Andil dalam Menguasai Teknologi & Mengejar Ketertinggalan bagi Kemuliaan Ummah

Kamis, 12 Muharram 1438H / 13 Oktober 2016

*SIROH DAN TARIKH*

Pemateri: *Ustadz AGUNG WASPODO, SE MPP*

*Andil dalam Menguasai Teknologi & Mengejar Ketertinggalan bagi Kemuliaan Ummah*

*Wajib Kontribusi dalam Peradaban Islam Dalam Profesi Anda Masing-masing!*

Galangan Kapal di Kalas

Kapal perang fregat kelas 41-Zira bernama Bülheves yang dibangun oleh Mustafa Hoca pada tahun 1796-98 di galangan kapal Kalas, kekhilafahan Turki Utsmani, OIA.

Sayyid Mustafa Hoca belajar sebagai kalfa (asisten pelaksana) dibawah ahli kapal perang Le Brun berkebangsaan Perancis. Ia termasuk murid yang langka karena berhasil mendapatkan sertifikat khusus teknik geometri-kapal yang dikenal sebagai nisbet-i bendesiyye üzre sefain insasını tahsil dalam waktu singkat.

*Lesson #1* _jadilah yang terbaik pada masing-masing profesi kita serta padukan niat dan ‘amal bagi kejayaan Ummat Islam._

Pada masa Sultan Selim III (1789-1807), Molla Mustafa, begitu sapaan akrab beliau, mendapat tantangan yang sejak lama diimpikannya. Sultan mempercayakannya tugas untuk membangun kapal kelas firkateyn (fregat) sesuai standar kapal-perang-cepat kelas-5 menurut British Royal Navy. Salah satu karyanya adalah yg di gambar ini, bernama Bülheves. Sultan Selim III terkenal sebagai tokoh modernisasi angkatan laut kekhilafahan. Atas presetasi tersebut, beliau diangkat menjadi instruktur pada galangan kapal utama Mühendishane-i Berrı-i Humayün di İstanbul.

*Lesson #2* _berkaryalah dengan ikhlash maka penduduk-langit akan menjadi saksi berikut penduduk-bumi yang peduli urusan langit._

Pada masa Sultan Selim III tercatat 14 kapal kelas firkateyn berbagai ukuran yang diselesaikan dibawah pengawasan beliau. Ini adalah sebuah prestasi pada masa penuh keprihatinan.

*Lesson #3* _masa sulit adalah tantangan, berhasil pada masa itu akan terasa lebih manis._

Nama beliau masuk sebagai salah satu yang mendapat penghargaan tinggi kekhilafahan pada tahun 1803-04 sebagai Halife-i Sani atau master supervisor tingkat-dua. Karir beliau terus menanjak. Posisi tertinggi yang diamanahkan kepada beliau adalah Ser Mi’mar-ı Hassa atau arsitek utama kekhilafahan pada tahun 1813 menggantikan Nikoli Halife yang terbukti tidak kompeten pada jabatannya. Beliau mundur dari profesinya pada tanggal 15 November 1824 serta mendapatkan uang pensiun sebesar 250-Kuruş.

Agung Waspodo, sejenak bersama buku Tuncay Zorlu
Depok, 11 Oktober 2016

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Urgensi Sirah Nabawiyah

Selasa, 10 Muharam1438H/ 11 Oktober 2016

Siirah

Dr. Wido Supraha

Urgensi Sirah Nabawiyah
=========================

Dear Para Pemuda Islam,

1. Sirah Nabawiyah adalah sejarah hidup teladan utama kita semua, Nabi Muhammad Saw., manusia dengan sebaik-baik nasab dari seluruh nasab penghuni bumi namun bukanlah buku sejarah an sich. Ia merupakan ungkapan tentang risalah yang dibawa Rasulullah Saw kepada masyarakat manusia untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya

2. Muslim pasti membutuhkan Sirah Nabawiyah untuk mendapatkan pemahaman utuh dan gambaran sempurna hakikat Islam, cara menghidupkan-nya, dan segudang rahasia keindahan Islam sebagai sebuah manhaj hidup.

3. Darinya muslim akan menghayati kemudahan Islam untuk ditegakkan oleh seluruh manusia, karena Nabi Saw adalah seorang manusia yang tergabung dalam dirinya segudang peran, mulai dari seorang suami hingga pemimpin dunia. Bahkan tidak ada satupun Nabi yang diutus kepada seluruh umat manusia, kecuali Nabi Muhammad Saw.

4. Sirah Nabawiyah memberikan kemudahan bagi manusia untuk:
 Memahami pribadi Nabi Saw dalam keseluruhan aspek kehidupannya
Mendapatkan gambaran al-matsul a’la (referensi ideal) untuk dijadikan sumber hukum
Mudah memahami Al-Qur’an
Mengumpulkan segudang wawasan dan pengetahuan Islam yang benar
Memiliki rujukan pola dakwah terbaik

5. Kebutuhan manusia terhadap jejak hidup Nabi Saw jauh lebih besar dari kebutuhan raga terhadap nyawanya, mata terhadap cahaya penglihatannya dan jiwa terhadap kehidupannya.

6. Sirah Nabawiyah memiliki banyak keistimewaan

7. Sejarah yang paling benar dari sejarah seorang Nabi yang diutus, dan telah hadir melalui jalur ilmiah dan otentik, sehingga terbebas dari sekedar mengikuti kepopuleran sebuah kisah dan riwayat, karena keshahihan sejarah tentu adalah yang lebih utama.

