📆 Selasa, 25 Dzulhijjah 1437 H/ 27 September 2016
📕 Sirah
📝 Ustadzah Ida Faridah
📖 Profile Ali bin Abi Thalib
============================
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃🌺
Assalamu’alaikum sahabat MFT…..
Apa kabarnya hari ini???
Baik adik-adik, kali ini kita akan membahas profile sahabat Nabi lagi
Ali bernama lengkap Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Saad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Mekkah pada hari jum’at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad SAW sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nabi Muhammad SAW sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur.
Ali bin Abi Thalib masuk islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama masuk islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita pertama yang masuk islam, Zaid bin Haritsah adalah budak pertama yang masuk islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk islam.
Ali bin Abi Thalib mendapat nama panggilan Abu Thurab (Bapaknya tanah) dari Nabi SAW. Abu Thurab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali karena Nama itu adalah kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ali adalah salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Ali adalah orang laki-laki pertama yang masuk islam dan pertama dari golongan anak kecil. Beliau dinikahkan dengan putri Nabi SAW, Fatimah Az-Zahra. Lahir dari Fatimah dua anak yaitu Hasan dan Husein.
Peranan Ali bin Abi Thalib sangat besar. Beliau menggantikan Nabi Muhammad SAW di tempat tidurnya ketika Nabi SAW mau hijrah. Beliau mempertaruhkan nyawanya karena saat itu rumah Nabi Muhammad SAW sudah dikepung oleh algojo kafir Quraisy. Setelah itu, dia mendapat siksaan dari kafir Quraisy.
Selain itu, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan-urusan yang terkait dengan amanat Nabi Muhammad SAW. Sehingga beliau sempat beberapa hari tinggal dulu di Mekkah. Setelah urusan selesai, beliau menyusul Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Beliau berjalan kaki menuju Madinah. Kemudian beliau bertemu dengan Nabi SAW di Quba.
Sikap pemberani dan petarung sejati dibuktikan di beberapa peperangan yang diikutinya. Pada perang Badar beliau melakukan duel satu lawan satu dengan kafir Quraisy. Beliau berhasil membunuh musuhnya, begitu juga ketika perang Uhud, beliau merupakan salah satu petarung yang berhadapan dengan perwakilan kafir Quraisy.
Perang saudara pertama dalam islam, perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Ustman bi Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimbangi shalat subuh di masjid Kuffah, pada tanggal 19 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ketika berusia 63 tahun. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃🌺
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
📲Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
💽 Twitter : https://twitter.com/grupmanis
💾 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
Tafsir Surat Al-Kautsar
============================
Assalamu’alaikum wr wb
Allah Azza wa Jalla berfirman
Ada istilah wanhar di akhir ayat kedua QS Al Kautsar ini….
Apa ya maksudnya?
Pendapat diatas adalah yang sahih, yaitu dengan menyatakan bahwa makna yang dimaksud dengan nahr ialah menyembelih hewan kurban. Karena itulah maka Rasulullah SAW seusai salat Idul Adha segera menyembelih kurbannya, lalu bersabda:
Ternyata memang surat Al Kautsar ini berkaitan dengan Idul Adha yang beberapa pekan lalu kita rayakan bersama. Dan semuanya bertaut sebagai bagian dari kebaikan yang banyak….
www.iman-islam.com
============================
Ikuti Kami di:
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
Sholat Jama' Qasar
_Sabtu, 01 Oktober 2016_
Ustadzah Ida Faridah
# A 40
Jawaban
Sholat jama’ kosor itu artinya sholat jama’ yang bilangan raka’atnya dipendekkan bukan bermalam
Website : www.iman-manis.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
Puasa Sunah 'Asyura
Pemateri: *Ustadz Farid Nu’man Hasan*
فقال: ” ما هذا؟ ” قالوا: يوم صالح، نجى الله فيه موسى وبني السرائيل من عدوهم، فصامه موسى فقال صلى الله عليه وسلم: ” أنا أحق بموسى منكم ” فصامه، وأمر بصيامه
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
Tangisan Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu 'Anhu
📆 Jumat, 28 Dzulhijjah 1437H / 30 September 2016
📚 TAZKIYATUN NAFS
📝 Pemateri: Ustadz Farid Nu’man Hasan, S.S.
📋 Tangisan Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Imam Al Hakim meriwayatkan dari Zaid bin Arqam Radhiallahu ‘Anhu, dia bercerita:
كُنَّا مَعَ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَدَعَا بِشَرَابٍ فَأُتِيَ بِمَاءٍ وَعَسَلٍ فَلَمَّا أَدْنَاهُ مِنْ فِيهِ بَكَى وَبَكَى حَتَّى أَبْكَى أَصْحَابَهُ فَسَكَتُوا وَمَا سَكَتَ، ثُمَّ عَادَ فَبَكَى حَتَّى ظَنُّوا أَنَّهُمْ لَنْ يَقْدِرُوا عَلَى مَسْأَلَتِهِ، قَالَ: ثُمَّ مَسَحَ عَيْنَيْهِ فَقَالُوا: يَا خَلِيفَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَبْكَاكَ؟ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَيْتُهُ يَدْفَعُ عَنْ نَفْسِهِ شَيْئًا وَلَمْ أَرَ مَعَهُ أَحَدًا فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الَّذِي تَدْفَعُ عَنْ نَفْسِكَ؟ قَالَ: «هَذِهِ الدُّنْيَا مُثِّلَتْ لِي فَقُلْتُ لَهَا إِلَيْكِ عَنِّي ثُمَّ رَجَعَتْ فَقَالَتْ إِنْ أَفْلَتَّ مِنِّي فَلَنْ يَنْفَلِتَ مِنِّي مَنْ بَعْدَكَ
Suatu ketika Abu Bakar meminta diambilkan air minum karena haus, maka diambilkan untuknya semangkuk air yang telah dicampur madu.
Ketika bibirnya sudah menyentuh tepi mangkuk, menangislah Beliau.
Para sahabat di sekitarnya terharu melihat pemandangan itu, mereka pun turut menangis.
Sejenak tangis mereka reda, saat tangis Abu Bakar reda, tetapi Abu Bakar kembali menangis. Mereka menyangka tidak akan bisa menanyakannya.
Saat Abu Bakar mengusap kedua matanya,
mereka berkata kepada Abu Bakar …
“Wahai Abu Bakar, khalifah Rasulullah, mengapa Anda menangis?”
Abu Bakar menjawab:
“Pernah suatu saat aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Beliau nampak sedang menghalau sesuatu dari dirinya, padahal aku tidak melihat siapa pun.
Maka aku bertanya: “Wahai Rasulullah, siapa yang Anda halau?”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab:
“Sesungguhnya dunia ini tampak bersolek di hadapanku, maka aku berkata padanya, enyahlah kau dariku, enyahlah!”
Lalu dunia kembali lagi dan berkata,
“Kalaulah engkau dapat lolos dariku, tetapi orang-orang setelah engkau sama sekali tidak akan lolos dari godaanku.”
Dalam riwayat Al Bazzar ada tambahan, Abu Bakar berkata:
فَشَقَّ عَلَيَّ وَخَشِيتُ أَنْ أَكُونَ قَدْ خَالَفْتُ أَمْرَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَحِقَتْنِي الدُّنْيَا
“Maka dunia mendekatiku, aku takut telah menyelisihi perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu dunia berhasil menangkapku.”
📚 Dikeluarkan oleh:
🖌 Imam Al Hakim, Al Mustadrak ‘Alash Shahihain, No. 7856, katanya: isnadnya shahih
🖌 Imam Al Baihaqi, Syu’abul Iman, No. 10039
🖌 Imam Al Bazzar dalam Musnadnya No. 44, Al Haitsami berkata ttg sanad Al Bazzar: dalam sanadnya terdapat Abdul Wahid bin Zaid, mayoritas mengatakan dia dhaif, Ibnu Hibban mengatakan terpercaya. Dia mengatakan haditsnya bisa diambil jika sanad di atas dan sesudah dia adalah org yang terpercaya. Ada pun perawi lain semunya terpercaya. (Majma’ Az Zawaid, 10/254)
🖌 Imam Abu Nu’aim, Hilyatul Auliya’, 6/164
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Dipersembahkan oleh:
http://www.iman-islam.com
Ikuti Kami di:
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
🗳Sebarkan dan raihlah pahala …
Riba ato Tidak?
*Ustadz Menjawab*
_Jum’at, 30 September 2016_
Ustadz Noorahmat
🌿🍁🌺 *Riba ato Tidak?*
Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah
Mau tanya …
Kawan saya ingin lepas dr riba. Dia ingin menjual mobil nya yg masih kredit. Calon pembeli ingin membelinya dng cara kredit juga. Bagaimana hukumnya ? Apakah penjual akan terkena dosa jariah ?
