Assalamualaikum wr wb Ustadz/ah…saya mau bertanya, bagaimana cara nya supaya anak mau sholat anak saya laki laki 9 thn alhmdulilah kami brdua sdh mncontohkan dan suami saya jg slalu mngajak sholat ke mesjid trkadang anak saya tdk mau k mesjid maunya d rumah apalg klau dia baru pulang sekah dan suami saya suka mmaksakn hrus kemesjid trus jadi ribut, mohon solusinya Ustadz / Ustadzah dan bagaimana saya harus bersikap ?
Jawaban
———-
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
1. Berdialog santai dg anak tentang karakter Al Mushollin
Ajak anak membuka Al-Qur’an Surat Al-Ma’arij (70) mulai dari ayat 11 hingga 34. Berikan pengantar seperti bunyi ayat 11 hingga 21, bahwa pada hari kiamat, ada orang yang sangat ingin menebus dirinya dari siksa api neraka, dengan anaknya, atau dengan istrinya, atau dengan saudaranya, atau dengan keluarganya, bahkan kalau perlu dengan semua manusia di bumi. “Biarlah mereka masuk neraka semua, asalkan saya bisa selamat”, begitu kira-kira.
Mereka masuk neraka karena selama hidup di dunia, selalu menyikapi sesuatu tidak pada tempatnya. Jika mereka mendapat kesulitan, mereka selalu berkeluh kesah, menggerutu, ngambek, marah atau memukul. Jika mereka mendapat kebaikan atau kekayaan, mereka pelit bukan main, sombong, atau boros. Apapun yang terjadi, sikap mereka selalu negatif.
Masuk dan beri penekanan pada ayat ke 22 : “Ilaal musholliin, Kecuali orang-orang yang mendirikan sholat (secara berkesinambungan).”
Hanya orang-orang yang berkarakter Al-Mushollin yang bisa selamat dari api neraka.
Dengan suasana santai tanyalah, apakah sholatnya selama ini sudah bisa masuk kategori Al-Mushollin atau belum, misalnya : Menurutmu kalau sholatnya sambil bercanda, masuk golongan Al-Mushollin tidak?
Kalau sholat sengaja ditelat-telatin, masuk golongan Al-Mushollin tidak?
Buat daftar terperinci tentang sikap sholatnya selama ini, dan diskusikan satu per satu dgnya mana yang menurutnya sudah masuk kategori Al Mushollin dan mana yang belum.
Tanyakan apakah ia ingin masuk golongan Al-Mushollin atau tidak.
Bantu ia melakukan evaluasi apa saja yang harus ia perbaiki dari sholatnya.
2. Ajak anak berdiskusi ttg Al-Qur’an Surat Thaha (20) ayat 14 : “Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku, dan dirikanlah shalat, untuk mengingat Aku.”
Tanyakan pada anak, apakah selama sholat dia ingat kepada Allah?
Jika anak menjawab belum, maka berbincanglah dari hati ke hati mengapa dia belum bisa mengingat Allah selama sholat.
Bantu anak mengevaluasi sholatnya, lalu lakukan diskusi dengan memancing ide anak kira-kira apa yang bisa ia lakukan agar sholat berikutnya lebih bisa mengingat Allah.
Ajak dia utk melaksanakan idenya sendiri. Lakukan terus perbincangan ini dari hati ke hati, minimal sekali dalam sehari. Jika belum juga terlihat hasilnya, bersabarlah tanpa berhenti berusaha.
“Dan perintahkanlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah kamu dalam melakukannya.” (QS Thaha (20) : 132)
3. Mendoakan anak dan mengajaknya berdoa agar istiqomah dalam sholat.
Bersamaan dengan usaha kita memotivasi anak, jangan lupa mengajarinya doa Nabi Ibrahim a.s.
“Rabbiij’alnii muqiimash-shalaati wamin dzurrii-yatii, rabbanaa wataqabbal du’aa”, Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang selalu mendirikan shalat, demikian juga anak keturunanku. Ya Tuhanku, perkenankan do’aku.” (QS. Ibrahim (14) : 40)
Wallahu a’lam.