Merawat Keta’atan Seusai Ramadhan

0
158

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Pemateri: Oleh: Ust. Dwi Budiyanto, M.Hum. (IKADI DIY)

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ ู†ูŽุญู’ู…ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุชููˆู’ุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู†ูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูุฑููˆู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุง ูˆูŽุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุงุชู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู†ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู„ุงูŽ ู…ูุถูู„ูŽู‘ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ ููŽู„ุงูŽ ู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ู.
ุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ู‡ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู
ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠูู‘ู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุกูŽุงู„ูู‡ู ูˆูŽุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ู ุงูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู
ููŽูŠูŽุงุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู : ุงููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู†ูŽูู’ุณููŠ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ูŽ
ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ููู‰ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู: ูŠูŽุงุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุงูŽู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุงูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ
ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู’ู„ููˆู’ุง ู‚ูŽูˆู’ู„ุง ุณูŽุฏููŠู’ุฏู‹ุง. ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆู’ุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู’ู…ู‹ุง.
ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ›

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Ramadhan baru saja berlalu. Selama satu bulan penuh kita ditempa, digembleng, dan ditarbiyah untuk terbiasa berada dalam ketaatan kepada Allah Swt. Kita dibiasakan untuk menikmati tilawah Al-Quran. Kita ditempa untuk bergegas ke masjid setiap mendengar adzan. Bahkan, nyaris waktu kita selama satu bulan penuh, seperti tak lepas dari masjid. Alhamdulillah, Ramadhan menggembleng kita untuk kuat shalat tarawih yang jumlah rakaatnya melebihi shalat fardhu. Betapa kita dimudahkan Allah Swt. untuk berada dalam ketaatan kepada-Nya.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.
Kini, saatnya kita menguatkan azzam dan kemauan di dalam diri untuk merawat ketaatan seusai Ramadhan. Jangan sampai sebakda Ramadhan, latihan-latihan ketaatan itu lepas satu persatu. Jangan sampai shalat yang dengan rutin ditunaikan, bahkan dengan berjamaah, tiba-tiba ditinggalkan selepas Ramadhan. Jangan sampai tilawah Al-Quran yang biasa dilakukan setelah Subuh atau Maghrib, tiba-tiba tidak ada lagi jejaknya. Jika kita biarkan kebiasaan-kebiasaan baik itu berlalu begitu saja maka tidak ubahnya kita mengurai pintalan benang yang sudah rapi dan berbentuk.

ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽูƒููˆู†ููˆุง ูƒูŽุงู„ู‘ูŽุชููŠ ู†ูŽู‚ูŽุถูŽุชู’ ุบูŽุฒู’ู„ูŽู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏู ู‚ููˆู‘ูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ูƒูŽุงุซู‹ุง

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (Q.s. an-Nahl: 92).

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.
Mari kita jaga agar ibadah kita tetap ajeg, meski boleh jadi secara kuantitas tidak lebih banyak dibandingkan saat Ramadhan. Jika di Ramadhan, tilawah dapat ditunaikan dua sampai tiga juz per hari, misalnya, kita jaga agar paling tidak setiap hari kita rutin tilawah. Bukankah Rasulullah Shallallahu โ€™alaihi wa sallam pernah menyatakan bahwa amalan yang ajeg, meski sedikit lebih dicintai Allah taโ€™ala. Disebutkan dalam hadits dari โ€™Aisyah radhiyallahu โ€™anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu โ€™alaihi wa sallam bersabda,

ุฃูŽุญูŽุจู‘ู ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุฃูŽุฏู’ูˆูŽู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ู‚ูŽู„ู‘ูŽ

โ€œAmalan yang paling dicintai oleh Allah Taโ€™ala adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit.โ€ (H.r. Bukhari dan Muslim).

