CINTA (bag-1)

📆 Sabtu, 23 Rajab 1437H / 30 April 2016

📚 KELUARGA

📝 Pemateri: Ustadz DR. Wido Supraha

📋 CINTA (bag-1)

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Cinta adalah nikmat Allah Jalla wa ‘Ala yang dianugerahkan kepada setiap hamba-Nya. Begitu besar perhatian manusia sepanjang sejarah kehidupan tentang cinta sejalan dengan perhatian manusia yang besar terhadap hati mereka, sebuah perwujudan pengagungan atau perhatian atau luapan kecintaan kepadanya, yang seperti singa dan pedang, atau seperti bencana besar atau seperti arak yang memabukkan, dan tiga pengertian ini menyatu di dalam cinta.

Maka wajar begitu banyak istilah yang disematkan kepada kata cinta hingga hari ini, bahkan melebih 50 istilah. Di antaranya kasih sayang (al-mahabbah), hubungan (al-‘alaqah), hasrat (al-hawa), kerinduan (as-shabwah), kerinduan yang halus (ash-shibabah), cinta mendalam (asy-syaghaf), cinta (al-miqats), cinta disertai rasa sedih (al-wajdu), cinta mendalam (al-kalafu), penghambaan (at-tatayyamu), cinta yang meluap-luap (al-‘isyq), cinta membara (al-jawa), sakit karena cinta (ad-danfu), cinta yang berakhir kegelisahan dan kesedihan (asy-syajwu), rindu (asy-syawaq), cinta yang mengecoh (al-khilābah), cinta yang gelisah (al-balābil), cinta yang memuncak (at-tabārīh), cinta yang berakhir dengan sesal (as-sidam), lalai dan mabuk (al-ghamarāt), takut (al-wahal), membutuhkan (asy-syajan), hangus (al-lā’ij), merana karena sedih (al-aktiāb), derita cinta (al-washab), kesedihan (al-huzn), kesedihan yang terpendam di dalam hati (al-kamadu), terbakar api (al-ladz’u), gejala cinta (al-huraqu), sulit tidur (al-araqu), sedih (al-lahfu), belas kasih (al-hanīn), tunduk (al-istikānah), derita cinta (at-tabālah), terbakar kerinduan (al-lau’ah), ujian cobaan (al-futūn), tidak waras (al-junūn), setengah gila (al-lamamu), binasa (al-khablu), teguh (ar-rasīs), penyakit yang merasuk (ad-dā al-mukhāmiru), kasih yang tulus (al-wuddu), satu cinta (al-khullah), sahabat (al-khilmu), cinta yang dibutuhkan (al-gharamu), sangat dahaga (al-huyamu), linglung (at-tadliyah), bingung (al-walahu), penghambaan (at-ta’abbud), dan banyak lagi istilah-istilah lainnya. Namun istilah yang telah disebutkan ini adalah yang paling tepat dimasukkan ke dalam kategori cinta, sebagaimana Ibn Qayyim al-Jauziyyah di dalam Raudhah al-Muhibbīn wa Nuzhah al-Musytaqīn.

Cinta dapat hadir karena ada motif dan pendorongnya, jika belum ada, maka munculkanlah motif dan pendorong cinta. Hal ini selaras dengan sabda Nabishallallaahu ‘alai wa sallam, “Jika salah seorang di antara kalian hendak melamar seorang wanita, maka hendaklah dia memandang apa yang mendorongnya untuk menikahinya, karena yang demikian itu lebih layak untuk merukunkan di antara keduanya.” (HR. Abu Daud).