Kalau pembelinya non.islam apakah tdk apa2 meski dia kredit juga ?
Mohon penjelasannya…
Jazakumullah..🅰0⃣6⃣
Jawaban
——-
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Riba atau tidaknya suatu transaksi di identifikasi dari aqadnya.
Kalau melepas mobil tersebut dengan harga tertentu (anggap 100juta) yang dibayar oleh pembeli komitmen pembayaran dengan sistem mencicil 10 kali. Jadi per-bulan membayar 10 juta, maka InsyaAllah tidak mengandung unsur riba.
Lain urusannya bila penjual melepas mobilnya dengan harga 80jt. Kemudian pembeli membayar dengan mencicil 10 bulan. Terdapat komitmen bila dibayar mencicil selama 10 bulan maka harganya dilepas dengan harga 100jt (125% dari harga cash), jadi per bulan si pembeli membayar cicilan 10jt. Maka dalam kasus ini transaksi tersebut menjadi ribawi.
Wallahu a’lam.
🌿🌺🍄🍀🌷🌹🌻
Dipersembahkan Oleh:
Website : www.iman-manis.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼Sebarkan! Raih Bahagia….
Sekularisasi, Kehabisan Napas di Turki (Bagian Pertama)
📆 Kamis, 27 Dzulhijjah 1437H / 29 September 2016
📚 *SIROH DAN TARIKH*
📝 Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*
📝 *Sekularisasi, Kehabisan Napas di Turki*
(Bagian Pertama)
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
🌐 Republik Turki
Sistem pemerintahan Mustafa Kemal yang otoritarian yang menawarkan sekularisme ternyata semakin hari semakin berkurang tambahan “kelezatannya” (law of diminishing return).
Seiring dengan menurunnya kesejahteraan masyarakat, pemerintah Republik Turki terpaksa melakukan liberalisasi perekonomian. Kebijakan tersebut adalah upaya radikal untuk memperpanjang daya tarik sekularisme bagi masyarakat yang semakin muak dengan kemiskinan. Disamping itu, tekanan dari perekonomian global juga menuntut perubahan ekonomi secara fundamental. Sebuah proses yang dimulai pada era presiden Turgut Özal (1980-1993). Dalam jangka panjang, tentu saja, liberalisasi ekonomi menuntut juga adanya liberalisasi sistem politik.
Namun demikian, para pendukung Kemalis tetap melihat sebaliknya. Mereka tidak merasa otoritarian, namun sebagai mesin reformasi dan westernisasi Republik Turki. Sebuah keyakinan lama, setua masa berdirinya Republik Turki. Para pengusung Kemalis merasa menjadi benteng terdepan menghadapi masyarakat Islamis tradisional yang dicitrakan sebagai kaum reaksioner dan sulit diatur (recalcitrant).
Pada pertengahan 1980, para penulis terkemuka Turki seperti Nilüfer Göle, İsmail Kara, Şerif Mardin, dan Mete Tuncay telah membantah pandangan ini secara ilmiah. Mereka sepakat bahwa pergerakan sosial kaum Islamis justru merupakan agen yang perlu dirangkul. Mereka melihat pergerakan Islamis justru berpeluang mewujudkan masyarakat yang demokratis dan pluralis dalam koridor nilai keislaman. Dua hal yang dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai Islam yang dipahami oleh masyarakat Turki pasca keruntuhan kekhilafahan Turki Utsmani. Bahkan, mereka menambahkan bahwa Turki dapat menjadi sebuah harapan jangka panjang bagi Dunia Islam.
Terdapat tiga proses yang berinteraksi secara intens yang melahirkan konstruksi modern identitas politik Islamis di Turki:
*Pertama*- _Kegagalan Kemalis dalam Transformasi Sosial*_
Setelah berdirinya Republik Turki tahun 1923, negara sekular, otoriter, dan terpusat ini tidak berhasil menembus dan mentransformasi masyarakat tradisional Turki. Elit penguasa ini juga gagal mengembangkan sistem nilai pengganti bagi mayoritas penduduk pedesaan Muslim yang juga miskin. Kedua kegagalan ini semakin diperparah dengan partisipasi politik dan perkembangan ekonomi yang tidak merata. Persoalan identitas, keadilan, dan partisipasi menjadi isu sosial yang menjadi lahan subur bagi perkembangan pergerakan politik Islamis di Turki.
