Kenanglah Aku Sebagai Ibu…

📆 Sabtu,  10 Jumadil Akhir 1437H / 19 Maret 2016

📚 KELUARGA

📝 Pemateri: Ustadzah Dra. Indra Asih

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (٢٤)

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS Al Isra:24)

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.

“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka telah mendidik aku di waktu kecil”.

Ketika kita (baca saya) merenungi dengan sungguh-sungguh, doa yang sering kita lantunkan di atas, ada keterkejutan sekaligus kekhawatiran muncul. Itu adalah doa yang dilantunkan seorang anak  untuk orang tuanya. Sebagai bukti sayang dan perhatian seorang anak pada orang tuanya.

Mengapa terkejut? Mengapa khawatir?

Mari kita coba membayangkan, suatu saat nanti, anak-anak kita yang sudah tumbuh besar atau tumbuh dewasa, teringat kita, lalu mendoakan kita. Memohon kepada Allah agar menyayangi kita sebagaimana kita medidik mereka di waktu kecil.

Pertanyaannya, bagaimana kualitas pendidikan kita pada anak-anak kita di waktu mereka kecil? Karena sebesar itu pula kualitas sayang Allah pada kita…! Karena tercantum di dalam doa tersebut  “sebagaimana atau seperti” mereka telah mendidik aku di waktu kecil.

Tentu saja sebagai orang tua, kita juga punya fungsi, tugas dan kewajiban lain. Apakah kita sudah mampu mengelola semuanya, hingga kewajiban yang hakiki kita sebagai orang tua (baca ibu) tertunaikan dengan optimal?

Seringkali kita berpikiran, sayang anak-anak adalah selalu melimpahkan materi, dan sarana, tanpa memperhatikan apa dampaknya buat mereka. Sayang adalah mengikuti semua keinginan dan permintaan mereka, tanpa menimbang baik tidaknya buat mereka dan seterusnya.

Menyayangi dan mendidik anak-anak kita, dimulai pada saat dengan penuh keikhlasan kita mengandung mereka dalam kondisi berat dan bertambah berat sejalan usia janin anak-anak kita dalam kandungan kita. Kemudian kita menjalani proses persalinan dengan kesiapan mengorbankan nyawa kita untuk calon anak-anak kita. Dilanjutkan, menyusui mereka dengan bahagia. Serta, tentu saja dengan lapang dan suka cita, kita mengoptimalkan waktu, tenaga, pikiran, doa dan air mata kita untuk menyayangi dan mendidik mereka.

🔆Menyayangi mereka terutama adalah mendidik mereka mengetahui hak-hak mereka yang utama, mengenal Tuhan mereka Allah swt, memahami agama mereka, mengajarkan dan membantu mereka mengamalkan perintah-perintah Allah swt sekaligus meninggalkan larangan-laranganNya.

Sebesar apa yang sudah kita lakukan pada mereka?

Apakah kita sudah mengoptimalkan sayang dan pendidikan kita pada mereka?

Anak-anakku, terlalu banyak kelemahanku, terlalu banyak kekuranganku, terlalu banyak yang belum aku tuntaskan dalam menyayangi dan mendidik kalian. Tapi, aku berharap kalian semua ridho dan memaafkan aku. Karena ridho dan maaf kalian, yang akan membuat kalian tergerak mendoakanku, sekaligus menjadi sarana Allah mengabulkan doa kalian hingga Allah melimpahkan sayang yang sangat besar padaku di hari tuaku, hingga Allah menganugerahi aku husnul khotimah, dan hingga Allah menolongku di waktu setelah kematianku. Di waktu, saat doa kalian begitu berarti untuk membuat kuburku nanti menjadi lapang dan terang, serta tentu saja hingga Allah memudahkan langkahku menuju surgaNya.

Kenanglah aku sebagai ibu kalian, ibu yang penyayang. Sampaikanlah itu pada Allah, berupa doa yang penuh cinta, tulus dan ikhlas.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

BERBAGI CERITA (seri tulisan AYAH PENGEMBARA bag.3)

📆 Sabtu, 10 Jumadil Akhir 1437H / 19 Maret 2016

📚 KELUARGA & PARENTING

📝 Pemateri: Ustadz BENDRI JAISYURRAHMAN @ajobendri

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁 🌿

Pernah dengar ungkapan ini gak?

“Kedekatan hubungan antar pribadi ditandai dengan seberapa dalam seseorang mengetahui kondisi atau keadaan pihak lain”.

Ini kaedah sakti dari pakar Komunikasi Interpersonal, Joseph A. Devito buat yang ingin menjalin keakraban dengan orang lain. Biasa dipakai oleh anak belia labil alias ABABIL untuk deketin gebetan sebagai bagian dari mantra motivasi. Intinya, seberapa dalam kita kenal orang tersebut menunjukkan seberapa dekat hubungan kita dengannya. Jangan ngaku-ngaku akrab kalau yang diketahui dari orang tersebut cuma nama lengkap dan tanggal lahirnya aja. Masih kalah sama batu nisan yang sampai tertulis jelas tanggal wafatnya. Disebut akrab kalau lebih mengenal dalam dari itu. Mulai dari makanan favorit, – minuman juga, kalau gak, bisa keselek – nomorsepatu, merk shampoonya, kebiasaan di pagi hari sampai aroma badannya pun tau. Inilah asal mula kepo. Mau tau segalanya tentang dia. Andai dia dijadikan soal UN niscaya sang pelaku lulus dengan nilai tertinggi. Tau banget soalnya hehe..

