Jihad yang Paling Dicintai Allah

0
88

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi MA

Hadits:

ุฃูŽุญูŽุจู‘ู ุงู„ูุฌู‡ูุงูŽุฏู ูุฅู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ุญูŽู‚ู ุชูู‚ุงูŽู„ู ู„ุฅูู…ุงูŽู…ู ุฌูŽุงุฆูุฑู

Dari Abu Umamah ra, Nabi SAW bersabda: โ€œJihad yang paling disukai Allah adalah mengucapkan kalimat yang benar kepada pemimpin yang zhalim.” (HR. Nasa’i)

Penjelasan:

1. Memberikan nasihat, masukan dan kritik kepada pemimpin adalah kalimat yang paling dicintai Allah, karena jika baik pemimpin maka sejahteralah rakyat; sebaliknya jika pemimpin zhalim, maka rakyat berada dalam kesengsaraan.

2. Mengkritisi pemimpin adalah menolongnya agar tidak masuk kepada lubang yang sama dua kali; namun sayangnya kebanyakan pemimpin lebih suka kepada orang-orang yang selalu mengiyakannya.

3. Seorang pemimpin seharusnya senang ketika kebijakannya yang salah dikritisi, sebagaimana Umar bin Khattab, ia sangat menyukai nasihat yang ditujukan kepadanya, seraya berkata, “Bantulah saya dalam tugas saya menjalankan amar makruf naih munkar dan bekalilah saya dengan nasihat-nasihat saudara-saudara sehubungan dengan tugas yang dipercayakan Allah kepada saya demi kepentingan saudara-saudara sekalian.”

4. Selain nasihat, doa juga akan menjadi doa yang terbaik jika ia ditujukan untuk pemimpin.

Dari โ€˜Abdush Shomad bin Yazid Al Baghdadiy, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Fudhail bin โ€˜Iyadh berkata,

ู„ูŽูˆู’ ุฃู†ู‘ูŽ ู„ููŠ ุฏูŽุนู’ูˆูŽุฉูŒ ู…ูุณู’ุชูŽุฌูŽุงุจูŽุฉูŒ ู…ูŽุง ุตูŽูŠู‘ูŽุฑู’ุชู‡ูุง ุงู„ุง ููŠู ุงู„ุงูู…ูŽุงู…ู

โ€œSeandainya aku memiliki doa yang mustajab, aku akan tujukan doa tersebut pada pemimpinku.โ€

Ada yang bertanya pada Fudhail, โ€œKenapa bisa begitu?โ€
Ia menjawab, โ€œJika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan menjadi baik.โ€ (Hilyatul Auliyaโ€™ karya Abu Nuโ€™aim Al Ashfahaniy, 8: 77, Darul Ihyaโ€™ At Turots Al โ€˜Iroqiy).

5. Memberikan kritik kepada pemimpin hendaknya dengan cara-cara yang lembut dan konstrukstif, sebagaimana Allah tetap memerintahkan Musa dan Harun untuk menyampaikan kepada Fir’aun kata-kata yang santun, padahal Fir’aun telah mengaku dirinya sebagai Tuhan.

Allah SWT berfirman,

โ€œPergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takutโ€ (QS. Thaha: 43-44).

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here