๐น๐ท๐น๐ท๐น๐ท๐น๐ท
๐ค Ustadz Farid Nu’man Hasan
——————–
1โฃ Salah Satu Bulan-Bulan Haram
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุงูุณูุฉ ุงุซูุง ุนุดุฑ ุดูุฑุงูุ ู ููุง ุฃุฑุจุนุฉู ุญุฑู ู: ุซูุงุซู ู ุชูุงููุงุชู ุฐู ุงููุนุฏุฉุ ูุฐู ุงูุญุฌุฉ ูุงูู ุญุฑู ุ ูุฑุฌุจ ู ุถุฑ ุงูุฐู ุจูู ุฌู ุงุฏู ูุดุนุจุงู
โSetahun ada 12 bulan, di antaranya terdapat 4 bulan haram: tiga yang awal adalah DzulQaโdah, DzulHijjah, dan Muharam. Sedangkan Rajab yang penuh kemuliaan antara dua Jumadil dan Syaโban.โ (HR. Bukhari No. 3025)
Allah ๏ทป berfirman:
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขูู
ููููุง ููุง ุชูุญูููููุง ุดูุนูุงุฆูุฑู ุงูููููู ููููุง ุงูุดููููุฑู ุงููุญูุฑูุงู
ู
โHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah , dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram โฆโ (QS. Al Maidah (5): 2)
Maksud dari โJangan melanggar kehormatan bulan-bulan haramโ adalah larangan berperang di bulan-bulan itu. Sebagian imam ahli tafsir menyebutkan bahwa, hukum berperang pada bulan-bulan haram adalah dibolehkan, sebab ayat ini telah mansukh (direvisi) secara hukum oleh ayat: โPerangilah orang-orang musyrik di mana saja kalian menjumpainya โฆ.โ. Sementara, ahli tafsir lainnya mengatakan, bahwa ayat ini tidak mansukh, sehingga larangan berperang pada bulan itu tetap berlaku kecuali darurat. Dan, Imam Ibnu Jarir lebih menguatkan pendapat yang menyatakan bahwa ayat ini mansukh (direvisi) hukumnya. (Jamiโ Al Bayan, 9/478-479. Darul Kutub Al โIlmiyah) Imam Ibnu Rajab mengatakan kebolehan berperang pada bulan-bulan haram adalah pendapat jumhur (mayoritas ulama), pelarangan hanya terjadi pada awal-awal Islam. (Lathaif Al Maโarif Hal. 116. Mawqiโ Ruh Al Islam)
2โฃ Sepuluh hari pertama yang penuh kemuliaan
Yaitu tanggal 1 โ 10 Dzulhijjah, di mana Allah ๏ทป berfirman:
ููุงููููุฌูุฑู (1) ููููููุงูู ุนูุดูุฑู (2)
Demi fajar, dan malam yang sepuluh. (QS. Al Fajr (89): 1-2)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan maknanya:
ูุงูููุงูู ุงูุนุดุฑ: ุงูู ุฑุงุฏ ุจูุง ุนุดุฑ ุฐู ุงูุญุฌุฉ. ูู ุง ูุงูู ุงุจู ุนุจุงุณุ ูุงุจู ุงูุฒุจูุฑุ ูู ุฌุงูุฏุ ูุบูุฑ ูุงุญุฏ ู ู ุงูุณูู ูุงูุฎูู
(Dan demi malam yang sepuluh): maksudnya adalah sepuluh hari pada Dzulhijjah. Sebagaimana dikatakan
Ibnu Abbas, Ibnu Az Zubeir, Mujahid, dan lebih dari satu kalangan salaf dan khalaf. (Tafsir Al Quran Al โAzhim, 8/390. Dar Ath Thayyibah)
Ada juga yang mengatakan maksudnya adalah sepuluh hari awal Muharram, ada juga ulama yang memaknai sepuluh hari awal Ramadhan. Namun yang benar adalah pendapat yang pertama. (Ibid) yakni sepuluh awal bulan Dzulhijjah.