8. Mengandung semua fase kehidupan Nabi Saw., mulai dari sebelum kelahirannya, sejak pernikahan ayahnya, bahkan sejak kisah berpindahnya ‘Amr bin Amir keluar dari Negeri Yaman
Mengandung sisi risalah yang bersih, bebas dari penisbatan manusia dengan sifat Tuhan, dan bebas dari kisah tanpa asal-usul
Mencakup semua aspek kehidupan manusia
Menegaskan kebenaran risalah dan kenabiannya

Dengan semangat ilmiah, menyelami sirah Nabawiyah akan menjadi satu agenda menarik untuk kamu-kamu dalam peningkatan pemahaman agama Islam. Yuk semangat mempelajari Sirah Nabawiyah!
=================

Maraji’
1] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Zad al-Ma’d fi Hady Khair al-‘Ibad, Dar at-Taqwa lil an-Nasyr wa at-Tauzi’, 1999
2] Al-Mubarakfuri, Ar-Rahiq al-Makhtum, Bahtsun fi as-Sirah an-Nabawiyah ‘ala Shahibiha afdhal ash-Shalati wa as-Salam, Riyahd: Dar as-Salam, 1414H
3] Ibn al-Jauzi, Al-Wafa bi Ahwal al-Musthafa shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Beirut: Maktabah al-‘Ashriyah, 2004
4] Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthy, Fiqh as-Sirah: Dirasat Minhajiyah ‘Ilmiyah li Shiratil Musthafa ‘alahi ash-shalatu wa as-salam, Libanon: Dar al-Fikr, Cet. ke-6, 1977
5] Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Jami’ as-Sirah, Dar al-Wafa, 2002
6] Musthafa as-Siba’i, As-Sirah an-Nabawiyyah, Kairo-Dar as-Salam, 1998
7] Al-Usyan, Ma sya’a wa lam Yatsbutu fi as-Sirah an-Nabawiyah,
8] Ibn Ishaq, As-Sirah an-Nabawiyah

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Syarat-Syarat Di Terimanya Syahadat

Rabu, 04 Muharam 1437 H/ 05 Oktober 2016

Aqidah

Ustadzah Prima Eyza

Syarat-Syarat Di Terimanya Syahadat

============================

Assalaamu ‘alaikum wrwb..

Apa kabar, adik-adik…??  Kita bertemu kembali dalam seri materi Aqidah yang kali ini mengangkat tema tentang “Syarat-Syarat Diterimanya Syahadatain”.

Syahadatain, yakni ucapan dua kalimat syahadat, bukanlah sekedar perkataan ringan yang hanya mewakili kebiasaan, rutinitas, atau sebatas slogan-slogan keIslaman kita. Melainkan rangkaian dua kalimat tersebut adalah ikrar, janji, dan sekaligus sumpah kita bahwa tidak ada Ilaah yang dituhankan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad saw itu adalah benar utusan-Nya. Maka, para ulama merangkum dalil-dalil dan penjelasan tentang konsekuensi atau syarat-syarat yang harus dipenuhi agar syahadat tersebut diterima sebagai syahadat yang benar di sisi Allah.

Hasan al Bashri rahimahullah, seorang ulama tabi’in, pernah bertanya kepada seseorang, “Apa yang engkau persiapkan untuk kematian?”  Orang itu mengatakan, “Persaksian (syahadat) Laa Ilaaha illallaah.”  Hasan al Bashri mengatakan,”Sesungguhnya bersama persaksian itu ada syarat-syarat (yang harus dipenuhi).”  (Siyaar A’laamin Nubalaa’ [4/584]).

Dalam atsar yang lain juga disebutkan:

قِيلَ لِوَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ أَلَيْسَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ قَالَ بَلَى
وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلَّا لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلَّا لَمْ يُفْتَحْ لَكَ

Ditanyakan kepada Wahab bin Munabbih, “Bukankah Laa Ilaaha illallaah itu merupakan kunci surga?”  Wahab menjawab, “Benar. Tetapi tidak dinamakan kunci kalau tidak mempunyai gerigi. Jadi, jika kamu datang dengan membawa kunci bergerigi tentu kamu akan dibukakan, dan jika tidak demikian, pasti tidak dibukakan untukmu.” (Hilyatul Awliyaa’ (4/66), (at Taarikhul Kabiir [1/95]).

Wahab bin Munabbih adalah juga salah seorang ulama tabi’in. Beliau murid dari beberapa orang sahabat Nabi saw, diantaranya Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Abu Sa’id al-Khudriy, Nu’man bin Basyir, Jabir bin Abdillah, dan Ibnu Umar. Imam Bukhari meriwayatkan hadits yang melalui jalur Wahab bin Munabbih tidak kurang dalam 2 riwayat, sedangkan Imam Muslim meriwayatkan tidak kurang dari 4 hadits.

Kandungan makna dari apa yang dikatakan oleh Wahab bin Munabbih di atas adalah bahwa tidak cukup bagi seseorang hanya sekedar mengucapkan syahadat sebatas lafaz-lafaz di lisan saja. Melainkan lebih jauh dari itu, ia haruslah menjalankan konsekuensi atau syarat-syarat dari ucapan syahadat tersebut. Konsekuensi/syarat dari ucapan syahadat adalah ibarat gerigi bagi sebuah kunci. Adalah benar bahwa syahadat Laa Ilaaha illallaah adalah kunci surga, namun konsekuensi yang harus dilaksanakan setelah mengucapkan syahadat tersebut adalah gerigi yang menentukan apakah pintu (surga) itu bisa terbuka atau tidak oleh kuncinya.

Jadi, syahadat yang memenuhi syarat itu bagaikan kunci yang bergerigi. Apabila salah satu gerigi kunci patah, maka kunci tersebut tentu tidak bisa digunakan. Maka, syahadat yang dikatakan sebagai kunci surga tentu tidak akan berfungsi sebagai pembuka pintu surga jika salah satu konsekuensi/syarat-syarat syahadat tersebut tidak terpenuhi. Sehingga, syarat-syarat syahadat itu tidak bisa tidak, harus terpenuhi semuanya, tidak boleh ada yang rusak atau tidak sempurna.