Maka sepasang suami-isteri yang telah melalui ikatan pernikahan sekian lamanya, hendaknya bersama-sama melakukan introspeksi dan menghadirkan apa motif dan pendorong terlahirnya cinta yang akan menguatkan bahtera dalam sakinah, mawaddah, rahmah dan da’wah. Pernikahan yang tercipta karena kerinduan meraih cinta kepada Allah akan melahirkan aktifitas turunan yang bertemakan cinta, seperti mendidik anak dengan cinta, membimbing istri dengan cinta, suami bekerja mencari nafkah karena cinta, dan ayah mengajarkan ilmu kepada anaknya dengan cinta, bahkan seorang suami dapat mengatakan kepada isterinya, “Disebabkan oleh Cinta, kupercayakan rumahku padamu.” [1]

Cinta yang hadir di antara orang-orang beriman bisa menjadi begitu kuat karena mereka merasakan ikatan yang sama, kecocokan dalam satu keadaan, perbuatan dan tujuan yang sama, menyatukan hati mereka laksana satu tubuh, satu tubuh yang amat besar. Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan mereka laksana satu tubuh. Jika ada satu anggotanya yang sakit, maka semua anggota tubuhnya akan mengeluh karena demam dan tidak bisa tidur (HR. Muslim).

Kecintaan yang begitu mendalam akan melahirkan konsentrasi yang tinggi terhadap sesuatu dan meniadaan sesuatu yang lain secara sempurna, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli. (HR. Ahmad).

Ketika seseorang mencintai ilmu, maka ia tidak lagi merasakan penting selainnya. Al-Hasan al-Bashri berkata, “Satu bab mempelajari ilmu lebih aku cintai daripada dunia dan segala isinya.”[2]

Ketika seseorang mencintai Allah maka ia pun ingin ada sekian banyak saudaranya dalam tubuh yang besar itu juga mencintai Allah dan aktifitas apapun akan dilakukannya untuk melahirkan satu tubuh besar yang mencintain Allah. Berkata al-Hasan al-Bashri, “Hamba yang paling dicintai Allah adalah hamba yang membuat Allah dicintai hamba lainnya dan mengamalkan nasihat di muka bumi ini.”[3]

Benar bahwa ia saat ini hidup di dunia sehingga realistis baginya untuk mengupayakan kebaikan untuk hidupnya di dunia, namun ia sama sekali tidak mencintainya kecuali bersungguh-sungguh menjadikan aktifitasnya di dunia untuk meraih cinta yang hakiki di akhirat. Nasihat besar dari al-Hasan al-Bashri dalam hal ini, “Tidak ada yang lebih membuatku tercengang daripada rasa kagetku melihat orang yang menganggap mencintai dunia adalah dosa besar. Sungguh mencintai dunia adalah perbuatan dosa besar. Sebab, semua dosa besar bersumber dari mencintai dunia, penyembahan berhala dan bermaksiat kepada Allah terjadi karena mencintai dunia serta perilaku lebih mengutamakannya?”[4]

Bersambung …

[1] Persis seperti judul sebuah buku yang ditulis oleh Mohammad Fauzil Adhim

[2] Shalih Ahmad asy-Syami, Nasihat Ulama Salaf, hlm. 133

[3] Ibid, hlm. 139

[4] Ibn Jauzi, Al-Hasan al-Bashri, hlm. 38-39

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Hubungan Yang Tak Jelas

🎀Ustadzah Menjawab🎀
✏Ustadzah Dra Indra Asih

📆Kamis, 28 April 2016 M
                  21 Rajab 1437 H
🌿🍁🌺🍄🍀🌷🌻🌹

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Ustadz/Ustadzah..
Begini Ustadz/Ustadzah , saya punya teman dan kebetulan dia sudah pernah menikah dan kenal dengan seorang laki2. Berjalannya waktu hubungan mereka semakin dekat tapi pada akhirnya si laki2 tadi memutuskan hubugan dengan teman saya karena katanya dia mau dijodohkan dengan saudara dekatnya dan mereka katanya sudah saling sayang juga. Tapi yang laki2 tadi msih sering menghubungi teman saya masih suka bilang masih sayang jadi teman saya itu kayak tidak mau lepas sedangkan laki2nya sudah bilang milih saudaranya. Bagaimana solusi yang terbaik untuk teman saya.
Jazakumullah.

Jawaban
————

Wa’alaikumsalam wr wb..
Solusinya tidak ada lain, tinggalkan laki-laki itu. Karena hubungan yang tidak jelas seperti itu bisa mengarahkan pada maksiat pada Allah. Maksiat dalam pikiran, hati dan perbuatan

Berdoa dan memohon pada Allah agar Alllah ganti yang lebih baik dari dia.