3โฃ Amal shalih sepuluh hari pertama setara dengan derajat syahid
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu โAnhuma, bahwasanya Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ู ูุง ุงููุนูู ููู ููู ุฃููููุงู ู ุฃูููุถููู ู ูููููุง ููู ููุฐููู ููุงูููุง ููููุง ุงููุฌูููุงุฏู ููุงูู ููููุง ุงููุฌูููุงุฏู ุฅููููุง ุฑูุฌููู ุฎูุฑูุฌู ููุฎูุงุทูุฑู ุจูููููุณููู ููู ูุงูููู ููููู ู ููุฑูุฌูุนู ุจูุดูููุก
โTidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini.โ Mereka bertanya: โTidak juga jihad?โ Beliau menjawab: โTidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun.โ (HR. Bukhari No. 969)
Imam Ibnu Katsir mengatakan maksud dari โpada hari-hari iniโ adalah sepuluh hari Dzulhijjah. (Tafsir Al Quran Al โAzhim, 8/390. Lihat Syaikh Sayyid Ath Thanthawi, Al Wasith, 1/4497. Mawqiโ At Tafasir)
Maka, silahkan kita shaum, tilawah, shalat sunah, sedekah, dan amal shalih lainnya di tanggal-tanggal itu sejauh yang kita mampu.
4โฃ Shaum โArafah (9 Dzulhijjah)
Dari Qatadah Al Anshari Radhiallahu โAnhu, katanya:
ููุณูุฆููู ุนููู ุตูููู ู ููููู ู ุนูุฑูููุฉู ููููุงูู ูููููููุฑู ุงูุณููููุฉู ุงููู ูุงุถูููุฉู ููุงููุจูุงููููุฉ
Nabi ditanya tentang puasa hari โArafah, beliau menjawab: โMenghapuskan dosa tahun lalu dan tahun kemudian.โ
(HR. Muslim No. 1162, At Tirmidzi No. 749, An Nasaโi dalam As Sunan Al Kubra No. 2805, Ath Thabari dalam Tahdzibul Atsar No. 763, Ahmad No. 22535, 22650. Ibnu Khuzaimah No. 2117, dan ini adalah lafaz Imam Muslim)
Hadits ini menunjukkan sunahnya puasa โArafah. Imam At Tirmidzi Rahimahullah mengatakan:
ููุฏ ุงุณุชุญุจ ุฃูู ุงูุนูู ุตูุงู ููู ุนุฑูุฉ ุฅูุง ุจุนุฑูุฉ
Para ulama telah menganjurkan berpuasa pada hari โArafah, kecuali bagi yang sedang di โArafah. (Sunan At Tirmidzi, komentar hadits No. 749)
5โฃ Shalat โId dan Berqurban
Perintah keduanya disebutkan firman Allah ๏ทป;
ููุตูููู ููุฑูุจูููู ููุงููุญูุฑ
โMaka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.โ (QS. Al Kautsar: 2)
Shalat Idul Adha (juga Idhul Fitri) adalah sunah muakadah. Berkata Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah:
ุดุฑุนุช ุตูุงุฉ ุงูุนูุฏูู ูู ุงูุณูุฉ ุงูุงููู ู ู ุงููุฌุฑุฉุ ููู ุณูุฉ ู ุคูุฏุฉ ูุงุธุจ ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุนูููุง ูุฃู ุฑ ุงูุฑุฌุงู ูุงููุณุงุก ุฃู ูุฎุฑุฌูุง ููุง
Disyariatkannya shalat โIdain (dua hari raya) pada tahun pertama dari hijrah, dia adalah sunah muakadah yang
selalu dilakukan oleh Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam, Beliau memerintahkan kaum laki-laki dan wanita
untuk keluar meramaikannya. (Fiqhus Sunnah, 1/317)
Bagi Malikiyah dan Syafiโiyah adalah sunnah, sedangkan Hanafiyah mengatakan wajib, tapi maksud wajib dalam madzhab Hanafi adalah antara fardhu dan sunnah, sedangkan Hambaliyah mengatakan fardhu kifayah. (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 27/240, secara ringkas)
Shalat โId dan berqurban, bagi yang sedang tidak haji, merupakan amal yang mudah diingat di bulan Dzulhijjah bagi masyarakat.
