Pertanyaan
Assalamu’alaikum ustadz/ah..
ane masih ragu akan hadits larangan memotong kuku & rambut bagi orang yang hendak berkurban (larangan terhitung 1 dzulhijjah). Benarkah ู (‘ha’ dhomir itu) merujuk ke orang yang berkurban bukan ke hewan kurbannya?
Pasalnya, anjuran memotong kuku & rambut dalam islam itu mensyaratkan kebersihan (bertentangan dgn larangan memotong kuku & rambut)
Mhn penjelasannya.
Jazakallah khairon
๐ฟ๐บ๐๐๐ท๐น๐ป
Jawaban
๐พOleh: Ustadz Noorahmad
ู ุนูููู ุงูุณูุงู ู ุฑุญู ุฉ ุงููู ู ุจุฑูุงุชู ุ
Lafazh shahih terkait hal ini diriwayatkan dari Nabi shallallahu โalaihi wa sallam oleh para imam hadits kecuali Imam Bukhari yaitu dari Ummu Salamah radhiyallahu โanha,
ุฅูุฐูุง ุฑูุฃูููุชูู ู ูููุงููู ุฐูู ุงููุญูุฌููุฉู ููุฃูุฑูุงุฏู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฃููู ููุถูุญูููู ููููููู ูุณููู ุนููู ุดูุนูุฑููู ููุฃูุธูููุงุฑููู
โJika kalian telah menyaksikan hilal Dzul Hijah (maksudnya telah memasuki satu Dzulhijah, pen) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban membiarkan (artinya tidak memotong) rambut dan kukunya.โ
Dalam lafazh lainnya,
ู ููู ููุงูู ูููู ุฐูุจูุญู ููุฐูุจูุญููู ููุฅูุฐูุง ุฃูููููู ูููุงููู ุฐูู ุงููุญูุฌููุฉู ูููุงู ููุฃูุฎูุฐูููู ู ููู ุดูุนูุฑููู ูููุงู ู ููู ุฃูุธูููุงุฑููู ุดูููุฆูุง ุญูุชููู ููุถูุญูููู
โSiapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.โ
Dari lafadz tersebut terdapat iktilaf diantara empat madhab utama ahlussunnah wa jama’ah.
Jumhur Hanafiyyah menyatakan tidak makruh sehingga boleh mencukur tanpa masalah
Hanafiyyah muta’akhirin menyatakan aktifitas mencukur termasuk meninggalkan yang mustahab (khilaful aula).
Malikiyyah dan Syafi’iyyah menyatakan bahwa disunnahkan tidak mencukur dan bilapun terlanjur tidak termasuk haram, hanya sebatan makruh tanzih.
Hanabaliyyah mengambil makna dzhahir hadits diatas yang mengarah pada keharaman memotong atau mencukur bagi infdividu yang hendak berkurban.
Untuk kita generasi muta’akhirin, sikap kehati-hatian tetap didahulukan sembari tetap menjaga soliditas barisan ummat dan mengembalikan kepada nash beserta tafsirannya yang sesuai kaidah pentafsiran yang telah dibakukan diantara ulama hadits generasi awal.
Wallahua’lam.
๐ฟ๐บ๐๐๐ท๐น๐ป
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130