Yang terlihat sedikit sekalipun jangan diremehkan, apalagi ditinggalkan. Sedikit tapi ajeg sangat dicintai Allah Swt. Pertahankan kebaikan-kebaikan selama Ramadhan. Sungguh, kebaikan itu (sekecil dan sedikit apapun) adalah bagian dari berbuat ihsan. Sementara Allah Swt. mencintai orang-orang yang muhsin (berbuat baik). Itulah sebabnya, Rasulullah Saw. senantiasa mendorong umatnya untuk tidak meremehkan amal, sekecil apapun amal itu. Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim,

ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุญู’ู‚ูุฑูŽู†ู‘ูŽ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชููƒูŽู„ูู‘ู…ูŽ ุฃูŽุฎูŽุงูƒูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ุจูŽุณูุทูŒ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุฌู’ู‡ููƒูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู

โ€œJanganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.โ€ (H.r. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini 9sahih. Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa hadits ini sahih).

Mari kita beri penekanan dari pesan Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tersebut: laa tahqiranna syai-an minal maโ€™ruuf. Jangan remehkan sesuatu dari kebaikan! Jangan sepelekan. Yang kecil dan sedikit dari amal kebaikan itu tekuni dan telateni. Tilawah yang hanya beberapa lembar, tekuni. Shalat tahajud yang mungkin hanya beberapa rakaat, telateni. Sedekah yang hanya beberapa rupiah, rutinkan. Nah, mari kita mengingat sindiran Rasulullah Saw. terhadap perilaku tidak merawat keajegan ibadah yang dilakukan sebagian para sahabat. Saya kira ini menjadi tarbiyah dan pengingat buat kita semua.

Dari โ€˜Abdullah bin โ€˜Amr bin Al-โ€˜Ash radhiyallahu โ€˜anhuma, Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berkata padaku,

ูŠูŽุง ุนูŽุจู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุŒ ู„ุงูŽ ุชูŽูƒูู†ู’ ู…ูุซู’ู„ูŽ ููู„ุงูŽู†ู ุŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูŽ ููŽุชูŽุฑูŽูƒูŽ ู‚ููŠูŽุงู…ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู

โ€œWahai โ€˜Abdullah, janganlah seperti si Fulan. Dulu dia biasa shalat malam, tapi sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.โ€ (H.r. Bukhari)

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.
Betapa perilaku kita kadang persis yang disebutkan Rasulullah Saw. di atas. Ramadhan lalu dia rajin tahajud, tapi sekarang tidak lagi. Ramadhan lalu dia rajin tilawah, tapi sekarang tidak lagi. Ramadhan lalu dia rajin sedekah, tapi sekarang tidak lagi. Ramadhan lalu dia tekun ke masjid, tapi sekarang tidak lagi. Dan untuk perilaku demikian, pesan Rasulullah Saw. sangat jelas, โ€œJangan seperti orang itu!โ€

Lalu bagaimana agar kita menjadi pribadi yang bersegera dan terdepan dalam kebaikan? Bagaimana agar kita dapat merawat ketaatan seusai Ramadhan? Insya Allah, ada banyak jalan. Namun, salah satunya, marilah kita merenungi kebiasaan di kalangan sahabat Rasulullah Saw. setiap berjumpa dengan Idulfitri. Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berjumpa dengan hari โ€˜ied, satu sama lain saling mengucapkan, โ€œTaqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).โ€

Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Ucapan ini memang semestinya disampaikan dengan penuh kesadaran. Harapan agar amal ibadah kita diterima, sekaligus rasa khawatir terhadap amal-amal yang telah tertunaikan sepanjang Ramadhan.

Rasa khawatir kalau amalan kita tidak diterima Allah taโ€™ala mendorong setiap hamba bergegas dan terdepan dalam amal sebakda Ramadhan. Mereka yang merasa bekal masih kurang, tentu akan rajin mempersiapkannya. Mereka yang tekun beribadah kepada Allah taโ€™ala adalah mereka yang merasa bekal belum memadai, sekalipun baru saja mereka keluar dari Ramadhan. Allah taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุคู’ุชููˆู†ูŽ ู…ูŽุง ุขุชูŽูˆู’ุง ูˆูŽู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฌูู„ูŽุฉูŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ูฐ ุฑูŽุจูู‘ู‡ูู…ู’ ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ

โ€œDan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka.โ€ (Q.s. Al-Muโ€™minun: 60).

