๐ Selasa, 23 Ramadhan 1437 H / 28 Juni 2016 M
๐ Fiqih dan Hadits
๐ Ustadz Farid Nu’man Hasan, SS.
๐ *Sekilas Seputar Zakat (Bag. 3)*
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐
2โฃ *Zakat Mal (Zakat Harta)*
Zakat Mal mencakup beberapa jenis harta, yakni:
*A. Zakat Emas dan Perak*
Kewajiban zakat emas dan perak, diperintahkan dalam Al Quran:
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู ููููุง ุฅูููู ููุซููุฑูุง ู ููู ุงููุฃูุญูุจูุงุฑู ููุงูุฑููููุจูุงูู ููููุฃูููููููู ุฃูู ูููุงูู ุงููููุงุณู ุจูุงููุจูุงุทููู ููููุตูุฏููููู ุนููู ุณูุจูููู ุงูููููู ููุงูููุฐูููู ููููููุฒูููู ุงูุฐููููุจู ููุงููููุถููุฉู ููููุง ูููููููููููููุง ููู ุณูุจูููู ุงูููููู ููุจูุดููุฑูููู ู ุจูุนูุฐูุงุจู ุฃููููู ู (34) ููููู ู ููุญูู ูู ุนูููููููุง ููู ููุงุฑู ุฌููููููู ู ููุชูููููู ุจูููุง ุฌูุจูุงููููู ู ููุฌููููุจูููู ู ููุธููููุฑูููู ู ููุฐูุง ู ูุง ููููุฒูุชูู ู ููุฃูููููุณูููู ู ููุฐูููููุง ู ูุง ููููุชูู ู ุชูููููุฒูููู (35)
34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At Taubah (9): 34-35)
Khadimus Sunnah Asy Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:
ูุงูุฒูุงุฉ ูุงุฌุจุฉ ูููู ุงุ ุณูุงุก ุฃูุงูุง ูููุฏุงุ ุฃู ุณุจุงุฆูุ ุฃู ุชุจุฑุฃุ ู ุชู ุจูุบ ู ูุฏุงุฑ ุงูู ู ููู ู ู ูู ู ููู ุง ูุตุงุจุงุ ูุญุงู ุนููู ุงูุญููุ ููุงู ูุงุฑุบุง ุนู ุงูุฏููุ ูุงูุญุงุฌุงุช ุงูุงุตููุฉ.
๐Zakat diwajibkan atas keduanya (emas dan perak), sama saja apakah berupa mata uang, kepingan, atau masih gumpalan, pada saat dimiliki keduanya sudah mencapai nishab dan sudah se-haul (satu tahun) kepemilikannya, dan pemiliknya bebas dari hutang dan berbagai kebutuhan mendasar. (Lihat Fiqhus Sunnah, 1/339. Darul Kitab Al โArabi)
Nishab zakat emas adalah jika telah mencapai 20 Dinar dan selama satu tahun kepemilikan, maka zakatnya 1/40-nya, yakni setengah Dinar. (HR. Abu Daud No. 1573, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7325, dishahihkan Syaikh Al Albani. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 1573)
Satu Dinar adalah 4,25 gram emas. Jadi, jika sudah memiliki 85 gram emas, maka dikeluarkan zakatnya 2,125 gram.
Nishab zakat perak adalah jika telah mencapai 200 Dirham selama setahun kepemilikan sebanyak 1/40-nya, yakni 5 dirham. (HR. Abu Daud No. 1574, At Tirmdizi No. 620, Ahmad No. 711, 1232, Al Bazar No. 679, dan lainnya. Imam At Tirmidzi bertanya kepada Imam Bukhari, apakah hadits ini shahih? Beliau menjawab: โshahih.โ Lihat Sunan At Tirmidzi No. 620)
Satu Dirham adalah 2,975 gram perak. Jadi, jika sudah memiliki 595 gram perak, maka dikeluarkan zakatnya 14,875 gram.
*B. Zakat Tijarah (Perniagaan)*
Ini adalah pandangan jumhur ulama sejak zaman sahabat, tabiโin, dan fuqaha berikutnya, tentang wajibnya zakat harta perniagaan, ada pun kalangan zhahiriyah mengatakan tidak ada zakat pada harta perniagaan.
Zakat ini adalah pada harta apa saja yang memang diniatkan untuk didagangkan, bukan menjadi harta tetap dan dipakai sendiri.
Syaikh Yusuf Al Qaradhawi Hafizhahullah mengatakan tentang batasan barang dagangan:
ููู ุงุดุชุฑู ุดูุฆูุง ูููููุฉ ูุณูุงุฑุฉ ููุฑูุจูุงุ ูุงูููุง ุฃูู ุฅู ูุฌุฏ ุฑุจุญูุง ุจุงุนูุงุ ูู ูุนุฏ ุฐูู ู ุงู ุชุฌุงุฑุฉ ุจุฎูุงู ู ุง ูู ูุงู ูุดุชุฑู ุณูุงุฑุงุช ููุชุงุฌุฑ ูููุง ููุฑุจุญ ู ููุงุ ูุฅุฐุง ุฑูุจ ุณูุงุฑุฉ ู ููุง ูุงุณุชุนู ููุง ูููุณู ุญุชู ูุฌุฏ ุงูุฑุจุญ ุงูู ุทููุจ ูููุง ููุจูุนูุงุ ูุฅู ุงุณุชุนู ุงูู ููุง ูุง ูุฎุฑุฌูุง ุนู ุงูุชุฌุงุฑุฉุ ุฅุฐ ุงูุนุจุฑุฉ ูู ุงูููุฉ ุจู ุง ูู ุงูุฃุตูุ ูู ุง ูุงู ุงูุฃุตู ููู ุงูุงูุชูุงุก ูุงูุงุณุชุนู ุงู ุงูุดุฎุตู: ูู ูุฌุนูู ููุชุฌุงุฑุฉ ู ุฌุฑุฏ ุฑุบุจุชู ูู ุงูุจูุน ุฅุฐุง ูุฌุฏ ุฑุจุญูุงุ ูู ุง ูุงู ุงูุฃุตู ููู ุงูุงุชุฌุงุฑ ูุงูุจูุน: ูู ูุฎุฑุฌู ุนู ุงูุชุฌุงุฑุฉ ุทุฑูุก ุงุณุชุนู ุงูู. ุฃู ุง ุฅุฐุง ููู ุชุญููู ุนุฑุถ ุชุฌุงุฑู ู ุนูู ุฅูู ุงุณุชุนู ุงูู ุงูุดุฎุตูุ ูุชููู ูุฐู ุงูููุฉ ุนูุฏ ุฌู ููุฑ ุงููููุงุก ูุฅุฎุฑุงุฌู ู ู ู ุงู ุงูุชุฌุงุฑุฉุ ูุฅุฏุฎุงูู ูู ุงูู ูุชููุงุช ุงูุดุฎุตูุฉ ุบูุฑ ุงููุงู ูุฉ
๐Seandainya seseorang membeli sesuatu untuk dipakai sendiri seperti mobil yang akan dikendarainya, dengan niat apabila mendatangkan keuntungan nanti dia akan menjualnya, maka itu juga bukan termasuk barang tijarah (artinya tidak wajib zakat, ). Hal ini berbeda dengan jika seseorang membeli beberapa buah mobil memang untuk dijual dan mengambil keuntungan darinya, lalu jika dia mengendarai dan menggunakan mobil itu untuk dirinya, dia menemukan adanya keuntungan dan menjualnya, maka apa yang dilakukannya yaitu memakai kendaraan itu tidaklah mengeluarkan status barang itu sebagai barang perniagaan. Jadi, yang jadi prinsip adalah niatnya. Jika membeli barang untuk dipakai sendiri, dia tidak meniatkan untuk menjual dan mencari keuntungan, maka hal itu tidak merubahnya menjadi barang tijarah walau pun akhirnya dia menjualnya dan mendapat keuntungan. Begitu juga sebaliknya jika seorang berniat merubah barang dagangan menjadi barang yang dia pakai sendiri, maka niat itu sudah cukup menurut pendapat mayoritas fuqaha (ahli fiqih) untuk mengeluarkan statusnya sebagai barang dagangan, dan masuk ke dalam kategori milik pribadi yang tidak berkembang. (Fiqhuz Zakah, 1/290)
Contoh si A membeli barang-barang meubel untuk dipakai dan ditaruh di rumah, maka ini tidak kena zakat, sebab tidak ada zakat pada harta yang kita gunakan sendiri seperti rumah, kendaraan, pakaian, walaupun berjumlah banyak kecuali jika itu diperdagangkan . Nah, jika si A membeli barang-barang tersebut untuk dijual, maka barang tersebut wajib dikeluarkan zakatnya jika sudah mencapai nishabnya dan jika sudah satu haul (setahun), yaitu dengan cara ditaksir harganya dan dikeluarkan dalam bentuk harganya itu, sebanyak 1/40 harganya.
Abu Amr bin Himas menceritakan, bahwa ayahnya menjual kulit dan alat-alat yang terbuat dari kulit, lalu Umar bin Al Khathab berkata kepadanya:
ููุง ุญูู ูุงุณู ุ ุฃูุฏูู ุฒูููุงุฉู ู ูุงููู ุ ููููุงูู : ููุงูููููู ู ูุง ููู ู ูุงูู ุ ุฅูููู ูุง ุฃูุจููุนู ุงูุฃูุฏูู ู ููุงููุฌูุนูุงุจู ุ ููููุงูู : ูููููู ููู ููุฃูุฏูู ุฒูููุงุชููู.
๐โWahai Himas, tunaikanlah zakat hartamu itu.โ Beliau menjawab: โDemi Allah, saya tidak punya harta, sesungguhnya saya cuma menjual kulit.โ Umar berkata: โPerkirakan harganya, dan keluarkan zakatnya!โ (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 10557, Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf No. 7099, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7392)
Dari kisah ini, Imam Ibnu Qudamah mengatakan adanya zakat tijarah adalah ijmaโ, sebab tidak ada pengingkaran terhadap sikap Umar bin Al Khathab Radhiallahu โAnhu.
Beliau mengatakan:
ููููุฐููู ููุตููุฉู ููุดูุชูููุฑู ู ูุซูููููุง ููููู ู ุชูููููุฑู ุ ููููููููู ุฅุฌูู ูุงุนูุง
๐Kisah seperti ini masyhur (tenar), dan tidak ada yang mengingkarinya, maka hal ini menjadi ijmaโ. (Lihat Al Mughni, 5/414. Mawqiโ Al Islam)
Yang termasuk kategori ini, adalah hasil dari sewa menyewa. Tanah, kios, kebun, rumah, tidaklah ada zakatnya, tetapi jika disewakan maka harga sewa itu yang dizakatkan.
Syaikh Muhammad Khaathir Rahimahullah (
mufti Mesir pada zamannya) berkata:
ูุง ุชุฌุจ ูู ุงูุฃุฑุถ ุงูู ุนุฏุฉ ููุจูุงุก ุฒูุงุฉ ุฅูุง ุฅุฐุง ููู ุงูุชุฌุงุฑุฉ ุจุดุฃููุง
๐Tanah yang dipersiapkan untuk didirikan bangunan tidak wajib dizakati, kecuali diniatkan untuk dibisniskan dengan mengembangkannya. (Fatawa Al Azhar, 1/157. Fatwa 15 Muharam 1398)
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah (Mufti Arab Saudi pada zamannya) ditanya:
ุณ : ุฅุฐุง ูุงู ูุฏู ุงูุฅูุณุงู ูุทุนุฉ ุฃุฑุถ ููุง ูุณุชุทูุน ุจูุงุกูุง ููุง ุงูุงุณุชูุงุฏุฉ ู
ููุง ุ ููู ุชุฌุจ ูููุง ุงูุฒูุงุฉ ุ
ุฌ : ุฅุฐุง ุฃุนุฏูุง ููุจูุน ูุฌุจุช ูููุง ุงูุฒูุงุฉ ุ ูุฅู ูู
ูุนุฏูุง ููุจูุน ุฃู ุชุฑุฏุฏ ูู ุฐูู ููู
ูุฌุฒู
ุจุดูุก ุ ุฃู ุฃุนุฏูุง ููุชุฃุฌูุฑ ูููุณ ุนููู ุนููุง ุฒูุงุฉ ุ ูู
ุง ูุต ุนูู ุฐูู ุฃูู ุงูุนูู
ุ ูู
ุง ุฑูู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ุฑุญู
ู ุงููู ุนู ุณู
ุฑุฉ ุจู ุฌูุฏุจ -ุฑุถู ุงููู ุนูู- ูุงู : ยซ ุฃู
ุฑูุง ุฑุณูู ุงููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
- ุฃู ูุฎุฑุฌ ุงูุตุฏูุฉ ู
ู
ุง ูุนุฏู ููุจูุน ยป .