Konsekuensi dari hal di atas juga membuat seseorang dapat dengan mudah menangkap suatu maksud yang tersirat lewat bahasa tubuh atau bahasa kiasan. Tanpa butuh penjelasan panjang, kita sudah paham maksud dari orang yang dekat dengan kita tersebut. Contohnya Nabiyullah Ibrahim dengan anaknya, Ismail. Disebutkan dalam kisah bahwa suatu hari Ibrahim hendak mengunjungi Ismail. Saat itu, Ismail sedang tak ada di rumah. Hanya istrinya saja yang ada. Begitu Ibrahim datang dan menyapa, istrinya spontan malah bercerita kalau hidupnya sengsara selama menikah dengan Ismail. Ibrahim hanya diam mendengarkan. Kemudian menitip pesan kepada Ismail via mantunya tersebut untuk mengganti palang pintu di depan rumah.

Begitu Ismail pulang, sang Istri pun menyampaikan pesan sang mertua yakni meminta ismail mengganti palang pintu depan rumahnya. Dan Ismail pun sontak menjawab

“Ketahuilah istriku, Ayah meminta aku menceraikanmu. Dan aku ikuti perintah Ayahku”.

Jreng jreng. Cuma pakai istilah ‘palang pintu’ aja ternyata Ismail sudah paham maksud ayahnya. Padahal sejarah menyebutkan antara Ibrahim dan Ismail jarang bertemu. Kok bisa Ismail paham bahasa kode-kodean dari sang AYAH? Padahal ia bukan anggota intelijen. Itu karena hubungan yang begitu kuat dan dekat hingga memahami bahasa yang tersirat.

Ayah pengembara memiliki tugas agar mampu mengikat hati anak meskipun terpisah jarak. Sehingga tak membutuhkan banyak bahasa agar mudah dipahami anak. Jika sebelumnya dibahas bagaimana ayah sebisa mungkin mengetahui keadaan anak, maka tugas ayah berikutnya membuat anak mengetahui keadaan ayahnya. Fresh dan Up to date. Layaknya berita, anak butuh informasi yang aktual, tajam dan terpercaya tentang ayahnya. Hal ini menjadikan mereka serasa dekat dengan ayah meski jarak memisahkan raga. Kondisi dimana anak mengetahui keadaan ayah secara up to date inilah yang mengikat hati mereka. Membuat mereka merasa istimewa. Sebab semua anak memiliki karakter yang sama : ingin menjadi penerima informasi pertama dalam segala hal. Terlebih mengenai ayahnya. Itulah kenapa permainan bisik-bisik begitu disuka. Sebab mereka merasa sebagai pihak yang lebih utama dapat info dibandingkan yang lainnya.

Cara agar anak mengetahui keadaan ayahnya yang jauh mengembara adalah dengan kebiasaan berbagi cerita yang diinisiasi oleh ayah. Bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi. Memanfaatkan media sosial atau messenger yang menjamur saat ini. Cukup rekam kejadian yang ayah alami dalam sebuah video singkat ditambah narasi yang indah plus suara berat layaknya penyiar TVRI tahun 80 an, lalu kirim via WA atau BBM, dapat menjadi sarana yang membuat anak mendapatkan berita spesial tentang ayahnya.

Jangan sering-sering kirim foto selfie ayah. Anak tidak butuh itu. Apalagi jika foto yang dikirim adalah pose ayah dengan mulut dimonyongin dan jari telunjuk di depan bibir. Percayalah, anak bisa trauma menerima kabar ayah. Bahkan suudzhon, jangan-jangan ayah selama ini pergi keluar jadi penonton acara dahsyat yang dikontrak setahun gak boleh pulang. Habis Ayah alay banget sih.

Sekali lagi, bukan gambar ayah yang dibutuhkan anak, namun cerita yang dialami ayah sehari-hari yang anak harapkan. Jika ayah tak bisa mengirim berita karena sedang fakir kuota, maka simpanlah video tersebut dan bisa ditonton bersama-sama saat ayah tiba di rumah. Ditambah cerita lainnya yang tak sempat terekam kamera.

Membagi cerita selama pengembaraan ayah akan menjadi hiburan seru bagi anak-anak melebihi kartun naruto atau upin ipin. Cerita ayah dengan segala pernak-perniknya menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Hal inilah yang dilakukan Rasulullah kepada anak-anak di Madinah selepas dari medan jihad. Menyisakan cerita yang bisa dibagi kepada setiap anak. Hingga setiap anak di Madinah merasa medan jihad yang diceritakan Rasulullah sebagai sesuatu yang dirindukan. Mereka ingin ikut juga merasakannya

Cerita yang dikemas dengan teknik penyampaian yang oke akan jadi oleh-oleh terbaik bagi anak. Hingga mereka pun membayangkan seandainya bisa ikut mengembara bersama Ayah. Sosok ayah menjadi teramat dirindukan bukan sekedar fisiknya. Namun cerita yang dialami ayah pun menjadi bagian yang dirindukan. Agar tak ada lagi anak yang menjawab saat ditanya tentang ayahnya dengan kalimat “Au ah gelap”. Sebab cerita tentang ayah masih gelap dan samar bagi mereka. Kelak mereka akan menjawab dengan lugas ketika ditanya orang lain tentang ayahnya, “mau episode yang mana?”. Sebab bagi mereka kisah ayah adalah untaian rindu yang tak pernah ada akhirnya #eaaa (Tamat)

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Qodho Puasa Ramadhan Dengan Meniatkan Juga Puasa Sunnah

✏Ust. Farid Nu’man Hasan

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷
📌Assalamualaikum warahmatulloh..
Maaf ustadz saya mau bertanya.
Apakah boleh seorang muslimah menqodho  puasa ramadhan kemaren.. tapi bersamaan niatnya dengan puasa ayyamul bidt atau puasa sunnah senin kamis??..
Mohon penjelsan n dalilnya member 🅰1⃣0⃣

Jawaban:

Wa ‘alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa Ba’d:

Penggabungan niat puasa, dua atau lebih, pada hari yang sama, tidak kita temukan secara khusus dalam Al Quran dan As Sunnah. Oleh karena itu, pro kontra terhadap hal ini terjadi.