Aisyah radhiyallahu โ€˜anha pernah bertanya pada Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tentang orang-orang yang dimaksud dalam ayat tersebut. Apakah mereka itu melakukan zina, mencuri, dan minum minuman keras. Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ู„ุงูŽ ูŠูŽุง ุจูู†ู’ุชูŽ ุงู„ุตูู‘ุฏูู‘ูŠู‚ู ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูŽุตููˆู…ููˆู†ูŽ ูˆูŽูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ููˆู†ูŽ ูˆูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุฎูŽุงูููˆู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุณูŽุงุฑูุนููˆู†ูŽ ููู‰ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑูŽุงุชู ูˆูŽู‡ูู…ู’ ู„ูŽู‡ูŽุง ุณูŽุงุจูู‚ููˆู†ูŽ

โ€œTidak, wahai puteri Abu Bakr Ash-Shiddiq. Bahkan, mereka itu rajin puasa, shalat, dan sedekah. Namun, mereka khawatir amalan mereka tidak diterima. Mereka itu adalah orang-orang yang bersegera dan terdepan dalam kebaikan.โ€ (H.r. Tirmidzi, no. 3175; Ibnu Majah, no. 4198).Wa quluubuhum wajilah. Hati mereka diliputi rasa gundah, sebab menyadari bahwa kelak setiap kita akan mudik kepada Allah; akan kembali kepada Allah Swt. Kita yang bekal belum seberapa, tentu lebih khawatir lagi ketika kelak Allah memanggil kita sementara perbekalan belum disiapkan. Tentu kita tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Kita berharap Allah kuatkan keinginan kita untuk senantiasa menaati-Nya.

ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ู„ููŠ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ุนูŽู„ููŠู’ู…ู

Khutbah Kedua

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽ ุฏููŠู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽู‚ูู‘ ู„ููŠูุธู’ู‡ูุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ูˆูŽ ู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑููˆู’ู†ูŽ
ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู’ ู„ุง ุฅู„ูŽู‡ูŽ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆุฃุดู‡ุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนุจู’ุฏูู‡ ูˆุฑูŽุณููˆู„ูู‡.
ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ
ุงูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ูˆูŽุญูŽุจููŠู’ุจูู†ูŽุง ูˆูŽุดูŽูููŠู’ุนูู†ูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฑููŠู’ู…ูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูŽูˆู’ู„ุงูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุณูŽูŠูู‘ุฏู ุงู’ู„ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฎูุฑููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูŽู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุตูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุงูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ . ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ
ุญูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูŠููˆูŽุงููู‰ ู†ูุนูŽู…ูŽู‡ู ูˆูŽ ูŠููƒูŽุงููุฆู ู…ูŽุฒููŠู’ุฏูŽู‡ู , ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽู†ุงูŽ ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบูู‰ ู„ูุฌูŽู„ุงูŽู„ู ูˆูŽุฌู’ู‡ููƒูŽ ูˆูŽ ุนูŽุธููŠู’ู…ู ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ููƒูŽ
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชูุŒ ุงูŽู„ู’ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ูŽุนูŽูˆูŽุงุชูุŒ ููŽูŠูŽุง ู‚ูŽุงุถููŠูŽ ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูŽุงุชู
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ุงูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ุงูŽ ุฐูู†ููˆู’ุจูŽู†ุงูŽ ูˆูŽ ู„ููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ุงูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ู‡ูู…ูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽูŠูŽุงู†ุงูŽ ุตูุบูŽุงุฑุงู‹
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฏููŠู’ู†ูŽู†ุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ู‡ููˆูŽ ุนูุตู’ู…ูŽุฉู ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฏูู†ู’ูŠูŽุงู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ ูููŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽุงุดูู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุขุฎูุฑูŽุชูŽู†ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุชูู‰ ูููŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุนูŽุงุฏูู†ูŽุง ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉูŽ ุฒููŠูŽุงุฏูŽุฉู‹ ู„ูŽู†ูŽุง ููู‰ ูƒูู„ูู‘ ุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽ ุฑูŽุงุญูŽุฉู‹ ู„ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุดุฑูู‘
ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูุฒู‘ูŽุฉู ุนูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุตููููˆู†ูŽ ูˆูŽุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ
ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูƒุจุฑ

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here