Orang yang beriman dan percaya akan pertolongan  Allah insya Allah mampu mengatasi masalah itu. Bersama Allah tidak ada masalah yang tidak mungkin diselesaikanNya. Allah sudah menjanjikan  dalam surat At Thalaq ayat 2-3 :

“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. 3. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Qs.At Thalaq : 2-3)

Allah hanya memberikan pertolongan seperti yang disebutkan diatas kepada orang yang bertakwa dan yakin akan pertolonganNya.  Kebanyakan  kita sulit untuk keluar dari berbagai masalah karena kurang bertakwa dan yakin akan pertolongan Allah. Kebanyakan kita hanya mengandalkan akal dan kemampuan diri, enggan bergantung dan memohon pada Allah. Bahkan beranggapan berdoa dan memohon pada Allah sebagai usaha yang sia sia saja.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
( Qs.Al Hadid : 22-23)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa tidak ada satu bencanapun yang menimpa kita melainkan sudah tertulis dalam kitab (lauhilmahfuz) sebelum terjadinya. Allah mengabarkan hal ini agar kita jangan sedih atas apa yang luput dari kita dan jangan sombong dan bangga atas apa nikmat yang diberikan Allah pada kita. Kita sadar sepenuhnya bahwa semua itu sudah ada dalam perencanaan Allah, tanpa izin dan kehendak Allah semua itu tidak akan terjadi dan menimpa kehidupan kita. Rasa ikhlas dan ridho akan melapangkan dada kita, sehingga kita tidak diliputi rasa gelisah, panik, dan tertekan dengan demikian kita bisa berfikir dengan tenang untuk berusaha mengatasi masalah tersebut.

Orang yang tidak ikhlas selalu bertanya kenapa ini terjadi, kemudian protes pada Allah dan lingkungan, menyalahkan berbagai pihak, menyesal berkepanjangan. Rasa panik, gelisah, menyesal, tertekan, menyebabkan fikiran jadi buntu , bagaiamana dia akan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Ia akan terpuruk bertambah dalam pada kesulitan yang dihadapinya.

“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”      
(Qs. At Taubah : 51)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa tidak akan menimpa kita sesuatu melainkan dengan izin dan kehendak Allah. Dialah pelindung dan pemimpin kita, dan hanya kepada Allah saja orang yang beriman bertawakal.

Tanpa izin dan kehendakNya semua itu mustahil terjadi. Keyakinan ini akan menimbulkan rasa ikhlas dan ridho akan segala ketetapanNya.

Dalam ayat ini Allah mengingatkan bahwa Allahlah pelindung dan pemimpin orang yang beriman, hanya pada Allah orang yang beriman bertawakal dan berserah diri. Ayat ini akan menimbulkan keyakinan bahwa Allah akan melindungi kita dari berbagai efek buruk kejadian yang menimpa kita. Rasa ikhlas dan ridho akan membangkitkan rasa tawakal dan berserah diri pada Allah. Rasa ikhlas dan tawakal inilah yang menjadi sebab datangnya pertolongan Allah sebagaiman disebutkan dalam surat at Thalaq ayat 2-3.
Wallahu a’lam.

🌿🌺🍄🍀🌷🌹🌻

Dipersembahkan Oleh:
www.iman-manis.com

💼Sebarkan! Raih Bahagia….

Suami Perokok Berat, Tak Nyaman Berhubungan Intim

🎀 Ustadzah Menjawab 🎀
✏ Ustadzah Dra Indra Asih

📆Kamis, 28 April 2016 M
                  21 Rajab 1437 H
🌺🍁🍂🌻🌿🌹🌷🍄

Assalamualaikum ustadz/ah..
Apakah berdosa jika saya tidak melayani suami dengan maksimal dikarenakan ada beberapa faktor yang menjadi kendala. Suami saya adalah seorang perokok berat, padahal sebagaimana yang kita tahu merokok adalah hukumnya haram. Sementara saat ini saya menderita bronkhitis dan beberapa keluhan penyakit lainnya. Saya melihat suami saya juga mulai batuk2 dan nafasnya sangat bau karbon akibat rokok sehingga kalau berhubungan suami istri saya kurang maksimal dan tdk semangat, bahkan kadang saya menolak. Saya sudah menyuruh suami berhenti tapi beliau menolak bahkan sampai kadang terbersit dipikiran saya untuk minta cerai tapi saya memikirkan banyak kemudharatan jika kami bercerai. Bagaimana saya harus bersikap dalam hal ini ustad/ustadzah? Mohon pencerahannya. Jazakumullah