*Kedua* – _Vitalitas Pergerakan Islamis Memanfaatkan Kevakuman_
Hampir semua kelompok politik dan sosial Islamis memanfaatkan kevakuman nilai pada masyarakat Turki. Mereka menyodorkan paradigma sosial dan etika secara artikulatif. Paradigma yang dibawa kelompok Islamis berbeda jauh dengan yang ditawarkan Kemalis. Seiring perjalanan waktu, tumbuh pada masyarakat pedesaan sebuah kelas menengah baru dan pada gilirannya penduduk kota yang menjadi relatif lebih miskin. Pada akhirnya da’wah kelompok politik dan sosial Islamis telah memiliki basis yang menguat di pedesaan.
*Ketiga* – _Liberalisasi Politik yang Menguntungkan Pergerakan Islamis_
Proses liberalisasi politik pada era 1980an telah membuka peluang bagi segmen masyarakat yang selama ini tersisihkan dari akses politik. Dari sudut pandang ini, bangkitnya pergerakan Islamis di Turki tidak lahir dari kemarahan serta frustasi atas kebijakan otoritarian. Sangat berbeda dengan perkembangan da’wah di Aljazair dan Mesir di kurun waktu yang sama. Terbentuk sebuah pemahaman bahwa orientasi politik dan sosial Islam berjalan dalam koridor hukum. Islam bangkit menjadi faktor kuat yang berkuasa dalam bingkai demokrasi dan pluralisme. Dua parameter itu yang menjadi pengukur atas tuntutan perubahan sosial dan politik kaum Islamis di Turki.
🔸Bersambung 🔹
Rawamangun, Menjelang Maghrib
22 September 2016, Agung Waspodo
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹
Dipersembahkan oleh:
website: http://www.iman-islam.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Facebook : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼 Sebarkan! Raih pahala…
Hari Mubahalah
*Ustadz Menjawab*
_Kamis, 30 September 2016_
Ustadz Dr. Wido Supraha
🌿🍁🌺 *Hari Mubahalah*
Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah.
Ustadz mau nanya, ada yang menyebutkan kalau hari ini adalah hari mubahalah bertepatan dengan tgl 24 dzulhijjah.
Saya baru dengar. Mohon penjelasannya ustadz.
Jawaban
——-
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Mubahalah ada pada surat Ali ‘Imran. Tanggalnya tidak spesifik. Istilah Hari Mubahalah ini istilah Syi’ah. Ini penguatan bahwa saat Mubahalah saja Ali mengajak Imam Ali. Dijadikan hari tertentu agar muncul penguatan qalbu bagi mereka.
Wallahu a’lam.
🌿🌺🍄🍀🌷🌹🌻
Dipersembahkan Oleh:
Website : www.iman-manis.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼Sebarkan! Raih Bahagia….
Jangan “Mati Gaya” Di Hadapan Promotor Kemunkaran….
📆 Rabu, 26 Dzulhijjah 1437H / 28 September 2016
📚 MOTIVASI
📝 Pemateri: Ustadz Abdullah Haidir Lc.
📋 Jangan “Mati Gaya” Di Hadapan Promotor Kemunkaran….
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Seringkali kita dihadapkan pada sebuah kenyataan dimana kemunkaran dipromosikan secara terbuka.
Kemunkaran yang oleh sebagian orang dipahami sebagai perbuatan yang kalaupun ada yang berani melakukannya, maka dia dilakukan secara tersembunyi, itupun masih panas dingin.
Namun kini mereka sudah menyatakan resmi menganut ideologi Iblis; “Kalo saya sesat, maka orang lain pun harus sesat!”
Jadilah dia promotor kemunkaran.
Di antara senjata ampuh yang sangat mereka andalkan sejak dahulu dan apalagi sekarang adalah membentuk opini yang dapat melemahkan daya pikir masyarakat dan akhirnya secara bertahap masyarakat digiring pada sikap dan keinginan yang mereka bentuk. Dibuatlah berbagai alibi dan teori yang sekilas tampak ilmiah dan solutif, padahal dibalik itu menyimpan kebusukan yang sangat menyengat.
