cropped-logo-manis-1.png

Lafazh lsti’adzah yang Dianjurkan

šŸ“ Pemateri: Slamet Setiawan, S.H.I

šŸŒæšŸŒŗšŸ‚šŸ€šŸŒ¼šŸ„šŸŒ·šŸŒ¹

Bacaan isti’adzah yang lebih dipilih oleh Imam asy-Syafi’i sebagaimana disampaikannya di dalam al-Umm adalah a’udzu billahi minasy-syaithanir-rajim. Lafazh isti’adzah inilah yang paling masyhur. Dalilnya tiada lain sebagaimana redaksi asli dari firman-Nya: ā€œApabila kamu membaca al-Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.ā€ (QS. An-Nahl [16]: 98).

Abu al-Hasan al-Mawardi di dalam al-Hawi al-Kabir fi Fiqh Madzhab al-Imam asy-Syafi’i yang merupakan penjelasan dari kitab Mukhtashar al-Muzanni mengemukakan bahwa selain lafazh isti’adzah a’udzu billahi minasy-syaithanir-rajim, bisa juga isti’adzah dengan lafazh a’udzu billahis-sami’il-ā€˜alimi minasy-syaithanir-rajim atau dengan lafazh a’udzu billahil-ā€˜aliyyi minasy-syaithanilghawiyy. Namun, menurutnya, yang lebih utama adalah dengan lafazh yang pertama dibandingkan dengan yang kedua dan ketiga, karena ia diambil dari al-Qur’an. Isti’adzah dengan lafazh yang kedua lebih utama dari isti’adzah yang ketiga karena adanya riwayat dari Abu Sa’id al-Khudri ra. mengenainya, yaitu dalam hal ini salah satunya sebagaimana disampaikan oleh Imam at-Tirmidzi di dalan Sunannya di mana Abu Sa’id bercerita: ā€œAdalah Rasulullah saw. jika beliau melakukan shalat malam, maka beliau bertakbir, kemudian mengucapkan ā€˜Subhanaka allahumma wa bi hamdika, wa tabarakasmuka, wa tahta jadduka, wa la ilaha ghairuka’, lantas mengucapkan Allahu akbaru kabira’, kemudian mengucapkan ‘audzu billahis-sami’ilā€˜alimi minasy-syaithanir-rajim, min hamzihi, wa nafkhihi, wa nafatsihi’.

Isti’adzah dengan lafazh a’udzu billahis-sami’il-ā€˜alimi minasy-syaithanir-mjim ini sebagaimana dapat kita baca penjelasan Sulaiman al-Bujairami di dalam Tuhfah al-Habib ā€˜ala Syarh al-Khathib atau yang dikenal juga dengan Hasyiyah al-Bujairami ‘ala al-Khathib, sebenarnya adalah dengan menggabungkan redaksi dalam dua ayat al-Qur’an, masing-masing dari QS. An-Nahl [16]: 98 dan QS. Fushshilat [41]: 36.

Wallahu a’lam

šŸƒšŸƒšŸŒøšŸƒšŸƒšŸŒøšŸƒšŸƒšŸŒø


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

šŸ“±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

šŸ’° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *