diri kita seutuhnya—maka akan terjadi penurunan stress dan timbul perasaan bahagia.

*MINDFUL ACTIVITY*
Tujuan dari mindful activity yaitu menghadirkan pikiran secara penuh pada kondisi yang saat itu dihadapi.
Sebagai latihan, coba pikirkan satu aktifitas yang biasanya pada saat melakukan aktifitas itu pikiranmu melayang kemana-mana alias tidak fokus.
Contoh, misalnya pada saat belajar di kelas. Guru sedang menjelaskan, tapi pikiranmu melayang ke rumah, tempat tidur, atau kafe, lalu membayangkan kamu sedang bersantai, dan seterusnya. Cobalah untuk fokus, menghadirkan seluruh indera, dengarkan, perhatikan, dan simaklah pada saat guru menjelaskan di kelas. Coba dipraktekkan ya, lalu coba bandingkan apa yang terjadi pada emosi dan pikiranmu.

Cobalah berlatih fokus pada kegiatan sehari-hari yang kamu lakukan. Contoh;
Indera Penglihatan :
Saat kamu keluar rumah untuk berangkat sekolah, lihatlah langit biru yang terang, pohon-pohon, dan jalanan yang lengang.

Indera Pendengaran :
Dengarkanlah hembusan angin, atau suara daun yang berguguran dan berserak diatas tanah.
Indera Peraba :
Rasakan hangatnya sinar matahari yang mengenai kulitmu, atau dinginnya angin pagi yang berhembus.

Indera Pengecap :
Nikmati manisnya teh hangat atau susu hangat yang melengkapi sarapanmu. Nikmati menu sarapanmu dengan penuh kesyukuran akan rizi yang Allah berikan hari itu.

Indera Pencium :
Hiruplah aroma udara yang berhembus, kamu mungkin akan mencium aroma tanah, pohon, dan dedaunan yang berguguran, atau wangi bunga di tepi jalan.

Nah, Sobat. Cukup tergambar ya apa itu yang disebut dengan mindfulness—kehadiran fisik,hati,dan pikiran secara utuh sehingga kita dapat melakukan suatu aktifitas dengan penuh pemaknaan.

Konsep mindfulness dikenal belum lama ini sebagai salah satu teknik mengatasi stres dan mencapai ketenangan maupun kebahagiaan jiwa. Sebagai seorang Muslim, sebenarnya kita sudah mengenal ini dalam bentuk tuntunan untuk khusyu’, terutama dalam shalat. Dalam kitab tazkiyatunnafs bahkan dijelaskan bahwa khusyu’ merupakan wujud tertinggi dari sehatnya hati, dan tidak adanya khusyu menjadi salah satu tanda bagi kematian hati, dimana hati yang mati akan sulit menerima nasihat dan dikuasai oleh hawa nafsu.

MasyaAllah, beruntunglah kita sebagai Muslim dengan tuntunan agama yang demikian sempurna.
Rasulullah saw bersabda, _‘Sesungguhnya didalam jasad terdapat suatu gumpalan yang bila gumpalan ini baik maka baik pulalah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa gumpalan itu adalah hati.”_ (H.R. Bukhari-Muslim).

Oke Sobat, sampai jumpa dengan sesi MFT di kesempatan berikutnya.
Salam sehat dan semangat!! 

_Wassalaamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh._

_Reff : TazkiyatunNafs (Sa’id Hawwa)
Mindfulness Skill (TherapistAid.com)_

🍫🍬🍫🍬🍫🍬🍫🍬🍫

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala

==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0ct5

Tafsir Surat Al-Kautsar

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Sabtu, 08 Safar 1439 / 28 Oktober 2017

📕 Al-Qur’an

📝 Ustadzah Ida Farida

📖 Tafsir Surah Al – Kautsar
==========☆☆☆==========
💐❄💐❄💐❄💐❄💐

Assalamu’alaikum adik-adik, hayoo disini siapa yang solat andalannya baca surah Al Kautsar??

Walaupun surah ini terbilang sedikit tp memiliki banyak makna, yukk dibaca ..

Surah ini termasuk golongan surat Makkiyah yang terdiri dari 3 ayat. Di surah ini, Allah menyebutkan bahwa Dia memberi kepada Nabi kebaikan yang banyak lalu Allah memintanya untuk melakukan shalat dan sedekah sebagai rasa syukur atas nikmat Allah.

إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ

_”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”_ (QS. Al-Kautsar : 1-3)

© Tafsir

Saat orang-orang musyrik melihat Nabi saw dan kaum muslimin berjumlah sedikit dan miskin, mereka meremehkan dan menghinakan kondisi ini. Mereka mengira bahwa kebenaran dan kebaikan sebanding dengan kekayaan. Saat melihat anak laki-laki Nabi meninggal dunia, mereka mengatakan, _”Muhammad putus keturunannya. Dan dia tidak diingat orang lagi nantinya.”_

Orang-orang munafik juga seperti itu, setiap kali melihat kesusahan dan derita yang menimpa kaum muslimin, mereka menunggu-nunggu keburukan itu dan menganggap telah mengalahkan kaum muslimin. Ini barangkali yang menyebabkan orang-orang lemah dikalangan kaum muslimin merasa sempit dadanya ketika mendapat musibah.

Oleh karena itu, surat ini turun untuk menjelaskan kondisi sesungguhnya yang dialami Nabi saw. Berikut banyaknya kebaikan yang dikaruniakan kepada beliau, di dunia dan akhirat. Termasuk apa yang akan menimpa orang-orang yang dengki kepada beliau. Barangkali dengan demikian, kita bisa mengambil pelajaran dan ridha atas apa yang diberikan kepada beliau.

Sesungguhnya Kami telah memberimu kebaikan yang amat banyak, ya Muhammad. Bukankah Tuhanmu telah menganugerahkan kenabian dan agama yang benar kepadamu? Mengutusmu untuk semua manusia? Menjadikan agamamu sebagai pamungkas semua agama? Akhir dari semua risalah? Yang menggabungkan antara kebaikan dunia dan akhirat? Yang menggabungkan semua Kebagusan dan kesempurnaan dalam berbagai aspek.

Bukankah Dia telah memberimu Al-Quran, ilmu, dan hikmah? Bukankah Dia juga memberimu kemuliaan yang banyak dan kebaikan yang luas? Hidayah dan petunjuk? Kebahagiaan dunia dan akhirat bagimu berikut umat, sampai hari kiamat?

Ya, Allah telah memberimu semua itu. Diantaranya adalah Al-Kautsar. Sebab, ada yang mengartikannya dengan sungai di surga. Jika begitu Muhammad, maka shalatlah untuk Tuhanmu dan menghadaplah hanya kepada-Nya. Bertakwalah kepada-nya dan jangan bersandar kepada selain-Nya. Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

Shalatlah untuk Allah dan sembihlah hewan kurban sebagai ibadahmu untuk-Nya. Semua itu kamu persembahkan hanya untuk-Nya. Karena hanya Dialah yang memeliharamu, memberimu, memberi petunjuk kepadamu, dan merestuimu.

Adapun orang-orang yang menghinamu, yang hasad kepadamu, dan membuatmu marah, mereka itulah sebenarnya yang putus warisan mereka dan tidak lagi dikenang secara baik. Allah menganalogikan kenangan yang bagus dengan ekor binatang, karena ekor itu akan selalu mengikuti dan menjadi penghias. Sedangkan orang yang yang terputus warisannya diibaratkan dengan ekor yang terputus.

Sebagian ulama ada yang menafsirkan shalat dengan shalat ‘Ied dan korban dengan kurban pada ‘Iedul Adha saja. Tentunya pendapat ini kurang tepat.

Sekian
Wallahu alam bisawwab

💐❄💐❄💐❄💐❄💐

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala

==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Makna Laa Ilaha Ilallah (2)

🐝 MFT (MANIS For Teens)

📆 Senin, 10 Safar 1439H/ 30 Oktober 2017

📕 Aqidah

📝 Usdz. Prima Eyza

📖 Makna Laa ilaahaillah (2)
==========☆☆☆==========
🥛🍪🥛🍪🥛🍪🥛🍪🥛
Assalaamu’alaikum wrwb

Apa kabar, adik-adik shalih-shalihat…?? Mudah-mudahan senantiasa dalam kebaikan iman, dalam lindungan dan naungan keberkahan dari Allah SWT…. Aamiiin….

Pembahasan kita tentang Makna-Makna Laa Ilaaha illallaah di kesempatan sebelumnya telah selesai membicarakan makna yang kedua yakni لَا رَازِقَ إِلَّا الله  (Tidak ada Pemberi rizqi kecuali Allah).
Kali ini mari kita lanjutkan kepada makna yang ketiga.

Makna yang ketiga dari kalimat لَا إِلٰهَ إِلَّا الله (Laa Ilaaha ilaLLAAH: Tidak ada Ilah selain Allah) adalah:

لَا مَالِكَ إِلَّا الله

(Tidak ada Pemilik kecuali Allah)

Makna kalimat Laa Ilaaha illallaah berikutnya adalah _”Tiada Pemilik selain Allah”._
Allah SWT lah yang menciptakan dan memelihara alam semesta raya ini, maka Allah SWT adalah satu-satunya Pemilik alam semesta ini seluruhnya.
Firman Allah Ta’ala dalam QS. Al Baqarah (2) : 284,

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

_”Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”_

→ milik Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.

Juga firmanNya dalam QS. Al Fatihah (1) : 4,

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

_”Yang memiliki Hari Pembalasan.”_

→ Allah lah Pemilik hari pembalasan (hari kiamat).

Karena semua alam ini adalah milik Allah –baik langit dan bumi; serta dunia dan akhirat– maka tentu terserah kepada kehendak Allah Ta’ala untuk memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki atau mengambilnya dari siapa saja yang Dia kehendaki.
Keyakinan terhadap prinsip ini tentu akan memahamkan kepada kita bahwa apa yang kita miliki, hakikatnya adalah milik Allah SWT semuanya. Allah SWT lah yang memberikan/menitipkannya kepada kita. Harta, tahta, ilmu, keahlian, keluarga, keturunan, dan semua hal yang ada pada diri kita.

Karena semua hal tersebut hakikatnya adalah milik Allah SWT, maka mesti dipergunakan sesuai dengan ketentuan Pemiliknya.
Harta; harus dipergunakan sesuai dengan ketentuan Allah Ta’ala, baik ajaran yang terdapat dalam Al Qur`an terkait harta, maupun dalam sunnah Nabi-Nya.
Demikian pula pemanfaatan atas tahta (jabatan), ilmu, keahlian, keluarga, keturunan, dan semua yang ada pada diri kita; harus sesuai dengan apa yang Allah SWT ajarkan dan gariskan.
Ingatlah bahwa kita lahir ke dunia ini dalam keadaan tidak memiliki sesuatu apapun, kecuali apa yang diberikan oleh Allah Ta’ala.
Semua yang kita miliki adalah pemberian Allah SWT seluruhnya.
Dan mati pun kita tidak membawa sesuatu apapun, kecuali hanya amal-amal kita yang akan dipertangungjawabkan kepada Allah SWT di hari perhitungan kelak di akhirat.

Inilah kesadaran dan keyakinan seorang mukmin. Allah SWT lah Pemilik segala sesuatu.
Maka ketika Allah SWT meminta milikNya, tentu kita harus ridho. Itulah salah satu ciri yang dilekatkan Allah SWT kepada orang-orang beriman, bahwa ketika mendapat musibah, ia mengucapkan إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ,  sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah (2) : 156,

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

_”(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (segala sesuatu milik Allah dan kepada-Nya lah segala sesuatu kembali).”_

Demikian pula diantara do`a penutup majlis yang cukup panjang yang diajarkan kepada kita, dalam rangkaian do`a tersebut terdapat do`a berikut:

وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَمَبْلَغَ عِلْمِنَا

_”Janganlah jadikan dunia ambisi kami yang terbesar dan puncak ilmu kami.”_

Dalam suatu riwayat, Abu Bakar ra pernah berdoa:

 اَللهُمَّ اجْعَلِ الدُّنْيَا فِي أَيْدِيْنَا وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا

_“Ya Allah jadikanlah dunia di tangan kami, jangan jadikan di hati kami.”_

Demikianlah.
Jika kita menyadari bahwa Allah SWT lah Pemilik yang haq atas segala sesuatu, maka kita :
• tidak akan sombong ketika diberi oleh Allah SWT.
• tidak akan putus asa jika kehilangan sesuatu.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
               
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

_”Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”_
(QS. Al Hadiid [57] : 22-23)

▪ Kelembutan dan Kesopanan Allah SWT

Meskipun segala sesuatu adalah milik Allah SWT, akan tetapi ketika Allah SWT memerintahkan kepada hambaNya untuk mengeluarkan miliknya tersebut (berinfaq) di jalan Allah, Allah Ta’ala menggunakan ungkapan yang sangat halus, lembut, dan sopan.
Seakan-akan apa yang diinfaqkan itu adalah milik hambaNya, sedangkan Allah SWT seakan-akan hanya meminjam saja.
Perhatikan ayat berikut :

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ

_”Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.”_
(QS. Al Hadiid [57] : 11)

Dan ungkapan “memberi pinjaman yang baik” (berinfaq) ini diulang-ulang oleh Allah SWT di beberapa tempat dalam Al Qur`an.

Atau juga bentuk kelembutan dan kesopanan Allah SWT yang lain dalam hal infaq ini adalah memberikan balasan yang berlipat ganda hingga 700 kali lipat bahkan lebih.
Allah Ta’ala berfirman,

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

_”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”_
(QS. Al Baqarah [2] : 261)

Demikianlah, Allah SWT Maha Memiliki. Dia-lah Pemilik tunggal dari alam raya ini beserta segala isinya. Tiada Pemilik selain Dia. Maka Dia berkuasa dan Maha Berkehendak untuk berbuat apapun atas segala yang dimiliki-Nya.

Wallaahu a’lam..
Bersambung.

🥛🍪🥛🍪🥛🍪🥛🍪🥛

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala

==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c