Kekufuran mereka tawarkan atas nama kebebasan berfikir dan berkeyakinan, free seks mereka jajakan atas nama seks sehat dan pencegahan AIDS, kemusyrikan disuguhkan atas nama seni dan budaya, dll.
Sementara di sisi lain, secara sistematis dan massif dengan berbagai sarana media dan dukungan dana tak terbatas, mereka berupaya menyudutkan orang-orang yang ingin komitmen mengamalkan agamanya. Berbagai isu mereka angkat; Terorisme, islam militant, Islam arab, wahabi, Islam transnasional, Islam garis keras, Islam politik, dll.
Jika diperhatikan dengan seksama, semua itu tak lain upaya untuk ‘menggertak’ umat agar jangan ‘terlalu akrab’ dengan agamanya dan membelanya.
Di sisi lain, banyak di kalangan umat ini yang ‘terhenyak’ menyaksikan gempuran demi gempuran para promotor kemunkaran, sehingga mereka menjadi ‘mati gaya’, seperti tidak dapat berbuat apa-apa selain ‘ngelus-ngelus dada’.
Di sisi lain, ada sebagian pihak yang menempatkan sifat-sifat kelembutan dan sopan santun dalam masalah ini bukan pada tempatnya.
Maka lengkaplah sudah setting yang mereka inginkan, promotor kemungkaran tampak sangat militan dan di atas angin berhadapan dengan orang-orang baik yang lemah tanpa mau berbuat apa-apa selain keselamatan dirinya.
Inilah yang dikhawatirkan oleh Umar bin Khatab radhiallahu anhu yang terungkap dalam doanya,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَلَدِ الْفَاجِرِ وَعَجْزِ الثِّقَةِ
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari militansi orang durhaka dan lemahnya orang-orang baik.”
Di alam bebas seperti ini dan saluran komunikasi dan informasi terbuka lebar, sudah tidak sepantasnya kita mengandalkan pengingkaran dalam hati sebagai langkah penolakan terhadap kemungkaran.
Selain itu merupakan gambaran selemah-lemahnya iman, juga karena Rasulullah saw melarang kita untuk tampak lemah di hadapan kekufuran dan kemungkaran.
Karena itu, saat pertama kali umrah, Rasulullah saw memerintahkan para shahabatnya untuk membuka pundak kanannya dan berlari-lari kecil saat thawaf, agar orang kafir melihat bahwa kaum muslimin kuat. Hal mana kemudian dikenal sebagai sunah dalam thawaf qudum bagi laki-laki.
Dalam peristiwa perang Uhud, ketika pasukan kaum muslimin terdesak akibat kelalaian pasukan pemanah dan Rasulullah saw terluka, orang-orang kafir ingin merontokkan mentalitas pasukan muslim.
Abu Sufyan yang ketika itu masih kafir berteriak, “Mana Muhamad, mana Abu Bakar, Mana Umar?”
Maka Umar berkata, “Ya Rasulullah, bolehkah saya menjawabnya?” Jawab Rasulullah, “Ya”. Maka ketika Abu Sufyan berteriak,
اعْلُ هُبَل
“Hidup Hubal (berhala mereka)
Umar menjawab,
الله أَعْلَى وَأَجَل
“Allah lebih tinggi dan lebih mulia.”
Abu Sufyan balik berkata,
يَومُ بِيَومِ بَدْر، إِنَّ الأَيَّامَ دُوَل، وَإِنَّ الْحَرْبَ سِجَال
“Hari ini adalah pembalasan perang Badar, hari-hari silih berganti, perang kadang kalah kadang menang.”
Umar menjawab,
لاَ سَوَاءَ ، قَتْلاَنَا فِي الْجَنَّةِ ، وَقَتْلاَكُمْ فِي النَّارِ
“Tidak sama, orang yang terbunuh di antara kami masuk surga, orang yang terbunuh di antara kalian masuk neraka.” (dikutip dari riwayat Ahmad dan Hakim)
Lihatlah bagaimana Umar bin Khatab atas izin Rasulullah saw tidak diam menghadapi provokasi orang-orang kafir, bahkan di saat mereka terdesak sekalipun.
Lihat pula bagaimana pilihan kata-katanya yang singkat namun berbobot serta tidak menampakkan kelemahan sama sekali. Bahkan Ibnu Abbas yang meriwayatkan hadits tersebut mengatakan bahwa peristiwa tersebut sebagai kemenangan yang istimewa.