Untuk qurban, dari Abu Hurairah Radhiallhu โAnhu bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ู ููู ููุงูู ูููู ุณูุนูุฉู ููููู ู ููุถูุญูู ููููุง ููููุฑูุจูููู ู ูุตููููุงููุง
โBarangsiapa yang memiliki kelapangan (rezeki) dan dia tidak berkurban, maka jangan dekati tempat shalat kami.โ (HR. Ibnu Majah No. 3123, Al Hakim No. 7565, Ahmad No. 8273, Ad Daruquthni No. 53, Al Baihaqi dalam Syuโabul Iman No. 7334)
Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al Hakim dalam Al Mustadraknya No. 7565, katanya: โShahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.โ Imam Adz Dzahabi menyepakati hal ini.
Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahihul Jamiโ No. 6490, namun hanya menghasankan dalam kitab lainnya seperti At Taโliq Ar Raghib, 2/103, dan Takhrij Musykilat Al Faqr, No. 102.
Sementara Syaikh Syuโaib Al Arnauth mendhaifkan hadits ini, dan beliau mengkritik Imam Al Hakim dan Imam Adz Dzahabi dengan sebutan: โwa huwa wahm minhuma โ ini adalah wahm (samar/tidak jelas/ragu) dari keduanya.โ Beliau juga menyebut penghasanan yang dilakukan Syaikh Al Albani dengan sebutan: โfa akhthaโa โ keliru/salah.โ (Lihat Taโliq Musnad Ahmad No. 8273)
Para ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Imam Abu Hanifah mengatakan wajib bagi yang sedang lapang rezeki, sedangkan mayoritas ulama mengatakan sunnah. Imam Ash Shanโani Rahimahulah mengatakan:
ููููุถูุนููู ุฃูุฏููููุฉู ุงููููุฌููุจู ุฐูููุจู ุงููุฌูู ููููุฑู ู ููู ุงูุตููุญูุงุจูุฉู ููุงูุชููุงุจูุนูููู ููุงููููููููุงุกู ุฅููู ุฃููููููุง ุณููููุฉู ู ูุคููููุฏูุฉู ุจููู ููุงูู ุงุจููู ุญูุฒูู ู ููุง ููุตูุญูู ุนููู ุฃูุญูุฏู ู ููู ุงูุตููุญูุงุจูุฉู ุฃููููููุง ููุงุฌูุจูุฉู
Dan karena lemahnya alasan mereka yang mewajibkannya, maka madzhab jumhur (mayoritas) dari sahabat, tabiโin, dan ahli fiqih, bahwa menyembelih qurban adalah sunah muโakkadah, bahkan Imam Ibnu Hazm mengatakan tidak ada yang shahih satu pun dari kalangan sahabat yang menunjukkan kewajibannya.โ (Subulus Salam, 4/91)
6โฃ Tidak Berpuasa pada Hari Raya ( 10 Dzulhijah) dan hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzul Hijjah)
Dari โUqbah bin โAmir Radhiallahu โAnhu, bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ููููู ู ุนูุฑูููุฉู ููููููู ู ุงููููุญูุฑู ููุฃููููุงู ู ุงูุชููุดูุฑูููู ุนููุฏูููุง ุฃููููู ุงููุฅูุณูููุงู ู ูููููู ุฃููููุงู ู ุฃููููู ููุดูุฑูุจู
Hari โArafah, hari penyembelihan qurban, hari-hari tasyriq, adalah hari raya kita para pemeluk islam, itu adalah hari-hari makan dan minum. (HR. At Tirmidzi No. 773, katanya: hasan shahih, Ad Darimi No. 1764, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnaduhu shahih. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1586, katanya: โShahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, tetapi mereka tidak meriwayatkannya.โ )
Dari Nubaisyah Al Hudzalli, katanya: bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุฃููููุงู ู ุงูุชููุดูุฑูููู ุฃููููุงู ู ุฃููููู ููุดูุฑูุจู
Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan dan minum. (HR. Muslim No. 1141)
Inilah di antara dalil agar kita tidak berpuasa pada hari raya dan hari-hari tasyriq, karena itu adalah hari untuk makan dan minum. Sedangkan untuk puasa pada hari โArafah sudah dibahas pada bagian sebelumnya.