SYARAT PERTAMA:

الْعِلْمُ اَلْمُنَافِيْ لِلْجَهْلِ

1⃣ ILMU YANG MENIADAKAN KEBODOHAN

Seseorang yang bersyahadat harus memiliki ilmu tentang syahadat yang diucapkannya. Orang yang bersyahadat tanpa mengetahui dan memahami makna/kandungannya, maka syahadatnya tidak diterima.

Allah berfirman:

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”  (QS Ali ‘Imran [3] : 18)

Dalam ayat diatas sangat jelas bahwa subjek yang diakui syahadat (persaksian)-Nya hanyalah tiga pihak, yakni: Allah, malaikat, dan orang-orang yang berilmu. Bermakna pula bahwa syahadat orang-orang yang berilmu bahkan disejajarkan dengan syahadatnya Allah dan para malaikat.
Disebutkannya syahadat orang yang berilmu setelah syahadatnya malaikat dalam ayat tersebut juga merupakan pujian dari Allah, bahwa syahadat orang-orang yang berilmu adalah syahadat yang:
kokoh dan benar.
Paling kuat ikatannya kepada Allah (sebagaimana para malaikat).

Dalam Al Quran, Allah juga memerintahkan agar kita memiliki ilmu (memahami) لاإله إلا الله (yakni ucapan syahadat tauhid kita). Allah berfirman:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا الله …

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah …”  (QS Muhammad [47] : 19)

Kata  فَاعْلَمْ  yang maknanya: ketahuilah/fahamilah/ilmuilah, dalam ayat tersebut disampaikan dalam bentuk perintah. Hukum asal dari setiap bentuk perintah dalam Al Quran adalah WAJIB. Sehingga ayat tersebut dengan jelas-jelas memahamkan kepada kita bahwa Allah memerintahkan untuk wajib mempelajari/memahami  لَا إِلَهَ إِلا الله , yakni syahadat kita. Sekali lagi, perintahnya adalah : mengilmui/mempelajari hingga faham.
Untuk apa? Agar syahadat tersebut menjadi pondasi yang kokoh bagi keimanan kita. Syahadat yang hanya sekedar ikut-ikutan saja, tidak difahami dan diilmui, maka tidak akan menghasilkan keimanan yang kokoh dan teguh. Ingatlah bahwa keimanan itu akan senantiasa diuji (QS Al Ankabuut [29] : 2-3)
→ Bagi yang punya ilmu (faham), akan mantap dalam menjalani ujian.
→ Bagi yang hanya ikut-ikutan, tentu akan mudah goyah dan jatuh.

Dalam salah satu haditsnya, diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa mati sedangkan dia mengetahui (memahami/memiliki ilmu) لا إله إلا الله  maka ia masuk surga.” (HR. Muslim)

Maka, mati dengan mengilmui/memahami syahadat adalah bagian dari ajaran Nabi saw.

Disamping itu, tentulah kita faham tentang kaitan erat antara ilmu dan komitmen. Yakni bahwa pengetahuan/ilmu itu akan melahirkan keyakinan yang mantap. Keyakinan yang mantap akan melahirkan kesetiaan. Kesetiaan akan melahirkan komitmen. Demikianlah orang-orang yang mengilmui dan faham akan syahadatnya. Ia akan yakin, setia, dan komitmen melaksanakan segala konsekuensi dari syahadatnya.
Tepatlah nasehat Imam Bukhari :

 الْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ

“Ilmu itu sebelum berucap
dan berbuat (beramal).”  (Dalam Shahih al-Bukhari, kitab “al-‘Ilmu”,
bab “al-‘Ilmu Qobla al-Qoul wa al-‘Amal”)

Diriwayatkan pula bahwa pernah terjadi sebuah dialog antara Rasulullah saw dan pemuka-pemuka Quraisy,

فَقَالَ أَبُو طَالِبٍ يَا ابْنَ أَخِي إِنَّ قَوْمَكَ يَشْكُونَكَ يَزْعُمُونَ أَنَّكَ تَشْتُمُ آلِهَتَهُمْ وَتَقُولُ وَتَقُولُ وَتَفْعَلُ وَتَفْعَلُ
فَقَالَ يَا عَمِّ إِنِّي إِنَّمَا أُرِيدُهُمْ عَلَى كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ تَدِينُ لَهُمْ بِهَا الْعَرَبُ وَتُؤَدِّي إِلَيْهِمْ بِهَا الْعَجَمُ الْجِزْيَةَ
قَالُوا وَمَا هِيَ نَعَمْ وَأَبِيكَ عَشْرًا
قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
قَالَ فَقَامُوا وَهُمْ يَنْفُضُونَ ثِيَابَهُمْ وَهُمْ يَقُولُونَ { أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ }.

“Musyrikin Quraisy tengah mengadukan Rasul saw —yang menda’wahkan Islam— kepada Abu Thalib. Rasul saw datang dan hendak duduk di sebelah paman beliau tetapi Abu Jahal benci sehingga tidak ada lagi tempat duduk kecuali di dekat pintu.
Abu Thalib berkata kepada Rasul saw,“Wahai anak saudaraku, kaummu mengadukanmu dan menuduhmu bahwa kamu telah menghina tuhan-tuhan mereka dan kamu berkata ini-itu serta berbuat ini-itu.”
Rasul saw menjawab,“Wahai Pamanku, sesungguhnya aku hanyalah menginginkan dari mereka SATU KALIMAT. Dengan kalimat itu ditundukkan bagi mereka bangsa Arab, dan disampaikan kepada mereka jizyah dari bangsa Non-Arab.”
Musyrikin Quraisy lalu berkata,”Ya, demi bapakmu, sepuluh (kalimat pun kami mau)!”
Rasul saw berkata,”(Ucapkanlah) لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ.”
Rasulullah saw lalu bersabda,”Mereka langsung berdiri sambil mengibaskan pakaian mereka dan berkata, ‘Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.’ (QS Shaad [38] : 5)
Kemudian Rasulullah saw membacakan hingga ayat 8.”
(HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad, bab Bidayah Musnad Abdullah bin Abbas, Juz 7, hlm. 277)

Nah, lihatlah orang-orang kafir dan musyrik itu, mereka tidak mau mengucapkan  لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ  karena mereka tahu arti dan maknanya (sebab mereka berbahasa Arab), bahwa tidak ada yang boleh dituhankan melainkan hanya Allah saja satu-satunya. Sementara mereka menyembah ratusan berhala, mereka percaya ramalan, mereka meyakini dukun dan tukang tenung, dan lain-lain prilaku jahiliyah yang bermuatan syirik (mempersekutukan Allah).
Maka kita, yang betul beriman, betul berTuhan hanya kepada Allah saja dan terus-menerus mengucapkan syahadat, tentulah harus memahami dan meyakini kebenaran mutlak makna yang terkandung di dalam syahadat tersebut.

Rasulullah saw juga mengajarkan kita untuk memperbaharui/menyegarkan iman dengan mengucapkan  لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ.
Rasulullah saw bersabda:

جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا قَالَ أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا الله

“Perbaharuilah iman kalian.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana caranya kami memperbaharui iman kami?” Bersabda Rasulullah saw, “Perbanyaklah mengucapkan  لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ.”  (HR. Ahmad)

Tentu syahadat yang dimaksudkan dapat memperbaharui keimanan adalah syahadat yang difahami. Karena syahadat yang difahami, semakin diucapkan akan semakin diyakini dan semakin kuat komitmen kepada syahadat tersebut. Banyak mengucapkan syahadat tanpa memahami maknanya, tentu tidak juga akan bisa menghayati dan menepatinya, sehingga tidak berpengaruh apa-apa untuk memperbaharui keimanan.

SYARAT KEDUA:

اَلْيَقِيْنُ اَلْمُنَافِيْ لِلشَّكِّ

KEYAKINAN YANG MENGHILANGKAN KERAGUAN

Wallaahu a’lam bishshowab…

– Bersambung –

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Grup Silaturahim Manis Ikhwan

Group Silaturahim Wilayah
adalah group khusus chat, diskusi, dll.. sebagai salah satu sarana mengaplikasikan materi-materi yang sudah didapat di group Manis.
Dibuat per-area bertujuan agar semua anggota MANIS juga dapat saling bersilaturahim darat (kopdar) dalam bentuk kajian offline, atau kegiatan bermanfaat lain di wilayahnya masing-masing.

Yang belum bergabung silahkan daftar sesuai format berikut :
JOIN – SILATURAHIMANIS – (AREA) – (NAMA) – L/P – (NO.WA)

Contoh :
JOIN – SILATURAHIMANIS – BANDUNG,JAWA BARAT – ABDULLAH – L – +6288812345678

#Kirim Melalui WA ke nomor Berikut (Sesuai domisilinya masing-masing)

Sumatra
Nanang +6285228694678,
Rizal+6285263111115,
Pak Uwo +6285356958595
============
DKI Jakarta
Abu Fatih +62 813-8980-0493
============
Banten+Bekasi+Cikarang
Munir +6281524050766,
Benny +628118383691
============
Jawa Barat
Wilman +6282217404357
============
Depok
Awah 085710510107 ,
Ridwan 08888764265
============
Jawa Tengah & Jogja
Mismanto +6285878400096 , +62 896-9366-3203
============
Jawa Timur
Abu Bakar : +6285257779001
============
Bali, Lombok, NTB & NTT & Kalimantan
Shofwan ; +628159016655
============
Sulawesi, Maluku & Irian Jaya
Abi Tholib +62 85255127598,
============
Luar Negeri
Harun +97455564094

ANJING SEBAGAI HEWAN PEMBURU

Ustadz Menjawab
Rabu, 12 Oktober 2016
Ustadz Farid Nu’man

ANJING SEBAGAI HEWAN PEMBURU

Assalamu’alaikum pak ustadz…
Bisa dijelaskan QS. Al Ma’idah: 4..?
Bagaimana jika hewan pemburu itu adalah anjing (dan kebanyakan hewan pemburu adalah anjing), apakah halal dimakan…?
Mohon penjelasannya ustadz…
syukron katsiran

Jawaban
——-

و عليكم  السلام  و  رحمة  الله  و  بركاته

Di antara hewan untuk berburu memang anjing, hal ini tertera dalam banyak hadits. Tentunya hasil buruannya halal dimakan jika memenuhi syarat.

Berikut ini contohnya:

Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ اتَّخَذَ كَلْبًا إِلَّا كَلْبَ زَرْعٍ أَوْ غَنَمٍ أَوْ صَيْدٍ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ

  “Barangsiapa yang memelihara anjing, kecuali anjing penjaga tanaman, atau penjaga ternak, *atau anjing pemburu,* maka berkuranglah pahalanya setiap harinya satu qirath.”   (HR. Muslim No. 1574, 56)

  Dalam riwayat Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, disebutkan berkurang pahalanya dua qirath.

 مَنْ اقْتَنَى كَلْبًا لَيْسَ بِكَلْبِ مَاشِيَةٍ أَوْ ضَارِيَةٍ نَقَصَ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطَانِ

  Barang siapa yang memelihara seekor anjing bukan untuk menjaga ternak  *atau bukan untuk dilatih berburu,* maka berkuarang dari pahalanya setiap hari sebanyak dua qirath.  (HR. Bukhari No. 5480)

Tentang ukuran satu qirath, hanya Allah Ta’ala yang tahu sebagaimana yang dikatakan Imam An Nawawi dan Imam Sulaiman bin Khalaf Al Baji Rahimahumallah.

Dari Abdullah bin Mughaffal bahwa Rasulullah Shallallahu “Alaihi wa Sallam:
ثُمَّ رَخَّصَ فِي كَلْبِ الصَّيْدِ وَكَلْبِ الْغَنَمِ

“Kemudian beliau memberi  keringanan terhadap ANJING PEMBURU dan anjing penjaga kambing”.   (HR. Muslim No. 1573, 48)

Secara umum anjing dimakruhkan ada dipekarangan seorang  muslim, kecuali pemburu/pelacak, penjaga kebun dan ternak.

ada tiga jenis anjing yang dibolehkan.

  Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah menjelaskan:

والكلب هنا هو الحيوان المعروف وظاهر الحديث أنه يشمل الكلب الذي يباح اقتنائه وغيره والكلاب التي يباح اقتنائها ثلاثة أنواع .
1- كلب الحرث يعني يكون للإنسان بستانا ويجعل فيه كلبا يحرث البستان عن الذئاب والثعالب وغيرها .
2- كلب الماشية يكون عند الإنسان ماشية في البر يحتاج إلى حمايتها وحفظها يتخذ كلبا ليحميها من الذئاب والسباع ومن السراق ونحوهم لأن بعض الكلاب معلم إذا أتي شخص أجنبي نبح حتى ينتبه صاحبه له
3- كلب الصيد يتخذ الإنسان كلبا يعلمه الصيد ويصيد به

“Anjing dalam konteks hadits ini adalah hewan yang telah dikenal, secara zahirnya hadits ini mencakup anjing yang dibolehkan untuk disimpan (dipelihara) dan lainnya.”

Anjing yang diperbolehkan untuk dipelihara ada tiga jenis:

Pertama -> Kalbul Hartsi (Anjing Ladang),  yaitu   manusia menempatkannya di kebun, dan menjadikannya sebagai penjaga dari anjing hutan, serigala, dan lainnya.

Kedua -> Kalbul Maasyiyah (Anjing penjaga peternakan),  yaitu manusia memiliki hewan ternak yang hidupnya di darat, mereka membutuhkan perlindungan dan penjagaan, maka dijadikanlah anjing untuk menjaga hewan ternaknya dari ganggunan anjing hutan, serigala, pencuri, dan semisalnya. Sebab sebagian anjing telah diajarkan jika datang seorang asing, maka dia akan menggonggong  sehingga pemiliknya terjaga.

Ketiga -> Kalbul Shayd (Anjing Pemburu), manusia memanfaatkannya untuk diajarkan berburu dan berburu dengannya.
(Asy Syarh Al Mukhtashar ‘ala Bulughil Maram,2/8. Mawqi’ Al Islam)

Bagaimana Syaratnya?

Tentu hewan yang diburu adalah hewan yang halal dimakan. Lalu, cara berburunya sesuai syariat yaitu dengan membaca bismillah saat melepasnya berburu.

Allah Ta’ala berfirman:

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ ۖ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۙ وَمَا عَلَّمْتُمْ مِنَ الْجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ اللَّهُ ۖ فَكُلُوا مِمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan Sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya.
(QS. Al Maidah: 4)

Tidak usah khawatir dengan bagian tubuh hasil buruan yang tercabik oleh taringnya, cukup bersihkan saja, atau potong dan buang bagian itu.
Jika liurnya najis (sbgmn pendapat Hanafi, Syafi’i, dan Hambali), dia bisa dibersihkan dengan cara yang nabi ajarkan, atau buang saja seperti yang saya sampaikan.

Hal ini serupa dgn daging babat, tentu tahu kan soto babat? Babat merupakan tempatnya kotoran, tapi dibersihkan sebersih-bersihnya dan bisa dimakan.

Wallahu a’lam.

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Ada Yang Lebih Dahsyat Dari Sekedar Terbelahnya Lautan

Rabu, 11 Muharrom 1438H / 12 Oktober 2016

MOTIVASI

Pemateri: Ust. Abdullah Haidir Lc.

Ada Yang Lebih Dahsyat Dari Sekedar Terbelahnya Lautan

Tahukah anda peristiwa besar yang terekam di hari Asyuro?

Ya, dialah peristiwa fantastis yang menjadi mukjizat Nabi Musa as, saat beliau dan kaumnya ingin kabur dari kezaliman Fir’aun, namun akhirnya terhadang laut Merah sementara Fir’aun dan bala tentaranya kian mendekat di belakang siap melumatkan mereka.

Di saat genting tersebut, Allah perintahkan Nabi Musa as memukulkan tongkatnya di laut Merah. Lalu lautan terbelah dua, maka Nabi Musa dan pengikutnya menyusuri dasar lautan hingga akhirnya mereka selamat hingga ke seberang.

Sementara Fir’aun dan balatentaranya, saat mereka menempuh jalan yang sama, Allah satukan kembali lautan tersebut dan binasalah mereka.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal sepuluh Muharram yang kemudian dikenal dengan istilah hari Asyura. Nabi Musa as sebagai berpuasa di hari itu sebagai rasa syukurnya dan kemudian diabadikan dalam syariat Islam sebagai puasa Asyura.

Kita yang membaca kisah ini tentu akan takjub dan membayangkan betapa dahsyatnya pemandangan terbelahnya lautan sehingga dasarnya dapat dilalui.

Tapi tahukah anda yang lebih menakjubkan dari hal itu?

Dia adalah istiqamah. Keteguhan berada di jalan Allah serta keteguhan memperjuangkannya.
Maka, sebesar ketakjuban kita dengan sebuah mukjizat, sebesar itu pula atau bahkan lebih besar lagi, ketakjuban kita terhadap istiqamah.

Mengapa demikian? Karena mukjizat tidak akan lahir kecuali dari istiqamahnya seorang Nabi Allah Taala dalam menjalankan dan memperjuangkan syariatNya. Sementara, tidak semua Nabi dan tidak semua orang saleh mengalami kejadian luar biasa sehingga menyelamatkan dirinya. Nabi Zakaria as dibunuh di tengah dakwahnya, Ashhabul Ukhdud dibakar hidup bersama keimanannya, Hamzah bin Abdul Muthalib dibunuh dan dicabik-cabik di tubuhnya dalam jihadnya.
Akan tetapi satu perkara yang menyatukan mereka sekaligus menjadi sebab kemuliaannya, yaitu istiqamah di jalan Allah Taala.

Mukjizat mungkin ada mungkin tidak, karomah mungkin ada mungkin tidak, kejadian luar biasa mungkin ada mungkin tidak, tapi istiqamah, harus ada dan tidak boleh tidak!

Beginilah seharusnya kita memandang dan menilai, apalagi di tengah berbagai ragam tingkah polah manusia kini dan berbagai trik penipuan dan pengelabuan masa sekarang. Betapapun sepintas tampak hebat, luar biasa atau istimewa, tetap saja penilaian standar kita adalah apakah semua itu dibangun di atas landasan istiqmah di atas syariat Allah taala atau tidak.

Bahkan, Ibnu Katsir dalam tafsirnya saat menafsirkan surat Al-Baqarah: 34, mengutip ucapan Laits bin Saad dan Imam Syafii rahimahullah;

إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَمْشِي عَلَى الْمَاءِ وَيَطِيرُ فِي الْهَوَاءِ فَلَا تَغْتَرُّوا بِهِ حَتَّى تَعْرِضُوا أَمْرَهُ عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ

“Jika kalian melihat seseorang dapat berjalan di atas air dan terbang di udara, janganlah kalian terpesona sebelum menilai perkaranya dengan Al-Quran dan Sunah.”

Dengan cara pandang seperti ini, maka tidak akan kita temukan seorang muslim yang terpedaya hanya karena sesuatu yang sepintas menggambarkan kehebatan, luar biasa atau mampu menampilkan sesuatu yang lain dari biasanya, jika tidak ada indikasi atau bukti bahwa semua itu paralel dengan istiqamahnya di jalan Allah Taala.

Maka, jika demikian, apa yang dianggap luar biasa, bukanlah kebaikan, bukan pula karomah, apalagi mukjizat dari Allah Taala.

Sebaliknya, seorang muslim hendaknya menjunjung tinggi keistiqamahan di jalan Allah, walau sepintas tidak hebat, tidak luar biasa dan tidak ada yang fantastis. Cukuplah istiqamah itu sendiri menjadi sesuatu yang luar biasa baginya dan dia berusaha untuk mewujudkannya.

Dahulu para ulama mengatakan,

الاِسْتِقَامَةُ خَيرٌ مِنْ أَلْفِ كَرَامَةٍ

“Istiqamah lebih baik dari seribu karomah….”

Maka, sembari kita hidupkan puasa Asyuro, hendaklah kita ambil ibrah (pelajaran) tentang benang merah sumber kemuliaan dari Allah Taala,  yaitu; Istiqamah atau keteguhan dalam menjalankan syariat Allah dan memperjuangkannya.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ (سورة فصلت:
30)

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih dan gembirakanlah mereka dengan surge yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30)

Wallahu A’lam

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Menangis Ketika Shalat

Ustadzah Menjawab
Ustadzah Novria
11 Oktober 2016/10 Muharam 1438 H
=====================

Assalamualaikum kak, boleh tanya tak??
” kalau menangis ketika sholat itu , sholatnya batal atau tidak?”

A09
=============
Jawaban

Allah SWT berfirman, “Dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58).

Dalam hadits disebutkan, dari ‘Abdullah bin Asy-Syikkhir, ia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat, ketika itu beliau menangis. Dari dada beliau keluar rintihan layaknya air yang mendidih.” (HR. Abu Daud no. 904 dan Tirmidzi dalam Asy-Syamail Al-Muhammadiyah no. 322. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit keras, ada seseorang yang menanyakan imam shalat kemudian beliau bersabda, “Perintahkan pada Abu Bakr agar ia mengimami shalat.”

‘Aisyah lantas berkata, ”Sesungguhnya Abu Bakar itu orang yang sangat lembut hatinya. Apabila ia membaca Al-Qur’an, ia tidak dapat menahan tangisnya.”Namun beliau bersabda, “Tetap perintahkan Abu Bakr untuk menjadi imam.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 713 dan Muslim no. 418).

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Kebaikan dan Dosa

Senin, 09 Muharram 1438 H / 10 Oktober 2016

Akhlak

Ustadz Rizka Maulan, Lc. MA.

Kebaikan dan Dosa
============================

Dari Nawas bin Sam’an r.a. dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah segala hal yang mengusik jiwamu dan engkau tidak suka jika orang lain melihatnya.” (HR. Muslim)

Dan dari Wabishah bin Ma’bad r.a. berkata, aku datang kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda, “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab, “Benar, wahai Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa yang karenanya jiwa dan hati menjadi tentram. Dan dosa adalah apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya.” (HR. Ahmad dan Darimi)

Secara umum hadits menggambarkan mengenai kebaikan dan dosa. Yaitu bahwa yang dimaksud dengan ‘kebaikan’ adalah akhlak yang baik sedangkan yang dimaksud dengan dosa adalah sesuatu yang ‘diragukan’ oleh diri kita sendiri, serta kita tidak menginginkan jika orang lain melihat kita melakukan hal tersebut. Hadits ini sekaligus menghilangkan ‘kebingungan atau kesamaran’ antara ‘sesuatu’ yang baik dan sesuatu yang buruk, terutama jika kesamaran tersebut terdapat dalam diri pelaku sendiri.

Mengomentari hadits ini, Ibnu Hajar Al-Atsqalani mengemukakan bahwa hadits ini termasuk hadits yang singkat dan padat, bahkan merupakan hadits yang paling padat, karena kebaikan itu mencakup semua perbuatan yang baik dan sifat yang ma’ruf. Sedangkan dosa mencakup semua perbuatan yang buruk dan jelek; baik kecil maupun besar. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW memasangkan di antara keduanya sebagai dua hal yang berlawanan.

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Anak Perempuan Pulang Malam, Boleh Nggak?

Ustadzah Menjawab
Ustadzah Novria
10 Oktober 2016/ 09 Muharam 1438 H
=====================

Anak Perempuan Pulang Malam, Boleh Nggak?

Assalamualaikum kakak,,aku juga mau tanya nih.
Gimana menurut kakak” kalo anak perempuan kyk sya usia 13/14,,ikut pda perguruan silat sprti itu,,kan itu biasanya pulang nya malam sekitar jam10an..

========
Jawaban

Berdasarkan hadits Nabi SAW

المرأة عورة، فإذا خرجت استشرفها الشيطان

“Wanita itu aurat, ketika ia keluar, setan akan memperindahnya” (HR. At Tirmidzi)

Dan dibolehkan bagi wanita untuk keluar ketika ada kebutuhan yang tidak bisa digantikan oleh orang lain, selama ia tetap berpegang dengan adab-adab syar’iyyah ketika keluar. Diantaranya yaitu dengan tidak ber-tabarruj dan tidak bersolek.  Dalam hadits riwayat Al Bukhari:

قد أذن الله لكن أن تخرجن لحوائجكن

“Allah telah mengizinkan bagi kalian (para wanita) untuk keluar memenuhi kebutuhan kalian”

Dan  wajib ditemani oleh mahram-nya dan terlebih dahulu meminta izin kepada orang tua sebelum bepergian. Dan  ditemani oleh ayah atau saudara laki2, atau saudara perempuan atau orang lain yang masih mahram seperti paman atau bibi.

Tapi lbh baik jika silatnya yg siang hari aja, krna bagaimanapun kurang baik anak2 perempuan pulang malam.

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c

Cinta Itu…

Jum’at, 06 Muharam 1438 H/07 Oktober 2016

Pengembangan Diri & Motivasi

Ustadzah Wiwit, Ustadzah Dina, Ustadzah Heni

Cinta Itu…

============================

“Cinta itu………..”
Anugerah dari-Nya
Cint……itu Fitrah
Cinta itu………..sebuah perasaan lebih spesial terhadap someone
Cinta itu….Datang tiba tiba
Cinta itu…tidak bisa didefinisikan

Cinta itu..
Rasa yang datang tiba-tiba yang tidak kita rencanakan terlebih dahulu. Udah takdir. Tapi sejatinya cinta ialah cinta antara hamba dan sang khalik

Cinta itu… Perasaan yang tidak seperti biasanya
Sesuatu yang sering terjadi tapi sulit dijelaskan

Cinta itu suatu ujian
Cinta itu adalah rasa tulus yang tak ada batasnya

Cinta itu…Rasa yang ada dalam hati ku untuk kalian semuaa

Cinta itu satu kata untuk kedua orang tuaku… :’)

Cinta itu… Segala rasa Yang membuat kita jd lebih semangatt

Cinta itu yang bisa menjadikan kita lebih dekat dengan-Nya

Cinta juga kadang buat orang terlena…
Cinta itu anugrah dari Allah. Kadang membuat bahagia tapi kadang juga membuat kekecewaan jika salah menempatkannya..

Cinta itu anehhhhh seaneh anehnyaaaaaaaa
Cinta itu…
Satu kata penuh makna..
Cinta itu diam, dan mendoakan, terus berkorban itu cinta

Cinta ituuu ngebingungin
Cinta itu kadang bikin frustasi..

Cinta itu..Suatu perasaan yang gak jelas dan bikin bingung

Cinta itu bikin ketagihan, susah lepas dari cinta
Cinta itu bisa buat kita berubah….
Cinta itu indah terutama cinta bunda

Cinta itu 5 huruf yang sangat dalam artinya

Cinta itu.. terkadang ketika hati ingin ‘ya’ namun pikiran berkata ‘tidak’

Cinta itu buta
Cinta…membingungkan,,kadang bikin seneng,sedih
Cinta itu bagaikan aku dengan dia (rabbku)

Cinta itu serius, senang, sedih bersama

Cinta itu mmbuat semangat kmbali cerah

Cinta itu segala yang terasa tulus kepada yang halal dan pantas

Cinta itu suatu kata yang tidak nisa di jelaskan dengan kata-kata

Dari semua jawaban yang tertulis….kayaknya udah kenal yaa dengan CINTA

Cinta adalah salah satu jenis emosi, rmosi terdiri dari: marah, sedih, benci dan cinta salah satunya setiap manusia pasti punya emosi

Sudah anugerah dari Allah sehingga tidak bisa dihilangkan tetapi *BISA DIKELOLA*

Sejak kecil kita sudah punya cinta…
Kita sudah bisa mengungkapkan cinta

Pernah tahu bayi nangis karna ditinggal ibunya pergi?

Tangisan bayi itu karna cinta kepada ibunya dan tidak ingin ibunya pergi atau jauh

Begitulah cinta….
ingin selalu dekat dan tak ingin ada orang lain yang memiliki

Ketika memasuki usia puber mulailah cinta berkembang. Yang tadinya cinta kepada ortu, kakak atau adek, mulailah cinta  kepada lawan jenis.

Sangat wajar jika ini terjadi. Yang tidak wajar adalah ketika cinta itu untuk sesama jenis.

Biasanya kalau cinta sudah datang…jantungnya deg degan, pikiran jadi agak kacau karena emosi lagi campur aduk jadinya berpengaruh ke proses berpikir.
🤔Kepikiran terus
Mau gak dipikir tapi kok tetep ada dalam pikiran
Mau cerita ke ortu takut..
Ditambah lagi…yang dipikirin ternyata jadi bahan omongan teman2..nah lho!! Lengkap sudah…

Trus besok mau ujian …
Nah..tambah bingung lagi
Tapi kalau belajar bareng cinta semangat yaa….

Bagaimana caranya Kita biar gak kepikiran lagi…

Malah nggak fokus sama hal lain gara gara cinta

Gimana cara membatasinya? Agar tdk terpengaruh?