Dalam kumpulan fatwa Al Lajnah Ad Daimah, disebutkan:

هل يجوز صيام التطوع بنيتين: نية قضاء، ونية سنة ….

Apakah boleh berpuasa sunah dengan dua niat: niat qadha dan niat sunah sekaligus ..?

Jawab:
لا يجوز صيام التطوع بنيتين، نية القضاء ونية السنة

Tidak boleh puasa sunnah dengan dua niat baik niat qadha dan niat sunah .. (Al Lajnah Ad Daimah, Fatwa No. 6497)

  Perlu diketahui, bahwa puasa qadha itu wajib, dia mesti didahulukan dibanding puasa sunnah. Tapi kadang, ada orang berpuasa qadha –misal qadha Ramadhan- bertepatan di hari Senin atau Kamis, bisa jadi dia juga mendapatkan pahala sunah Senin-Kamis. Semoga demikian. Jadi niatkan saja puasa Qadha-nya, kalau pun dilakukan di hari Senin atau Kamis, atau bertepatan di hari Ayyamul bidh (tgl 13,14,15), semoga Allah ﷻ memberikan pahala kepadanya.

  Ulama lain mengatakan SAH alias boleh saja menggabungkan itu, Syaikh Abdullah Al Faqih ditanya tentang seseorang yang shaum ‘arafah plus juga shaum qadha, Beliau menjwab -diantaranya:

والظاهر أنه يجزئك التشريك بين نية القضاء ونية صوم يوم عرفة؛ لأن مقصود الشرع يتحقق، إذ المراد أن يحصل صوم يوم عرفة، وقد حصل، كما أنه لو اغتسل يوم الجمعة للجنابة أجزأه عن غسل الجنابة والجمعة عند الأئمة الأربعة. قال العلامة العثيمين رحمه الله في فتاوى الصيام: من صام يوم عرفة، أو يوم عاشوراء وعليه قضاء من رمضان فصيامه صحيح، لكن لو نوى أن يصوم هذا اليوم عن قضاء رمضان حصل له الأجران: أجر يوم عرفة، وأجر يوم عاشوراء مع أجر القضاء، هذا بالنسبة لصوم التطوع المطلق الذي لا يرتبط برمضان. انتهى.

  Yang benar adalah bahwa cukup bagi Anda mencampur antara niat qadha dan niat shaum ‘arafah, karena hal itu sudah mengcover maksud syariat, maksudnya target shaum ‘arafahnya sudah tercapai. Sebagaimana seseorang yang mandi di hari Jumat, maka itu sudah cukup bagi mandi junub dan mandi Jumatnya menurut imam yang empat. Al ‘Allamah Utsaimin Rahimahullah berkata dalam Fatawa Ash Shiyam: “Barangsiapa yang melakukan puasa pada hari ‘Arafah, atau shaum hari ‘Asyura, sedangkan dia masih ada hutang puasa Ramadhan, maka puasa sunnahnya itu  tetap sah. Tetapi apabila niatnya melakukan puasa pada hari ‘Arafah atau pada hari ‘Asyura DENGAN NIAT SHAUM QADHA  RAMADHAN JUGA, maka ia akan mendapati dua pahala. Yaitu   ganjaran puasa ‘Arafah dan‘Asyura, disertai dengan ganjaran qadhanya itu. Penjelasan ini untuk puasa muthlaq, yaitu yang tidak ada  hubungan apa-apa dengan puasa Ramadhan. (Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah, 11/16431)

  Nah, kalau mau tidak mengundang kontroversi atau perdebatan memang lebih baik jalankan sesuai  waktunya saja. Kalau pun mau menjalankan qadha yang pas dengan hari shaum sunnah, niatkan saja qadha-nya, sambil berharap mendapatkan pahala sunnahnya.

Wallahu A’lam

🌿🌺🍀🌻🍁🍄🌷🌸🌹

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

💼Sebarkan! Raih bahagia..

Non Muslim Ikut Pemilu, Apa Sikap Kita?

✏Ustadz Dr. Wido Supraha

🌿🌺🍁🌸🌼🍀🌻🌷🌹

✍ Pertanyaan dari member A13

Assalaamu ‘alaikum Wr.Wb.

Terkait surat Ali ‘Imran ayat 28 : “Janganlah orang mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dst…”
Bagaimana bila ada pemilu, dan kita merasa calon pemimpin adalah orang yang tidak taat agama, bahkan berbeda agama.

Apa yanh harus kita lakukan?

Apa lebih baik golput saja?

Jawaban:

Wa ‘alaikumussalaam warahmatullah,

Jika ada pemimpin yang tidak taat agama namun dia memiliki kekuatan dan manajemen yang baik, maka kekuatannya untuk umat dan ketidaktaatannya adalah untuk dirinya sendiri.
Adapun jika pemimpin itu berbeda agama, dan tidak ada pilihan lain selain seluruhnya beda agama, maka diserahkan kepada para ulama yang otoritatif di masanya, kepada pihak yang mana yang paling membawa maslahah kepada umat secara keseluruhan di atas komunikasi yang telah dibangun dan komitmen tertulis yang telah dibuat.

Wallaahu a’lam,
supraha.com
qudwatuna.com

🌿🌺🍁🌸🌼🍀🌻🌷🌹

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

💼Sebarkan! Raih bahagia…

Arisan Emas

✏Ustadz Farid Nu’man, S.S.

🌿🌺🍁🌸🍀🌼🌻🌷🌹

Assalamu’alaikum mau tanya.

1. Bagaimana hukum shalat, bila bacaan imam tidak/kurang fashih dalam membaca bacaan rukun shalat, surat alfatihah?

2. Bagaimana dengan hukumnya ARISAN logam mulia atau emas?

[A14 & A15] —————-
Jawaban:

Wa ‘alaikumussalam wa rahmatullah wabarakatuh.

Bismillah wal hamdulilllah .., saya jawab ringkas aja ya ..

1. Hal ini sdh dibahas di MANIS .. silahkan dibuka arsipnya
http://is.gd/OyQ2we

2. Arisan emas, sama dengan membeli emas dgn cicil.  Ini khilafiyah para ulama kontemporer.

A. Kelompok yang melarang. Mereka beralasan bahwa emas adalah barang ribawi (yg harganya berkembang) dan tidak boleh dicicil. Disisi lain, perintah nabi pun tentang transaksi emas mesti yadan biyadin (tunai). Maka, ini dalil yang tegas atas keharaman beli emas dengan cara cicil/kredit.

B. Pihak yang membolehkan, seperti Syaikh Ali Jum’ah, bahwa emas saat ini sudah seperti barang-barang biasa, seperti barang-barang lainnya yanh bisa dijual beli, bukan lagi alat pembayaran sperti zaman dulu. Oleh karena itu, kenyataan di zaman ini mesti memposisikan emas seperti barang lainnya, bukan lagi alat pembayaran. Sehingga dia boleh dicicil sebagaimana cicilan barang lainnya.

Lebih baik memang kepemilikan emas  menggunakan cara2 yang tidak mengundang dan memgandung kontroversi.

Wallahu a’lam

🌿🌺🍁🌸🌼🌻🍀🌷🌹

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

💼Sebarkan! Raih bahagia…

Mengurus Ibu Atau Dampingi Suami?

✏Ustadzah Dra Indra Asih
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
                                                                       
📌 Assalamuallaikum…                
Ibu  saya sedang sakit,sudah sembuh tapi masih ada rasa waswas, selama ini saya yang merawat,padahal saya sudah punya suami,Alhamdulillah suami saya mengizinkan saya mengurus ibu saya,tp saya merasa tidak enak dengan suami saya,malah saya punya adik laki2 sudah menikah juga,tapi malah sibuk dengan karier dan keluarganya,padahal kan anak laki2 yg utama dan surga nya jika mengurus ibu jika sedang sakit atau sudah tua,tapi kenyataannya zaman sekarang malah anak perempuan yg lebih banyak mengurus orangtuanya terutama ibu dibanding anak laki2,anak perempuan surganya pada suami.bukannya saya tidak ridho,tapi apakah saya berdosa jika saya lebih mengurus ibu saya dibanding suami dan rela jauh dari suami,dan suami pulang ke Bandung seminggu sekali,walaupun suami mengizinkan.syukron, wassalam,member 🅰1⃣0⃣.                                   
_________________
Jawaban nya 
Wa alaikumsalam wr wb.                                                           Alhamdulillah ala kuli hal, dalam mengaplikasikan nilai2 dalam Islam, dibutuhkan komunikasi dan saling paham di antara orang yg terkait dg permasalahan.
1. Perlu mengkomunikasikan secara baik dg adik laki2 masalah kewajibannya thd orang tua.
2. Perlu mengkomunikasikan dan hati2 dan jika memungkinkan dg ibu, usulan agar ibu mau pindah ke rumah anak perempuannya utk memudahkan anak perempuannya juga bs optimal dg keluarganya.
3. Alhamdulillah sdh ada komunikasi dg suami yg lalu mengizinkan istri merawat ibunya.
4. Semoga dg kelapangan hati ukhty dan suami, Allah mudahkan dan berkahi kehidupan keluarga ukhty.
In shaa Allah ketika yakin dg apa yg sudah dilakukan, Allah akan berikan solusi yg terbaik, misalnya adik turut bergantian merawat ibu atau ibu berkenan pindah atau solusi yg lain yg terbaik yg Allah putuskan.
Wallahu A’lam
Wash Shallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Ashhabihi ajma’in. 
                  
🌿🌺🍀🌻🍁🍄🌷🌸🌹
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
💼Sebarkan! Raih bahagia..

Harta = Kebaikan

📆 Jumat,  9 Jumadil Akhir 1437H / 17 Maret 2016
📚 Motivasi
📝 Ustadz Abdullah Haidir Lc.
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁 
QS. Al-‘Aadiyaat: 8
وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ – سورة العاديات: 8
“Sesungguhnya manusia sangat bakhil karena kecintaannya terhadap hartanya.” 
Ayat ini berbicara tentang sebuah kenyataan tentang tabiat manusia secara umum terkait dengan hartanya. Yaitu bahwa manusia sangat cinta terhadap hartanya. 
Ada pula yang menafsirkan bahwa kecintaannya terhadap harta, mendorong manusia untuk bersifat bakhil, enggan mengeluar kannya di jalan Allah. 
Yang menarik dari ayat tersebut adalah bahwa Allah menyebutkan harta dengan ungkapan (الخير) yang secara harfiah artinya ‘kebaikan’. 
Para ulama tafsir sepakat bahwa yang dimaksud ‘kebaikan’ dalam ayat di atas adalah harta. Begitu pula kata yang sama untuk makna yang sama terdapat dalam Surat Al-Baqarah: 180. 
Abu Bakar Al-Jazairi mengatakan bahwa harta disebut dengan istilah ‘kebaikan’ berdasarkan urf  (kebiasaan), maksudnya sudah dikenal di tengah bangsa Arab bahwa yang dimaksud (الخير) adalah harta, juga karena dengan harta akan dapat dilakukan berbagai kebaikan jika dikeluarkan di jalan Allah. (Tafsir Muyassar, Al-Jazairi)
Dari sini setidaknya dapat disimpulkan bahwa sebenarnya harta secara langsung bukanlah ‘sumber keburukan’, meskipun kenyataannya banyak manusia yang tergelincir karenanya. 
Maka, enggan mencari harta dengan alasan agar tidak tergelincir bukanlah jawaban yang tepat, bahkan bisa jadi itu menjadi sebab ketergelinciran dari pintu yang lain. 
Karena, banyak juga keburukan yang terjadi akibat kekurangan harta. 
Namun yang harus diluruskan adalah sikap kita terhadap harta, bahwa dia bukanlah tujuan dan sumber kebahagiaan itu sendiri, tapi sarana untuk mendapakan kemuliaan dalam kehidupan dan merelisasikan kebaikan untuk meraih kebahagiaan. 
Dengan paradigma seperti ini seseorang akan semangat berusaha meraih harta dan menyalurkannya dengan cara yang halal.  
Bahkan dalam surat Al-Araf ayat 32, Allah mengisyarat kan bahwa tujuan Dia menciptakan harta (perhiasan dunia) pada hakekatnya adalah untuk orang beriman. 
Maka, ‘cinta harta’ atau ‘mengejar harta’ tidak dapat secara mutlak dikatakan buruk. Sebab, selain cinta harta memang dasarnya adalah fitrah, diapun dapat menjadi pintu kebaikan yang banyak selama digunakan dengan benar.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Al-Adabul Mufrad-nya, dari Amr bin Ash, dia berkata:
“Rasulullah saw memerintahkan aku untuk menemuinya dengan membawa perlengkapan pakaian dan senjata. Maka aku datang menghadap beliau saat beliau sedang berwudhu, lalu dia memandangiku dari atas hingga bawah. 
Kemudian berkata, “Wahai Amr, aku ingin mengutusmu dalam sebuah pasukan, semoga Allah memberimu ghanimah dan aku ingin engkau mendapatkan harta yang baik.” 
Maka aku berkata, “Sungguh, aku masuk Islam bukan karena ingin harta. Tapi aku masuk Islam karena Islam dan aku dapat bersama 
Rasulullah saw.” Maka Rasulullah saw bersabda, 
يا عَمْرو ، نِعْمَ المَالُ الصَّالِحُ للمَرءِ الصَالِحِ 
“Wahai Amr, sebaik-baik harta, adalah milik orang yang saleh.” 
Ucapan Rasulullah saw ini setidaknya memberikan dua pesan kepada kita; 
Semangat membina diri agar menjadi orang saleh dan semangat berusaha agar menjadi orang kaya…  
Abdullah bin Mubarak suatu hari menjamu makan orang-orang miskin, lalu setelah itu dia berkata, 
لَوْلاَكَ وَأَصْحَابَكَ مَا اتَّجَرْتُ
“Kalau bukan kalian dan orang-orang seperti kalian, saya tidak akan  berdagang”
 (Siyar A’lam An-Nubala..)
Wallhua’lam.
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
💼 Sebarkan! Raih pahala…

Teruslah Melaju Untuk Menjemput Harapan

📆 Jumat,  9 Jumadil Akhir 1437H / 17 Maret 2016

📚 Motivasi

📝 Ustadz Umar Hidayat, M.Ag

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Jalan-jalan menuju harapan akan dilalui dengan penuh kesabaran, begitulah tabiat orang beriman. Mereka meyakini bahwa jalan yang dilalui bagian dari skenario Ilahi.

Sampainya pada harapan tak sedikit kan bertemu dengan ujian yang akan semakin menangguhkan.
Sebelum Allah memberikan kemenangan, sebelum Allah memberikan kemuliaan, yang tidak diberikan kecuali kepada orang-orang mulia yang Allah pilih, karena telah teruji, dan jujur dalam jihadnya.

Mungkin kita tidak menyadarinya kalau sesungguhnya kita sedang meniti jalan menuju kemuliaan. Allah telah menyediakan bilik surga yang khusus disediakan untuk para hambaNya yang lolos ujian.

Mungkin kita pernah mengalami masa-masa sulit ketika kita sedang bersenandung ikhtiar dalam kebaikan? Sebaliknya menjadi aneh, ketika kita dengan ringan kaki begitu mudahnya bila bersentuhan dengan keburukan.

Sebagai muslim, tentu kita meyakini kebenaran akan janji Allah SWT dalam Al Qur’an yang menyatakan, “Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan”.

Dia nyatakan itu sampai diulang dalam QS 94:5-6. Pengulangan bukan lantaran Allah tidak bisa dipegang janjinya, tetapi justru dengan cara Allah ingin membesarkan hati manusia ketika bersahabat dengan kesusahan dan kesulitan.

“Man Jadda, wa jada”; siapa yang tekun penuh kesungguhan pasti ia berhasil, demikian salah satu peribahasa Arab yang kita dengar sejak kita masa kanak-kanak.

Tekun yang berarti kita sejatinya kita merenda semua potensi dan kemampuan yang dimiliki secara maksimal untuk mengatasi segala rintangan dengan kerja keras dan kerja cerdas secara optimal terus-menerus.

Sunatullah yang boleh jadi sering kita alami. Semakin kita tekun, semakin banyak kemudahan dan energi positif yang menyebar pada lingkungan. Ya sebut saja sebagai “keberuntungan”.

Jadi, mari kita biasakan bercermin pada suara hati, karena dia yang paling jujur.

Bukankah saat kita melakukan semua tindakan kebaikan dengan sepenuh hati, termasuk mengatasi berbagai ujian yang merintanginya, segalanya menjadi begitu nikmat dan indah, bukan?

Dan, sebaliknya saat kita melakukan berbagai tindakan keburukan, ada suara hati yang sesungguhnya menolak, bukan?

Hasrat jiwa yang menggelora untuk membersamai anugerah akal dan hati secara maksimal demi kebaikan akan terasa menggetarkan diri, demikian pesan seorang ahli tasawuf.

Getaran ini bakal mampu menggerakkan berbagai tindakan nyata dalam kehidupan, terlebih lagi saat kita mampu menaklukkan segala yang merintanginya.

Keep spirit!

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Perjanjian yang Merontokkan Turki Utsmani, Melahirkan Republik Turki, dan Menaikkan Mustafa Kemal

📆 Kamis, 8 Jumadil Akhir 1437H / 17 Maret 2016

📚 SIROH DAN TARIKH

📝 Pemateri: Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Baca untuk sedikit memahami masa genting itu: Perjanjian Sèvres – 10 Agustus 1920

Perjanjian ini adalah satu dari serangkaian perjanjian yg diadakan oleh negara-negara pemenang Perang Dunia Pertama untuk menekan negara-negara Central Powers kepada kehendaknya. Perjanjian Sèvres ini ditandatangani pada hari Selasa 25 Dzul-Qa’dah 1338 Hijriah (10 Agustus 1920) di pabrik keramik di Sèvres, Paris.
Perjanjian ini menjadi awal dari pengeratan atas serta penghancuran Khilafah Turki Utsmani.

📎Penghancuran Khilafah Turki Utsmani

Butir-butir perjanjian ini yang begitu menyakitkan bagi Turki Utsmani karena dilandasi oleh dendam atas kekalahan negara-negara Sekutu pada Kampanye Militer di Gallipoli. Butiran yang menunjukkan hal tersebut adalah menyatakan bahwa “negara” Turki yang baru harus melepaskan seluruh wilayah Turki Utsmani yang penduduknya tidak berbudaya Turki berikut sebagian wilayah Turkinya yg strategis. Butir perjanjian yang paling brutal adalah wilayah Turki Utsmani di bagian timur dari Mediterranean yg semuanya dikerat serta diperuntukkan bagi Mandat Inggris bagi Palestina dan Mandat Perancis bagi Syria.

📎 Efek pada Nasionalisme Turki

Butiran perjanjian ini mendidihkan rasa permusuhan serta meningkatkan sentimen nasionalisme bangsa Turki. Sebagai bentuk kebencian atas keputusan dan keputusasaan ini terlihat pada tindakan mencabut hak kewarganegaraan atas keempat perwakilan resmi Turki Utsmani yg menandatangani (signatories) perjanjian tersebut. Keempat orang tersebut adalah Rıza Tevfik, Menteri Utama (Grand Vizier) Damat Ferid Pasha, duta besar Hadi Pasha, dan Menteri Pendidikan Reşid Halis; mereka berempat diutus oleh Sultan Mehmed VI.

Pencabutan status kewarganegaraan keempat orang utusan tersebut dilakukan oleh Perwakilan Tinggi Nasional (Grand National Assembly) yg dipimpin oleh Mustafa Kemal. Butiran perjanjian yg begitu keras itu akhirnya mendorong meletusnya Perang Kemerdekaan Turki (Turkish War of Independence) yang bertujuan untuk mengusir seluruh pasukan pendudukan Sekutu di tanah bekas Turki Utsmani. Perang ini kemudian berakhir setelah disepakatinya Perjanjian Lausanne yg butirnya dapat diterima oleh Mustafa Kemal dan pasukan nasionalis Turki yg dipimpinnya. Perjanjian Lausanne lah yang kemudian melahirkan Republik Turki.

📎Perjanjian Lain dan Kesepakatan Rahasia

Dalam perspektif yang sama, Perjanjian Versailles (28 Juni 1919) yg ditandatangani oleh Jerman dirancang untuk menghalangi seluruh konsensinya atas mendiang Khilafah Turki Utsmani, termasuk diantara yang paling penting adalah pelarangan atas hak perekonomian serta hak perdagangan bagi Jerman di wilayah Turki Utsmani.

Disamping itu, Perancis, Inggris, dan Italia juga menyepakati Perjanjian Tiga Pihak (“Tripartite Agreement”) pada tanggal yg sama untuk memastikan konsensi kepentingan Inggris atas sumber minyak dan perdagangan di seluruh bekas wilayah Turki Utsmani. Termasuk diantaranya adalah pengambil-alihan sejumlah perusahaan Jerman kepada sejumlah perusahaan Tripartite yg kemudian beroperasi di bekas wilayah Khilafah Turki Utsmani.

📌Beratnya Butiran Sèvres

Butiran yg dipaksakan pada Perjanjian Sèvres atas Turki Utsmani terbukti lebih keras daripada butiran pada Perjanjian Versailles atas Jerman. Negosiasi terbuka pasca Perjanjian Versailles antar Sekutu berlangsung selama hampir 15 bulan yang dimulai dari Konferensi Perdamaian Paris hingga ke Konferensi London dan baru menemukan bentuknya setelah Konferensi San Remo pada bulan April 1920.

📎Perjanjian Rahasia Lainnya

Perancis, Italia, dan Inggris sudah secara rahasia membagi dan mengerat wilayah Khilafah Turki Utsmani bahkan sejak 1915. Namun, pelaksanaannya mundur akibat sulitnya mendapatkan kesepakatan antar negara Sekut itu sendiri dan pada akhirnya dipengaruhi oleh efek dari Pergerakan Kemerdekaan Turki.

Perjanjian Sèveres ini dibekukan selama Perang Kemerdekaan Turki hingga pihak-pihak yang bertikai dapat menyepakati kembali butirannya yg termaktub di dalam Perjanjian Lausanne yg ditandatangani dua kali pada tahun 1923 dan 1924.