Jawaban :
—————

Wa’alaikumsalam wr wb..
Selama berkomitmen untuk bertahan menjadi istri, maka berlaku bahwa:

Menolak suami yang mengajak berhubungan intim tentu saja adalah perbuatan yang haram dilakukan oleh seorang istri. Allah dan Rasul-Nya tidak mencintai seorang wanita berlaku seperti itu kepada suaminya.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda:
“Apabila laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidurnya kemudian ia menolak untuk datang lalu laki-laki itu tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka ia dilaknat oleh malaikat sampai subuh.”
(HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).

Dari Abdullah bin Abu Aufa, ia berkata: Tatkala Muadz tiba dari Syam, maka sujudlah ia kepada nabi saw.Lalu Nabi bertanya,
“Apakah ini hai Muadz?
Muadz menjawab, “Aku telah datang ke Syam kemudian kujumpai mereka pada sujud kepada uskup-uskup dan panglima-panglima mereka, lalu aku ragu-ragu dalam hatiku untuk berbuat seperti itu terhadapmu.”
Kemudian Rasulullah saw bersabda,”Janganlah engkau lakukan itu, karena sesungguhnya kalau seandainya aku (boleh) menyuruh seseorang sujud kepada selain Allah, tentu aku suruh perempuan sujud kepada suaminya. Demi Dzat yang diri Muhammad dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya dan kalau seandainya suaminya menghendaki dirinya sedang ia di atas kendaraan, maka ia tidak boleh menolaknya.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Melaksanakan ketaatan kepada Allah dalam melayani suami memang tidak selamanya menyenangkan dan mulus-mulus saja. Ada kesulitan dan kelemahan-kelemahan sang istri ketika menjalankannya. Namun, jika seorang istri meniatkannya untuk beribadah hanya kepada Allah, lalu dia memohon kepada Allah agar diberi kemudahan dalam ketaatan tersebut, niscaya Allah akan memberikan kemudahan dan keberkahan dalam hubungan suami istri tersebut. Istri akan melayani suami dengan sukacita dan bersungguh-sungguh hingga membuat suami puas terhadap dirinya. Maka Surga menjadi hak bagi sang istri.
Wallahu a’lam.

🌺🍀🌷🌻🍄🍁🌹

Dipersembahkan oleh:
www.imas-manis.com

💼Sebarkan! Raih pahala…

Kalo Keluar Flek, Boleh kah Saya Sholat???

🎀Ustadzah Menjawab🎀
✍Ustadzah Nurdiana

📆Rabu, 27 April 2016 M
                20 Rajab 1437 H
🌺🍁🍂🍃🌻🌹🍀🌾🌺

Assalamu’alaikum wrwb,  ustadzah mau nanya, kalau flek kecoklatan itu boleh melaksanakan sholat atau tidak ? Bagaimana cara membedakan flek yg boleh melaksanakan sholat dan tidak?
🅰2⃣7⃣

☘Jawaban 🍀

Waalaikumsalam wa Rahmatullahu wa Barokatuh .Yang harus di perhatikan saat keluar flek kecoklatan itu saat kapan? bila fleknya mendekati waktu haid maka ia sdh termasuk darah haid dan bila fleknya1 atau 2 hari setelah selesai haid maka itu dianggap sisa kotoran saja, dan sebaiknya setiap perempuan harus mengenal dirinya dan menghitung waktu-waktu haidnya sehingga tidak bingung lagi ini darah apa? “Hal ini sesuai dengan ucapan ummu ‘Adiyah ra” Kami tidak memperhitungkan sama sekali darah yang berwarna ke kuning-kuningan atau yang berwarna keruh setelah lewat masa bersuci
 (HR Bukhari). Setiap perempuan punya kisaran waktu haid yang berbeda sehingga setiap orang tidak sama dalam menentukan bersih haidnya,

Jadi kalau fleknya di hukum darah haid  otomatis tidak sholat dan bila kotoran biasa maka tetap bisa sholat.
Wallahu a’lam

🌺🌾🍀🌹🌻🍃🍂🍁🌺

Dipersembahkan oleh:
www.iman-manis.com

Sebarkan! Raih pahala…

Haramkah Gaji Yang Saya Dapatkan???