Harus kita bedakan antara orang yang berbuat maksiat karena kelalaian atau ketergelinciran. Kepada mereka hendaknya kita nasehati baik-baik, tersembunyi dan tidak dibongkar aibnya dan jangan dicela.
Tapi kepada mereka yang terang-terangan mempromosikan kemungkaran, kesesatan dan kekufuran di tengah masyarakat muslim dan sering mengolok-olok nilai-nilai syariat dan orang yang berusaha mengamalkannya, baik tersirat atau tersurat, tidak ada tempat untuk bersikap lemah lembut kepada mereka, tidak ada tempat untuk menutupi makar dan konspirasi mereka, bahkan seharusnya kedok mereka dibongkar, argument-argument mereka dipatahkan dan celotehan-celotehan mereka harus dibalas tegas.
Tidak perlu anarkis, tidak perlu angkat senjata, tapi bantahlah seruan kesesatan mereka, bergabunglah dalam poros-poros kebaikan, nyatakanlah sikap dan jangan lemah. Inilah medan “perang” kita!
Abu Bakar Ash-Shidiq yang terkenal kelembutannya dan air matanya selalu meleleh, tak dapat menahan amarahnya ketika harus berhadapan dengan para provokator dan promotor kemungkaran.
Saat beliau menjadi khalifah dan berhadapan dengan sekelompok masyarakat yang terang-terangan terang-terangan murtad, sebagian lagi terang-terangan menolak membayar zakat, sebagai pemimpin dia memutuskan untuk memerangi mereka. Ketika sebagian shahabat berusaha mencegahnya dengan asumsi bahwa mereka masih muslim, Abu Bakar Ash-Shidiq memberikan jawaban memuaskan hinggga para shahabat menerimanya.
Bahkan ketika Umar bin Khatab ikut-ikutan menasehati Abu Bakar Ash-Shiddiq agar bersikap lemah lembut terhadap mereka, maka dengan tegas Abu menjawab,
جَبَّارٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خَوَارٌ فِي اْلإِسْلاَمِ . بِمَاذَا أَتَأَلَّفُهُمْ ؟ بِشِعْرٍ مُفْتَعِلٍ أَمْ بِقَوْلٍ مُفْتَرِى ؟!
“(Apakah engkau) perkasa saat masih jahiliah, namun justeru lemah setelah masuk Islam, dengan apa aku berbaik-baik dengan mereka, dengan syair yang dibuat-buat atau dengan ucapan dusta?!”
(Tuhfatu Ash-Shiddiq Fi Fadhli Abi Bakar Ash-Shiddiq, Ali Al-Maqdisi)
Jika promotor kemungkaran berkeliaran di tengah-tengah kita, sementara kita tidak terusik sama sekali untuk menghadangnya, periksalah kembali dimana iman kita diletakkan?!
*”Selamat Berperang!”*
Wallaahu a’lam.
🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁
Dipersembahkan oleh:
http://www.iman-islam.com
Ikuti Kami di:
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
🗳Sebarkan dan raihlah pahala …
Uang Arisan vs Uang Konsums
*Ustadz Menjawab*
_Rabu, 28 September 2016_
Ustadz Noorahmat
🌿🍁🌺 *Uang Arisan vs Uang Konsumsi*
Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah.. konsumsi arisan, ketika seseorang dapat arisan lalu menjamu dengan uang arisan tsb krn uang konsumsi tdk ada/kecil. Bagaimana status hukumnya makanan tersebut halal atau haram ustadz..karena ada yg bilang uang arisan adalah uang pinjaman, terimakasih. #A36
Jawaban
——-
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Terkait konsumsi arisan. Maka sebaiknya dalam setiap pembayaran arisan dipisahkan antara uang arisan dengan uang konsumsi.
Uang arisan tidak bisa dipotong atau digunakan untuk hal lain kecuali dibayarkan sejumlah uang yang sama secara bergiliran.
Bila uang konsumsi dirasa kurang oleh tuan rumah, maka tuan rumah dipersilahkan untuk menambahkannya dari uang pribadi.
Wallahu a’lam.
🌿🌺🍄🍀🌷🌹🌻
Dipersembahkan Oleh:
Website : www.iman-manis.com
Telegram : https://is.gd/3RJdM0
Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
Twitter : https://twitter.com/grupmanis
Istagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
💼Sebarkan! Raih Bahagia….