Keutamaan Dzulhijjah dan Amalan-Amalannya (Bag. 4/selesai)

0
149

Tulisan sebelumnya:

Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan-Amalannya (Bag. 3)

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Farid Nu’man Hasan

5. Tidak Berpuasa pada Hari Raya ( 10 Dzulhijah) dan hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzul Hijjah)
Dari โ€˜Uqbah bin โ€˜Amir Radhiallahu โ€˜Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam bersabda:

ูŠูŽูˆู’ู…ู ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŽ ูˆูŽูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุญู’ุฑู ูˆูŽุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุงู„ุชู‘ูŽุดู’ุฑููŠู‚ู ุนููŠุฏูู†ูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุฃูŽูƒู’ู„ู ูˆูŽุดูุฑู’ุจู

Hari โ€˜Arafah, hari penyembelihan qurban, hari-hari tasyriq, adalah hari raya kita para pemeluk islam, itu adalah hari-hari makan dan minum. (HR. At Tirmidzi No. 773, katanya: hasan shahih, Ad Darimi No. 1764, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnaduhu shahih. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1586, katanya: โ€œShahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, tetapi mereka tidak meriwayatkannya.โ€ )

Dari Nubaisyah Al Hudzalli, katanya: bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam bersabda:

ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุงู„ุชู‘ูŽุดู’ุฑููŠู‚ู ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุฃูŽูƒู’ู„ู ูˆูŽุดูุฑู’ุจู

Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan dan minum. (HR. Muslim No. 1141)

Inilah di antara dalil agar kita tidak berpuasa pada hari raya dan hari-hari tasyriq, karena itu adalah hari untuk makan dan minum. Sedangkan untuk puasa pada hari โ€˜Arafah sudah dibahas pada bagian sebelumnya.

Imam At Tirmidzi berkata:

ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽู…ูŽู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู‡ูŽุฐูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ููˆู†ูŽ ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุดู’ุฑููŠู‚ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูู…ู’ ุฑูŽุฎู‘ูŽุตููˆุง ู„ูู„ู’ู…ูุชูŽู…ูŽุชู‘ูุนู ุฅูุฐูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฌูุฏู’ ู‡ูŽุฏู’ูŠู‹ุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุตูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ุนูŽุดู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุตููˆู…ูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุดู’ุฑููŠู‚ู ูˆูŽุจูู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู…ูŽุงู„ููƒู ุจู’ู†ู ุฃูŽู†ูŽุณู ูˆูŽุงู„ุดู‘ูŽุงููุนููŠู‘ู ูˆูŽุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ูˆูŽุฅูุณู’ุญูŽู‚ู

Para ulama mengamalkan hadits ini, bahwa mereka memakruhkan berpuasa pada hari-hari tasyriq, kecuali sekelompok kaum dari sahabat Nabi Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam dan selain mereka, yang memberikan keringanan untuk berpuasa pada hari-hari tasyriq bagi orang yang berhaji tamattuโ€™ jika belum mendapatkan hewan untuk berqurban dan dia belum berpuasa pada hari yang sepuluh (pada bulan Dzulhijjah, pen). Inilah pendapat Malik bin Anas, Asy Syafiโ€™i, Ahmad, dan Ishaq. (Sunan At Tirmidzi, lihat komentar hadits No. 773)

Pada saat itu dibolehkan mengadakan acara (haflah) makan  dan minum, karena memang kaum muslimin sedang berbahagia. Hal itu sama sekali bukan perbuatan yang dibenci.
Al Hafizh Ibnu Hajar memberikan penjelasan terhadap hadits ini, katanya:

ูˆุฃู† ุงู„ุฃูƒู„ ูˆุงู„ุดุฑุจ ููŠ ุงู„ู…ุญุงูู„ ู…ุจุงุญ ูˆู„ุง ูƒุฑุงู‡ุฉ ููŠู‡

Sesungguhnya makan dan minum pada berbagai acara adalah mubah dan tidak ada kemakruhan di dalamnya. (Fathul Bari, 4/238)

6. Berdzikir Kepada Allah Taโ€™ala pada hari-hari Tasyriq

Dalam riwayat Imam Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzalli, bahwa Nabi Shallallahu โ€˜Alaihi wa Sallam bersabda:

ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุงู„ุชู‘ูŽุดู’ุฑููŠู‚ู ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุฃูŽูƒู’ู„ู ูˆูŽุดูุฑู’ุจู

Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan dan minum. (HR. Muslim No.  1141), dan dalam riwayat Abu Al Malih ada tambahan: โ€œdan hari berdzikir kepada Allah.โ€ (HR. Muslim No. 1141)

Pada hari-hari tasyriq kita dianjurkan banyak berdzikir, karena Nabi juga mengatakan hari tasyriq adalah hari berdzikir kepada Allah Taโ€™ala.

Agar kebahagian dan pesta kaum muslimin tetap dalam bingkai kebaikan, dan tidak berlebihan.

Imam Ibnu Habib menjelaskan tentang berdzikir pada hari-hari tasyriq:

ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ู ู…ูู†ู‹ู‰ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽุจู‘ูุฑููˆุง ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑู ุซูู…ู‘ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงูุฑู’ุชูŽููŽุนูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฒูŽุงู„ูŽุชู’ ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ุซูู…ู‘ูŽ ุจูุงู„ู’ุนูŽุดููŠู‘ู ูˆูŽูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽุนูŽู„ูŽ ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุขููŽุงู‚ู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูู…ู’ ููŽูููŠ ุฎูุฑููˆุฌูู‡ูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ูˆูŽูููŠ ุฏูุจูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑููˆู†ูŽ ูููŠ ุฎูู„ูŽุงู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ู‡ูŽุฑููˆู†ูŽ

Hendaknya bagi penduduk Mina dan selain mereka untuk bertakbir pada awal siang (maksudnya pagi, pen), lalu ketika matahari meninggi, lalu ketika matahari tergelincir, kemudian pada saat malam, demikian juga yang dilakukan.

Ada pun penduduk seluruh ufuk dan selain mereka, pada setiap keluarnya mereka ke tempat shalat dan setelah shalat hendaknya mereka bertakbir pada saat itu,  dan tidak dikeraskan. (Imam Abul Walid Al Baji, Al Muntaqa Syarh Al Muwaththaโ€™, 2/463)

Maka, boleh saja bertakbir saat hari-hari tasyriq (11, 12,13 Dzulhijjah) sebagaimana yang kita lihat pada sebagian masjid dan surau, yang mereka lakukan setelah shalat.
Hal ini berbeda dengan Idul Fithri yang bertakbirnya hanya sampai naiknya khatib ke mimbar ketika shalat Idul Fithri, yaitu takbir dalam artian โ€˜takbiranโ€™-nya hari raya.
Ada pun sekedar mengucapkan takbir  (Allahu Akbar) tentunya boleh  kapan pun juga. 

Demikian.

Semoga bermanfaat …….

Wallahu Aโ€™lam

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here