🎀Ustadzah Menjawab🎀
✍Ustadzah Eko Yuliarti siroj,S.Ag
📆Rabu, 27 April 2016 M
                20 Rajab 1437 H
🌺🍁🍂🍃🌻🌹🍀🌾🌺

Assalamu’alaikum… Mau nanya nih … Apa iya yg kerja ilegal /kabur dari majikan di taiwan uangnya haram?
🅰2⃣1⃣

JAWABAN:

Jawaban no.1
Pertanyaan kurang jelas. Pada prinsipnya gaji/honor yg didapat dari hasil kerja seseorang tentu halal. Jika gaji dibayar dimuka misal untuk kontrak kerja 6 bulan tapi baru 3 bulan sudah berhenti bekerja, berarti gaji yg untuk 3 bulan dimana ia tidak menunaikan pekerjaannya bukan menjadi hak dia. Sudah seharusnya dikembalikan kepada majikan si pemilik harta itu.
Wallohu a’lam bis showwab

🌺🌾🍀🌹🌻🍃🍂🍁🌺

Dipersembahkan oleh:
www.iman-manis.com

Sebarkan! Raih pahala…

Batalkah Wudhu Jika Suami Istri Saling Bersentuhan???

🎀USTADZAH MENJAWAB🎀
✍Ustadzah kingkin menjawab

📆Rabu, 27 April 2016 M
                20 Rajab 1437 H
🌺🍁🍂🍃🌻🌹🍀🌾🌺

Assalamu’alaikum.ustadz/ah
Apakah batal wudhu seorang istri klw disentuh oleh suaminy??
(Maksudny tangannya bersentuhan waktu berpapasan).
Jazakumullah…

JAWABAN:

Pendapat pertama, wudhu itu batal baik sentuhan tersebut diiringi dengan syahwat ataukah tidak.

Ibnu Katsir mengatakan, “Pendapat yang mengatakan wajibnya berwudhu karena sekedar menyentuh perempuan adalah pendapat Syafii dan para ulama mazhab Syafii, Malik dan pendapat yang terkenal dari Ahmad bin Hanbal” (Tafsir al Qur’an al Azhim 1/669, terbitan Dar Salam).

Pendapat ini juga didukung oleh Ibnu Hazm. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Umar juga berpendapat dengan pendapat ini.

Pendapat kedua, bersentuhan dengan perempuan tidaklah membatalkan wudhu sama sekali. Inilah pendapat Abu Hanifah, Muhammad bin Hasan asy Syaibani dan sebelumnya merupakan pendapat Ibnu Abbas, Thawus, al Hasan al Bashri dan Atha’. Pendapat inilah yang dipilih oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah.

Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyentuh perempuan itu membatalkan wudhu jika diiringi syahwat dan tidak membatalkan wudhu jika tanpa syahwat.

Pendapat yang paling kuat adalah pendapat keduamengingat dalil-dalil sebagai berikut.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةً مِنَ الْفِرَاشِ فَالْتَمَسْتُهُ فَوَقَعَتْ يَدِى عَلَى بَطْنِ قَدَمَيْهِ وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ وَهُمَا مَنْصُوبَتَانِ وَهُوَ يَقُولُ « اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ ».

Dari Abu Hurairah, dari Aisyah, aku kehilangan Rasulullah pada suatu malam dari tempat tidurku lalu kucari-cari. Akhirnya tanganku memegang bagian dalam telapak kaki Nabi. Ketika itu Nabi di masjid dan kedua telapak kakinya dalam posisi tegak. Saat itu Nabi sedang mengucapkan doa, ‘Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari murkaMu dan dengan maafMu dari hukumanMu. Aku berlindung dengan diriMu dari siksaMu. Aku tidak mampu memujimu sebagaimana pujianMu untuk diriMu sendiri’ (HR Muslim no 222).