Bener banget.
Mood jadi kacau.
Mau bljar males

Kadang kalo kepikiran nggak konsen lagi ukh belajarnyaa..pikiran kemana mana

Mau balik nanya nih….kira2 kenapa harus dipikirkan terus tuh si cinta??

Nggak mau mikir juga ukh, tapi lewat sendiri di pikiran

Gak tau ukh,,datang tiba tiba ke pikiran

Mungkin karena udah berbekas?

Bukan nya dipikirin ukh..
Tapi lgsg kpikiran dy

Kak Heni juga beberapa kali jatuh cinta kok
Sama seperti semuanya di sini rasanya…

Disakitin pernah
Sampe yang berbekas pernah
Sampe nangis Bombay pernah

Dari mana kita bisa tau kalo itu cinta?
Dari ciri-cirinya ketika cinta itu datang

Kalo misalnya ngomongin Cinta suka jadi ingin nikah.. Kalo orng lain “mungkin” ingin pacaran. Kalo aku kadang pingin nikah muda cepet2 heheeheh
✍🏼 Belajar lebih dalam tentang nikah..ketika menikah menjadi terwujud sudah memiliki ilmu yang cukup.

Terkadang arti cinta itu tipis dari sayang, kagum ataupun suka. Bedainnya gimana?

✍🏼Kagum dan suka adalah cikal bakal cinta, kayak kita mau makan soto ayam yang aromanya kemana-mana
Bau aromanya sudah bikin laper… pengen makannn aja
Begitu jg dg kagum dan suka…
Keduanya adalah aromanya cinta

Rasa cinta datang dgn sendirinya bukan kita yg ngrencanain?

✍🏼Betulll….cinta memang datang dengan sendirinya tetapi bukan berarti kita tak mampu mengelolanya dengan baik. Semua butuh proses dan semua butuh belajar.
Islam udah lengkap lhoo ngasih saran buat mengelola hati
Termasuk emosi tadi

“Bagaimana supaya cinta datang tetapi tidak berlebihan. Terutama cinta kepada lawan jenis…??”

Tahu khan cinta berawal darimana?

Dari mata turun ke hati
Kita perlu nih jaga mata supaya gak kesana kemari
Dan bisa memanfaatkan mata untuk hal baik
Bersyukurlah bagi kita semua dikasih mata yang sehat oleh Allah
Itu adalah salah satu bentuk cinta Allah kepada hamba-nya
Jadi gunakan untuk hal baik sebagai rasa syukur kepada Allah
Dan sebagai hamba yang mengakui kebesaran Allah

Setelah mata *dikendalikan*

Hati jg perlu *dikendalikan*

Jaga hati jaauhhhhhh lebih berat daripada jaga mata.. Syusahhh,
Kita perlu belajar kepada siapa-siapa saja cinta di utamakan

Misalnya…bagi yang masih punya ortu. Cinta kepada ortu harus dijaga
Bagi yang punya kakak atau adik,cinta kepada sodara harus pula dijaga

Kemudian cinta kepada Allah harus pula diutamakan
Karena Allah yang menghidupkan kita semua

Bagi yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenis berarti harus gimana supaya cinta bisa terkelola dengan baik

Pertanyaan lagi:

Apa kira2 langkah awal supaya cinta bisa terkelola dg baik?ayoooo….coba dicari jawabannya

Menyerahkan semua kepada Allah Swt

Jaga jarak. Rindu dicurahkan lewat doa

Aku ngga tau mau jatuh cinta sama siapa,, karna aku kalo udah jatuh cinta apalagi si doi tau aku suka dan dia suka,,dah beljar keteteran,, jdi kalo ada rasa suka yg mulai lebih berusaha aku matikan,, menurut ka heni sprti itu boleh.tidak? Baik tidak?

Nikah
Focus kan pada tujuann awal …membahagiakan orang tua..

Kalo udah tau cinta,,..
Ungkapkan agar tau kedepannya gimana tapi buka dngn jalan pacaran,, serahkan sama Allah,, jaga pandangan,,jangan lupakan semua kewajiban cuman karena jatuh cinta

Tingkatkan keimanan kepada Allah kak

bukan dengan jalan pacaran typo

Menjaga Cinta itu dengan doa…dan Cintailah Allah yg Maha segalanya

Banyak banyak Istigfhar mungkin ukh

Pokoknya jangan buat allah cemburu karna kita sering mikirin yg bukan mahrom

Wkwk dgn nikah rasa cinta kita dpt tersalurkan…upss

💑Nikah!!! Pingin tpi baru 15th
Ukhti2 udah pda siap??

Semua jawaban ukhti bagus,
Pikiran itu bisa dialihkan kok

Jadi kalau udah kepikiran dengan si Dia….alihkan dengan kegiatan positif
Gak dibawa ngelamun karna melamun itu memudahkan setan membisikkan angan2
Alhasil saat melamun jadi deh pikiran melayang kemana2…

Yang punya solusi nikah boleh…..
-Dari sekarang banyak2 baca buku tentang pernikahan islami
-Pahami dengan baik makna pernikahan dalam Islam.
-Pahami dengan baik kenapa harus menikah
-Pahami pula bagaimana Allah mentakdirkan jodoh pada diri kita

Trus kadang nih….kebiasaan kita suka cerita buanyaakkk dan akhirnya seluruh dunia tahu bahwa kita lagi suka sama tuh doi
Alhasil….temen2 banyak yang bersorak-sorai kalau ada doi

Gimana caranya gak seluruh dunia tahu
-Pilih teman dengan tepat
-Boleh cerita…tapi tidak perlu ke semua teman

Dipersembahkan oleh:
www.manis.id

Sebarkan! Raih pahala
============================
Ikuti Kami di:
– Telegram : @majelismanis
– Fans Page : /majelismanis
– Twitter : @grupmanis
– Instagram : @majelismanis
– Play Store : Majelis Iman Islam
– Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c