Pertanyaan
๐ฆSaya mau tanya tentang adab-adab mandi di dalam kamar mandi. Ada yang bilang katanya kita tidak boleh (maaf) telanjang bulat ya?
๐ฟ๐บ๐๐ธ๐๐ป๐๐น๐ท
Jawaban
โOleh: Ustadzah Dra.Indra Asih
Sebagian orang merasa ragu tentang hukum mandi dalam keadaan membuka seluruh aurat, apakah boleh ataukah tidak. Di antara hal yang menyebabkan keraguan ini adalah sebuah hadits dari Muโawiyah bin Haidah radhiallahu โanhu, dia berkata:
ููุช: ูุง ูุจู ุงูููุ ุนูุฑุงุชูุงุ ู ุง ูุฃุชู ู ููุง ูู ุง ูุฐุฑุ ูุงู: ุงุญูุธ ุนูุฑุชู ุฅูุง ู ูุฒูุฌุชู ุฃู ู ุง ู ููุช ูู ููู. ููุช: ูุง ุฑุณูู ุงูููุ ุฅุฐุง ูุงู ุงูููู ุจุนุถูู ููุจุนุถุ ูุงู: ุฅู ุงุณุชุทุนุช ุฃู ูุง ูุฑุงูุง ุฃุญุฏ ููุง ูุฑุงูุง. ูุงู: ููุช: ูุง ูุจู ุงูููุ ุฅุฐุงูุงู ุฃุญุฏูุง ุฎุงููุงุ ูุงู: ูุงููู ุฃุญู ุฃู ูุณุชุญูู ู ูู ู ู ุงููุงุณ
โSaya bertanya: โWahai Nabi Allah, aurat kita, manakah yang harus kita tutup dan manakah yang boleh kita tampakkan?โ Nabi menjawab: โJagalah auratmu kecuali terhadap istrimu atau budak (wanita)mu.โ Saya bertanya: โWahai Rasulullah, apabila sekelompok orang sedang berkumpul bersama?โ Nabi menjawab: โJika engkau mampu agar auratmu tidak bisa dilihat oleh seorangpun maka (usahakan) jangan sampai ada orang yang bisa melihatnya.โ Saya bertanya: โWahai Nabi Allah, apabila salah seorang dari kita sendirian?โ Nabi menjawab: โAllah lebih pantas bagi dia untuk malu terhadap-Nya daripada (malu) terhadap manusia.โ [HR At Tirmidzi (2794). Hadits hasan.]
Hadits di atas menerangkan bahwa jikalau kita malu untuk menampakkan aurat di hadapan orang lain, maka tentunya kita lebih patut lagi untuk malu kepada Allah jika kita membuka aurat ketika mandi.
Penjelasan yang benar dalam masalah ini, insya Allah, adalah bolehnya bagi seseorang untuk mandi dalam keadaan menyingkap seluruh aurat asalkan dilakukan di tempat yang tertutup atau jauh dari pandangan manusia agar mereka tidak dapat melihat kepada auratnya. Ada beberapa dalil yang menunjukkan bolehnya seseorang untuk mandi telanjang. Di antara dalilnya adalah:
1. Kisah Nabi Musa AS Dari Abu Hurairah radhiallahu โanhu, bahwasanya Rasulullah Nabi salallahu โalaihi wasallam bersabda:
ููุงููุชู ุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆูููู ููุบูุชูุณูููููู ุนูุฑูุงุฉู ููููุธูุฑู ุจูุนูุถูููู ู ุฅูููู ุจูุนูุถูุ ููููุงูู ู ููุณูู ุตูููููุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุบูุชูุณููู ููุญูุฏููู. ููููุงูููุง: ููุงููููููุ ู ูุง ููู ูููุนู ู ููุณูู ุฃููู ููุบูุชูุณููู ู ูุนูููุงุฅููููุง ุฃูููููู ุขุฏูุฑู. ููุฐูููุจู ู ูุฑููุฉู ููุบูุชูุณููู ููููุถูุนู ุซูููุจููู ุนูููู ุญูุฌูุฑู. ููููุฑูู ุงููุญูุฌูุฑู ุจูุซูููุจููู. ููุฎูุฑูุฌูู ููุณูู ููู ุฅูุซูุฑููู ููููููู: ุซูููุจูู ููุง ุญูุฌูุฑู! ุญูุชููู ููุธูุฑูุชู ุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆูููู ุฅูููู ู ููุณููุููููุงูููุง: ููุงููููููุ ู ูุง ุจูู ููุณูู ู ููู ุจูุฃูุณู. ููุฃูุฎูุฐู ุซูููุจููู ููุทููููู ุจูุงููุญูุฌูุฑู ุถูุฑูุจูุง. ููููุงูู ุฃูุจููููุฑูููุฑูุฉู: ููุงูููููู ุฅูููููู ููููุฏูุจู ุจูุงููุญูุฌูุฑู ุณูุชููุฉู ุฃููู ุณูุจูุนูุฉู ุถูุฑูุจูุง ุจูุงููุญูุฌูุฑู
โMasyarakat Bani Israil biasa mandi bersama dalam keadaan telanjang. Mereka saling melihat kepada (aurat) yang lainnya. Sedangkan Musa AS mandi sendirian. Berkatalah masyarakat Bani Israil: โDemi Allah, Musa itu tidak mau mandi bersama kita pasti karena ada cacat pada nya.โ Pada suatu ketika, Musa pergi mandi. Dia meletakkan pakaiannya di atas sebuah batu. Lalu batu tersebut bergerak pergi sambil membawa pakaiannya. Musa pun mengejar batu tersebut di belakangnya sambil berkata: โWahai batu, kembalikan bajuku!โ Kaum Bani Israil melihat kepada Musa dan berkata: โDemi Allah, ternyata Musa tidak memiliki kelainan apapun.โ Lalu Musa mengambil bajunya dan langsung memukul batu tersebut.โ Abu Hurairah berkata: โDemi Allah, pada batu tersebut terdapat enam atau tujuh tanda bekas pukulan.โ Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di dalam Shahih-nya dan Imam Muslim di dalam Shahih-nya.
