📆 Senin, 22 Rabiul Awwal 1439 / 11 Desember 2017
📕 AQIDAH
📝 Usdzh. Prima Eyza
📖 MAKNA-MAKNA LAA ILAAHA ILLALLAAH
– Lanjutan (8) –
==========☆☆☆==========
🌹🍃🌹🍃🌹🍃🌹🍃🌹
Assalaamu’ alaikum wrwb
Apa kabar, adik-adik para pemuda Islam kebanggaan umat ?
Mudah-mudahan senantiasa dalam kebaikan iman dan Islam, dalam limpahan kenikmatan dan rahmat Allah SWT, dalam semangat yang membara dan kesungguhan di jalan Allah SWT… Aamiin..
Pembahasan kita pekan lalu sudah selesai membicarakan Makna-Makna Laa Ilaaha illallaah pada makna yang ketujuh yakni لَا مَحْبُوْبَ إِلَّا الله (Tidak ada Yang Dicintai kecuali Allah). Kali ini mari kita lanjutkan kepada makna yang kedelapan.
Makna yang kedelapan dari kalimat لَا إِلٰهَ إِلَّا الله (Laa Ilaaha ilaLLAAH: Tidak ada Ilah selain Allah) adalah:
لَا مَرْهُوْبَ إِلَّا الله
(Tidak ada Yang Ditakuti kecuali Allah)
✨ Tidak ada Yang Ditakuti kecuali Allah
Menurut syariat, hanya Allah SWT saja yang berhak ditakuti. Orang-orang yang beriman hanya takut kepada Allah SWT dan mereka tidak takut kepada selain Allah SWT; takut terhadap kemarahan-Nya, takut terhadap siksa-Nya, dan takut terhadap hal-hal yang akan membawa kepada murka dan azab-Nya.
Rasa takut ini bukan membuat diri kita lari, melainkan rasa takut yang akan membuat kita selalu mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Hanya Allah SWT saja yang layak ditakuti dengan mendekatkan diri kepadaNya.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
_”Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepadaKu, niscaya Aku penuhi janjiKu kepadamu; dan hanya kepada-Ku lah kamu harus takut (tunduk).”_
(QS. Al Baqarah [2]:40)
Demikian pula Allah SWT berfirman,
أَلَا تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ وَهَمُّوا بِإِخْرَاجِ الرَّسُولِ وَهُمْ بَدَءُوكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ أَتَخْشَوْنَهُمْ ۚ فَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَوْهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
_”Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janji) nya, padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allahlah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”_
(QS. at Taubah [9]:13)
Juga firman-Nya,
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا
_”(Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepadaNya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.”_
(QS. Al Ahzab [33]:39)
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُون
_”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut, sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.”_
(QS. Al Mu`minuun [40]:60)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan disini adalah mereka yang memberikan sesuatu dengan rasa takut dan malu bila amalannya tidak diterima Allah SWT.
Hal seperti ini termasuk ke dalam Bab *”Bersikap Hati-hati dan Merasa Takut kepada Allah.”*
Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ، حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَل، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ سَعِيدِ بْنِ وَهْبٍ، عَنْ عَائِشَةَ؛ أَنَّهَا قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، {وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ} ، هُوَ الَّذِي يَسْرِقُ وَيَزْنِي وَيَشْرَبُ الْخَمْرَ، وَهُوَ يَخَافُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ؟ قَالَ: “لَا يَا بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ، يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُ الَّذِي يُصَلِّي وَيَصُومُ وَيَتَصَدَّقُ، وَهُوَ يَخَافُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ”.
Telah diceritakan kepada kami Yahya ibnu Adam, telah diceritakan kepada kami Malik ibnu Magul, telah diceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Sa’id ibnu Wahb, dari Aisyah ra yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya, _”Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan “orang-orang yang mengerjakan perbuatan mereka, sedangkan hati mereka takut? Apakah itu adalah orang yang mencuri, berzina, dan minum khamr dalam keadaan takut kepada Allah?”_ Rasulullah saw menjawab: _”Tidak, hai anak perempuan As-Siddiq. Tetapi dia adalah orang yang shalat, puasa, dan bersedekah, sedangkan ia takut kepada Allah SWT”._
☝🏻 Orang-orang Beriman Takut kepada Allah SWT Hingga Menangis
Allah Ta’ala berfirman,
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩
_”Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.”_
(QS. Al Israa` [17] : 109)
Demikian pula Rasulullah saw bersabda :
لاَ يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ تَعَالَى حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ…”.
_“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, hingga air susu kembali ke tempatnya”._
(HR. Tirmidzi dan Nasa’i)
Juga sabda Rasulullah saw,
لَيْسَ شِيْئٌ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ قَطْرَيْنِ وَأَثَرَيْنِ : قَطْرَةُ دُمُوعٍ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهْتَرَقُ فِي سَبِيْلِ اللهِ. فَأَمَّا اْلأَثَرَيْنِ فَأَثَرٌ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَأَثَرٌ فِي فَرِيْضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ اللهِ.
_“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Dua tetesan itu adalah air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah di jalan Allah. Sedangkan dua bekas itu adalah bekas-bekas fii sabilillah dan bekas-bekas melakukan suatu kewajiban di antara kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah.”_
(HR Tirmidzi)
Seorang ulama tabi’in, Hasan al Bashri pernah ditanya, _“Wahai Abu Sa’id, apa yang harus kami lakukan? Kami berteman dengan orang-orang yang selalu menakut-nakuti kami (tentang Allah. -penj) sampai-sampai hati kami terbang melayang.”_
Maka Hasan al Basri menjawab, _“Demi Allah, sesungguhnya jika kamu bergaul dengan orang-orang yang selalu menakut-nakuti kamu sampai akhirnya kamu benar-benar merasakan keamanan (di akhirat. -penj) ; adalah lebih baik daripada berteman dengan orang-orang yang selalu membuatmu merasa aman sampai akhirnya justru menyeretmu ke dalam keadaan yang menakutkan.”_
(dalam “Aina Nahnu min Ha’ulaa’i”, hal.16)
Demikianlah, semoga kita menjadi orang-orang beriman yang amat besar rasa takutnya kepada Allah SWT sebab tidak ada yang layak ditakuti kecuali Allah Ta’ala.
Wallaahu a’lam bishshowab.
Bersambung.
🌹🍃🌹🍃🌹🍃🌹🍃🌹
Dipersembahkan oleh:
www.manis.id
📲Sebarkan! Raih pahala
==========☆☆☆==========
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c