Negara Sekutu besar yang diperkecualikan dalam Perjanjian Sèvres adalah Amerika Serikat. Russia juga tidak masuk dalam Perjanjan Sèvres ini karena sudah memiliki negosiasi terpisah pada Perjanjian Brest-Litovsk 1918 langsung dengan Turki Utsmani. Pada perjanjian Brest-Litovsk itu, atas tekanan langsung dari Menteri Utama (Grand Visier waktu itu) Talat Pasha maka Turki Utsmani memperoleh kembali wilayah yg dirampas oleh Russia pada Perang Russia-Turki Utsmani 1877-78. Wilayah yg dikembalikan kepada Turki Utsmani adalah Ardahan, Kars, and Batumi. Sir George Dixon Grahame dari Inggris, Alexandre Miller dari Perancis, dan Count Lelio Bonin Longore dari Italia turut menandatangani perjanjian itu.

Agung Waspodo, tertegun betapa diplomat dan diplomasi menjadi prajurit tempur di meja perundingan dan dampaknya bisa lebih dahsyat daripada kemenangan di medan perang, baru sedikit memahami setelah 95 tahun kemudian.. belum satu abad hal ini terjadi, kawan!

Depok, 10 Agustus 2015.. hampir masuk waktu maghrib.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Bagaimana Awal Legenda Mustafa Kemal Agar Tidak Semua Tentangnya Menjadi Bias

📆 Kamis, 8 Jumadil Akhir 1437H / 17 Maret 2016
📚 SIROH DAN TARIKH
📝 Pemateri: Ust. AGUNG WASPODO, SE MPP
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁 
Pertempuran di Chunuk Baır 7-19 Agustus 1915
Pertempuran yg dikenal oleh bangsa Turki sebagai Conk Bayırı Muharebesi adalah bagian dari Kampanye Militer di Semenanjung Gallipoli yg dilancarkan oleh Sekutu pada Perang Dunia Pertama melawan Khilafah Turki Utsmani.
📎 Fase Awal
Pada tanggal 26 Ramadhan 1333 Hijriah (8 Agustus 1915) bala tentara Sekutu mengirimkan beberapa kesatuannya untuk merebut area bebukitan yg bernama Chunuk Baır. Pada sore harinya, mereka yg telah menduduki puncak tersebut diperkuat oleh 2 grup dari Resimen Berkuda Auckland dari Divisi ANZAC.
Pasukan dari gelombang pertama ini merasakan gencarnya hujan artileri Turki Utsmani dan tembakan-tembakan terarah sehingga mereka terpaksa ditarik mundur serta digantikan posisinya pada jam 20.30 oleh Batalion Otago dari Selandia Baru dan Resimen Berkuda Wellington dari ANZAC. Hampir 24 jam hujan tembakan setelah itu menyebankan mereka ini juga digantikan posisinya pada jam 20.00 tanggal 9 Agustus keesokan harinya. Gelombang pengganti itu terdiri dari Resimen Loyal North Lancashire dan Batalion ke-5 dari Resimen Wiltshire. Pasukan yg diberangkatkan pada gelombang pengganti kedua ini nantinya hampir semua tewas pada serangan besar-besaran pada pagi hari Selasa tanggal 28 Ramadhan 1333 Hijriah (10 Agustus) yg dipimpin oleh Mustafa Kemal.
📎Latar Belakang
Menguasai Chunuk Baır atau “Çanak Bayırı” (“Tebing Ceruk”) yg kini dikenal sebagai “Conk Bayırı”) adalah puncak kedua dari Pebukitan Sarı Baır yg termasuk ke dalam sasaran sekunder Serangan Bulan Agustus. Serangan ini dimaksudkan untuk menjadi pemecah keadaan sama kuat.
Penguasaan atas Chunuk Baır merupakan satu-satunya kesuksesan Sekutu sepanjang kampanye di Gallipoli. Namun keberhasilan itu pun sulit dipertahankan karena lokasinya tidak mudah untuk dipertahankan dari arah penyerangan pihak Sekutu. Bukit tersebut dapat direbut kembali oleh pasukan Turki Utsmani dan setelah itu tidak lepas kembali sampai akhir peperangan.
⚔ Pertempuran
Kesempatan untuk mendapatkan kemenangan secara cepat di Chunuk Baır menguap ketika sekitar jam 08.00 pihak Turki Utsmani sudah mulai menembaki pasukan Selandia Baru yg baru mendaki di sekitar area “The Spur.” Komandan Divisi Ke-9  Let.Kol. Hans Kannengieber berkebangsaan Jerman sendiri telah mendaki bukit dan mengarahkan pembuatan parit pertahanannya dengan cekatan.
Pasukan Selandia Baru yg bergerak pada siang hari, mendaki lereng bukit yg terjal, serta dihadapkan pada pertahanan pihak Turki Utsmani yg semakin menguat ini semakin kehilangan kesempatannya walau perintah serang tetap dikeluarkan oleh Jend. Godley melalui Johnston.
Johnston memerintahkan Batalion Auckland untuk menyerang dan sekitar 100 pasukan selamat sampai area “The Pinnacle” untuk segera menggali pertahanan. Jika menengok ke belakang, terdapat 300 pasukan yg gugur untuk sampai ke tempat tersebut sejak mereka memulai pendakian dari “The Apex.” Johnston memerintahkan Let. Kol. William Malone untuk terus menyerang namun ia menolak dengan alasan tidak ingin membahayakan prajuritnya dengan serangan siang hari; ia berjanji akan menjalankan perintah tersebut pada malam harinya.
Keesokan harinya, Ahad 26 Ramaadhan 1333 Hijriah (8 Agustus) hujan tembakam dari kapal perang Sekutu pada dini hari sekitar jam 03.00 menghantam puncak Chunuk Baır tersebut. Setelah itu laju gerakan pasukan mendaki bukit hampir tidak mengalami perlawanan karena pasukan Turki Utsmani keluar dari area tersebut untuk mencari perlindungan. Tanah di area tersebut sangat keras sehingga pasukan Turki Utsmani tidak sempat menggali parit lebih dalam untuk membangun bunker anti hujan artileri.
⚔ Sulitnya Bertahan di Chunuk Baır
Pasukan Sekutu kemudian juga merasakan bahwa mempertahankan Chunuk Baır bukan sesuatu yg mudah. Di area tersebut hanya mungkin digali pertahanan di sela-sela bebatuan cadas. Puncak bukit itu juga sangat terbuka untuk diserang hujan artileri dari posisi garis-pertahanan utama Turki Utsmani dari dua arah, yaitu “Battleship Hill” di bagian selatan dan Bukit-Q di utaranya.
Jika rencana umum Sekutu berjalan sesuai rencana, pada saat itu seharusnya Bukit-Q sudah lebih dahulu dikuasai. Memang benar bahwa besok elemen pasukan Gurkha telah menguasainya namun mereka tidak pada posisi untuk membantu pasukan di Chunuk Baır.
🏇🏿 Serangan Balik Turki Utsmani
Sekutu tidak perlu menunggu lama, karena pada jam 05.00 pasukan Turki Utsmani telah memulai serangan balik mereka. Curamnya jurang bukit tersebut membuat pasukan Turki Utsmani dapat bergerak hingga mendekati 20 m dari parit lawan tanpa terdeteksi. Serangan dalam jarak yg cukup dekat itu memaksa pasukan Selandia Baru untuk bertahan habis-habisan. Bahkan tidak jarang senapan ditembakkan berulang-kali hingga popor kayunyapun memanas dan tidak mungkin dipegang terlalu lama. Bayonet bermain karena gelombang serangan Turki Utsmani tidak dapat semuanya dihentikan. Bantuan dari pihak Sekutu tidak mudah untuk mencapai posisi ini. Tidak jarang pasukan Sekutu justru terkena tembakan artileri teman dari garis belakang. Pada akhirnya Turki Utsmani berhasil mengatasi sisi timur pertahanan bukit tersebut dan beberapa pasukan Selandia Baru tertawan.
Sisi timur tersebur dengan segera diperkuat dengan hadirnya elemen dari Divisi Ke-8 yg datang dari Helles di selatan semenanjung. Seiring dengan berubahnya gambaran taktis dari keseluruhan kampanye Sekutu di Gallipoli, maka Jend. Otto Liman von Sanders memberikan kepercayaannya kepada Kol. Mustafa Kemal untuk memimpin pertahanan di sektor Teluk Suvla dan Sarı Baır.
🏇🏿 Serbuan Akhir Turki Utsmani
Pada pagi hari Selasa, 28 Ramadhan 1333 Hijriah, Kol. Mustafa Kemal memimpin serangan umum balatentara Turki Utsmani dalam beberapa gelombang. Jika bukit Chunuk Baır, satu-satunya keberhasilan Sekutu pada Serangan Bulan Agustus, berhasil direbut kembali olehnya maka peperangan ini bisa dikatakan selesai. Rencana Kemal tidak terlalu muluk namun diharapkan efektif; yaitu mengalahkan lawan dengan mengandalkan jumlah berkali lipat lebih banyak. Bedanya dengan Godley yg memimpin dari kapal yg jauh dari garis pertempuran, Kemal memimpin pada garis depan. Bahkan konon ia pernah tertembak lawan, namun jam-kantong yg terbuat dari besi menyelamatkan dadanya sehingga peluru tidak menembus dirinya.
Secara umum terdapat sekitar 2.000 pasukan sekutu yg bertahan di puncak Chunuk Baır dan tebingnya dengan sekitar 3.000 di area “The Farm” dari Brigade Baldwin. Pasukan Turki Utsmani menyapu batalion Lancashire dari puncak Chunuk Baır sampai ke prajurit terakhir. Sedangkan batalion Wiltshire dipukul mundur dari tebingnya sehingga banyak juga yg jatuh ke dalam jurang. Pasukan Turki Utsmani membanjiri hingga ke lembah “Rhododendron Spur” dan bahkan memukul mundur New Army.
Perubahan keadaan yg sedemikian drastis memaksa satuan senapan mesin Selandia Baru yg berada di “The Apex” memutar arah tembakan untuk menghujani serbuan masif ini untuk mencegah mereka menguasai “The Sour.” Penembak senapan mesin Sekutu sudab tidak dapat lagi membedakan antara pasukan kawan dan lawan. Mereka terpaksa menembaki siapa saja, termasuk rekan mereka dari New Army yg mundur panik bersama dengan laju pasukan Turki Utsmani. Pasukan Turki Utsmani berhasil mencapai sisi lain dari lembah tersebut di area “The Farm” dan menghabisi Brigade Baldwin yg berjumlah 1.000 di sana dan sisanya mundur tak tentu arah.
Agung Waspodo, mulai sedikit memahami mengapa Mustafa Kemal begitu mudah menjadi tenar dan dielukan oleh masyarakat Turki pada era berikutnya. Ia menjadi legendaris sejak masih menjabat sebagai perwira menengah di Gallipoli.. setelah 100 tahun lebih 24 menit kemudian.
Depok, 8 Agustus 2015, tengah malam lewat sedikit.. maklum baru bisa sekarang karena kemarin cukup padat agendanya..
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
💼 Sebarkan! Raih pahala…