2. Kisah Nabi Ayyub.
ุจูููููุง ุฃูููููุจู ููุบูุชูุณููู ุนูุฑูููุงููุง ููุฎูุฑูู ุนููููููู ุฌูุฑูุงุฏู ู ููู ุฐูููุจูุ ููุฌูุนููู ุฃูููููุจู ููุญูุชูุซูู ูููุซูููุจููู. ููููุงุฏูุงูู ุฑูุจูููู: ููุง ุฃูููููุจูุ ุฃูููู ู ุฃููููู ุฃูุบูููููุชููู ุนูู ููุง ุชูุฑููุ ููุงูู: ุจูููู ููุนูุฒููุชูููุ ููููููููููุง ุบูููู ุจูู ุนููู ุจูุฑูููุชููู
โKetika (Nabi) Ayyub sedang mandi dalam keadaan telanjang, jatuhlah belalang-belalang dari emas di dekatnya. Lalu Ayyub menciduk (belalang-belalang emas itu) ke dalam pakaiannya. Maka Rabbnya memanggilnya: โWahai Ayyub, bukankah Aku telah mencukupkan (rizki) bagimu dari (selain) apa yang engkau lihat?โ Ayyub menjawab: โBenar (wahai Allah) demi keagungan-Mu, akan tetapi tidak cukup bagiku untuk (tidak mengambil) keberkahan-Mu.โ Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di dalam Shahih-nya. Kedua hadits di atas menerangkan bahwa Nabi Musa dan Ayyub โalaihimas salam mandi dalam keadaan telanjang. Jika ada yang mengkritik bahwa ini adalah syariat umat terdahulu dan tidak lagi berlaku pada umat Muhammad, maka hal ini telah dijawab oleh Ibnu Hajar rahimahullah di dalam kitab Fathul Bari bahwa Nabi salallahu โalaihi wasallam menceritakan kedua peristiwa kepada para sahabat tanpa ada catatan apapun dari beliau. Ini menunjukkan bahwa perbuatan kedua nabi tersebut diakui di dalam syariat kita. Kalau seandainya hal ini tidak diakui oleh syariat kita, maka pastilah Nabi Nabi salallahu โalaihi wasallam telah menerangkannya kepada kita.
3. Kisah Nabi Muhammad Nabi salallahu โalaihi wasallam mandi bersama Aisyah radhiallahu โanha. Rasulullah Nabi salallahu โalaihi wasallam pernah mandi bersama istri beliau Aisyah di dalam satu ruangan pada waktu yang sama. Aisyah berkata:
ููููุชู ุฃูุบูุชูุณููู ุฃูููุง ููุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ู ููู ุฅูููุงุกู ููุงุญูุฏู ุชูุฎูุชููููู ุฃูููุฏููููุง ููููู
โSaya pernah mandi (janabah) bersama Nabi Nabi salallahu โalaihi wasallam dari satu bejana dan tangan kami saling bergantian (mengambil air) di dalamnya.โ [HR Al Bukhari dan Muslim]
4. Kisah Nabi Muhammad Nabi salallahu โalaihi wasallam mandi bersama Maimunah radhiallahu โanha. Dari Abdullah ibnu Abbas radhiallahu โanhu, dia berkata:
ุฃุฎุจุฑุชูู ู ูู ููุฉ ุฃููุง ูุงูุช ุชุบุชุณู ูู ูุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูู ุฅูุงุกูุงุญุฏ
Nabi salallahu โalaihi wasallam โMaimunah telah mengabarkan kepada saya bahwa dia pernah mandi bersama Nabi dari satu bejana.โ [HR Muslim (322)] Nabi salallahu โalaihi wasallam Walaupun kedua hadits di atas tidak secara jelas menyatakan bahwa Nabi mandi telanjang, akan tetapi para ulama berdalil dengan hadits ini tentang bolehnya seorang suami melihat aurat istrinya ataupun sebaliknya. Silakan melihat kalam Ibnu Hajar di Fathul Bari. Adapun hadits-hadits yang melarang seseorang untuk melihat aurat istrinya, maka seluruhnya adalah lemah dan tidak bisa dijadikan sebagai hujjah. Lantas bagaimana dengan hadits Muawiyah bin Haidah radhiallahu โanhu di atas yang menerangkan bahwa kita harus malu kepada Allah ta’ala jika mandi dalam keadaan telanjang? Jawabannya adalah hadits Muawiyah bin Haidah menunjukkan bahwa mandi dalam keadaan menutup aurat adalah lebih utama dan lebih sempurna, bukan wajib. Al Munawi berkata: โAsy Syafiโiyyah membawa hadits ini kepada hukum an nadb (lebih utama).
Di antara yang mendukung pendapat mereka adalah Ibnu Jarir. Dia menafsirkan hadits ini di kitab Tahdzibul Aatsar kepada hukum nadb. Dia berkata: โKarena Allah taโala tidak tersembunyi darinya segala sesuatu dari makhluk-Nya, baik telanjang ataupun tidak telanjang.โ Pendapat ini juga didukung Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam kitab Fathul Bari.
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa mandi dalam keadaan telanjang hukumnya adalah diperbolehkan dengan syarat auratnya tidak terlihat oleh orang lain selain istri. Akan tetapi, yang lebih utama dalam hal ini adalah mandi dengan menutup auratnya.
๐ฟ๐บ๐๐ธ๐๐ป๐๐น๐ท
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130