๐นPertanyaan:
Jika manusia punya sebidang tanah dan dia tidak mampu mendirikan bangunan dan tidak pula bisa memanfaatkannya, apakah tanah itu wajib dizakati?
๐นJawaban:
Jika dia mempersiapkannya untuk dijual maka wajib dikelurkan zakat, jika tidak untuk dijual atau ragu-ragu dan belum pasti, atau tidak untuk disewa, maka tidak ada kewajiban zakat atasnya. Sebagaimana ulama katakan tentang hal itu, karena telah diriwayatkan oleh Abu Daud Rahimahullah, dari Samurah bin Jundub Radhiallahu โAnhu, katanya: โKami diperintah Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam untuk mengeluarkan zakat dari apa-apa yang diperdagangkan.โ (Majalah Al Buhuts Al Islamiyah, 56/124)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al โUtsaimin Rahimahullah ditanya:
ุณ ู ุฃู
ุชูู ูุทุนุฉ ุฃุฑุถ ุ ููุง ุฃุณุชููุฏ ู
ููุง ุ ูุฃุชุฑููุง ูููุช ุงูุญุงุฌุฉ ุ ููู ูุฌุจ ุนูู ุฃู ุฃุฎุฑุฌ ุฒูุงุฉ ุนู ูุฐู ุงูุฃุฑุถ ุ .. ูุฅุฐุง ุฃุฎุฑุฌุช ุงูุฒูุงุฉ ูู ุนูู ุฃู ุฃูุฏุฑ ุซู
ููุง ูู ูู ู
ุฑุฉ ุ
ุฌ ู ููุณ ุนููู ุฒูุงุฉ ูู ูุฐู ุงูุฃุฑุถ ูุฃู ุงูุนุฑูุถ ุฅูู
ุง ุชุฌุจ ุงูุฒูุงุฉ ูู ููู
ุชูุง ุ ุฅุฐุง ุฃุนุฏุช ููุชุฌุงุฑุฉ ุ ูุงูุฃุฑุถ ูุงูุนูุงุฑุงุช ูุงูุณูุงุฑุงุช ูุงููุฑุด ููุญููุง ุนุฑูุถ ูุง ุชุฌุจ ุงูุฒูุงุฉ ูู ุนูููุง ุ ูุฅู ูุตุฏ ุจูุง ุงูู
ุงู ุฃุนูู ุงูุฏุฑุงูู
ุจุญูุซ ุชุนุฏ ููุจูุน ูุงูุดุฑุงุก ูุงูุงุชุฌุงุฑ ุ ูุฌุจุช ุงูุฒูุงุฉ ูู ููู
ุชูุง . ูุฅู ูู
ุชุนุฏ ูู
ุซู ุณุคุงูู ูุฅู ูุฐู ููุณุช ูููุง ุฒูุงุฉ .
๐นPertanyaan:
Saya mempunyai sebidang tanah, namun tidak menghasilkan apa-apa dan saya biarkan begitu saja. Wajibkah saya mengeluarkan zakat tanah tersebut ? Jika dikeluarkan zakatnya, wajibkah saya memperhitungkan zakatnya ?
๐นJawaban:
Tanah seperti ini tidak wajib dizakati. Semua barang wajib dizakati saat diperdagangkan. Pada dasarnya tanah, berbagai tanah milik (โaqarat), kendaraan atau barang-barang lainnya, maka semuannya termasuk harta pemilikan dan tidak wajib dizakati kecuali jika dimaksudkan memperoleh uang, yakni diperjualbelikan atau diperdagangkan. (Fatawa Islamiyah, 2/140. Disusun oleh Muhammad bin Abdul Aziz Al Musnad)
Nishab zakat perniagaan adalah sama dengan zakat emas yakni jika sudah senilai dengan 85 gram emas. Besaran zakatnya 2,5 %. Zakat tijarah yang dikeluarkan adalah modal yang masih diputar plus keuntungan, lalu dikurangi hutang (kalau punya) dan pajak (kalau ada), lalu dikalikan 2,5%.
๐นBersambung …๐น
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
Dipersembahkan:
www.iman-islam.com
๐ผ Sebarkan! Raih pahala…