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَنَامُ بَيْنَ يَدَىْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَرِجْلاَىَ فِى قِبْلَتِهِ فَإِذَا سَجَدَ غَمَزَنِى فَقَبَضْتُ رِجْلَىَّ وَإِذَا قَامَ بَسَطْتُهُمَا – قَالَتْ – وَالْبُيُوتُ يَوْمَئِذٍ لَيْسَ فِيهَا مَصَابِيحُ.

Dari Aisyah, Aku tidur melintang di hadapan Rasulullah yang sedang shalat. Kedua kakiku terletak di arah kiblat. Jika beliau hendak bersujud beliau sentuh kakiku sehingga kutarik kedua kakiku. Jika beliau bangkit berdiri kembali kuluruskan kakiku. Aisyah bercerita bahwa pada waktu itu tidak ada lampu di rumah (HR Bukhari no 375 dan Muslim no 272).

Kedua hadits di atas menunjukan bahwa sentuhan antara laki-laki dan perempuan tidaklah membatalkan wudhu. Seandainya wudhu batal tentu shalat yang Nabi lakukan juga batal.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُقَبِّلُ بَعْضَ أَزْوَاجِهِ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ

Dari Aisyah, sesungguhnya Nabi itu sering mencium salah seorang istri kemudian beliau langsung shalat tanpa mengulang wudhu (HR Nasai no 170 dan dinilai shahih oleh al Albani).

Hadits ini menunjukkan bahwa sentuhan bersyahwat itu tidak membatalka n wudhu. Sebagaimana kita ketahui bahwa mencium istri itu identik dengan syahwat.
Wallohu a’lam bis showwab

🌺🍁🌾🍀🌹🌻🍃🍂🌺

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

Sebarkan! Raih pahala…

Cara Menanggulangi Sifat Pendiam

🎀USTADZAH MENJAWAB🎀
✍ Ustadzah kingkin menjawab

📆Rabu, 27 April 2016 M
                20 Rajab 1437 H
🌺🍂🌻🌾🍁🍀🌹🍃🌺

Assalamu’alaikum.
Ustadz/ah. Bagaimana cara menanggulangi sifat pendiem, susah bergaul kaku, dan hidup kurang senang bersosialisasi, padahal sosialisasi yg baik itu ialah pahala. Mohon jawabannya.jazakillah
A2⃣7⃣

JAWABAN:

Sifat pendiam atau kaku bisa timbul karna kurangnya rasa percaya diri, atau malu. Memang agak sulit dirubah kecuali ada keinginan yang kuat, berpikir positif bahwa berbicara itu baik asalkan ada niat baik dan punya pilihan kata kata yang baik, meyakini bahwa kita bisa menjadi orang yang fleksibel, dan berani mencoba untuk berbicara. Bicaralah dari hal hal mudah seperti tentang cuaca, atau makanan yang sedang disantap, memuji kelebihan pakaian yang dikenakan lawan bicara, dan sebagainya.
Wallohu a’lam bis showwab

🌺🍂🍃🌻🌹🍀🌾🍁🌺

Dipersembahkan oleh:
www.imanislam.com

💼Sebarkan! Raih pahala…

Masih Hidupkah Nabi Isa,As ???

🎀 USTADZAH MENJAWAB 🎀
✍Ustadzah Eko Yuliarti Siroj, S.Ag

📆Rabu, 27 April 2016 M
                20 Rajab 1437 H
🌿🌺🍁🌸🌼🍃🌻 🌷🌹

Mbak, yang tentang cerita Nabi Isa diangkat itu Nabi Isa sekarang sudah wafat atau masih belum? Saya agak bingung tentang cerita itu mbak.
🅰3⃣3⃣

JAWABAN:

Simak An-Nisaa 157-158. Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa Nabi Isa tidaklah meninggal tidak juga disalib (157) Akan tetapi Allah mengangkatnya ke sisiNya (158).
Tentang turunnya nabi Isa dijelaskan dalam hadits2 sohih ttg datangnya hari kiamat.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.Beliau mengatakan,
“Ketika Allah ingin mengangkat Isa -‘alaihis salam– ke langit, beliau pun keluar menuju para sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di antara para sahabat beliau tadi yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi pada mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan, “Aku, wahai Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda tadi diserupakan dengan Nabi Isa. Isa pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju langit. Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan mensalibnya. Sebagian mereka pun mengkufuri Isa sebanyak 12 kali setelah sebelumnya mereka beriman padanya. Mereka pun terpecah menjadi tiga golongan. Kelompok pertama mengatakan, “Allah berada di tengah-tengah kita sesuai kehendak-Nya kemudian Dia naik ke langit.” Mereka inilah Ya’qubiyah. Kelompok kedua mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada anak Allah sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Mereka inilah Nasthuriyah. Kelompok ketiga mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada hamba Allah dan Rasul-Nya sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Merekalah kaum muslimin.

Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan kelompok ketiga yang muslim. Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR An-Nasa’i)

🌿🌺🍁🌸🌼🍃🌻🌷🌹

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

💼Sebarkan! Raih bahagia…

Jangan Meremehkan Amalan Ringan

📆 Jumat, 22 Rajab 1437H / 29 April 2016

📚 MUAMALAH

📝 Ust. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

📋 Jangan Meremehkan Amalan Ringan

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

📚Hadits:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلًا سَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ (رواه البخاري)

Dari Abu Sa’id ra berkata, ‘bahwa ada seoseorang yang mendengar orang lain membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surat Al-Ikhlas), ia membacanya secara berulang-ulang. Pagi harinya, laki-laki tadi menemui Rasulullah Saw dan menceritakan kisahnya, seolah-olah ia menganggap remeh bacaan (orang tersebut).

Maka Rasulullah Saw bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, sesungguhnya membaca surat Al-Ikhlas itu menyamai (pahala) sepertiga al qur’an”. (HR. Bukhari)

📚Hikmah Hadits:

❣1. Larangan menganggap remeh satu amalan ringan yang dilakukan oleh orang lain.

Karena bisa jadi amalan ringan tersebut memiliki nilai dan bobot yang sangat mulia di sisi Allah Swt. Terlebih jika amalan tersebut dilakukan secara ikhlas, kontinou dan penuh dengan kesungguhan.

❣2. Cara Nabi Saw yang sangat bijak dalam meluruskan kesalahan para sahabat.

Betapa beliau tidak “terbawa” oleh isu orang yang menyampaikan informasi kepada beliau, namun di sisi lain beliau juga tidak mencela sahabat yang menganggap remeh amalan yang dilakukan oleh sahabat lainnya.

Namun justru Nabi Saw lebih fokus pada substansi nilai yang lebih manfaat, yaitu penegasan tentang keutamaan membaca surat Al-Ikhlas.

❣3. Anjuran untuk senantiasa membaca surat Al-Ikhlas dalam segala aktivitas.

Karena surat yang sangat ringan di lisan ini memiliki bobot pahala yang berlimpah, yaitu sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.

Maka, mari kita hiasi aktivitas kita dengan dengan bacaan surat Al-Ikhlas; dalam berdzikir bada shalat, ketika keluar dari rumah dan di perjalanan, ketika memulai bekerja, ketika berdoa, ketika akan beristirahat dan dalam kondis-kondisi lainnya.

Tidakkah kita senang mendapatkan pahala yang senilai dengan sepertiga Al-Qur’an dalam setiap aktivitas kita?

Wallahu A’lam

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

Keutamaan Berdakwah

📆 Jumat, 22 Rajab 1437H / 29 April 2016

📚 DAKWAH ISLAM

📝 Ust. Imantoko Riyanto

📋 Keutamaan Berdakwah

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

🌷Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada kepada Allah SWT dengan hikmah dan pelajaran yang baik dengan harapan objek dakwah beriman kepada Allah SWT dan mengingkari taghut sehingga mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

🍁Cara dan metode yang digunakan dalam berdakwah harus dengan baik. Tidak dilakukan dengan cara yang tidak dibenarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah dan dakwah para salaf. Tidak dikatakan dakwah jika objek menjadi gerah atas polah yang mengatas namakan dakwah.

🌷Terdapat banyak ayat dan hadits yang menunjukkan betapa besar balasan bagi mereka yang berdakwah. Dengan mengetahui keutamaan dakwah beban dakwah yang betapapun beratnya akan menjadi terasa ringan.

Sebaliknya, jika pengetahuan tentang keutamaan dakwah lemah, maka akan lemah pula semangat dalam berdakwah.

🍁Maka cukuplah balasan berikut ini menjadikan para aktivis dakwah terus gandrung dengan aktivitas dakwah yang kini semakin banyak bentuknya.

1. Dakwah adalah tugas para Rasul
2. Dakwah adalah amal terbaik
3. Balasan yang berlipat ganda
4. Penyelamat dari azab
5. Jalan menuju khairu ummah.

🌷Pintu kenabian telah tertutup sejak Allah SWT mengutus Rasulullah SAW. Namun aktivitas mulia yang diemban oleh para Rasul tersebut dapat terus dilakukan yakni berdakwah, mengajak manusia untuk kembali kepada Allah SWT.

🍁Bersihkan diri kita lalu serulah sesama. Estafeta dakwah harus sampai kepada kita sebagai pelaksana. Apapun perbendaharaan yang ada manusia saat ini, teramatlah sepele jika dibandingkan balasan bagi mereka penyeru kebajikan.

💦Allah SWT berfirman dalam QS Fushilat ayat 33, “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah kepada Allah, mengerjakan amal saleh, dan berkata :”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.”

💦Ibnu Jarir Ath Thabari rahimahullah dalam tafsirnya : Allah SWT menyeru manusia “Wahai manusia, siapakah yang lebih baik perkataannya selain orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allah, kemudian istiqamah dengan keimanan itu, berhenti pada perintah dan laranganNya, berdakwah (mengajak) hamba-hamba Allah untuk mengatakan apa yang ia katakan dan mengerjakan apa yang ia lakukan.” (Tafsir Ath Thabari, Jamiul Bayan fi Ta’wil Quran : 21/468).

💦Sayyid Quthb berkata : “Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya.

Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah SWT sehingga tidak ada penonjolan diri didalamnya.

Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan.

Setelah itu tidak pantas kalimat seorang dai kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam kedudukan yang amat tinggi. (Fi Zhilal Al Quran 6/295).

🍁Begitu besarnya balasan bagi para da’i mengindikasi kan bahwa pekerjaan tersebut tidak mudah. Balasan besar hanya diperuntukkan untuk pekerjaan besar. Semakin besar tugas tentu akan semakin berat pula ujiannya.

🌷Peran seperti apa yang sudah kita ambil dalam memperbaiki kondisi ummat ini?

🌷Dengan apa kita menyeru manusia yang lalai atas kewajiban mereka untuk senantiasa mengibadahi Allah SWT semata?

🌷Apa tindakan kita atas silaunya manusia akan kehidupan dunia yang gemerlap menyilaukan mata?

🔹Untuk muda-mudi yang begitu mudah meninggalkan shalat.
🔹Untuk fakir miskin yang berputus asa atas kesulitan menghidupi keluarga.
🔹Untuk para penguasa yang mudah sekali mengutip hak orang lain.
🔹Untuk para penuntut ilmu yang disorientasi.
Untuk para Ayah yang tak peduli keimanan anak-anaknya.
🔹Untuk para Ibu yang tidak bisa menjaga kehormatan.
🔹Dan untuk jutaan manusia yang kehilangan Tuhan, dengan apakah kita menyeru?

🍁Kita yakin, dengan dakwah yang bijak lagi menentram kan.
Dengan ajakan yang penuh kasih sayang.
Dengan uluran tangan yang tak berharap balasan. Dengan doa yang rahasia namun melesat ke sasaran.

💦Kita selimuti hati kita sepenuh kejujuran bahwa jalan dakwahlah jalan yang harus ditapak. Satu-satunya jalan kesalamatan yang kelak akan menghimpun kita bersama orang-orang mulia.

Wallahu a’lam

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…