Kewajiban Shalat Jumat Bagi Pekerja di Luar Kota

0
154

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz..
Berkaitan dengan sholat Jum’at.
1. Batasan minimum, seseorang disebut musafir seperti apa Ustadz?

2. Jika pegawai yang dimutasi tempat kerjanya, misalkan homebase Tasikmalaya, dimutasi ke Jakarta. Rutin tiap pekan, berangkat ke Jakarta hari Senin pagi dan pulang ke Tasikmalaya Jumat sore. Apakah dia bisa disebut sebagai musafir yang tidak ada kewajiban melaksanakan sholat Jum’at ketika berada di kantornya yang di Jakarta (tinggal di rumah sewaan)?

3. Karena Jum’at mau pulang ke Tasikmalaya, bolehkah dia menjamak sholat Dzuhur dan Ashar pas hari Jum’at?

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

1. Batasan disebut musafir adalah jika bepergian tersebut sudah layak mengqashar shalat. Dalam hal ini lebih dari 20 pendapat ulama. Namun yang paling umum (jumhur) adalah 4 burd (+/- 88, 656km).

2. Hitung saja jarak dari tasik ke jakarta dan sesuaikan dengan jarak di atas. Jika masuk, maka dia musafir dan boleh jamak qashar.

Namun karena jenis perjalanan yang ditanyakan JELAS waktu pulangnya, maka rukhshah hanya berlaku 4 hari menurut mayoritas ulama kecuali mazhab Hanafi yang mengatakan 14 hari. Sehingga dari senin sampai dengan kamis masih boleh, Jumat sudah tidak boleh.

3. Kalau berangkatnya Jumat pagi boleh jamak secara taqdim zuhur dan ashar. Itulah yang Rasulullah ﷺ lakukan jika safar di hari Jumat demikian juga 4 Khulafaur Rasyidin.

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:

المسافر وإذا كان نازلا وقت إقامتها فإن أكثر أهل العلم يرون أنه لا جمعة عليه: لان النبي صلى الله عليه وسلم كان يسافر فلا يصلي الجمعة فصلى الظهر والعصر جمع تقديم ولم يصل جمعته، وكذلك فعل الخلفاء وغيرهم

Musafir walau dia mampir saat shalat Jumat dijalankan, menurut mayoritas ulama adalah tidak wajib shalat Jumat atasnya. Karena Nabi Shalallahu’Alaihi wa Sallam jika safar dia tidak shalat Jumat, tapi shalat zuhur dan ashar secara jamak taqdim, demikian juga hal itu dilakukan oleh Khulafaur Rasyidin setelahnya. (Fiqhus Sunnah, 1/303)

Demikian. Wallahu A’lam

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here