Pada saat itu dibolehkan mengadakan beragam acara (haflah) makan-makan dan minum, karena memang kaum muslimin sedang berbahagia. Hal itu sama sekali bukan perbuatan yang dibenci. Al Hafizh Ibnu Hajar memberikan penjelasan terhadap hadits ini, katanya:
ูุฃู ุงูุฃูู ูุงูุดุฑุจ ูู ุงูู ุญุงูู ู ุจุงุญ ููุง ูุฑุงูุฉ ููู
Sesungguhnya makan dan minum pada berbagai acara adalah mubah dan tidak ada kemakruhan di dalamnya. (Fathul Bari, 4/238)
7โฃ Berdzikir Kepada Allah Taโala pada hari-hari Tasyriq
Dalam riwayat Imam Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzalli, bahwa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda:
ุฃููููุงู ู ุงูุชููุดูุฑูููู ุฃููููุงู ู ุฃููููู ููุดูุฑูุจู
Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan dan minum. (HR. Muslim No. 1141), dan dalam riwayat Abu Al Malih ada tambahan: โdan hari berdzikir kepada Allah.โ (HR. Muslim No. 1141)
Pada hari-hari tasyriq kita dianjurkan banyak berdzikir, karena Nabi juga mengatakan hari tasyriq adalah hari berdzikir kepada Allah Taโala. Agar kebahagian dan pesta kaum muslimin tetap dalam bingkai kebaikan, dan tidak berlebihan.
Imam Ibnu Habib menjelaskan tentang berdzikir pada hari-hari tasyriq:
ููููุจูุบูู ููุฃููููู ู ูููู ููุบูููุฑูููู ู ุฃููู ููููุจููุฑููุง ุฃูููููู ุงููููููุงุฑู ุซูู ูู ุฅูุฐูุง ุงูุฑูุชูููุนู ุซูู ูู ุฅูุฐูุง ุฒูุงููุชู ุงูุดููู ูุณู ุซูู ูู ุจูุงููุนูุดูููู ููููุฐููููู ููุนููู ููุฃูู ููุง ุฃููููู ุงููุขููุงูู ููุบูููุฑูููู ู ููููู ุฎูุฑููุฌูููู ู ุฅูููู ุงููู ูุตููููู ููููู ุฏูุจูุฑู ุงูุตููููููุงุชู ููููููุจููุฑูููู ููู ุฎูููุงูู ุฐููููู ููููุง ููุฌูููุฑูููู
Hendaknya bagi penduduk Mina dan selain mereka untuk bertakbir pada awal siang (maksudnya pagi, pen), lalu ketika matahari meninggi, lalu ketika matahari tergelincir, kemudian pada saat malam, demikian juga yang dilakukan. Ada pun penduduk seluruh ufuk dan selain mereka, pada setiap keluarnya mereka ke tempat shalat dan setelah shalat hendaknya mereka bertakbir pada saat itu, dan tidak dikeraskan. (Imam Abul Walid Al Baji, Al Muntaqa Syarh Al Muwaththaโ, 2/463)
Maka, boleh saja bertakbir saat hari-hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) sebagaimana yang kita lihat pada sebagian masjid dan surau, yang mereka lakukan setelah shalat. Hal ini berbeda dengan Idul Fithri yang bertakbirnya hanya sampai naiknya khatib ke mimbar ketika shalat Idul Fithri, yaitu takbir dalam artian โtakbiranโ-nya hari raya. Ada pun sekedar mengucapkan takbir (Allahu Akbar) tentunya boleh kapan pun juga.
Demikian. Semoga bermanfaat …….
Wallahu Aโlam
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130